Tak kasat Mata

"Kamu tidur di sini saja Sayang, aku ingin kalau tidur ada yang menemani," ucap Bagas sambil memeluk mesra Elena.

"Tapi istri kamu gimana? Aku tidak mau tidur seranjang bertiga ya, Mas." dengan nada manja Elena protes kepada Bagas.

"Kamu tidur sama aku berdua sayang, biarkan si gendut tidur sendirian, lagian setiap malam juga aku tidur sendirian kok, mana mau aku tidur sama perempuan jelek gitu, hanya kamu yang boleh tidur sama aku." Bagas mengecup bibir Elena, Elena membalas nya dengan perasaan bahagia, karena ini yang dia inginkan, apalagi kalau sampai dirinya hamil, dia orang yang paling bahagia karena bisa menguasai semua harta kekayaan Bagas.

Bagas menggendong Elena memasuki kamar nya tanpa melepaskan pagutannya.

Bagas membaringkan Elena di atas tempat tidurnya, Elena menahan tengkuk Bagas agar tidak menjauh darinya.

"Sebentar dong sayang, aku mau buka jas sama sepatu dulu." Bagas melepaskan tangan Elena dari leher nya.

Bagas yang sudah tidak sabar segera membawa pujaan hatinya itu menuju ke ranjang, di sana mereka akan bertukar keringat dan memadu kasih bersama.

Elena menyambut setiap sentuhan yang Bagas berikan padanya dengan senang hati dan tanpa diminta oleh Bagas, Elena dengan lihai mulai mengajak tangannya untuk menelusuri setiap inci pujaannya hingga terjadilah malam panjang yang begitu mereka dambakan.

{pov Yolanda}

Aku terbangun karena haus, aku berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum, dengan perlahan aku melangkahkan kaki.

Begitu melewati kamarnya Mas Bagas aku mendengar suara laknat yang membuat hati ku hancur seketika.

Aku bukan anak kecil yang tidak tahu suara apa yang mereka berdua keluarkan dari mulutnya yang kotor itu.

Aku ingin memastikan nya hingga aku menempelkan telinga ku di pintu kamar Mas Bagas, terdengar jelas oleh kedua telingaku kalau mereka memang sedang melakukan hal yang tidak pantas untuk mereka lakukan.

"Kamu tega Mas melakukan ini di depan mata ku, aku sadar aku ini bukan wanita yang kamu impikan, tapi setidak nya kamu hargai aku walaupun hanya sedikit," gumam ku dalam hati dengan di iringi deraian air mata.

Aku melanjutkan kembali langkahku ke dapur untuk mengambil air minum, lalu kembali ke kamar ku.

Di kamar aku keluarkan semua air mata ku sampai mata ku sembab, aku bingung harus bagaimana, kalau aku pergi aku takut terjadi apa-apa sama kakek, karena di keluarga Mas Bagas hanya kakek lah yang menyayangi aku, kalau aku bertahan, sumpah aku ngga kuat kalau setiap malam harus mendengar suara-suara laknat dari kamar Mas Bagas.

Aku terus menangis sambil berpikir apa yang harus aku lakukan ke depan nya sampai aku tertidur dengan sudut mata yang masih basah dengan air mata.

***

Pagi hari seperti biasa aku menyiapkan sarapan untuk Mas Bagas dan aku, sesekali aku mengusap air mata yang selalu turun dari sudut mataku ini.

Aku kuatkan hati ku untuk menghadapi kenyataan ini, aku akan bertahan untuk sementara waktu, aku ingin melihat apa yang akan di lakukan Mas Bagas ke depan nya.

Terdengar suara mas Bagas dengan wanita nya datang menghampiri sambil tertawa dan bercanda dengan mesra sekali.

"Sayang, mahkota yang selama ini sudah aku jaga telah kamu ambil, lalu bagaimana dengan diriku?" tanya wanita itu dengan nada manja sekali. Aku lihat kedua rambut mereka masih terlihat basah, sekelebat suara laknat semalam yang tak sengaja aku dengan tiba-tiba kembali terngiang di telinga ku.

Air mata tak bisa aku tahan lagi, bak air banjir yang mengalir dikedua pipi ini, dengan secepat nya aku hapus air mata ku itu karena aku tidak mau terlihat lemah oleh mereka berdua.

"Tenang Sayang, aku akan menikahi kamu dan aku akan menjadi milik mu satu-satu nya, semalam kamu hebat walaupun baru pertama kali," ucap mas Bagas membuat telingaku panas mendengarnya. Lelaki tidak memiliki hati ini bahkan memuji wanitanya telat di hadapanku, sepertinya dia terlahir tak memiliki etika sehingga bisa bersikap kejam seperti ini.

Aku melihat Mas Bagas menggeser kursi untuk tempat duduk wanita itu, selama aku kenal dan hidup dengan mas Bagas, aku belum pernah di perlakukan seperti itu.

Aku seperti biasa mengambilkan makan buat Mas Bagas sambil menahan air mata dan rasa sakit hati yang ku rasakan.

Mas Bagas mengambil nya tanpa melihat ke arah ku, karena tatapan nya tertuju kepada wanita bersama nya. Aku seperti tidak terlihat dimatanya, apakah mungkin aku makhluk tak kasat mata? Oh ... tentu bukan. Tapi Mas Bagas lah yang membutakan matanya akan kehadiranku diantara mereka.

"Bener kan Mas mau menikahi aku? Tapi aku tidak mau jadi yang kedua, aku mau mas milik aku seorang, hanya aku tidak ada yang lain yang boleh memiliki Mas," ucap wanita itu dengan tatapan sinisnya kepada ku.

"Tentu saja Sayang, kamu akan menjadi milik aku satu-satu nya, kamu dan anak kita yang akan mewarisi semua harta aku," ucap Mas Bagas sambil memberikan suapan kepada wanita kejam itu.

Mereka berdua terus melakukan hal yang romantis membuat hati ku panas dan hancur, ingin sekali aku melempar wanita itu dengan gelas yang ada di hadapan ku ini, tapi aku menahannya karena aku takut Mas Bagas murka kepada ku.

"Sayang tunggu sebentar, Mas mau ambil ponsel di kamar." Aku melihat Mas Bagas pergi meninggalkan kita berdua di meja makan.

"Kamu sudah mendengarnya kan tadi, kalau aku adalah wanita yang akan menjadi istri satu-satu nya buat Mas Bagas, jadi kamu siap-siap untuk pergi menjauh dari kehidupan Mas Bagas.

"Jangan mimpi, aku tidak akan membuat semua itu terjadi, aku pastikan Mas Bagas tidak akan menikahi kamu." Dengan sedikit memberanikan diri aku menggertak nya.

Kami berdua saling menatap dengan tatapan yang tajam seakan-akan peperangan akan segera di mulai, aku terus menatapnya, aku tidak mau dianggap lemah dan kalah.

Tanpa ku sadari Mas Bagas sudah kembali ke ruang makan, wanita itu menumpahkan air minum ku ke tubuh nya sambil berteriak seolah-olah aku lah yang telah menyiram nya dengan air. Wanita licik ini benar-benar pintar sekali berakting, aku benar-benar akan memuji sandiwaranya andaikan ia lakukan didalam sinetron andalanku, tapi sayangnya ini ada dunia nyata.

"Auch, kamu ini apa-apaan sih, kalau kamu tidak terima Mas Bagas menikahi aku, ngomong baik-baik, biar aku yang pergi dari Mas Bagas." teriak wanita itu dengan sengaja meninggikan ucapan nya agar terdengar oleh Mas Bagas.

"Yolanda." Aku tersentak kaget mendengarnya teriakan Mas Bagas ketika memanggil namaku. Aku melihat lelaki itu menatapku dengan murka.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

trik murahan...suami biadap

2024-10-03

0

Nova Angel

Nova Angel

vidioin aj kelakuan suami mu bukti mah kakek ny nanti

2024-09-24

0

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

Kalu aku memang tidak akan bertahan.Apa sangatlah seorang Bagas.

2024-09-06

0

lihat semua
Episodes
1 Pria Itu Suamiku
2 Tanpa Perasaan
3 Meluapkan Amarah
4 Hinaan
5 Tak kasat Mata
6 Aku Istri Sah nya
7 Melepaskan Sesak Di Dada
8 Seperti Pelayan
9 Dilema
10 Tidak Tahu Diri
11 Permintaan Bu Mesty
12 Nyaman
13 Spesial
14 Terpana
15 Ide Yolanda
16 Flasback
17 Syarat Dari Leo
18 Fitnah
19 Cerai
20 Kak Leo
21 Tuhan Maha Adil
22 Membuat Sarapan
23 Sarapan Bersama
24 Bibir Di Kepang
25 Syarat Leo
26 Ancaman Lea
27 Restu Dari Bu Mesty
28 Berhasil
29 Tidak Suka
30 Lelet
31 Melepas Perban
32 Menyatakan Perasaan
33 Yes
34 I Love You
35 Kembali
36 Istriku
37 Keceplosan
38 Perasaan Leo
39 Hanya Adik Angkat
40 Ketakutan
41 Cantik
42 Di Terima Kerja
43 Gemas
44 Belum Tenang
45 Kedatangan Bagas
46 Tidak Asing
47 Sikap Aneh Ricard
48 Capek
49 Berubah
50 Menahan Cemburu
51 Rencana Yola
52 Ngga Enak Hati
53 Ngajak Makan
54 Menunggu Waktu Yang Tepat
55 Membalas nya
56 Giliran Kalian
57 Iframerah
58 Menghapus Jejak
59 Masa Bodo
60 Sakit Hati
61 Jerapah
62 Ikuti Alur
63 Mengikuti
64 Ingin Mereka Hancur
65 Barang Bekas
66 Ancaman
67 Bersilat Lidah
68 Terlambat Bulan
69 Ego
70 Calon Suami
71 Keterlaluan
72 Jadi penonton
73 Terbongkar
74 Barang Ori
75 Ngga Pantas
76 Menjaga Jarak
77 Terpesona
78 Karma.
79 Bingung
80 Terharu
81 Perasaan Caca
82 Di Terima Sebagai Menantu
83 Takut
84 Bosan
85 Keterlaluan
86 Pemilik Baru
87 Terngiang
88 Udang Di Balik Bakwan
89 Ngga Enak
90 Meyakinkan
91 Ngga Yangka
92 Beruntung
93 Penyerahan
94 Kawin Lari
95 Persiapan
96 Yola Hilang
97 Di Culik
98 Titik Terang
99 Menggertak
100 Menemukan nya
101 Hancur
102 Membawa Yola Pulang
103 Kemarahan Om Bimo
104 Perdebatan
105 Lamaran
106 Menyesal
107 Persiapan
108 Perasaan
109 Tidak Perduli
110 Sah
111 Malu
112 Hadiah Pernikahan
113 Berdiri
114 Tanggung Jawab
115 Gombal
116 Benci
117 Roti Cokelat
118 Pemeriksaan
119 Kangen
120 Minta Tolong
121 Tuhan Maha Adil
122 Lahiran
123 Rafaizan
124 Tiga Bulan
125 Lahir nya anak ke Empat
126 Yasmin
127 Kompak
128 Hadiah Dari Omah
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Pria Itu Suamiku
2
Tanpa Perasaan
3
Meluapkan Amarah
4
Hinaan
5
Tak kasat Mata
6
Aku Istri Sah nya
7
Melepaskan Sesak Di Dada
8
Seperti Pelayan
9
Dilema
10
Tidak Tahu Diri
11
Permintaan Bu Mesty
12
Nyaman
13
Spesial
14
Terpana
15
Ide Yolanda
16
Flasback
17
Syarat Dari Leo
18
Fitnah
19
Cerai
20
Kak Leo
21
Tuhan Maha Adil
22
Membuat Sarapan
23
Sarapan Bersama
24
Bibir Di Kepang
25
Syarat Leo
26
Ancaman Lea
27
Restu Dari Bu Mesty
28
Berhasil
29
Tidak Suka
30
Lelet
31
Melepas Perban
32
Menyatakan Perasaan
33
Yes
34
I Love You
35
Kembali
36
Istriku
37
Keceplosan
38
Perasaan Leo
39
Hanya Adik Angkat
40
Ketakutan
41
Cantik
42
Di Terima Kerja
43
Gemas
44
Belum Tenang
45
Kedatangan Bagas
46
Tidak Asing
47
Sikap Aneh Ricard
48
Capek
49
Berubah
50
Menahan Cemburu
51
Rencana Yola
52
Ngga Enak Hati
53
Ngajak Makan
54
Menunggu Waktu Yang Tepat
55
Membalas nya
56
Giliran Kalian
57
Iframerah
58
Menghapus Jejak
59
Masa Bodo
60
Sakit Hati
61
Jerapah
62
Ikuti Alur
63
Mengikuti
64
Ingin Mereka Hancur
65
Barang Bekas
66
Ancaman
67
Bersilat Lidah
68
Terlambat Bulan
69
Ego
70
Calon Suami
71
Keterlaluan
72
Jadi penonton
73
Terbongkar
74
Barang Ori
75
Ngga Pantas
76
Menjaga Jarak
77
Terpesona
78
Karma.
79
Bingung
80
Terharu
81
Perasaan Caca
82
Di Terima Sebagai Menantu
83
Takut
84
Bosan
85
Keterlaluan
86
Pemilik Baru
87
Terngiang
88
Udang Di Balik Bakwan
89
Ngga Enak
90
Meyakinkan
91
Ngga Yangka
92
Beruntung
93
Penyerahan
94
Kawin Lari
95
Persiapan
96
Yola Hilang
97
Di Culik
98
Titik Terang
99
Menggertak
100
Menemukan nya
101
Hancur
102
Membawa Yola Pulang
103
Kemarahan Om Bimo
104
Perdebatan
105
Lamaran
106
Menyesal
107
Persiapan
108
Perasaan
109
Tidak Perduli
110
Sah
111
Malu
112
Hadiah Pernikahan
113
Berdiri
114
Tanggung Jawab
115
Gombal
116
Benci
117
Roti Cokelat
118
Pemeriksaan
119
Kangen
120
Minta Tolong
121
Tuhan Maha Adil
122
Lahiran
123
Rafaizan
124
Tiga Bulan
125
Lahir nya anak ke Empat
126
Yasmin
127
Kompak
128
Hadiah Dari Omah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!