Bab 4. Bertemu dengan Abang

Kanza meminta untuk pulang, sebenarnya Kanza harus tetap di rawat karna lukanya masih belum sembuh, tetapi Kanza memaksa kedua orang tuanya agar Kanza di izinkan pulang, mau tidak mau orang tuanya menginginkan nya.

"sayang kamu ikut pulang kan bersama kami?." tanya jerico yang kini mereka sudah berada di dalam mobil.

"iya dad." jawabnya.

Jerico duduk di depan, zela dan Kanza duduk di kursi belakang, Kanza menyenderkan kepalanya pada bahu zella dan zella pun mengelus rambut Kanza dengan lembut, zella tidak mau kehilangan lagi putrinya.

"Tuhan Terimakasih sudah mempertemukan ku dengan orang tuaku, aku sangat bahagia." batin Kanza.

setelah 45 menit, kini Kanza sudah sampai di rumah om dan Tante nya.

"sayang, kami akan menunggumu disini." ucap Jerico.

"kenapa tidak ikut masuk saja dad." ujarnya.

"tidak nak, daddy mu akan hilang kendali jika melihat pamanmu, kami akan menunggu disini sayang." ucap zella.

Kanza pun segera masuk ke dalam rumah, zella tau suaminya itu akan sangat marah jika bertemu dengan Liam, ini bukan waktu yang tepat untuk menemui nya.

"dad, mommy gamau kalau harus kehilangan lagi putriku." ucap zella dengan sedih. ya zella takut kehilangan Kanza, sudah cukup 20 tahun tanpa Kanza, kini zella tidak mau hal itu terjadi lagi.

"kita tidak akan kehilangan lagi mom, kita habiskan waktu bersama putri kita ya." ucap Jerico dan menenangkan sang istri.

kini terlihat Kanza sudah keluar rumah dengan membawa satu buah koper.

"kau sudah siap princes." tanya jerico.

"aku siap dad." ucapnya dengan tersenyum.

kini mereka meninggalkan rumah Liam dan menuju rumah Jerico, jarak dari rumah Liam lumayan jauh, Kanza tertidur di pangkuan sang mommy.

zella memperhatikan putrinya yang sangat cantik, dia tak menyangka bahwa Kanza yang menolong nya waktu itu adalah putri nya yang hilang, buliran bening pun keluar dari pelupuk mata zella, zella sangat bahagia karna sudah menemukan sang putri.

setelah satu jam perjalanan kini mereka sampai di rumah Jerico.

"sayang bangun, kita sudah sampai." ucap zella membangunkan Kanza.

Kanza pun membuka matanya.

"kita sudah sampai mom." ucapnya dengan mengucek matanya yang baru terbangun.

"iya sayang kita sudah sampai, ayo turun." ajaknya.

Kanza pun keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah mewah itu. kini Kanza duduk di sofa. Jerico memanggil semua maid dan satpam, mereka pun sudah berkumpul di ruang tamu.

"Saya mau bilang, dia putriku, dan mulai sekarang dia akan tinggal di rumah ini." ucap Jerico menjelaskan pada maid dan satpam.

"loh nona yang waktu itu mengantar pizza ya " tanya salah satu satpam yang mengenali Kanza.

"iya pak." ucapnya tersenyum.

"iya pak Bejo, dia putriku yang di bawa oleh kakakku, ternyata dia bekerja sebagai pengantar pizza."ucap Jerico dengan raut wajah sendu.

"selamat datang nona." ucap pa Bejo.

"terimakasih paman." ucapnya.

"tolong bawa koper Putri ku ke kamarnya." ucap Jerico pada salah satu maid.

"baiklah, semuanya lanjutkan pekerjaan kalian." ucap Jerico.

"baik tuan." ucap mereka.

kini salah satu maid itu membantu membawakan koper Kanza, maid itu bernama Ellie.

"ini kamarmu sayang." ucap zella dengan membuka kamar yang luas.

Kanza pun masuk, dia melihat sekeliling kamar itu, dan isinya sudah komplit, hiasan kamar yang indah dan membuat Kanza terharu.

"mommy sudah menyiapkan semua ini?." tanya Kanza dengan terharu.

"ya sayang, mommy sudah menyiapkan dari dulu, karna mommy yakin, mommy akan menemukan mu dan akhirnya mommy bertemu dengan anak mommy yang cantik ini." ucap Zela, Kanza pun langsung memeluk zella, dan melihat Jerico yang tersenyum.

"terimakasih mom, dad." ucap Kanza memeluk orang tuanya.

"akhirnya rumah ini akan berwarna." batin Ellie.

"sekarang kamu istirahat ya." ucap zella.

"baik mom." ucapnya.

Ellie pun meletakan koper Kanza, dan pamit untuk melanjutkan pekerjaan nya, zella dan Jerico pun meninggalkan Kanza agar Kanza istirahat.

kini Kanza membereskan pakaian nya, dia membawa sedikit pakaian Karna dia tidak banyak mempunyai pakaian.

"Astaga, ini sangat berlebihan." ucap Kanza yang terkejut saat melihat isi lemari nya, banyak dress dan piyama sudah terpampang di dalam lemari.

Kanza pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

"apa ini, kamar mandi pun sebagus ini." Kanza terkagum melihat kamar mandi yang lengkap.

Kanza pun segera membersihkan diri, setelah selesai Kanza memilih piyama, dia memakai piyama bermotif Spongebob lengan pendek dan celana hanya selutut, Kanza berkulit putih susu, jadi saat dia mengenakan pakaian yang pendek kulit dia akan ter ekpos.

kini Kanza mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer, setelah selesai dia pun merebahkan tubuhnya di kasur king size miliknya.

"ini sangat empuk dan lembut." ucapnya dengan mengelus bad cover.

Kanza pun tertidur pulas.

...----------------...

terlihat dua orang yang baru saja pulang, mereka melangkah kan kaki nya masuk ke dalam rumah.

"Kanza, kanza." teriak Marisa memanggil Kanza.

"kemana anak itu hah, tidak tahu diri sekali dia." gerutunya.

"coba mama lihat ke kamar nya." titah Liam.

Marisa pun berjalan menuju kamar Kanza, dia pun membuka kamar Kanza dan tidak menemukan Kanza, tetapi matanya tertuju pada atas lemari, dia melihat koper yang sudah tidak ada, dan Marisa pun membuka lemari itu, dia terkejut pakaian Kanza sudah tidak ada.

"pa, papa." teriak Marisa dan menghampiri Liam.

"ada apa sih ma, teriak teriak." ucap Liam.

"Kanza pergi dari rumah ini, pakaian nya sudah tida ada." ucap Marisa.

"bagus lah, biarkan dia pergi dan jangan sampai dua kembali ke rumah ini." ucap Liam yang tidak peduli pada Kanza.

"tapi pa." ucap Marisa.

"sudahlah ma biarkan saja, lagian orang tuanya juga tidak ada disini, jadi biarkan saja dia menjadi gelandangan.

"ya sudahlah." ucap Marisa.

kini mereka beristirahat, mereka tidak peduli akan keberadaan Kanza.

...----------------...

kini waktu sudah menunjukan pukul 19:00, Kanza masih tertidur pulas, Kanza sangat lelah karna kanza pun belum sembuh total.

Tok.

Tok..

Elie mengetuk kamar Kanza tetapi tidak ada jawaban dari dalam, Ellie pun meninggalkan kamar Kanza dan menemui sang majikan.

"permisi nyonya, maaf saya sudah mengetuk pintu nona Kanza, tetapi tidak ada jawaban dari dalam." ucap Elie dengan menundukkan kepalanya.

"yasudah biar saya saja, kamu lanjutkan lagi pekerjaan mu." ucap zella.

"baik nyonya, saya permisi." pamit Ellie.

zela pun berjalan menuju kamar Kanza, dan membuka kamar Kanza, terlihat oleh zela, anak gadisnya sedang tertidur pulas, zela pun menghampiri Kanza dan duduk di atas ranjang Kanza, dia mengelus rambut sang putri.

"sayang bangun." ucap Zela membangun kan Kanza dengan lembut.

Kanza pun merasakan pergerakan yang sedang mengelus rambutnya, lalu dia membuka matanya.

"mommy." ucapnya dengan khas bangun tidur.

"bangun sayang, ayo kita makan malam dulu, perutmu kosong dari tadi sore." ajaknya pada Kanza.

"baiklah mom, aku akan segera turun." ucapnya.

"mommy tunggu ya." ucapnya dengan mengecup kening Kanza.

zela pun keluar dari kamar Kanza dan turun menuju ruang makan, Kanza pun langsung bergegas membersihkan diri.

kini Kanza pun turun menuju ruang makan.

"Night mom,dad." ucapnya dengan mengecup pipi zela dan Jerico.

"night sayang." ucap mereka.

"ayo kita makan dulu." ucap zella.

mereka pun makan malam dengan tenang tidak ada yang berbicara. setelah lima menit kini mereka sudah selesai, dan mereka berkumpul di ruang keluarga.

kini mereka sedang menonton televisi dan di selingi bercanda, tiba tiba ada langkah kaki yang terdengar di telinga Kanza, laki laki itu masuk dan menatap Kanza, Kanza yang merasa di tatap merasa risih.

zella dan Jerico hanya tersenyum melihat tingkah Kanza seperti tidak nyaman di tatap oleh laki laki. laki laki itu mendekat dan duduk di sebelah Kanza, laki laki itu terus menatap Kanza, mata laki laki itu berkaca.

laki laki itu langsung memeluk tubuh Kanza dan tangis nya pun pecah, Kanza bingung kenapa laki laki itu memeluk nya dan menangis, Kanza belum tau bahwa dia adalah Abang nya.

Kanza memberi kode dengan mengerjakan bola matanya pada Jerico dan zella, Jerico dan zella tersenyum melihat tingkah Kanza.

"Biarkan aku seperti ini dulu." ucap laki laki itu dengan menangis membuat Kanza terdiam.

laki laki itupun melepaskan pelukan nya dan menatap zela dan Jerico.

"mom, dad, jadi ini adikku? adikku yang selalu ku berikan mainan saat aku pulang sekolah dulu?." ucapnya pada zela dan Jerico, mereka hanya mengangguk.

Deg.

"J-jadi I-ni a-abang k-kanza mom?." ucap Kanza dengan terbata, dia tidak bisa menahan air matanya.

"ya sayang, dia abangmu, Abang yang sangat kau rindukan." ucap zella.

"Abang, ini Abang Kanza?." ucap Kanza menatap abangnya.

"kau sudah besar?, kau sangat cantik seperti mommy." ucap Abang nya dengan menangis.

mereka berdua pun berpelukan dan menangis, rasa bahagia yang di dapati Kanza saat ini, setelah bertemu dengan orang tuanya, kini Kanza bertemu dengan abangnya.

siapapun yang melihat mereka pasti akan terharu, seperti zela dan Jerico yang ikut menitikan air mata, para maid pun yang melihat nya ikut menangis.

"nona Kanza pasti sangat kesusahan dulunya." ucap salah satu maid itu yang ikut menangis terharu.

"ya benar, nona Kanza sangat baik, dan juga sopan ya." timpal maid yang lain.

"nona Kanza sangat cantik, kulit nya putih dan mulus, matanya seperti mata nyonya ya, dan hidungnya seperti tuan muda." timpal Ellie.

"iya benar, semoga tuhan memberikan kebahagian pada keluarga ini." timpal maid lainnya.

Kanza melepaskan pelukan nya, kini dia tersenyum sangat manis.

"hari ini hari yang bahagia untukku, aku tidak ingin berpisah dengan kalian." ucapnya.

"kami pun sangat bahagia sayang." timpal zella.

"nanti kita habiskan waktu berdua ya." ajak Bian Abang Kanza.

"dia akan ikut mommy." ucap zella.

"No, dia akan ikut Daddy ke kantor."timpal Jerico.

"apaan sih dad, kalo Kanza ikut ke kantor yang ada Kanza malah bosen." ucap zella.

"Kanza akan ikut Abang." timpal bian tak mau kalah.

"ngga, Kanza ikut mommy titik." ucap zella.

mereka terus berdebat, Kanza tersenyum bahagia, dia tak menyangka bahwa hidupnya akan berubah, kini dia pun mulai jengah dengan ketiga orang itu.

"mommy, Daddy, Abang sudah diam, kita pergi bersama saja."ucapnya menengahi perdebatan itu.

"nah ko ga kepikiran ya." ucap Jerico.

mereka pun tertawa bersama dan bercanda, hari ini hari yang bahagia untuk Kanza, sudah cukup dia hidup dengan kepedihan, dan sekarang dia menemukan kebahagiaan nya bertemu denga orang orang yang dia rindukan..

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

kalo banyak kekurangan dalam penulisan nya di komen aja ya gays, terimakasih:)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!