Bab 2.

Senin merupakan hari pertama beraktivitas di Minggu ini. Selama satu Minggu ke depan aku akan bertemu dengan Naya setiap hari. Tidak seperti hari Sabtu kemarin dimana Naya tidak keluar kelas di jam pelajaran, hari ini dia sudah terlihat keluar dari kelas dijam isitirahat.

Naya lewat didepan kelas ku bersama teman sebangkunya. Meskipun Naya mempunyai teman geng namun ketika disekolah dia tidak selalu bersama mereka. Naya juga bergaul dengan yang lain nya.

Hari ini ku lihat ia sudah bisa tertawa bahkan bercanda dengan Erni teman sebangkunya selama tiga tahun ini.

Ketika aku menuju kantin atas aku berpapasan dengan Naya yang membawa beberapa snack didalam kantong plastik. Ternyata Naya tidak juga berubah yang suka dengan berbau coklat karena setiap jajan dia akan membeli snacks yang berbau coklat.

Naya sendiri kurang menyukai makan di kantin dengan menu mie instan andalan disetiap kantin dimana disekolah kami mempunyai empat kantin.

Satu dikantin bawah, satu lagi berada di lapangan tengah dan juga dikantin atas. Sementara kantin satu lagi tepat berada di depan pintu gerbang sekolah. Dan kami para murid bebas untuk jajan kesana di setiap jam istirahat karena pagar akan di buka dijam isitirahat untuk memudahkan para siswa nya untuk kekantin tersebut. Namun dikantin ini kita tidak akan menemui menu seperti dikantin yang tiga lainnya karena disini ia tidak menjual mie dan juga gorengan. Disini kita hanya akan menemukan semua jenis Snack coklat, roti, minuman dalam botol dan lainnya.

Nah Naya termasuk langganan di kantin ini, aku sampai hapal jajan favorit nya.

Naya tidak sedikit pun menoleh kearah ku pada hal aku sudah menatapnya sedari tadi, mungkin karena sibuk dengan obrolan bersama dengan Erni sehingga dia tidak memperdulikan kehadiran ku.

Indra menepuk punggung ku. "Jangan dipendam terus." Bisiknya.

Pandangan mata ku pun terputus dari wajah Naya beralih kepada Indra.

"Ck, mau gimana lagi?"

"Ya secepatnya kau dekati Naya dan nyatakan perasaan mu!" Terang Indra selalu saja mendorong ku untuk mendapat Naya.

"Tidak semudah yang kau bayangkan, tau sendiri kan Naya orangnya susah untuk dekat dengan orang lain." Jelas ku.

"Terserah lah jika mau terus dipendam maka pendam lah." Pekik Indra lagi.

Tiba dikantin kami berdua pun memesan mie favorit kami berdua apalagi kalau tidak mie instan yang disajikan dengan kuah mie SOP khas didaerah kami.

Asik dengan makanan kami, tiba-tiba aku mendengar anak murid dari kelas lain sedang membicarakan Naya.

"Kau suka dengan Naya tapi tidak pinta keberanian nembak dia." Kata Darma kepada temannya yang bernama Iwan.

"Mau berapa kali lagi aku menyatakan perasaan ku? setiap kali aku menyatakan hasilnya tetap sama berujung dengan penolakan." Itu yang kudengar dari mulut Iwan anak kelas tiga C.

Sontak aku dan Indra saling menatap satu sama lain nya. Ternyata aku ditikung orang lain yang bergerak lebih cepat dari pada ku. Tapi untungnya Naya menolak perasaan Iwan sehingga aku merasa sedikit lega.

"Apa aku bilang? sebentar lagi kau akan kehilangan Naya jika terus berdiam diri." Bisik Indra agar yang lainnya tidak mendengar obrolan kami.

Aku hanya diam tidak berkomentar sedikit pun dengan ucapan dari Indra. Aku tetap terlihat tenang meskipun ada rasa yang mengganjal di hati ku. Perasaan takut jika aku kehilangan kesempatan untuk menyatakan perasaan ku ini.

Telinga terus saja siap siaga mendengarkan pembicaraan dari beberapa siswa yang lainnya yang sedang membicarakan Naya. Jujur sebenarnya aku tidak suka mereka berbicara tentang Naya yang setiap kata tentang Naya membuat ku panas.

Sebisa mungkin aku menahan perasaan ku, tidak mungkin bukan jika aku marah kepada mereka karena sedang membicarakan Naya dan juga mengagumi Naya. Sungguh aku tidak ingin ada orang lain yang memikirkan Naya selain aku seorang.

"Yang sabar bro! sudah resiko kalau hal seperti ini akan terjadi, maklum penggemar Naya lumayan banyak." Pekik Indra yang tau betul bagaimana perasaan ku saat itu.

Aku hanya diam tidak menyahuti ucapan dari Indra tersebut karena memang benar apa yang ia katakan barusan. Dan tidak mungkin bagi ku untuk melarang mereka jika memilik perasaan yang sama dengan ku yaitu sama-sama menyukai Naya.

Namun aku yakin mereka semua hanya sebatas tertarik dan tertantang saja bukan seperti perasaan yang aku miliki sedari dulu kepada Naya.

Perasaan yang selalu bergetar bila aku berhadapan dengan Naya bahkan setiap melihatnya jantung ku berdetak lebih cepat. Namun sayang aku bukan tipe yang berani mendekati Naya seperti orang lain.

Bel berbunyi yang menandakan waktu istirahat telah selesai, aku dan Indra kembali kekelas kami dan tentunya kami akan melewati kelas Naya.

Aku sengaja berhenti didepan kelas Naya berpura-pura menyapa salah satu teman ku disana hanya untuk melihat beberapa detik wajah Naya yang masih mengunyah makanan nya.

Sekilas pandangan mata kami berdua bertemu satu dengan lain. Mata itu sungguh aku tidak dapat melukiskan dengan kata-kata menggambarkan kecantikan dari sinar yang terpancar dari bola mata Naya.

Seketika aku jadi salah tingkah padahal hanya dengan pandangan mata yang bertemu tanpa sengaja. Yang paling membuat ku tak tahan, Naya melemparkan senyuman kepada ku walaupun hanya singkat.

Ya Tuhan, apa ini seumur-umur baru kali ini Naya tersenyum kepada ku. Apakah ini pertanda ada lampu hijau dari Naya? entah lah aku tidak bisa berpikir dengan jernih disaat seperti itu.

Naya yang selama ini aku cintai tersenyum kepada ku! "Naya ku, kau milik ku Naya dan selama akan menjadi milik ku." Ucap ku dalam hati.

"Ayo!" Indra menyadarkan ku dari dunia fantasi ku.

Mau tidak mau aku pun mengikuti langkah Indra menuju kelas kami dan sebelumnya ku aku kembali melihat sekilas kepada wajah yang selalu aku rindukan itu.

Rupanya Indra memperhatikan ku yang sedang tersenyum. "Susah memang lalu sedang kasmaran bawaannya ya begini, senyum seorang diri. Awas saja dikira orang gila." Ucap Indra seolah sedang mengejek diri ku.

Terserah lah dia mau berkata apa yang jelas aku senang bahagia sekarang ini. Bahagia karena Naya tersenyum kepada ku.

*

*

Mana nih jempolnya??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!