Pertama kalinya Leni, memakai bedak dan lipstik karena orang tuanya sama sekali tidak bisa membelikan kosmetik sama sekali.
" Abang sayang, bagaimana wajah aku sayang, apa ketebelan bedak dan lipstiknnya?." Tanya Leni, setelah selesai pakai bedak dan lipstik.
" Rapih sayang, kamu semakin cantik sayang setelah pakai bedak dan lipstik. " Ucap Arka terpesona, melihat Leni semakin cantik setelah pakai bedak dan lipstiknya.
" Yuk jalan sayang, supaya kamu sampai rumah tidak sore sayang." Lanjut Arka, yang sejujurnya masih betah naik-naik menuju puncak. Tapi Arka sadar jika Leni sebenarnya anak baik-baik yang takut tidak pulang.
Arka sejujurnya tidak tega, merusak Leni tapi Arka terpesona melihat kecantikannya Leni, walaupun orang sederhana tidak membuat kulitnya Leni hitam dan tidak terlihat jorok.
Dilain sisi, Usi menikmati jalan-jalan hari liburnya, Usi setuju diajak ke Bandung untuk belanja sesuai keinginannya Usi.
" Buruan Usi, supaya kita tidak kejebak macet dijalan dan kita bisa belanja sepuasnya kalo sampai sana masih jam sembilan pagi." Ucap Bunda Nya Usi tidak sabar, sampai di Mall untuk belanja perhiasan yang sudah diincarnya.
" Iyah Bunda, ini sudah siap kok, hayo jalan." Ucap Usi, Usi periksa lagi isi tasnya sebelum masuk kedalam mobil.
Usi ikuti kedua orang tuanya, yang sudah masuk kedalam mobil duluan.
Dilain sisi, Haris siap-siap berangkat kerja, walaupun hari minggu tapi masuk kerja, supaya mendapatkan tambahan gaji supaya bisa bayar kuliahnya Leni.
" Bunda, tenang yah sayang, semoga anak kita hari ini pulang yah sayang, insya allah Ayah mendapatkan pinjaman dari kantor untuk beli handphone buat Leni sayang, supaya kita bisa komunikasi dengan Leni dan tahu kemana pun anak kita pergi." Ucap Haris yang menyesal, selama ini tidak pernah beli handphone untuk Leni.
" Iyah Ayah, Bunda akan tenang dan terus berdoa untuk anak kita, semoga Ayah mendapatkan pinjaman untuk beli hanphone buat Leni pakai." Ucap Lilis berharap suaminya, bisa beliin hanphone untuk Leni, supaya anaknya bisa kasih kabar.
Lilis langsung mencium tangannya Haris, membuat Haris langsung naik motornya untuk berangkat kerja.
Dilain sisi, Leni pertama kalinya ke Mall, membuat Leni merasa bahagia sekali bisa belanja apa lagi dibayarin oleh Arka.
" Sayang, aku mau handphone keluaran baru sayang, supaya tidak kalah keren dari temen-temen aku." Ucap Leni melihat deretan handphone, di etalase conter handphone.
" Pilih saja sayang, mana yang kamu mau beli, akan aku bayarin." Ucap Arka, yang tidak masalah beliin handphone unruk Leni supaya bisa janjian untuk ketemuan bareng.
" Saya mau handphone itu, sepertinya tidak membuat temen-temen curiga kalo saya bisa beli handphone bagus." Lanjut Leni, yang tidak ingin ada yang curiga, Leni bisa mendapatkan handphone baru dari mana.
Dilain sisi, Haris merasa lega sekali, karena koperasi kantor, memberikan kredit handphone untuk Haris dan bisa di cicil selama dua tahun, karena orang koperasi tahu, jika Haris ada pengeluaran besar untuk kuliahnya Leni.
" Pak, saya mau kreadit handphone, apa boleh bayar cicilannya selama dua tahun?." Tanya Haris berharap, orang Koperasi kasih handphone untuk Haris.
" Tentu boleh Pak Haris, selama ini tidak pernah ada cicilan sama sekali dan tidak ada pinjaman sama sekali, jadi boleh Anda ambil handphone, boleh juga cicilan selama dua tahun, saya tahu Anda butuh biaya banyak untuk kuliahnya Leni dan Anda juga butuh handphone untuk Leni." Ucap Jaka Karyawan Koperasi.
" Alhamdulillah, Terimakasih atas pengertian dan kebaikannya Pak Jaka." Lanjut Haris bahagia, akhirnya mendapatkan handphone baru, untuk Leni pakai supaya mempermudah komunikasi ke Leni dan tidak membuat cemas lagi.
Haris keluar ruangan Koprasi kantor, dengan perasaan bahagia sekali karena akhirnya diperbolehkan kreadit hanphone untuk Leni.
Dilain sisi, Arka sebelum anterin Leni pulang, ajak Leni panjat pinang didalam mobil membuat Leni nurut saja ajakan Arka.
" Tempat ini aman, karena jalannya sepi sayang, tidak ada yang curiga sama sekali." Ucap Arka, sengaja ajak Leni ke jalan yang sepi, sebelum anterin Leni pulang ke rumah.
" Aaaah iyah Bang, selama aman untuk Leni, nurut saja setiap ajakan Abang ganteng." Desa han Leni, yang semakin merdu didengar oleh Arka.
" Kamu jika berangkat ke kampus pagi, bearti ketemu saya dua jam sebelum ke kampus yah, terus setelah selesai dari kampus kita begini lagi dan jalan jalan bersama yah cantiknya Abang." Lanjut Arka senyum senang melihat Leni sudah mulai me nik matiii setiap gerakan yang diberikan oleh Arka.
" Oke Abang sayang. Aaahhhh, nanti Leni kabarin yah Bang jika Leni bisa ketemu Abang dan Abang ganteng jangan hubungin duluan yah, Karena takut ketahuan orang-orang." Desa han Leni yang semakin merdu keluarin suaranya, membuat Arka semakin seneng panjat pinang bersama Leni.
" Iyah sayang, aku tidak akan seenaknya demi kedamaian kita berdua." Lanjut Arka, Arka langsung mencium wajahnya Leni dengan mesra, membuat Leni merem melek.
Dilain sisi, Ririn dan Cristy janjian main sepeda bareng, di monas bersama. Sambil kuliner bersama.
" Cape-cape naik sepeda, memang paling cocok untuk makan disini yah. Disini makananan banyak sekali." Ucap Cristy yang mulai lapar, melihat pedagang, hampir memenuhi halaman depan Monas.
" Dijamin kenyang setiap kesini, waktunya kuliner pagi kita." Ucap Ririn, yang sudah tidak sabar mau menikmati kerak telor.
Ririn dan Cristy mulai mencari makananan sesuai seleranya, Sambil duduk santai di taman monas sebelum kembali melanjutkan perjalanan ke rumah pakai sepeda lagi.
Dilain sisi, Leni merapihkan bajunya sebelum turun dari mobilnya Arka, Leni bahagia sekali bisa kenal dengan Arka yang bisa membuat Leni tidak merasakan kekurangan lagi.
" Abang sayang, terimakasih yah pelan-pelan merubah kehidupan saya, punya barang-barang mewah." Ucap Leni bahagia dan tidak peduli, dengan cara apapun mendapatkan uang demi merubah gaya hidup dan tidak lagi merasakan lapar selama ada di kampus.
" Sama-sama sayang, rezeki kan kita tidak tahu dapat dari mana kan, nikmati saja pemberian Abang dan siap deh Abang tunggu kabar dari Leni yah sayang, kasih buah-buahan ini untuk orang tuanya Leni yah." Lanjut Arka, tidak tega membuat Leni berantakan kembali.
" Pasti Abang sayang, yah sudah Leni jalan ke rumah yah." Lanjut Leni, langsung keluar dari mobilnya Arka.
Arka senyum senang melihat Leni, terlihat lebih sehat dan tidak seperti awal ketemu Leni yang kelihatan lemah sekali sampai tiba-tiba pingsan dijalan.
Dilain sisi, Leni berusaha bersikap santai, saat tiba didalam rumah, Leni melihat Lilis lagi sapu dalam rumah.
" Alhamdulillah Nak, akhirnya pulang juga Nak, kamu dari mana sayang? Kenapa tidak memberikan kabar sama sekali?." Tanya Lilis bahagia, lega, dan penasaran. Anaknya kemana membuat Leni baru pulang sekarang.
" Mau kasih kabar pakai apa? Hanphone saja tidak punya, sudah lah Bunda. Leni mau istirahat sekarang?." Tanya Leni langsung melirik sinis, kearah Lilis karena malas. Baru pulang langsung ditanya-tanya segala.
Leni langsung jalan menuju kamarnya, dari pada ngobrol bersama Bunda nya, yang bikin Leni kesel apa lagi ingat kemarin seharian tersiksa tidak makan sama sekali sebelum ketemu dengan Arka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments