Lanjut ke pesannya lagi 😁
"Pergi aja sekarang,, gue juga lagi senggang dan gak ada kerjaan lagi, selain rebahan. Dirumah juga bosan banget, kakak-kakak gue malah tiduran semua dikamarnya, adiknya yang ini malah ditinggal sendiri" pesan Atika
"Manjanya, masa iya kakak lo harus temenin lo terus, kan kakak lo harus istirahat juga". pesan Mahar
"Wait,,waitt,, kakak-kakak lo?... Dua-duanya ada dirumah lo yah? " pesan Mahar
"Yah,,,,,, semua ada dirumah tapi terkunci dikamar mereka masing-masing" pesan Atika
"Wah hari ini gue beruntung banget ke rumah lo, bisa ketemu sama kakak-kakak lo yang ganteng itu hehehe" pesan Mahar
"Eh,,,,gak sudih ah gue kalau lo ngejar-ngejar kakak gue , gak bakalan gue restui" pesan Atika
"Terserah deh,,, kan yang pilih pendamping bukan lo tapi kakak lo😝, gak butuh persetujuan lo juga kali😜"
"Sekarang gue kerumah lo yah,, bye" pesan Mahar
Atika melihat pesan terakhir yang dikirim Mahar, tetapi dia tidak mengubrisnya karena dia tau kalau Mahar pasti sedang ganti baju.
.
Ting tong ting tong
Bell berbunyi,,,,,,,
Saat Atika hendak mengambil Snack dan minuman didapur. Langkanya terhenti sesaat mendengar bell rumahnya berbunyi. Ia pun mengurungkan niatnya untuk mengambil snack dan minuman, lalu dia pergi menghampiri pintu yang sedari tadi tertutup.
"Mahar?,,,,cepat banget lo datang," ucap Atika, merasa bingung karena baru saja dia memberitahu kalau baru mau berangkat.
"Kenapa?. Lo gak senang?"
"Sebenarnya tadi gue udah dijalan, pas gue kirimkan pesan itu hehehe," celoteh Mahar sambil tertawa kecil.
"Pantes," kata Atika. Atika mempersilahkan Mahar masuk dan mengambil cemilan bersama untuk dimakan di dalam kamarnya.
D*i dalam kamar**
"Har,,,,, sebenarnya lo ada masalah lagi kah sama orang tua lo, gak biasanya tinggalin rumah begitu capat?" tanya Atika saat duduk disofa dekat jendela kamarnya tersebut.
"Hem,,,,, tau aja lo hehehe," ucap Mahar dengan raut wajah yang sedih.
"Yah sebenarnya orang tua gue ribut lagi. Mama gue mau gue kuliah disini aja, tapi kata papa gue kalau disini pengetahuan yang di ajarkan gak terlalu banyak dan gak ada pengalaman yang baru, malahan itu-itu aja terus. Gue sih setuju aja sama papa tapi, mama tetap teguh sama pendiriannya. Elo taukan gue anak satu-satunya perempuan. Kata papa maunya diluar negri, kalaupun kejauhan bisa aja didalam negri tapi jangan lah diprovinsi sendiri, sedikit aja pengalaman yang didapatkan. Itu terus perdebatan dari tadi malam sampai sekarang, pusing gue ka," ucap Mahar sambil menundukkan kepalanya menahan tangisannya keluar.
Atika yang melihat sahabat dari kecilnya itu bersedih, dia juga ikut sedih seakan merasakan apa yang dirasakan oleh sahabatnya itu. pasti pusing sekali kalau pilih satu yang satunya pasti bakal kecewa.
"Eh har gue punya ide,,,,,, 😊" ucap atika
"Gimana kalau kita sama-sama kuliah di belanda aja. Ambil jurusan yang sama dan tempat tinggal yang sama. Kita ambil jurusan desainer, kan lo juga mau jadi desainer kan. Terus kita tinggal di rumah granny gue aja. Gimana? " ucap Atika berharap teman kecilnya itu setuju akan idenya.
"Tapi tika, lo kan tau mama gue orangnya kaya mana,,,, tegasnya minta ampun, " ucap Mahar sambil memegang kepalanya.
"Sebenarnya sih rencana lo bagus, papa pasti setuju. tapi mama?" ucap Mahar tapi di potong sama Atika
"Tenang masalah mama lo, kan ada mama gue, mungkin mama gue bisa urus. Ingat mama lo sama mama gue sudah kenal lama sekali, malahan sebelum kita lahir. hehehe," ucap Atika.
"Yasudah, itu gue serahkan sama lo. Gue sudah putus asa sama keputusan mama gue, " ucap Mahar dengan frustasi.
"Ok,, nanti kita omongin itu. Bukannya yang kita bicarakan kemarin untuk medeskripsikan wajah ustadz itu," ucap Atika berharap temannya tidak memikirkan lagi masalahnya itu.
"Oh iya yh hehehe jadi lupa,,,, malah gue pergi curhat. Elo sih malah nanya, jadi gue jawab lah, " ucap Mahar sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.
"Yah sudah,,, ayo sini ceritakan bagaimana mana wajahnya," ucap Atika sambil menarik tangan mahar ke meja belajarnya. Lalu Mahar menyebut semua bentuk wajah ustadz itu tanpa terkecuali.
2 jam sudah berlalu akhirnya gambar pun sudah jadi.
"Kaya gitu? " tanya Atika
"Yah lumayan mirip tapi, gantengan aslinya. Hahaha," ucap Mahar sambil terbahak-bahak, karna lucu melihat lukisan temannya itu😂
"Ngehina yah?.... Ini belum seberapa har, kalau gue udah ketemu orangnya nanti gue lukis yang lebih bagus. Emeng sih ini lukisannya kaya kelihatan tua banget," ucap Atika dengan wajah kesal lalu ngikut terbahak karena Mahar tidak berhenti ketawa.
"Sudah-sudah...... Nanti orangnya bersin bersin kita omongin terus. Perut gue juga sakit tau ketawa kaya gini," ucap Mahar sambil memegang perutnya.
"Siapa juga yang suruh lo ketawa. Ngehina lukisan gue lagi, padahal sekuat tenaga gue buat," ucap Atika kesal
"Iya, iya gue udah berhenti ketawa kok. Tuh liat wajah lo , jeleknya kalau cemberut kaya nenek nenek," ucap Mahar dengan tertawa kembali, tapi volume suaranya tambah lagi satu tingkat. Atika yang melihat sahabat kecilnya itu, yang ia anggap saudara sudah terlihat bahagia lagi, Sudah melupakan sebentar masalahnya. Walaupun sebentar atika tetap bahagia melihat sahabatnya itu tertawa kembali.
Mereka melanjutkan makan cemilan sambil bercerita.
Ditengah ceritanya itu kadang terselip yang lucu mereka terbahak lagi. Yah mereka memang dekat sekali disekolah kadang dibilang saudara.
***
Waktu terus berlalu, mereka tidak sadar kalau hari mulai gelap.
tok tok
"Mama boleh masuk gak? " tanya mama Atika
"Boleh ma" ucap atika. Mama Atika pun masuk dan berdiri didepan putrinya dan sahabat putrinya.
"Har, mama kamu tadi telpon, tanyain kamu. terus kamu disuruh pulang secepatnya. Katanya ada urusan yang penting" ucap mama Atika
"Baiklah tante. Mahar pulang dulu yah tante". ucap Mahar dan hendak keluar kamar Atika tapi kakinya terhenti saat Atika memanggilnya.
"Yah tika, kenapa? " tanya Mahar
"Tunggu. Biar gue temanin lo, sampai depan pintu yah"
Mahar mengagukkan kepalanya
"Ma aku antar mahar sampai depan pintu dulu yah ma," ucap Atika
"Iya sayang, sana kedepan"
Mereka pun keluar dan menuruni tangga,,,,, mereka menunggu taksi yang dipesan oleh mahar. Sebenarnya Mahar sudah boleh pakai mobil tapi mamanya belum mengizinkan mahar menggunakan mobil, makanya sekarang masih menggunakan taxi.
Taxinya pun datang dan Mahar meninggalkan rumah Atika. Saat Atika melihat mobil yang di tumpangi sahabatnya itu sudah tidak terlihat lagi. dia langsung masuk kedalam rumah dan langsung menuju tujuan utamanya yaitu kamarnya, karena disitulah dia dapat ketengan tersendiri. Dia membaringkan dirinya diatas kasur.
"Dikamar memang tempat yang paling nyaman," ucap Atika sambil memeluk bonekanya.
Atika
Mahar
Aqlan
.
.
.
.
.
bersambung
Assalamu'alaykum
tetap ikuti novel dila yah yang suka bisa like, komen, vote dan beri rate yh,,,,
terim kasih yang sudah mengikuti novel dila😊.......... eps selanjutnya ditunggu yh
gambarnya itu aja yang bisa dila dapat di google hehehe nanti lah cari yang lebih bagus
Wassalamu'alaikum
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Elmi Sapitri
anaknya sahabatan mamanya juga
2020-10-06
2
Teti Masdiana
👍👍
2020-09-27
4
Sept September
senangat
2020-09-21
1