Dua jam waktu yang Srita tempuh untuk sampai di tujuan. Dia mengambil hpnya lalu mengetikkan pesan "aku sudah dekat mas"
pesannya langsung centang dua biru.
Terlihat pesan balasan sedang diketik
"aku menjemputmu. Tunggu di simpang tiga tak jauh dari situ. aku pakai motor warna hijau"
"ya..."
Srita menyampaikan ke sopir agar berhenti di simpang tiga. Sambil menggendong anaknya, Srita turun dari mobil. Tangan kirinya menenteng tas. Secil menggeliat "apakah sudah sampai Bu?"
"belum nak, tidurlah lg" Dia menepi ke bawah pohon, menunggu jemputannya di pinggir jalan.
Hatinya berdebar-debar saat dari kejauhan melihat orang yang ditunggunya. Dia tersenyum bahagia. Setelah mendekat Srita bisa melihat wajah laki-laki yang selama ini hanya dilihatnya lewat video call.
"hai..., akhirnya kamu datang. ini anakmu?"
"iya, aku terpaksa membawanya. karena jika aku tinggal pasti dia akan terus mencari ku"
"baiklah, ayo!" laki-laki itu mengajak Srita agar segera naik ke motornya.
"kita ke mana mas?" Srita memajukan kepalanya agar suaranya terdengar diantara derau angin.
"ke rumah kontrakan ku, nanti aku akan bilang bahwa kamu adalah sepupuku. Tenang saja"
Laki-laki itu Bagito, duda yang telah bercerai dari istrinya dengan alasan sudah tidak cocok lagi. Dia merantau dari Jawa ke Sumatra. Mengenal Srita dari media sosial lalu berlanjut lewat W*ats**p. Mereka berkomunikasi setiap hari. Bagito yang pandai merayu, gencar merayu Srita dengan kata-kata manisnya.
Srita yang selama hidup dengan suaminya tak pernah mendapatkan kata-kata romantis yang berisi rayuan terbuai dengan mudahnya.
Bagito membelokkan kendaraannya ke sebuah rumah kecil. "kita sudah sampai. Ayo bawa anakmu masuk. Aku telah menyiapkan mainan untuk anakmu"
Srita sekilas memandang rumah tersebut. Dalam hatinya bimbang melihat kondisi rumah yang ditempati Bagito.
"Bu..." Secil ternyata telah bangun
"kita telah sampai ke rumah teman ibu" Srita tersenyum pada Secil.
Bagito membuka pintu. Rumah itu memiliki satu kamar.
"Sayang, letakkan anakmu di sini. Aku sudah tk sabar ingin memelukmu" Bagito berbisik ke telinga Srita dan menunjuk ke tikar yang sudah tersedia mainan anak-anak.
"sebentar mas, ku buatkan dulu dia susu"
"aku menunggumu di kamar. Jangan lama-lama" Bagito masuk ke ruangan di sebelah ruang tamu.
Srita melihat sebuah teko berisi air, lalu membuatkan anaknya susu
"Secil di sini dulu ya. Main dengan mainan ini. Nanti minum susunya. Ibu ada perlu dulu dengan teman ibu"
Secil hanya mengangguk, dia sedang merasa senang melihat mainan baru.
Srita membuka pintu dan masuk ke ruangan yang tadi dimasuki Bagito.
"mas! kamu membuatku terkejut" Bagito tk sabar mengunci pintu dan menarik Srita dalam pelukannya.
"aku merindukanmu sayang" Bagito tk sabar menci*mi Srita
"aku pun merindukanmu mas"
Mereka saling memeluk erat. Bagito sebagai duda yang telah lama tak merasakan kehangat** tub** wanita, menci*mi Srita dengan penuh naf**. Srita yang telah lama kehilangan naf** pada suaminya merasakan kembali g*"rah kewanitaannya.
Tak lama untuk Bagito bisa melepas kancing bagian atas baju Srita
"mas...." Srita menahan tangan Bagito
"kenapa sayang, bukankah dirimu merindukanku"
"iya, tapi..."
"aku sudah lama menunggu kesempatan bisa berdua denganmu. Selama ini kita hanya bercumbu lewat hp. Ayolah sayang, manisku. tidak kah kau merasakan debaran hatiku yang teramat merindukanmu " Bagito merayu sambil tangannya memb*lai lembut b*bir Srita. Bagito memang pandai membuat Srita terbuai.
gubrak!!!!
"ibuuu....!"
Terdengar tangis Secil. Srita spontan melepaskan pelukan Bagito dan membuka. pintu
"Sialan! " Bagito mengu*pat kesal
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments