Leni kaget saat melihat Arka, tiba-tiba menciumnya, membuat Leni takut dengan apa yang akan Arka lakukan selanjutnya.
" Original, Saya suka sekali dan apa kamu mau lebih dari ini?." Tanya Arka, sambil melihat Leni yang ketakutan.
" Apa tidak bisa cara lain? Apa Abang, memberikan saya uang?." Tanya Leni, Leni berusaha melepaskan pelukannya Arka.
" Manis sekali, Mana ada sih cara baik-baik untuk mendapat uang banyak? Saya tidak akan kasar karena saya lebih suka cara seperti ini, lebih baik menikmatiiii sampai akhir, jika sampai selesai kamu oke selanjutnya saya akan rutin memberikan uang, berapapun yang kamu mau." Lanjut Arka, yang pelan-pelan m3r3m45 gunungg kembar dengan pelan, supaya Leni merasa nyaman.
" Baik lah Bang, Tidak ada pilihan lain yang bisa saya lakukan, demi saya bisa punya uang untuk merubah gaya hidup dan bisa makan enak juga." Lanjut Leni, yang merasa merinding, setiap sentuhannn yang diberikan Arka.
Arka senyum senang melihat Leni, tidak ada penolakan sama sekali. Arka bermain-main dulu sebelum menuju puncak kenik matan yang sesungguhnya.
Dilain sisi, Lilis Bunda Nya Leni, melihat jam dinding, sudah menunjukan pukul enam malam. Membuat Lilis merasa cemas karena anaknya belum pulang sama sekali.
" Ayah, Leni sudah jam segini belum pulang Ayah, anak kita kemana yah? Kata Leni selesai kelas jam empat sore dan seharusnya jam segini sudah sampai rumah?." Tanya Lilis cemas, karena Leni belum sampai rumah.
" Mungkin kejebak macet Bunda, berfikir positif saja. Lagian Leni tidak punya handphone sama sekali, jadi kita mana bisa tahu kabar anak kita selain menunggu kedatangan Leni." Ucap Haris Ayah Nya Leni, berharap anaknya dalam keadaan baik-baik saja selama diluar rumah.
Dilain sisi, Arka setelah selesai foreaplay, pelan-pelan menggerakan pinggangnya dan tangannya menuju puncak, sambil melihat Leni yang cuman diam saja dan Arka berusaha memahami Leni yang tidak mengeluarkan suara merdunya.
" Nama kamu siapa manis? keluarkan suara merdu kamu, setiap kamu mera sakan setiap gerakan yang saya berikan cantik dan manis?." Tanya Arka, yang senang melihat Leni yang tidak melakukan penolakan setiap sentuhaannn yang Arka lakukan.
" Nama saya Leni Bang, suara merdu apa yah maksud Abang?." Tanya Leni yang merasa sensasi luar biasa, yang tidak pernah Leni ra sakan sebelumnya.
" Nama yang cantik, suara merdu yang saya maksud. Aaaaa Bang Arka, dan kalimat diakhir panjat pinang, Luar biasa Bang Arka." Lanjut Arka yang berusaha menjelaskan ke Leni, mewajarkan jika Leni belum mengerti maksud suara merdu yang Arka maksud.
" Oh seperti itu. Aaaaa Bang Arka." Desa han Leni pertama kali, membuat Arka senyum senang karena Leni nurut apa kata Arka dan membiarkan Arka melakukan panjat pinang sepuasnya Arka.
Dilain sisi, Raka senang sekali, mendapatkan bonus dari Arka. Walaupun tidak sengaja mendapatkan teman kencan baru tapi Arka tetep memberikan bonus sesuai janjinya.
" Arka memang temen pengertian, walaupun tadi mendapatkan mahasiswa yang malang, tapi dia tetep menempati janji, untuk memberikan saya bonus." Ucap Raka senang, karena Arka memberikan bonus yang tidak sedikit.
" Hai ganteng, mau saya temani?." Tanya Osa dengan manja, Osa dengan percaya dirinya langsung peluk Raka dari belakang.
" Boleh saja, temani saya minum sampai selesai, jika sudah habis baru kita bersenang-senang yah." Lanjut Raka sambil melihat Osa, yang selalu berpenampilan seksi dan membuat Raka senang melihatnya.
Dilain sisi, Leni merasa badannya pegel semua, Leni setelah selesai mandi langsung duduk disebelah Arka yang sibuk dengan handphone.
" Besok kamu kuliah atau libur? Saya senang dengan kamu, yang tidak menolak apapun yang saya lakukan tadi? Ini untuk kamu." Tanya Arka sambil merangkul bahunya Leni dan memberikan uang tunai untuk Leni.
" Besok, Saya libur kuliah dan memangnya kenapa? Gawat ini, sudah jam sembilan malam dan belum pulang lagi. Bagaimana ini Bang, bisa-bisa dimarahin nih?." Tanya Leni panik saat melihat handphonenya Arka, dan takut dimarahin.
" Bilang saja, setelah pulang kuliah kamu nginep dirumah temen, jadi pulangnya besok dan sebelum kamu pulang. Kita akan belanja hanphone dan kamu beli makeup supaya wajah cantik Kamu, semakin cantik dengan merias diri. Jadi kita lanjutin kesenangan kita sampai pagi yah." Lanjut Arka dengan santai, Arka langsung minta Leni untuk rebahan di sofa dan melanjutkan panjat pinangnya, setelah istirahat beberapa menit.
Leni pasrah saja, turutin keinginannya Arka lagi, berusaha menikmati apa yang harus dilakukannya apa lagi sampai pagi.
Dilain sisi, Lilis pasrah, Leni tidak juga pulang ke rumahnya, padahal sudah jam sembilan malam.
" Tuhan. Lindungi lah Leni, dimana pun anak hamba berada, repot juga Leni tidak bawa handphone jadi tidak tahu dimana Leni berada sekarang." Ucap Lilis pasrah, karena ini pertama kalinya Leni belum pulang sama sekali.
" Ikhlas ya sayang, kita tidak bisa lakukan apapun, yang kita lakukan cuman bisa ikhlas dan besok berharap anak kita pulang dalam keadaan baik-baik saja." Ucap Haris berusaha berfikir positif dan berusaha menenangkan istrinya yang kwatir, karena Leni sampai sekarang belum pulang sama sekali.
....................................................
Leni melihat Arka, bawa paparbage setelah keluar dari kamar tadi dan menerima paparbage yang diberikan Arka.
" Sayang, setelah makan kita panjat pinang, setelah itu kamu mandi dan pakai baju itu yah. Kita akan jalan-jalan sampai makan siang yah." Ucap Arka senang, melihat Leni yang menerima pemberiannya.
" Iyah sayang, Terimakasih yah sayang, aku suka sekali bajunya bagus sekali dan terimakasih ada sandal baru, dan beberapa kosmetik juga." Ucap Leni merasa bahagia, menerima barang-barang pemberian Arka.
" Sama-sama sayang, yuk sarapan sayang karena aku sudah tidak sabar mau melanjutkan panjat pinang lagi.Sebelum kamu pulang." Lanjut Arka yang langsung buka kotak makan, yang sudah dibelinya tadi.
Leni langsung peluk Arka dan menciumnya karena merasa bahagia sekali, karena Arka sedikit-sedikit memberikan barang-barang mewah untuk Leni pakai hari ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments