Arka dan Raka jalan-jalan, sebelum pulang ke rumah dan Arka minta Raka berhenti di halte bus untuk nongkrong sebentar.
" Raka, didepan kita berhenti yah." Ucap Arka sambil melihat halte bus.
" Mau ngapain kesana? Katanya mau cari temen kencan yang baru?." Tanya Raka merasa aneh, karena Arka mau nongkrong di halte bus.
" Disana banyak mahasiswa, yang nunggu angkutan umum mau pun taxi online. Sudah lah kita sekalian minum kopi dipinggir jalan." Lanjut Arka, langsung keluar dari mobil.
" Dasar! semangat sekali mencari daun muda." Protes Raka, sebelum turun dari mobil dan ikutin Arka untuk nongkrong bareng.
Dilain sisi, Leni tidak kuat lagi menahan rasa lapar, ingin sekali cepet sampai rumah untuk minum dan makan.
" Ya Tuhan! Rasanya tidak kuat sekali, menahan lapar seharian seperti ini." Batin Leni, Leni merasa tenggorokan benar-benar kering dan perutnya semakin terasa sakit.
" Leni, jalan-jalan yuk ke Mall, kita mau ke salon nih, apa kamu mau ikut?." Tanya Usi, yang ingin sekali ajak Leni ke Mall.
" Usi, ngapain sih ajak dia ke Mall? Dia saja tidak pernah beli makanan sama sekali ke kantin kampus kan? Memangnya kamu mau bayarin dia?." Tanya Cristy melihat Leni, yang terlihat pucat karena di kirain puasa.
" Saya sih, malas sekali yah, bayarin temen ke salon dan belanja. Pemborosan dan pasti akan kebiasaan loh." Ledek Ririn yang tidak akan pernah, mau bayarin temen untuk belanja.
" Tidak usah Usi, saya mau pulang saja." Lanjut Leni langsung pergi, dari pada semakin malu dan marah karena mendengar hinaan yang diucapkan oleh Cristy dan Ririn.
" Temen kere, apa sih yang diharapkan Usi? Tidak akan pernah bisa diajak jalan sama sekali kan?." Tanya Ririn sambil senyum sinis melihat Leni jalan.
Usi cuman bisa diem saja, mendengar ucapan Cristy dan Ririn, karena apa yang mereka ucapkan benar.
Dilain sisi, Dari kejahuan Arka melihat Leni, berjalan sempoyongan dan seketika dia pingsan tubuhnya membentur jalan. Membuat Arka langsung lari untuk menolong Leni.
" Kita bawa ke rumah sakit sekarang, kasihan sekali dia jalannya sudah lemah dan tiba-tiba pingsan." Ucap Arka, langsung gendong Leni dan jalan menuju mobilnya Raka untuk dibawa ke rumah sakit.
" Untung yang dibantu Arka cantik, pasti akan ada pahlawan kesiangan nih nanti." Ucap Raka, sambil jalan menuju mobilnya.
Raka kaget melihat Arka yang tidak bisa diam, bisa-bisanya naik-naik kepuncak gunung.
" Dia cocok, untuk saya jadikan temen kencan. Buruan ke rumah sakit untuk berikan dia pertolongan." Ucap Arka, Arka merapihkan kembali bajunya Leni yang sempet berantakan.
" Dasar yah! Bisa-bisanya mencari kesempatan dalam kesempitan, baik lah kita ke rumah sakit sekarang." Ucap Raka, melihat Leni yang rebahan dipangkuannya Arka karena masih pingsan.
Leni perlahan membuka matanya dan betapa kagetnya, melihat dirinya ada didalam mobil orang yang tidak dikenal.
" Kalian siapa? Kenapa saya ada didalam mobil kalian? Saya mau dibawa kemana?." Tanya Leni merasa takut, karena tiba-tiba ada didalam mobil.
" Tadi kamu pingsan, saat kamu jalan menuju halte bus. Kita panik dan berniat tolongin kamu mau dibawa ke rumah sakit, kalo boleh tahu kenapa kamu pingsan? Sepertinya kamu tidak sehat yah?." Tanya Arka memperhatikan Leni, yang kelihatan lemah dan ketakutan karena ada didalam mobilnya.
" Maaf merepotkan kalian, saya pingsan bukan karena sakit tapi karena saya merasa lapar sekali, dari pagi belum makan dan minum." Lanjut Leni merasa malu, karena pingsan belum makan sama sekali.
" Raka, kita sekarang cari restoran untuk makan bersama gadis cantik Ini." Lanjut Arka, yang tiba-tiba punya ide untuk manfaatin Leni, dengan melihat kondisinya Leni yang tidak makan dari pagi.
Raka nurut saja apa kata Arka, Raka merasa kasihan melihat Leni karena menahan lapar dari pagi sampai sore.
Dilain sisi, Citra, Ririn, dan Usi. Setelah dari salon, langsung jalan menuju toko kosmetik untuk belanja bareng.
" Kalian juga beli makeup?." Tanya Usi yang melihat Ririn dan Cristy jalan bareng, ke toko kosmetik.
" Iyah dong, kosmetik saya sudah habis dan kebetulan ada di Mall, ya sudah sekalian saja belanja." Ucap Cristy yang tidak ingin, telat beli kosmetik karena tidak ingin terlihat pucat karena tidak makeup sama sekali.
" Yah sudah, kita jalan bareng ke sana kalo begitu." Ucap Ririn senang, belanja kosmetik bersama temen-temen kampus.
Dilain sisi, Arka tidak menyangka jika Leni, orang sederhana sekali, untuk makan saja kesulitan apa lagi untuk gaya hidup anak remaja seusianya yang tidak bisa terpenuhi.
" Apa kamu mau saya kasih uang belanja setiap hari? Selain untuk makan, kamu juga bisa belanja apapun yang kamu inginkan, Apa mau menerima uang pemberian saya?." Tanya Arka, Arka senyum melihat gunung kembar yang mini.
" Seriusan Bang? Mau sekali Bang, apa syaratnya? Tidak mungkin kan memberikan secara cuma-cuma?." Tanya Leni yang yakin, tidak ada orang yang memberikan uang tanpa syarat sama sekali.
" Sekarang ikut saya, nanti kamu akan tahu, apa yang harus kamu lakukan." Lanjut Arka, yang sudah tidak sabar bersenang-senang bersama Leni.
" Saya pulang naik taxi online saja, sekalian ambil mobil Kamu, dan besok dikantor kita tukeran lagi." Ucap Raka, yang mengerti kalo Arka tidak ingin membuat Leni takut, dan risih dengan adanya Raka.
" Bagus, sampai jumpa besok." Lanjut Arka senang, karena punya sahabat pengertian sekali.
Leni melihat temennya Arka pergi, jadi penasaran sebenarnya apa yang mau dilakukan oleh Arka berduaan dengan Leni dan Leni bahagia sekali karena akhirnya bisa makan enak gratis.
Dilan sisi, Usi setelah selesai jalan-jalan bersama Ririn dan Cristy, langsung pulang dan kepikiran dengan Leni yang seharian terlihat tidak sehat.
" Apa benar Leni puasa ya?, Tapi terlihat pucat dan lemah serti tadi, Andaikan tahu rumahnya Leni pasti ke rumahnya sekarang untuk tahu kebenaran kondisi dia?." Taya Usi, Usi merapihkan makeup yang dibelinya ke meja rias.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments