Dirly masuk ke dalam kelasnya . Dia sudah menyuruh Evan untuk melihat kelasnya.
"Aku kelas berapa Van??" tanyanya dingin.
"Kelas 1A tuan muda!!" Jawab Evan.
"Antarkan tas ku kesana!!" titahnya sambil melempar tas nya yang harganya selagi itu ke hadapan Evan.
Evan mengambil tas Dirly dan mengantarkannya ke dalam kelas.
Dirly pergi ke gerbang dan menatap ke arah jalanan. Dia seperti sedang menunggu seseorang.
Tidak berapa lama,tiga mobil mewah sedang berderet di jalanan. Dan kemudian masuk dan parkir di tempat nya seperti biasa.
"Sayang!! Tuan Muda sudah datang!!" Seorang gadis remaja yang cantik bersorak dan lari mendekati Dirly.
"Kenapa kamu???" Tanya Dirly biasa saja.
"Aku kangen tuan muda!! kita kan sudah hampir sebulan nggak sekolah,ya pasti kangen dong!!" Jawab Salsa dengan gayanya yang kecentilan.
Dirly menepiskan tangan Salsa tang memegang lengannya.
"Dasar gadis bodoh!! " makinya .
Namun Salsa bukannya marah dengan ucapan Dirly dia malah menatapnya dengan gregetan.
"Tuan Muda kesayangan ku!!"
Marsha menariknya.
"Dasar bucin!! kamu masih suka sama tuan muda mu yang songong itu??" bentak nya.
"Aku sangat menginginkannya Marsha!! selain kaya dia itu kan ganteng ,kayak boyband!!" Jawab Salsa.
"Tapi dia nggak peduli sama kamu!!" Sambung Marsha.
"Aku tidak perduli!! bagaimanapun aku harus bisa mendapatkan dia!!" Ucap Salsa kemudian menangis dan lari meninggalkan Marsha dan Karen.
"Hmm! awas kamu Dirly!! kamu sudah membuat besti ku mengeluarkan airmata!!"
Marsha dan Karen menyusul Salsa .
"Sudah lah Salsa!! kita akan membantu mu kok untuk mendekati tuan muda !" Ucap Karen.
"Kamu kan punya kita!! jadi jangan menangis lagi ya!!" bujuk Marsha.
Salsa akhirnya diam setelah mendengar bujukan keduanya.
Dia kembali tersenyum dan mengusap airmatanya.
"Gitu dong!! "
Ketiganya akhirnya berpelukan .
***
Puspita sudah sampai di depan gerbang sekolah SMU Bina Kasih.
Langkahnya terlihat ragu. Dia sepertinya enggan untuk masuk ke sekolah itu.
"Gembel!!"
Kata itu kembali terngiang di telinganya.
Puspita menghentikan langkahnya dan memutar tubuhnya dan berniat meninggalkan sekolah.
Namun dari hatinya yang paling dalam melarangnya untuk melakukan itu.
"Kamu harus kuat Puspita!! jadikan dirimu itu karang di lautan. Tidak akan hancur walaupun di terpa ombak dan badai!!"
Puspita menegakkan kepalanya .Wajahnya di keraskan. Matanya kembali bersinar cerah.Semangatnya kembali berapi api.
Puspita melangkahkan kakinya dengan mantap. Dia langsung masuk ke dalam kelas.
Sepasang mata sedang mengawasinya dari kejauhan.
"Evan!! coba cari tahu,cewek itu di kelas berapa!!" Ucapnya.
"Baik ,tuan muda!!"
Anak laki laki itu langsung berlari dan melihat Puspita masuk ke dalam kelas.
Evan kembali lagi ke tempat Dirly.
"Kamu sudah tahu dia di kelas mana??"
"Dia sekelas dengan kita tuan muda!!"
Dirly tersenyum .
"Hmm,bagus dong!!"Ucapnya dalam hati.
Sementara itu Puspita sudah kembali keluar dari dalam kelas.
Di dalam kelas semua siswi sedang mengerumuni Marsha Cs.
"Ini gelang di bawa mamaku dari Australia!! kalian suka??" Tanya Marsha.
"Suka !!" Sahut mereka bersamaan.
Marsha membagikan gelang itu satu persatu.
Puspita lewat.
"Hei,gembel!! kamu nggak cocok dong memakai barang import ini!!" Kata Salsa.
"Gelang kek gituan mah cocoknya untuk kucing!! di rumahku ada kok gelang begituan,tapi di pakai sama si manis !!" ledek Puspita.
"Apa???berani kamu mengatakan seperti itu kepada ku??" tantang Marsha.
"Kenapa?? kamu pikir aku takut sama kamu??" balas Puspita.
Marsha sangat kalap. Dia sangat marah di ledek sama orang yang selalu di hinanya.
Marsha mengangkat tangannya berniat menampar Puspita. Namun Puspita langsung menangkap tangan Marsha dan memelintirnya.
"Aww,sakit!! lepaskan gembel!!" Teriak Marsha.
"Makanya jangan pernah menganggap remeh orang lain!!" Ucap Puspita sambil mendorong Marsha.
Puspita kembali duduk ke kursinya. Dirly memandanginya dengan tangan di lipat di dada.
Bel sudah berbunyi . Tandanya siswa harus masuk ke kelas dan siap menerima pelajaran.
Marsha bukannya jadi takut mendapat perlakuan Puspita tadi. Dia semakin dendam dan kebencian nya semakin besar kepada gadis itu.
"Tenang saja!! kita akan memberikan dia pelajaran!!" desis Karen.
Dirly merasa sangat kaget mendengar ucapan itu.
"Jangan harap kalian bisa menyentuhnya!!" bathinya.
Tapi sebelah hatinya merasa takut dengan ancaman Marsha cs. Dia tahu tipe macam apa ketiga cewek tajir itu. Mereka akan melakukan apa saja untuk mencapai keinginannya.
"Hmm! aku harus terus mengawasi mereka!! " geram Dirly. Dia baru menyadari kalau gadis yang selama ini di carinya ternyata sangat di rendahkan di sekolah ini.
Dirly sangat geram dan sangat marah. Ingin rasanya dia memaki ketiga cewek itu. Tapi itu tidak akan menyelesaikan masalah. Malah akan membuat mereka semakin membenci Puspita.
Karena Dirly tahu kalau Salsa sangat terobsesi dengannya sejak mereka masih di SLTP.
Dirly diam saja sambil memandang Puspita kembali ke kursinya.
Sedangkan Marsha cs sesekali menatap Puspita dengan mata yang penuh dengan kebencian.
Puspita menjadi bahan pujian karena sang guru memberikan soal dan hanya Puspita yang bisa menjawabnya.
"Kamu memang pantas berada di sekolah ini dan memang seharusnya kamu mendapat beasiswa itu!!" Puji sang guru.
Puspita tertunduk mendengar pujian itu yang sebenarnya tidak di inginkannya.
Begitu juga dengan guru yang lainnya. Selalu memberikan pujian kepada Puspita.
Yang membuat panas telinga Marsha cs.
****
Puspita pulang dengan jalan kaki,karena Tara tidak masuk sekolah.
"Kenapa juga ada matahari! aku kan kepanasan!!" celotehnya sendirian .
Sebuah motor besar sedang mengikutinya dari belakang.
Ya! Dirly sedang melaju dengan pelan sedang mengikutinya.
"Kenapa dia jalan kaki di panasan begini??" gumamnya.
"Apa dia sudah kehilangan akal??"
Dirly berhenti di depan Puspita.
"Hei!! kenapa kamu jalan kaki!!" teriaknya dari tengah jalan.
"Bukan urusan mu!!" Jawab Puspita.
Dirly berhenti tepat di hadapan Puspita.
"Ayo naik!!" Ucapnya.
"Nggak!!" Jawab Puspita.
"Kamu mau jalan kaki ke rumahmu??" tanyanya.
"Apa urusan mu!!" Jawab Puspita.
Dia meninggalkan Dirly begitu saja.
Sedangkan Dirly bingung dengan gadis itu. Semua cewek pasti sangat ingin naik ke boncengannya. Eh,cewek ini malah nolak di ajak.
"Kalau gitu kamu rasain deh mati kepanasan!!" Kata Dirly meninggalkan Puspita .
"Aku harus tahan kek gini setiap hari!" Ucapnya dengan nada getir.
Sementara itu ,Dirly sedang memikirkan sebuah cara untuk membuat Puspita tidak jalan kaki.
Dia pun punya ide.
Dirly memanggil seorang wanita yang sedang duduk di warung. Dan membisikkan sesuatu.
"Ibu paham??" tanyanya.
Ibu itu mengangguk anggukkan kepalanya.
Dirly menunjuk ke arah Puspita yang masih berjalan di kejauhan. Dia juga memanggil seorang tukang becak dan menyuruh nya lewat disana. Tidak lupa Dirly memberikan sejumlah uang kepada si tukang becak.
Dirly mengawasinya dari kejauhan.
Wanita itu berjalan mendekati Puspita dan tiba tiba dia jatuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments