"Leo ... mommy ... mommy ... mommy." Teriak baby sambil memeluk Leo dan mengusap kepala kucing kecil itu. Dia
memanggil mommy nya agar mommy nya melihat kondisi Leo, karena kepala Leo terbentur pintu sangat kuat. Hingga membuat kucing kecil itu terpental.
Mommy dan aunty Osi yang mendengar teriakan baby, buru-buru mematikan kompor dan berlari menghampiri baby, yang posisi nya sedang duduk memeluk Leo, menangis sambil mengusap kepala Leo.
"Mommy ... aunty Chu jahat. Aunty Chu menyakiti Leo, baby tidak like aunty." Baby, sambil menangis.
"Baby why? why baby menangis sayang?" Mommy, sambil memutar tubuh baby, hingga saat ini baby dan Leo berhadapan dengan mommy, aunty Osi di belakang mommy sementara waktu menyimak keadaan nya terleih dahulu.
"Mom ... mommy... kepala Leo terkena pintu. Hingga membuat Leo terpental, ini karena aunty Chu membuka pintu
dengan keras. Padahal baby, Leo dan rabbit baru ingin membuka pintu. Mommy bisakah melihat keadaan Leo?" Baby, berbicara dengan air mata terus mengalir. Rabbit? rabbit baby sudah dia geletak kan begitu saja di lantai, dia begitu terkejut dengan keadaan yang menimpa Leo, hingga melupakan *rabbit *nya.
"Sini, coba mommy lihat Leo nya, (di periksa sementara waktu). Syukurlah. Baby, Leo hanya sedikit merasa pusing karena benturan yang dia dapat kan, Leo akan baik-baik saja, sayang. Berhenti menangis sayang, nanti dada nya sesak." Mommy, sambil menggendong baby dan mengusap dada baby. Leo sudah di gendong aunty Osi, rabbit di pegang aunty Chu. Apakabar aunty Chu, nyawa nya saat ini sudah melayang entah ke mana. Dia saat ini sedang berada dalam keadaan yang sama sekali tidak menguntungkan diri nya, karena setelah ini pasti dia akan di amuk habis-habisan dengan 2 wanita dewasa dan anak perempuan berusia 7 tahun.
***
Saat ini mereka sedang duduk di ruang TV, dengan rabbit yang masih di pegang perempuan berbibir hati. Baby
duduk dan menyandar kan tubuh nya pada mommynya dan Leo yang duduk di pangkuan baby. Baby, sudah berhenti menangis, namun, napas nya masih belum normal. Mommy, terus mengusap dada baby dan mencium kepala baby. Saat ini juga tatapan mata ketiga wanita itu tidak lepas dari wanita berbibir hati.
"Baiklah, pertama-tama aunty minta maaf sayang. Aunty, tidak tahu kalau ada Leo di balik pintu. Aunty, pikir tidak akan ada yang membuka pintu. Jadi aunty buka sendiri saja, dan salah nya aunty membuka pintu dengan keras, hingga membuat Leo terpental. Dan ... *unnie* juga minta maaf pada mommy dan aunty Osi, karena sudah buat baby menangis." Sesal aunty Chu.
"Aunty, minta maaf pada Leo bukan pada baby, Leo yang terluka. Dan aunty kembali kan rabbit baby, nanti aunty sakiti rabbit baby, baby tidak suka aunty, aunty kasar. (Sambil menatap marah aunty Chu). Aunty Osi, Leo terluka. Baby tidak suka aunty Chu, membuat baby menangis. (Mengadu pada aunty Osi nya). Mommy ... aunty jahat, aunty melukai Leo, baby tidak suka aunty, mommy. (Sambil terus mengelus kepala Leo).
Plak (Memukul kedua paha)
Plak (Memukul lengan kanan)
Hal itu dilakukan mommy dan aunty Osi pada aunty Chu. Aunty Chu sudah pasrah dan hanya mengelus sayang
kedua paha dan lengan kanan nya, karena pukulan yang dia dapat benar-benar sangat kuat, hingga menimbul kan bunyi yang cukup nyaring.
"Lagian **unnie**, berlagak pakai menekan bel, biasa nya juga langsung masuk nerobos saja. Akibat, ulah unnie kegiatan memasak kami gagal dan unnie membuat baby menangis. **Unnie**, mau tanggung jawab kalau baby sakit lagi, karena menangis. Unnie, tidak belajar kah dari kesalahan kemarin, baru juga hari ini baby pulang ke mansion. Tidak lucu kan kalau harus kembali lagi ke rumah sakit. Unnie, benar-benar menguji kesabaranku, aku tidak mau tahu pokok nya unnie harus mentraktir kami makan dan membuat mood baby kembali baik lagi." Mommy, sambil mengusap perut baby yang ada di pangkuan nya.
"Unn-unn, hobi sekali dirimu itu menjahili baby, tidak bisa kah setiap bertemu baby jangan membuat baby menangis. Aku setuju dengan momyy baby, pokok nya unnie harus mentraktir kami, kami kelaparan. Kalau sampai baby sakit lagi, aku tidak akan segan-segan untuk memukulmu lebih banyak dan kuat lagi, unn." Aunty Osi.
"Astaga, keberuntungan sedang tidak berpihak kepadaku. (Berbicara dengan suara kecil, hingga diri nya sendiri yang mendengar). Baiklah-baiklah sebagai ganti nya aunty Chu akan mengajak kalian pergi makan keluar, aunty Chu traktir." Aunty Chu.
"Tidak, baby tidak mau, sebelum aunty minta maaf dahulu pada Leo, baby tidak akan mau ikut dan dekat-dekat dengan aunty Chu. (Sambil menggerakkan jari telunjuk kanan nya, ke kiri dan ke kanan). Aunty, harus memeluk dan mencium kepala Leo dan bilang Leo ganteng aunty Chu tidak sengaja, aunty minta maaf ya Leo ganteng nya baby. Kalau tidak aunty lakukan baby tidak ingin lagi dekat-dekat dengan aunty Chu." Baby, dengan menampil kan raut wajah yang marah. Kedua wanita dewasa yang ada di sana hanya menggeleng-gelengkan kepala dan menahan tawa mereka. Menahan tawa meratapi nasib unnienya yang harus mengikuti permintaan baby, dan setengah mati juga harus menahan tawa mereka, sebab kalau mereka sampai tertawa baby akan marah juga ke mereka berdua.
"Hah ... oke-oke ini demi baby kesayangan, aunty. (Berjalan kearah baby dan mendudukkan diri nya di depan baby di bawah sofa dan mengambil Leo sambil memeluk dan mencium kepala Leo. Leo, ganteng aunty Chu tidak sengaja, aunty minta maaf ya Leo ganteng nya baby). (Mengembali kan Leo kembali ke pangkuan baby). Sudah aunty lakukan baby, sekarang aunty masih tetap menjadi salah satu aunty kesayangan baby kan, sayang? (Masih di posisi yang tadi dan sekarang sambil mengusap kedua kaki baby). Jadi baby mau aunty traktir apa dan makan di mana, baby bebas menentukan nya." Aunty Chu.
"Terima kasih, aunty Chu, Leo memaafkan aunty, lain kali jangan di ulangi lagi ya. (Baby, berbicara seolah-olah yang menjawab adalah Leo, sambil menggerak kan tangan kanan Leo). Baby, memaafkan aunty, tetapi dengan satu permintaan baby, aunty bersedia?" Baby.
Kedua wanita dewasa hanya menyimak negosiasi yang terjadi antara satu orang dewasa dan satu balita.
"Baby, ingin apa? katakan saja, aunty pasti turuti." Aunty Chu.
"Baby, ingin ke taman. Leo, rabbit harus ikut, baby." Baby. Usapan di perut baby berhenti, yang dilakukan mommy nya.
"Why, baby ingin ke taman, baby baru pulang dari rumah sakit, sayang. Baby, kuat berjalankah?" Mommy.
"Baby, kuat mommy. Kalau baby lelah, baby akan minta gendong, mommy. Baby, bosan 2 hari di rumah sakit, baby
butuh udara segar, mommy. Boleh ya mommy, baby janji kalau baby lelah baby akan bilang pada mommy. Mommy cantiknya, baby". Baby, sambil mengelus punggung tangan mommy nya yang masih berada di perut nya. Namun, sudah berhenti mengusap perut nya.
"Hah, apa yang tidak bisa mommy tolak dari baby kesayangannya mommy ini, hem ... (Sambil mencium pipi gembul baby). Unnie, dengar itukan unn, apa yang di inginkan keponakanmu ini." Mommy sambil menatap *unnie *nya.
"Baiklah, setelah kita pergi makan, kita akan ke taman bersama Leo dan rabbit. Apakah baby senang?" Aunty Chu.
"Baby, happy. Terima kasih aunty Chu. Let's go mommy, aunty Osi, rabbit dan Leo kita pergi makan daging panggang dan ke taman." Baby.
***
Mereka pun pergi bersiap-siap. Setelah siap-siap sekarang mereka berada di dalam mobil, dengan posisi duduk Baby, di pangkuan mommy, Leo di kandang kucing dan rabbit di tangan kanan baby, otomatis aunty Chu yang menyetir mobil. Setelah menempuh jarak sekitar 45 menit, sampai lah mereka di salah satu restoran milik aunty Osi. Mereka memesan berbagai hidangan. Mulai dari daging panggang, ramen, mandu dan jenis-jenis minuman.
Saat ini mereka sedang menikmati makanan mereka. Mommy, yang sedang menyuapi baby, yang sedang memegang rabbit dan tali pengikat Leo. Iya, kedua teman baby, ikut serta dalam acara makan mereka. Di rasa sudah selesai menyuapi baby, kini giliran mommy yang menikmati makanan nya.
"Aunty, apa yang aunty makan? apa baby boleh mencobanya?" Tanya baby, pada aunty Osi.
"Aunty, makan ramen sayang, tetapi ini pedas dan di dalam nya ada udang,nya, sayang. Baby kan tidak bisa makan
pedas dan makan udang, sayang." Jawab aunty Osi dengan selembut mungkin, agar tidak melukai hati baby.
"Baby ... baby, tidak bisa memakan itu sayang. Nanti, baby sesak napas, badan baby gatal-gatal dan baby demam. Biarkan aunty Osi dengan ramen nya, sayang. Apa baby belum kenyang? ingin mommy suapi lagi, sayang?" Mommy.
"Baiklah mommy, tidak mommy baby hanya ingin mencoba saja kalau tadi nya baby di boleh kan memakan nya. Mommy dan aunty lanjutkan saja makan nya." Baby. Yang di balas anggukan dari kedua wanita itu dan mommy sebelum makan kembali mengusap sebentar pipi gembul baby.
"Aunty Chu, apa aunty sudah selesai makan nya?" Tanya baby.
"Sudah sayang, ada apa sayang? apa baby membutuhkan sesuatu?" Aunty Chu.
"Aunty, bisakah aunty menemani baby ke toilet. Baby, ingin cuci tangan dan mencuci mulut, baby." Baby.
"Tentu sayang, Mommy, aunty Osi, aunty Chu antar baby ke toilet dahulu." Aunty Chu. Aunty Osi hanya mengangguk kan kepala.
"Hati-hati sayang. (Mommy, berbicara dengan baby). Unnie, aku titip baby, tolong perhatikan baby, jangan
sampai lepas penjagaanmu, unn". Ujar mommy, sambil menatap unnie nya.
"Iya mommy, baby pergi dahulu." Pamit baby, pada mommy nya. Baby mengangkat kedua tangan nya di hadapan aunty Chu nya, yang arti nya baby minta di gendong. Sementara Leo dan rabbit di tinggal bersama mommy dan aunty Osi nya.
***
"Aunty, tolong turun kan baby di tempat pencucian tangan itu." Tunjuk baby ke arah tempat yang di sediakan untuk mencuci tangan.
"Oke sayang." Aunty Chu.
"Aunty, apa di taman nanti baby bisa mendapatkan es krim?" Tanya baby sambil mencuci kedua tangan nya dengan sabun dan membasuh bibir nya dengan air.
"Baby, ingin es krim rasa apa sayang, nanti aunty beli kan." Aunty Chu.
"Cokelat, apakah boleh aunty?" Tanya baby.
"Tentu sayang, nanti kita beli di taman. Apa baby sudah selesai mencuci tangan dan mulut baby? Aunty rasa mommy, dan aunty Osi sudah menunggu kita, sayang." Aunty Chu.
"Terima kasih aunty, baby sudah selesai, aunty." Ujar baby, sambil meminta gendong pada aunty nya.
"Sama-sama sayang." Aunty Chu, sambil mencium pipi gembul baby.
***
Sampailah mereka di tempat makan mereka tadi, di mana ada mommy, aunty Osi, Leo dan rabbit.
"Baby, sudah selesai? Mommy dan aunty Osi sudah selesai makan, ingin berangkat sekarang ke taman nya
sayang?" Tanya Mommy, sambil mengambil alih tubuh baby dari aunty Chu.
"Sudah mommy, let's go mommy. Baby, sudah siap." Baby, yang mendapat ciuman di seluruh wajahnya dari mommy nya.
"Unnie ini struk pembayaran nya, silakan selesaikan, *unnie *kan sudah berjanji untuk mentraktir kami. Terima kasih banyak unnie, sering-sering ya unnie. Unnie adalah salah satu sumber kekayaanku." Ledek aunty Osi pada aunty Chu.
"Hah, punya adik dua ada-ada saja tingkah nya. Baiklah-baiklah unnie selesaikan pembayarannya dulu, kalian bisa menunggu terlebih dahulu di dalam mobil." Aunty Chu.
"Terima kasih unnie, risiko punya adik ya begitu unn. Setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda, jadi unnie terima saja nasib unnie." Mommy, sambil menggendong baby yang memegang rabbit dan aunty Osi yang memegang tali Leo. Mereka berjalan terlebih dahulu ke mobil meninggal kan restoran.
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya aunty Chu memasuki mobil.
"Guys, siap untuk berangkat ke taman?" Aunty Chu.
"Let's go." Jawab mommy, baby, dan aunty Osi secara bersamaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments