Deandra masih berdiri dk tempatnya dengan memegang dada dia yang berdebar kencang. Apa yang di lakukan Afkha dengan menendang meja seperti itu benar-benar membuatnya terkejut sekali.
"Ya ampun, kenapa dia menakutkan sekali. Lagian kenapa juga dia harus marah, dia juga 'kan mempunyai istri pertama. Wanita yang jelas-jelas dicintainya. Sekarang malah aku yang tidak boleh menyukai Kak Angga. Hah, sudahlah Dean, kau hanya perlu mengalah karena dalam perjanjiannya dia itu adalah pihak pertama yang tidak boleh sampai kamu bantah"
Deandra berjalan ke ruang ganti dan menyiapkan pakaian ganti untuk suaminya yang sedang mandi. Menjalankan tugasnya dengan baik sebagai pengganti istri pertama. Deandra segera pergi keluar kamar setelah menyiapkan pakaian ganti untuk suaminya. Takut jika akan terkena marah lagi. Deandra segera ke ruang makan dan duduk disana sambil menunggu yang lainnya datang.
"Huh, selamat aku"
Makan malam kali ini terasa cukup menyenangkan bagi Deandra dari makan malam sebelumnya. Karena dia bisa puas memandang wajah Angga yang selalu mengganggu pikirannya. Tidak sadar saja jika ada seseorang yang sejak tadi melirik begitu tajam padanya.
"Oh ya, Deandra kapan kamu libur?" tanya Dokter Angga tiba-tiba.
Tatapan tajam dari Afkha langsung menatap ke arah Angga yang bertanya seperti itu pada istrnya. Apalagi ketika melihat istrinya yang terlihat memerah malu, dengan sok cantiknya Deandra menyalipkan rambutnya ke belakang telinga.
"Tidak tahu Kak, memangnya ada apa?"
"Kalau kamu libur datang ke rumah sakit ya, ada yang aku ingin jelaskan sama kamu" ucap Angga
Deandra mengangguk dengan senyuman yang begitu terlihat manis. Padahal Angga juga berbicara dengan serius dan tidak sama sekali menunjukan jika dia menyukainya. Tapi entah kenapa Deandra yang kesenengan sendiri.
"Baik Kak"
"Ekhem"
Deheman keras dari Afkha membuat Deandra langsung menoleh ke arahnya. Dan dia langsung menelan ludah kasar ketika melihat tatapan suaminya yang begitu tajam. Apasi? Aku 'kan tidak berciuman dengan Kak Angga di depannya. Lagian mana mau juga Kak Angga menciumku. Ish, dasar dia ini.
Setelah makan malam selesai, Angga langsung berpamitan pergi. Tidak lupa dia juga berucap banyak terima kasih karena di ajak makan malam dengan keluarga ini. Afkha mendengus kesal ketika melihat tatapan Deandra yang seolah tidak rela melihat Angga pergi.
"Ikut aku!"
Lagi-lagi Afkha langsung menarik tangan Deandra, membuat gadis itu begitu terkejut.
"Jangan kasar pada istrimu, Afkha" ucap Ibu
Ayah langsung merangkul bahu Ibu, dia hanya tersenyum melihat anaknya itu. "Sepertinya Afkha sedang cemburu karena Deandra yang sejak tadi terus berbicara dengan Dokter Angga"
Ibu menoleh pada suaminya, sedikit tidak percaya dengan ucapan suaminya. Namun dia juga melihat sendiri bagaimana sikap Angga yang tidak seperti biasanya malam ini.
Kembali pada pasangan suami istri ini yang sudah berada di dalam kamar. Afkha mendorong tubuh Deandra hingga jatuh terlentang di atas tempat tidur. Lalu dia mengukungnya dengan memegangi tangan Deandra di atas tempat tidur itu agar istrinya tidak bisa bergerak.
Deg...
Wajah Afkha yang terlalu dekat dengannya, membuat Deandra cukup terkejut dengan itu. Jantungnya yang langsung berdebar dengan kencang.
"Sa-sayang, mau apa?" Kenapa posisinya harus seperti ini? Aku jadi gugup sekarang.
Afkha tersenyum tipis, dia semakin mendekatkan wajahnya pada Deandra. "Memberi istriku pelajaran yang baik karena sudah berani menyukai pria lain di saat dia sudah mempunyai suami"
Apasi, hukuman ap...Aaaaa..
Mata Deandra langsung terbelalak kaget ketika Afkha menempelkan bibirnya di bibir Deandra. Tangan Deandra bergerak dan ingin mendorong tubuh Afkha, tapi sayang karena cengkraman tangan Afkha di lengannya begitu kuat hingga Deandra tidak bisa melepaskannya.
Gila, kenapa malah menikmatinya juga! Deandra gila! Hatinya terus memaki dirinya sendiri yang terus berkhianat dari kata hati dan akal sehatnya. Bahkan Deandra mulai memejamkan matanya ketika Afkha mulai memberikan luma*tan lembut di bibirnya itu. Meski hatinya terus memaki gerak tubuhnya yang tidak sesuai dengan kata hatinya.
Heh, jantung! Kau tidak tahu diri ya, kenapa malah berdebar seperti ini si. Aaa.. Deandra benar-benar merasa di khianati dengan tubuhnya sendiri. Kesal dengan dirinya sendiri yang malah ikut menikmati apa yang dilakukan oleh Afkha.
"Kau menikmatinya?" ucap Afkha setelah melepaskan tautan bibir mereka. Tersenyum begitu jahil melihat wajah Deandra yang memerah, entah karena malu atau malah kesal.
Afkha menjatuhkan tubuhnya di samping Deandra, menopang kepalanya dengan salah tahu tangannya. Menatap Deandra yang mengusap bibirnya yang basah dengan masih mengatur nafasnya yang sedikit tersengal.
"Itu adalah bentuk hukuman untukmu, sekali lagi aku lihat kau dekat-dekat dengan pria mana pun, maka hukumannya lebih dari ini. Ingat ya Ra, aku tidak memastikan diriku tidak akan melakukan lebih dari ini" ucap Afkha dengan suara rendah, namun penuh dengan penekanan.
Tubuh Deandra langsung membeku mendengarnya. Melakukan hal lebih dari sekedar ciuman, itu artinya Afkha bisa saja meminta hak sebagai suami pada Deandra. Hal itu malah memuat Deandra semakin takut saja.
Sepertinya mulai saat ini aku harus lebih hati-hati lagi.
Afkha bangun dan duduk di pinggir tempat tidur, menatap istrinya yang masih terdiam di tempatnya dengan wajah yang kaget dengan ucapannya barusan. Afkha tersenyum sendiri melihatnya. Tanpa banyak berkata lagi, dia langsung berlalu keluar kamar. Meninggalkan Deandra yang masih diam di tempatnya.
"Aaaa... Afkha sialan!"
Deandra memutar tubuhnya menjadi tengkurap di atas tempat tidur dengan memukul kasur dengan kesal. Wajahnya dia benamkan di bantal dengan kesal. Suaminya benar-benar bisa saja membuat Deandra kesal dan tidak berkutik seperti barusan.
"Dia membuat aku seperti orang bodoh di depannya. Dasar suami gila!"
Hanya mampu berteriak saat dirinya sendiri saja, karena kalau ada Afkha mana mungkin dia berani melakukan hal seperti ini. Deandra bangun terduduk dengan memeluk bantal, tangannya meremas bantal dengan kesal. Benar-benar kesal dengan suaminya itu.
Aku ingin membalasnya, tapi aku tidak berani. Aaa.. Aku kesal!
Puas dengan segala melampiaskan kekesalannya, Deandra malah jatuh tidur. Sudah lelah seharian ini dan juga suaminya yang sudah membuatnya kesal barusan.
^^^^^^^^^^^
Afkha menatap istri pertamanya yang masih belum sadarkan diri hingga sekarang. Meraih tanganya yang tidak terpasang selang infus, menggenggamnya dengan lembut.
"Sebenarnya apa yang terjadi sampai kamu kecelakaan malam itu dan sekarang keadaan kamu seperti ini"
Malam yang di guyur hujan deras dan malam itu istrinya tidak mendengarkan dia, pergi menggunakan mobilnya menembus hujan deras untuk menemui orang tuanya. Hal yang menjadi keadaan istrinya seperti saat ini. Bahkan Afkha belum benar-benar mengetahui kejadian sebenarnya dalam kecelakaan itu.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Suherni 123
ada rahasia.....
2023-10-05
0
Suherni Erni
Jangan² kecelakan hbs berduaan sm selingkuhannya ya thor
2023-09-18
1
Andalia Yuswar
wah jangan2 ada yg disembunyikan Sandra
2023-09-02
2