BAB 04 - Berkhianat atau Menetap?

Akhirnya setelah mendapat celah itu, malamnya setelah pulang kerja Rambo segera tancap gas ke perkampungan kemarin, tepatnya di warung kopi Marwah.

"Aku bakal cari jalan keluar, jika memang kita pantas bersama." Dia bicara sendiri sepanjang jalan, suaranya tak lebih dari sekadar bisikan, seakan ia tak sabar agar Marwah kembali kerja dengannya seperti dulu.

Pikiran itu membuatnya terpaku selama beberapa detik sebelum sampai di depan warung kopi sederhana bahkan hanya di buat dari tampalan papan-papan bekas. Inikah rasanya saat bisa bertemu kamu lagi, Marwah? Apakah aku bisa bertahan dari hasrat menggebu-gebu ini? walaupun aku sendiri sudah menikah, tapi ketahuilah hanya kamu yang ku cinta. Rambo terus bergumam.

Hasrat yang dipikirkannya itu semakin memuncak kala ia melihat Marwah melangkah ke sudut-sudut luar warung kopinya. Cangkir-cangkir dan mangkuk-mangkuk plastik disatukannya dalam tumpukan tak beratur di atas meja, semua terlihat kacau dan berantakan.

"Biar ku bantu... " Rambo datang, berlagak pahlawan sambil membantu kutip piring-piring yang berceceran di tanah.

"Om?" Tatapan Marwah terpaku, begitu jemarinya bertemu dengan tangan Rambo yang besar.

Rambo hanya tersenyum. Satu kata saja dari Marwah, dan ia kembali teringat pada kenangan-kenangan antara mereka dulu, Rambo seperti menemukan obat setelah perjuangan panjang.

"Apa yang terjadi?" Rambo menghampiri Marwah di dalam.

"Masalah kecil, aku harus tutup warung ini Om."

Rambo mengernyit, meski di dalam hatinya rasa senang tak kepalang, agaknya jalan untuk dekat dengan Marwah bakal diberikan kemulusan.

"Kenapa? kalau masalah kecil tidak mungkin sampai tutup warung kan?"

"Iya, benar. Cuma sudah kehabisan modal, suami barusan ambil uang penghasilan di sini, mau putar otak pun, percuma sudah tak ada yang mau nongkrong di sini, takut keciduk lagi seperti kemarin." Jawab Marwah.

"Mereka buron judi, sepertinya warung kopi kamu memang sudah sering jadi tempat main mereka, kamu sendiri sadar kan?" Seru Rambo, ia kemudian mengambil sisa kopi susu bungkusan yang masih menggantung depan meja.

"Kampung ini kecil, Om. Aku tidak bisa menolak pelanggan, karena cuma dari mereka aku punya penghasilan. Memang, awalnya agak terganggu. Tapi, lama-lama aku tak masalah lagi, toh aku cuma jual kopi dan buat pesanan mereka, selebihnya mau mereka bagaimana aku tidak masalah, Om."

Lagi-lagi nada suara Marwah, membuat Rambo terenyuh. Penyesalan terus memutar dalam dadanya sampai kencang. Semua orang tahu yang dia pikirkan, andai waktu bisa diulang, mungkin Rambo tak akan melepas Marwah saat itu. Andai dia lebih awal menyadari perasaannya, sebelum Marwah pergi. Mungkin mereka sudah bahagia sekarang.

"Lalu kenapa kamu biarkan suamimu ambil uang begitu saja?" Tanyanya kembali.

"Semua ini memang miliknya, dia yang buatkan warung ini untukku. Entahlah, dia sedang kalut sekarang. Kalau lagi ada masalah, memang suka begitu."

"Termasuk luka di pelipis itu?" Sela Rambo sambil melirik ke arah mata kanan Marwah. "Jangan bohong denganku, aku tahu kamu sudah coba selamatkan uang itu, tapi suami kamu marah dan main pukul lagi, kan?"

Marwah diam, memang yang sekarang di sampingnya adalah Rambo yang ia kenal seperti dulu, Om gondrong yang cerdas dan teliti meski kini ia telah kehilangan sisi jenakanya.

"Katakan di mana dia? kamu lupa aku ini siapa? aku bakal tangkap dia malam ini juga untuk keselamatan kamu!" Rambo berteriak, mungkin sudah kelewat geram.

"Jangan Om! dia bukan orang jahat! suami ku sedang ada masalah, makanya begini. Kalau tidak, dia baik kok."

"Pikirkan ke depan, kamu tidak tahu kapan masalahnya akan datang dan kamu pun tidak bisa menolak balak. Jika nanti dia ada masalah lagi, kamu yang jadi pelampiasan kan?"

"Tetap, jangan Om. Lagi pula dia sudah pergi, entah kapan bakal pulang, bisa sebulan, dua bulan. Jadi aku bakal baik-baik saja. Aku mohon..." Ucap Marwah, sorot matanya yang memohon pada Rambo sudah seperti sihir yang kuat, pertama kalinya mata itu menatapnya penuh harap. Rambo mengalah sementara....

"Bisa selama itu? apa yang dia lakukan?"

"----" hening beberapa saat, hingga Marwah akhirnya kembali buka mulut. "Entahlah, dia tak ada pekerjaan tetap, cuma pergi-pergi keluar rumah tidak keruan, kalau ada masalah, dia bakal lari ke mana-mana sampai berbulan-bulan. Baru kembali lagi."

Mendengar jawaban Marwah itu, tak pelak mengundang kecurigaan pada diri Rambo. Masalah macam apa yang dihadapi suaminya sampai harus pergi selama itu? tidak punya pekerjaan tetap tapi bisa buatkan warung kopi? (walau warung kopi kecil)

"Kalau dia datang lagi, pukul kamu bahkan seujung jari, lapor!!! biar aku yang pukul dia!" Rambo mengepal kuat tangannya, hasrat yang menyala-nyala ingin menghancurkan wajah suami Marwah saat itu juga.

Marwah menatapnya dangan mata berkaca-kaca, lalu berkata singkat; "Terima kasih... "

"Maaf, kalau kamu bangkrut karena aksi ku dan anggota semalam." Ucap Rambo menggantung kata-katanya. "Karena itu, biarkan ku tebus semua dan ganti sumber penghasilan kamu." Timpal Rambo kembali.

Sementara Marwah terdiam.

"Maksudnya?"

"Maaf, kebetulan aku butuh asisten rumah tangga di rumah. Kalau kamu mau, aku bakal senang hati, karena tahu bagaimana kinerja kamu."

Suasana hening, perasaan Rambo tiba-tiba kacau, dadanya berdebar keras melihat suasana saat ini. Tiba-tiba mereka saling diam. Mungkinkah aku salah memilih kata, dan buat Marwah tersinggung? Rambo bergumam.

"Istri Om? begini, kita sudah sama-sama menikah. Sedangkan kemarin----- (maksud Marwah waktu Rambo menyatakan perasaannya) Aku tidak mau ada masalah di antara kita, terutama kalau aku berada dalam jarak yang dekat dengan Om. Kisah kita sudah berakhir, saatnya kita kembali ke masa yang sekarang. Mencintai pasangan masing-masing, dan setia pada mereka."

Hancur Rambo mendengar jawaban Marwah itu, kata-kata Marwah barusan masih menggema dalam rumah siput teliganya. Seakan menghancurkan bayangan dalam rencana liarnya. Benarkah Marwah telah melupakan dirinya secara utuh?

"Aku memang butuh pekerjaan sekarang, apalagi suami sekarang pergi lagi entah kemana. Tapi, kalau kerja dengan Om lagi, sepertinya tidak. Aku tidak mau kita terjerat bayangan masa lalu." Ucap Marwah lagi.

"Tenang saja, istriku sendiri yang minta carikan. Lagi pula kamu benar, kita sama-sama sudah menikah. Sudah sepantasnya saling jaga perasaan, tapi aku cuma minta bantuan kamu, kita murni berhubungan sebagai sahabat lama dan kerja. Soal perasaanku sendiri, biar aku yang urus. Kemarin itu aku hanya melampiaskan apa yang sudah ku tahan selama bertahun-tahun, Ha ha aku tak mau berhutang pada masa lalu, karena tak diungkapkan." Jawab Rambo dengan intonasi suara yang bila siapa saja mendengarnya pasti paham dengan yang tengah ia rasakan. "Aku kerja dari pagi sampai malam, jangan khawatir walaupun berada dalam satu atap, kita tidak akan bertemu intens. Seperti di warung kopi ini, kamu cukup kerja, setelah itu jangan pedulikan apa pun."

"Aku mungkin akan coba cari kerja lain. Tapi jika ku terima tawaran kerja ini, aku ada permintaan sedikit padamu, tolong anggap kita baru kenal saja di depan istrimu Om. Aku tak mau beliau salah paham jika tahu kita sudah kenal lama. Entahlah pikiranku sekarang bercabang-cabang, semuanya kini membuatku takut." Jawab Marwah kembali.

"Aku mengerti, aku sepakat."

Mereka saling berjabat tangan.

Boleh jadi mulut Rambo bersilat, berkata segala sesuatu yang menyakiti hatinya sendiri. Tapi benarkah ia bakal menyerah dan berpegang teguh pada kata-katanya barusan? Hanya Rambo lah yang tahu.

Terpopuler

Comments

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

baiklah. hanya bekerja dulu. karena marwah memang butuh

2024-01-11

0

Ersa

Ersa

hadir baca

2023-09-23

0

copai

copai

becareful Arwah Rambo

2023-09-11

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Pintu Cerita
2 BAB 02 - Memang Hanya Marwah
3 BAB 03 - Rambo Siap Merusak Segalanya!
4 BAB 04 - Berkhianat atau Menetap?
5 BAB 05 - Bertengkar Lagi, Kesekian Kalinya
6 BAB 06 - Selamat Datang di Rumah
7 BAB 07 - Api Asmara Kembali Membara
8 BAB 08 - Latar Belakang Pernikahan yang Jahat
9 BAB 09 - Kepercayaan adalah Selingkuhan
10 BAB 10 - Di Meja Makan
11 BAB 11 - Hati yang Terbelenggu
12 BAB 12 - Melepas Erin Untuk Selamanya
13 BAB 13 - Tangisan di Waktu Subuh
14 BAB 14 - Temui Mertua, Aku Ingin Pisah
15 BAB 15 - Pembicaraan Singkat, tapi Berat
16 BAB 16 - Perempuan Iblis
17 BAB 17 - Nyonya Besar Pengendali Selingkuhan
18 BAB 18 - Untuk Pertama Kalinya
19 BAB 19 - Laki-laki Cerdas & Tangguh
20 BAB 20 - Bangkit! Kamu Bukan Perempuan Lemah
21 BAB 21 - Misi Rambo Penuh Misteri
22 BAB 22 - Turuti Alur, Jangan Melawan, Atau Memberontak
23 BAB 23 - Perempuan Kuat
24 BAB 24 - Bebas Dari Penjara Istri Jahat
25 BAB 25 - Saksi Untuk Bercerai
26 BAB 26 - Malam Bersama Kekasih
27 BAB 27 - Sikap yang Dulu
28 BAB 28 - Selangkah Meninggalkan Istri Rambo
29 BAB 29 - Mereka Semua Terkejut
30 BAB 30 - Besok Lusa
31 BAB 31 - Arti Pernikahan Bagi Lelaki
32 BAB 32 - Permohonan disetujui
33 BAB 33 - Padahal Dia Sudah Mencintai
34 BAB 34 - Ancaman Balik
35 BAB 35 - Ikut Serta Orang Tua
36 BAB 36 - Mungkin Dia Akan Menyesal
37 BAB 37 - Penantian 5 Tahun Itu...
38 BAB 38 - Pendaftaran Gugatan
39 BAB 39 - Cerita Di Persidangan
40 BAB 40 - Ini Kisah Perpisahan Si Gondrong
41 BAB 41 - Tekanan Terbesar
42 BAB 42 - Kini Giliran Marwah
43 BAB 43 - Pria Paling Kejam
44 BAB 44 - Rahasia Di balik Pernikahan Marwah
45 BAB 45 - Kekuatan dari Rambo
46 BAB 46 - Dalang di Balik Telepon
47 BAB 47 - Lelaki Yang Kelam
48 BAB 48 - Pelan-Pelan Tapi Pasti
49 BAB 49 - Hati Yang Kasar
50 BAB 50 - Perempuan Ternistakan
51 BAB 51 - Hidup Penuh Liku-Liku
52 BAB 52 - Akhirnya Om Datang
53 BAB 53 - Serahkan Semua Pada Om Gondrong
54 BAB 54 - Yang Menyakiti Marwah Adalah Musuh Rambo
55 BAB 55 - Lelaki Jahat Yang Sebenarnya
56 BAB 56 - Komitmen Pada Marwah
57 BAB 57 - Perseteruan Hebat
58 BAB 58 - Keyakinan Penuh Kebohongan
59 BAB 59 - Mari Kita Menikah Marwah
60 BAB 60 - Kucing Manis Ibu
61 BAB 61 - Kutunggu Perpisahanmu
62 BAB 62 - Cinta Sejati Penuh Keikhlasan
63 BAB 63 - Ku Lamar Kau dengan Pragma
64 BAB 64 - Kamu Tak Diinginkan Marwah
65 BAB 65 - Restu yang Tertunda
66 BAB 66 - Tinggalkan Anak Saya!
67 BAB 67 - Perjuangan Sama-Sama
68 BAB 68 - Sah
69 BAB 69 - Buah Perjuangan Rambo Untuk Marwah
70 BAB 70 - 'Mas', Sebut Begitu Marwah
71 BAB 71 - Meleburkan Perasaan dan Bahaya
72 BAB 72 - Kabar Baik dan Kabar Buruk
73 BAB 73 - Cinta Tulus Untuk Marwah
74 BAB 74 - Terlampau Bahagia
75 BAB 75 - Berkah Kehamilan
76 BAB 76 - Pengorbanan Seorang Ibu
77 BAB 77 - Jangan Terulang Lagi
78 BAB 78 - Kita Harus Percaya
79 BAB 79 - (Mungkin) Detik-detik Terakhir
80 BAB 80 - Rahasia Besar Terungkap
81 BAB 81 - Pedihnya Terasa Penuh
82 BAB 82 - Antara Hidup dan Mati
83 BAB 83 - Perempuan Jahat Sudah Baik
84 BAB 84 - Semua Kenangan Kembali
85 BAB 85 - Saga : Sang Pewaris
86 BAB 86 - Akhir Bahagia
87 I LOVE U SUAMI DADAKAN 2
88 LELAKI IDAMAN - SAMUDERA ANANTA
Episodes

Updated 88 Episodes

1
BAB 01 - Pintu Cerita
2
BAB 02 - Memang Hanya Marwah
3
BAB 03 - Rambo Siap Merusak Segalanya!
4
BAB 04 - Berkhianat atau Menetap?
5
BAB 05 - Bertengkar Lagi, Kesekian Kalinya
6
BAB 06 - Selamat Datang di Rumah
7
BAB 07 - Api Asmara Kembali Membara
8
BAB 08 - Latar Belakang Pernikahan yang Jahat
9
BAB 09 - Kepercayaan adalah Selingkuhan
10
BAB 10 - Di Meja Makan
11
BAB 11 - Hati yang Terbelenggu
12
BAB 12 - Melepas Erin Untuk Selamanya
13
BAB 13 - Tangisan di Waktu Subuh
14
BAB 14 - Temui Mertua, Aku Ingin Pisah
15
BAB 15 - Pembicaraan Singkat, tapi Berat
16
BAB 16 - Perempuan Iblis
17
BAB 17 - Nyonya Besar Pengendali Selingkuhan
18
BAB 18 - Untuk Pertama Kalinya
19
BAB 19 - Laki-laki Cerdas & Tangguh
20
BAB 20 - Bangkit! Kamu Bukan Perempuan Lemah
21
BAB 21 - Misi Rambo Penuh Misteri
22
BAB 22 - Turuti Alur, Jangan Melawan, Atau Memberontak
23
BAB 23 - Perempuan Kuat
24
BAB 24 - Bebas Dari Penjara Istri Jahat
25
BAB 25 - Saksi Untuk Bercerai
26
BAB 26 - Malam Bersama Kekasih
27
BAB 27 - Sikap yang Dulu
28
BAB 28 - Selangkah Meninggalkan Istri Rambo
29
BAB 29 - Mereka Semua Terkejut
30
BAB 30 - Besok Lusa
31
BAB 31 - Arti Pernikahan Bagi Lelaki
32
BAB 32 - Permohonan disetujui
33
BAB 33 - Padahal Dia Sudah Mencintai
34
BAB 34 - Ancaman Balik
35
BAB 35 - Ikut Serta Orang Tua
36
BAB 36 - Mungkin Dia Akan Menyesal
37
BAB 37 - Penantian 5 Tahun Itu...
38
BAB 38 - Pendaftaran Gugatan
39
BAB 39 - Cerita Di Persidangan
40
BAB 40 - Ini Kisah Perpisahan Si Gondrong
41
BAB 41 - Tekanan Terbesar
42
BAB 42 - Kini Giliran Marwah
43
BAB 43 - Pria Paling Kejam
44
BAB 44 - Rahasia Di balik Pernikahan Marwah
45
BAB 45 - Kekuatan dari Rambo
46
BAB 46 - Dalang di Balik Telepon
47
BAB 47 - Lelaki Yang Kelam
48
BAB 48 - Pelan-Pelan Tapi Pasti
49
BAB 49 - Hati Yang Kasar
50
BAB 50 - Perempuan Ternistakan
51
BAB 51 - Hidup Penuh Liku-Liku
52
BAB 52 - Akhirnya Om Datang
53
BAB 53 - Serahkan Semua Pada Om Gondrong
54
BAB 54 - Yang Menyakiti Marwah Adalah Musuh Rambo
55
BAB 55 - Lelaki Jahat Yang Sebenarnya
56
BAB 56 - Komitmen Pada Marwah
57
BAB 57 - Perseteruan Hebat
58
BAB 58 - Keyakinan Penuh Kebohongan
59
BAB 59 - Mari Kita Menikah Marwah
60
BAB 60 - Kucing Manis Ibu
61
BAB 61 - Kutunggu Perpisahanmu
62
BAB 62 - Cinta Sejati Penuh Keikhlasan
63
BAB 63 - Ku Lamar Kau dengan Pragma
64
BAB 64 - Kamu Tak Diinginkan Marwah
65
BAB 65 - Restu yang Tertunda
66
BAB 66 - Tinggalkan Anak Saya!
67
BAB 67 - Perjuangan Sama-Sama
68
BAB 68 - Sah
69
BAB 69 - Buah Perjuangan Rambo Untuk Marwah
70
BAB 70 - 'Mas', Sebut Begitu Marwah
71
BAB 71 - Meleburkan Perasaan dan Bahaya
72
BAB 72 - Kabar Baik dan Kabar Buruk
73
BAB 73 - Cinta Tulus Untuk Marwah
74
BAB 74 - Terlampau Bahagia
75
BAB 75 - Berkah Kehamilan
76
BAB 76 - Pengorbanan Seorang Ibu
77
BAB 77 - Jangan Terulang Lagi
78
BAB 78 - Kita Harus Percaya
79
BAB 79 - (Mungkin) Detik-detik Terakhir
80
BAB 80 - Rahasia Besar Terungkap
81
BAB 81 - Pedihnya Terasa Penuh
82
BAB 82 - Antara Hidup dan Mati
83
BAB 83 - Perempuan Jahat Sudah Baik
84
BAB 84 - Semua Kenangan Kembali
85
BAB 85 - Saga : Sang Pewaris
86
BAB 86 - Akhir Bahagia
87
I LOVE U SUAMI DADAKAN 2
88
LELAKI IDAMAN - SAMUDERA ANANTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!