Bab 3 Pertemuan 3

"Dia Liam dan istrinya Marisa." ucapnya.

Degghhh..

Jerico dan zella merasakan tulang nya sangat lemas, mereka tak menyangka bahwa Kanza adalah anaknya darah dagingnya yang selama ini di cari, mereka menangis tersedu sedu, mereka tidak bisa berkata apa apa, saat ini mereka hanya ingin memeluk sang putri yang selama ini mereka cari.

Kanza bingung dengan kedua orang itu, mengapa mereka menangis sampai seperti itu.

"maaf nyonya, tuan, kenapa kalian menangis seperti itu." ucapnya dengan raut wajah bingung, pipinya masih basah dengan air matanya.

zella langsung memeluk putrinya dengan erat sambil menangis. Jerico yang terduduk di sofa tak bisa bangkit kakinya merasa lemas dadanya bergemuruh.

"nyonya." ucap Kanza tetapi zella tidak menjawab, zella terus menangis.

"nyonya jangan menangis nanti nyonya sakit." ucapnya dan mengelus punggung zella.

"Anakku, anakku huhu." ucap Zela, zela pun langsung mengecup seluruh wajah Kanza tak berhenti.

Kanza bingung, anakku? maksudnya apa, Kanza sangat bingung dengan tingkah kedua orang itu.

"maksudnya?." tanya ya bingung.

"Dad, ini anak kita kan dad." ucap Zela yang masih menangis.

Jerico hanya diam, dia pun sama seperti sang istri dia pun hanya menangis.

"ini maksudnya apa nyonya." tanyanya lagi.

"kau anakku, kau anakku yang telah lama hilang." ucap Zela yang masih mencium pipi Kanza tanpa henti.

Deghh..

Kanza terdiam, dia tidak mengerti apa maksud denga telah lama hilang, dia pun mencoba menenangkan hatinya yang tak beraturan.

"Liam Millano dan Marissa Auriga?." tanya jerico tiba tiba.

Deghh..

"Kenapa tuan tau nama om dan tanteku?." tanya Kanza, saat ini Kanza tidak karuan.

"Liam dia kakak tiriku, dia tidak bisa mempunyai anak, Saat itu dia mengunjungi rumah ku,dan saat itu mommy baru melahirkan mu, mommy dan Daddy sangat bahagia karna kamu telah lahir ke dunia, abangmu pun sangat menyayangi mu, dia selalu membelikan mu mainan, saat itu aku dan mommymu akan pergi ke sekolah abangmu, dan kakakku melarang mommymu membawamu, dia bilang dia ingin mengasuh mu sebelum mereka pergi, mommy mu tidak mau meninggalkan mu, tetapi dia terus meminta ijin untuk mengasuh mu sehingga mommymu pun dengan berat hati meninggalkanmu bersama kakakku,, pada saat kami pulang mereka tidak ada,pikiran ku dan mommy mungkin saat itu kamu sedang di ajak bermain keluar bersama kakakku, akan tetapi sampai malam pun mereka tidak kembali, dan saat itu mereka pergi dan membawamu pergi jauh, aku dan mommymu terus mencari keberadaan kakakku, mommy sakit yang terus terusan memikirkan mu, kami tak pernah berhenti untuk terus mencari keberadaan kakakku, sampai aku menitipkan abangmu pada granpamu, aku dan mommymu berangkat ke kota ini untuk mencarinya, akan tetapi kami tidak pernah mendapatkan kabar." jelasnya panjang.

Kanza yang mendengar penjelasan nya, hatinya sangat sakit, dia tak menyangka bahwa Liam dan Marissa menculiknya dan menjauhkan Kanza dengan kedua orang tuanya, Kanza menangis, ada rasa bahagia, marah pada om dan tantenya yang sudah tega pada Kanza.

"j-jadi k-kalian orang tuaku?." ucap Kanza dengan menangis.

"iya nak, kami orang tuamu, kami tak pernah berhenti mencari mu nak." ucap zella.

kini Jerico menghampiri Kanza dan zella.

"maafkan Daddy dan mommy yang tak becus menjagamu nak, maafkan kami, kau mendapatkan perlakuan buruk dari mereka." ucap Jerico dengan terisak.

"D-daddy, m-mommy." ucap Kanza menangis.

"ya sayang." ucap Jerico.

Jerico dan zella memeluk Kanza, mereka menangis dengan tersedu sedu, ada rasa hangat dan nyaman yang di rasakan Kanza.

"a-aku merindukan kalian sangat merindukan." ucapnya yang terus menangis.

"kami juga sangat merindukan mu sayang." ucap Zela dan menghapus air mata Kanza.

"maafkan kami sayang."ucap zella dengan mengecup punggung tangan Kanza.

"No mommy, Kalian tidak bersalah, kalian sudah berjuang mencariku sampai di titik ini." ucap Kanza menghapus air mata sang mommy.

"Daddy aku sangat merindukan mu." ucap Kanza.

"Daddy juga sangat merindukan mu princes." ucapnya dan memeluk sang putri.

kini mereka di pertemukan, bahagia yang saat ini di rasakan oleh ketiga orang itu.

"menangis nya sudah ya, sayang kau mau makan apa." tanya zella.

"apa aku boleh meminta nya?." ucapnya dengan ragu."

"tentu saja boleh, kau mau apa memangnya sayang." tanya zella.

"aku ingin smoothies strawberry hhe.", ucapnya Dengan nyengir kuda.

Jerico dan zella tersenyum saat sang putri meminta , ini yang di tunggu tunggu mereka, saat sang putri meminta sesuatu padanya.

"baiklah princes akan Daddy belikan untuk princess ku ini." ucapnya dengan mencoleh hidung Kanza.

"Terimakasih dad." ucapnya dengan tersenyum.

Jerico pun melangkah kan kakinya keluar dan menuju kedai ice cream, dia membeli smoothies dan berapa makanan.

"mulai hari ini, kamu tinggal bersama mommy dan Daddy ya." ucap zella.

"apa aku boleh menginjakan kakiku di rumah mewah itu mom?." tanya nya polos, dan membuat zella tertawa.

"tentu saja boleh sayang, kau anakku darah dagingnya Kanza Olivia Millano." ucap zella Dengan mengelus wajah Kanza.

"terimakasih mommy, terimakasih sudah berjuang mencariku, terimakasih sudah melahirkan ku dan terimakasih sudah menyangiku sampai saat ini." ucapnya, lagi lagi Kanza menangis bahagia karna sudah bertemu dengan orang tuanya.

"sutttt mommy akan selalu menyayangi mu sayang, sudah nangis nya ya." ucap Zela Dengan menghapus air mata Kanza.

Kanza dan zella pun tertawa bersama, tak lama kemudian Jerico pun datang dengan seorang pria.

"dad itu siapa?." tanya Kanza.

"dia Lutro supir pribadi keluarga Kita." jawabnya.

"Lutro, dia putriku, putriku yang hilang 20 tahun yang lalu." ucapnya dengan menatap wajah Kanza.

Lutro adalah supir pribadi keluarga Jerico, dia sudah mengabdi sangat lama.

"Ini nona muda tuan, nona sangat cantik" ucapnya, mata Lutro berkaca kaca, dia bahagia karna akhirnya majikannya bertemu dengan anaknya.

"ya dia memang cantik seperti mommy nya." ucap Jerico.

"Terimakasih paman Lutro." ucap Kanza dengan tersenyum.

"nanti Lutro yang akan mengantar kamu jika kamu kemana mana." ucap Jerico.

"baik dad." jawabnya.

"smoothies ku mana dad." ucapnya.

"ini nona." ucap Lutro, ya Lutro membantu sang tuan membawa makanan nya.

"terimakasih paman." ucapnya dan langsung memakan smoothies strawberry kesukaan nya.

"pelan pelan sayang, tidak akan ada yang meminta makananmu." ucap zella yang melihat Kanza memakan nya dengan rakus.

"hhee baiklah mom."ucapnya dan melanjutkan memakan smoothies nya.

"Daddy sama mommy sudah makan?." tanya Kanza.

"ini mau makan, barusa Daddy sekalian membeli makanan untuk mommy." jawab Jerico.

kini mereka pun membuka makanan itu, tetapi Kanza melihat Lutro yang sedang berdiri.

"paman kau sudah makan?." tanyanya.

Lutro terkejut saat Kanza menanyakan nya, dia terlihat gugup dan takut pada sang tuan.

"Daddy apa bisa memberikan paman Lutro makanan itu?." tanya Kanza.

"ya princess tentu saja boleh." jawabnya.

"nah paman itu untukmu, di makan ya." ucap Kanza.

"Terimakasih nona, terimakasih tuan, nyonya." ucap Lutro.

Lutro sangat senang karna Kanza tidak seperti anak yang lainnya, Kanza bersikap baik dan sopan pada bawahannya.

"sama sama paman." ucap Kanza.

"kalau begitu saya permisi tuan." pamitnya.

Jerico hanya mengangguk, setelah Lutro keluar, mereka bertiga pun langsung memakan makanan itu dan di selingi dengan bercanda.

jangan lupa tinggalkan jejak ya gays:) kalo ada kesalahan sama penulisan nya di komen aja:)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!