Nara bangun di pagi hari, perasaan nya sudah lebih baik dari pada sebelumnya, dia juga sudah bisa menerima pernikahan Mirsa dan Mika, dan menganggap Mirsa bukanlah jodoh nya.
Nara bersiap-siap untuk berangkat kerja, lalu berjalan keluar kamar dan melihat Ayah dan Ibu nya sedang sarapan.
“Nara, sarapan dulu bersama kami” Panggil Dania ibunya.
“Iya Bu” ucap Nara sambil menarik kursi untuk duduk.
Dania memberi makan ke piring putri nya, sementara Reza Ayah nya kurang sehat karena penyakit ginjal yang di deritanya, tapi Nara tidak tau kalau penyakit Ayah nya sudah sangat parah.
“Seperti nya Ayah kurang sehat, Ayah tidak perlu lagi bekerja, karena Nara sudah punya pekerjaan yang tetap” ucap Nara.
Ayah nya tersenyum, “Iya nak, kamu jangan terlalu capek dan jaga kesehatan” balas Reza.
“Iya Ayah, besok aku akan mengantarkan Ayah ke dokter” timpal Nara.
Ketiga nya menikmati sarapan bersama.
***
Sementara di kediaman Alexander, semua penghuni rumah sedang sarapan bersama, termasuk kedua pengantin baru.
Mirsa masih bersikap dingin pada Mika, tapi Dario bisa melihat jarak antara anak dan menantu nya itu.
“Mirsa, bagaimana kalau kalian melakukan perjalanan bulan madu” ucap Dario.
“Aku tidak mau Pah, aku memang bersedia menikahi wanita pilihan Papah, tapi jangan harap aku bisa menerima dia sebagai istri ku” balas Mirsa berterus terang.
“Mirsa! Apa kurang nya Mika, Mika merupakan gadis baik-baik dan terlahir dari keluarga terhormat” bentak Dario, membuat Mika dan Kenzo saling bertatapan.
“Maaf pah, aku harus berangkat sekarang, Mah jaga Papah baik-baik” ucap Mirsa sambil berdiri dan berjalan keluar.
Dario langsung memegang dadanya, karena merasa sesak melihat sikap putra sulung nya, yang keras kepala, Naura segera berdiri menenangkan suaminya.
“Pah, Mah, jangan terlalu di pikiran ucapan Mirsa, aku yakin suatu saat nanti Mirsa akan menerima pernikahan kami” sahut Mika untuk menenangkan papah mertuanya.
Kenzo kemudian berdiri mengejar kakaknya, “Kak Mirsa tunggu” panggil Kenzo.
Mirsa yang ingin membuka pintu mobilnya, menoleh melihat adiknya.
“Ada apa Ken?” tanya Mirsa.
“Apa kurang nya Mika, hingga membuat kak Mirsa tidak bisa menerima wanita sebaik dia?” tanya Kenzo.
“Karena aku mencintai wanita lain” jawab Kenzo dengan jujur.
“Tapi Kak...” ucapan Kenzo terputus.
“Kamu baru bisa merasakannya, jika kelak mendapat wanita yang tepat” ucap Mirsa sambil menepuk pundak adiknya, kemudian masuk ke dalam mobilnya.
***
Nara sudah berada di tempat kerja nya dan sedang memeriksa beberapa pakaian yang ada di butik tersebut.
“Nara, ikut ke ruangan ku sekarang” panggil seorang wanita, yang merupakan bosnya Nara, yang bernama Lisa.
“Baik Bu” jawab Nara dengan hormat.
Setelah berada di ruangan bosnya, Lisa mulai bicara, “Nara mulai hari ini, kita akan mengurus wadrobe penyanyi terkenal yang bernama Kenzo, jadi aku percayakan semuanya padamu untuk mengurus nya” jelas Lisa.
“Baik Bu, aku harus ke mana untuk bisa bertemu dengan nya” tanya Nara.
“Kenzo berada di bawa manajemen Star Entertainment, jadi temui dia di sana dan jangan lupa bawa kartu pengenal, agar kamu di izinkan masuk” ucap Lisa.
“Baik Bu, saya akan segera ke sana” sambung Nara.
**
Di perusahaan Alexander Group, Mirsa sedang berada di ruangannya bersama asisten pribadinya yang bernama Gavin Fernando.
“Bagaimana proyek yang di luar negri, apa berjalan dengan lancar” tanya Mirsa pada Gavin.
“Semua nya berjalan dengan baik bos” jawab Gavin.
“Kalau begitu kamu bisa keluar” sambung Mirsa.
“Ngomong-ngomong bos gak ada rencana bulan madu” tanya Gavin, karena mereka memang teman dekat.
Mirsa langsung menatap tajam pada Gavin, “Kamu sudah bosan hidup” ujar Mirsa.
“Ampun Bos, tapi coba lihat istri Bos sangat cantik, aku termasuk yang mengidolakan nya” ucap Gavin sambil memperlihatkan foto Mika di ponsel.
Mirsa tidak bicara, dia masih menatap tajam Gavin, membuat Gavin jadi serius, “Aku keluar Bos” ucap Gavin, sambil berjalan mundur pergi.
Setelah kepergian Gavin, Mirsa melihat foto Nara di ponsel nya, “Aku sangat merindukan mu Nara, aku sudah terbiasa mendapat perhatian darimu” ucap Mirsa.
Mirsa kemudian menghubungi Nara, tapi di tolak oleh Nara, “Sial, kenapa Nara begitu mudah melupakan hubungan kami” umpat Mirsa, lalu melempar ponselnya di atas meja.
**
Nara sedang berada di depan gedung Star Entertainment, untuk menemui Kenzo.
Nara langsung masuk dan mengenalkan dirinya, lalu menayangkan apakah Kenzo sudah datang.
Salah satu pegawai membawa nya ke ruangan Kenzo dan menyuruhnya menunggu, karena Kenzo belum datang.
Nara duduk menunggu Kenzo dan melihat foto-foto Kenzo di ruang itu yang full makeup, “Seperti nya foto itu tidak asing, di mana ya aku pernah melihat nya” pikir Nara, karena saat bertemu Kenzo di pesta tidak terlalu memperhatikan nya.
“Bodoh banget sih aku, dia kan penyanyi terkenal pasti foto nya di mana-mana” sambung Nara sambil menepuk kepalanya.
Sementara di luar, Kenzo sudah datang dan seperti biasa Kenzo harus meladeni beberapa penggemar nya yang menunggu nya.
Setelah itu, baru lah Kenzo berjalan masuk dan para pegawai menunduk hormat menyambut kedatangan nya.
Kenzo berjalan santai masuk ke ruangannya dan Nara yang menyadari kedatangan Kenzo, langsung berdiri, “Selamat siang” ucap Nara.
Kenzo sangat terkejut melihat mantan pacar kakaknya berada di ruang nya, sementara Nara belum mengingat Kenzo.
“Siapa kamu dan sedang apa kamu di ruangan ku?” tanya Kenzo.
“Maaf, kenal kan nama saya Nara dan saya dari orang wadrobe, sengaja datang untuk menemui anda” jawab Nara sambil memperlihatkan kartu pengenalannya, yang tergantung di lehernya.
Kenzo baru teringat, kalau hari ini ada janji dengan orang wadrobe dan tidak menyangka kalau orang wadrobe itu adalah Nara.
“Sepertinya dia tidak mengenal ku, kalau aku pernah menggodanya di pesta” batin Kenzo.
“Silakan duduk kembali” ucap Kenzo kemudian berjalan duduk di depan Nara.
Nara mulai menanyakan karakter Kenzo untuk menyesuaikan selera Fashion nya.
Nara mulai menulis di bukunya, sementara Kenzo memperhatikan penampilan Nara yang sangat sederhana, karena sangat jauh berbeda saat melihatnya bersama Kakak nya di hotel, yang berpenampilan sangat seksi.
“Ternyata wanita ini tidak bisa di remehkan, dia juga bermuka dua” batin Kenzo, semakin salah paham dengan Nara.
Setelah menulis, Nara menatap Kenzo, “Maaf, saya akan mengukur tubuh anda” ucap Nara.
Kenzo langsung berdiri dan Nara berjalan menghampirinya.
Nara mulai mengukur bahu Kenzo secara profesional, karena memang sudah menjadi pekerjaan nya.
Kemudian Nara melingkarkan tangannya ke pinggang Kenzo, membuat jarak di antara mereka sangat dekat.
Kenzo secepatnya menjauh, tapi alat pengukur Nara masih melingkar di pinggangnya, otomatis Nara ikut ketarik, membuat nya jatuh di sofa dan Nara juga jatuh di atas nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments