King Of Universe

King Of Universe

Bab 1

Bumi pada tahun ini bukanlah bumi pada tahun-tahun sebelumnya, berbagai portal atau dongeon berisi ribuan monster dalam berbagai bentuk dan bermacam-macam ukuran serta kekuatan yang berbeda-beda.

Awalnya kemunculan portal ini membuat bingung semua manusia di seluruh dunia, mereka kebingungan dengan bagaimana cara membunuh para monster ini. Karena semua senjata api maupun nuklir tak mempan sama sekali pada tubuh para monster.

Hal ini terus terjadi sampai bertahun-tahun hingga menimbulkan ribuan nyawa hilang di makan oleh para monster. Sampai akhirnya seorang pria berjubah putih datang dari langit mengibaskan tangannya membuat puluhan ribu cahaya terbang dan masuk ke dalam tubuh para manusia terpilih.

Cahaya ini lah yang menjadi cikal-bakal sebutan hunter untuk orang-orang yang memiliki kekuatan khusus. Hunter, seorang manusia yang memiliki bakat kekuatan luar biasa untuk menandingi para monster yang muncul.

Manusia manusia yang mendapatkan kekuatan ini dengan cepat memiliki perasaan bangga dan merasa dirinya lebih suci dibanding manusia manusia biasa yang ada di sekitarnya.

Hunter hunter ini dengan cepat bertumbuh kuat dan membunuh semua monster yang berkeliaran. Hingga akhirnya masalah monster yang memakan banyak korban ini bisa teratasi.

Namun portal portal itu tidak hilang begitu saja, portal portal itu terus bermunculan dengan kekuatan monster yang bermacam-macam. Namun itu semua bisa di atasi walaupun agak kerepotan.

Seiring berjalannya waktu, para hunter terus berkembang biak dan melahirkan berbagai anak dengan bakat spesialnya masing-masing. Namun tak banyak juga anak pemilik bakat hunter luar biasa yang lahir dari rahim manusia biasa.

Semakin lama, bumi tak hanya di kuasai oleh manusia, namun elf, siluman, dan beast spiritual milik para hunter juga mulai berkeliaran dengan bebas walaupun banyak syarat yang harus di patuhi.

.

.

.

.

Abimanyu Abraham, seorang pemuda yang hidup bergelimang harta bersama ibunya yang sangat cantik di sebuah rumah megah.

Bima, nama panggilan yang biasa teman dan ibunya panggil. Bima adalah seorang hunter, namun tidak memiliki bakat sama sekali, seorang hunter yang seperti manusia biasanya.

Berbeda dengan ibunya yang memiliki bakat luar biasa dan menjadi salah satu pilar kuat di negara ini, bersanding dengan para hunter hebat lainnya. Ibu Bima bernama Berliana Abraham, anak dari kepala keluarga Abraham yang terkenal memiliki kekuatan luar biasa.

Bima adalah anak satu satunya dari Berliana yang sudah cerai dari suaminya karena selingkuh dengan seorang wanita anak kepala Asosiasi pusat. Jadi Bima sangat sangat dimanja oleh Berliana karena kasih sayangnya pada anak satu satunya ini.

Memang ketika di rumah Bima selalu di sayang dan di manja, namun ketika di luar rumah? berbeda 360°. Di caci, di maki, di pukuli, di ludahi, bahkan sampai di larang masuk ke beberapa tempat umum karena Bima adalah hunter tanpa kekuatan yang di anggap sebagai sampah negara dan sampah keluarga Abraham.

Walaupun begitu, Bima masih memiliki dua teman yang sangat setia, susah senang di lalui bersama. Kedua orang itu adalah Riski dan Rizal, dua pria yang dengan senang hati berteman dengan Bima padahal kekuatan mereka berbeda jauh.

Riski dan Rizal ini bukan dari golongan orang kaya, namun dari golongan menengah kebawah, bahasa halusnya sederhana. Ketiga sahabat ini bertemu saat di Akademi Hunter, walaupun tau anaknya terlahir tanpa bakat Berliana tetap memasukkan anaknya ke Akademi supaya bakatnya terasah.

Namun nihil, bukannya melihat bakat tersembunyi, Bima malah di bully habis habisan. Dari mulai kalangan murid sampai guru gurunya pun ikut merundung Bima tanpa sepengetahuan Berliana.

Walaupun sering di bully, Bima tetap terus belajar semampunya demi membanggakan sang ibu. Semangat ini bukan timbul begitu saja, namun berkat bujukan dari Riski dan Rizal yang senantiasa menyemangati dan melindungi Bima.

Kehidupan pahit yang di tutupi Bima dari sang ibu karena malu. Saat baru pulang dari Akademi, Bima melihat sebuah mobil asing yang terparkir di halaman rumahnya.

Karena penasaran, Bima masuk ke dalam rumah dan melihat ibunya sedang bermesraan dengan seorang pria tampan di ruang tamu. Kedatangan Bima tentu saja membuat keduanya salah tingkah dan malu.

"Ehh udah pulang anak mamah, gimana sekolahnya?" tanya Berliana basa basi.

Bima tak menjawab dan langsung pergi ke kamarnya tanpa bicara satu kata. Bima masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintu kamar lalu rebahan setelah menyalakan musik.

Saat makan malam, Bima masih melihat pria tadi di meja makan dan sedang makan bersama sangat ibu. Bima dengan cuek mengambil makan lalu pergi ke kamarnya.

Bima makan dengan lahap di kamarnya sambil menonton video di komputernya, selesai makan Bima mengembalikan piringnya ke dapur sambil mencucinya. Saat sedang mencuci piring itulah sangat ibu bersama pria tadi datang menghampiri Bima.

"Sayang, mamah mau ngomong sama kamu." ucap Berliana.

"Tinggal ngomong, gak ada yang ngelarang." jawab Bima cuek.

"Bulan depan mamah mau menikah sama mas Bram, kamu bakal punya dua kakak laki-laki sama perempuan dan satu adik laki laki. Kamu mau ya dateng ke gedung." ucap Berliana.

"Buat apa? anak sampah seperti aku ini kan gak cocok dateng ke pernikahan dua hunter pilar negara ini. Lagian itu juga urusan mamah bukan urusanku, nikah nikah aja, kan mamah gak perlu pendapatku sebelumnya. Aku gak ada kepentingan di dalam hubungan rumah tangga mamah." jawab Bima tersenyum lebar.

"B-bukan begitu sayang, mamah bisa jelaskan." ucap Berliana.

"Bima paham mah, sudah ya Bima mau tidur, besok harus kuat hadapi hinaan orang-orang di Akademi." ucap Bima yang langsung menusuk hati Berliana.

Bima yang sudah selesai mencuci piring langsung pergi ke kamarnya begitu saja.

Keesokan harinya, hari ini adalah hari ujian pengambilan nilai. Dimana semua murid yang sudah di bagi setiap kelompok akan masuk ke dalam portal sesuai undian. Bima tentu saja satu kelompok dengan kedua sahabatnya itu.

Setelah di beri beberapa kata penyemangat, semua murid langsung masuk ke dalam portal nya masing-masing.

Siapa sangka, portal yang di masuki tim Bima tiba-tiba berubah yang awalnya hanya kelas A menjadi kelas SSS yang tentu saja langsung membuat jagat media terkejut bercampur panik dalam sesaat.

Di luar portal terjadi kericuhan dari para warga yang protes terhadap pihak Akademi yang tidak mematuhi prosedur keamanan yang ada. Orang tua Riski dan Rizal tentu saja protes besar terhadap sikap Asosiasi yang cuek pada kondisi genting ini.

"Cepat kirimkan tim khusus kedalam!!! aku tak mau anakku mati konyol!!" teriak ayah Riski pada kepala Akademi.

"Tunggu pak, tim khusus sedang menuju kemari." ucap kepala Asosiasi menenangkan ayah Riski.

"Tunggu matamu!!! ini urusan nyawa bajing*n!!!" teriak ayah Rizal sangat marah.

"Tenang pak, tim khusus dari Asosiasi sudah bergerak dari markas besar." ucap kepala Asosiasi panik melihat kemarahan ayah Rizal yang terkenal dengan kekuatannya walaupun dari guild kecil.

Di dalam portal, Bima dan kedua sahabatnya terus berjalan tanpa mengetahui apa yang sedang terjadi di luar sana. Hingga akhirnya ketiganya bertemu segerombolan monster yang jumlahnya tak terhingga dengan kelas yang sangat tinggi.

"Ini kelas A kan ris?" tanya Rizal ketakutan.

"Iya! tapi kenapa monsternya ada di kelas SSS semua?!" jawab Riski.

"Kalian keluarlah, biar aku yang hadapi, orang tua kalian pasti khawatir dengan keadaan kalian." ucap Bima.

"Gak! kita berjuang bersama! sahabat sampai mati!" ucap Rizal.

"Iya! kita sahabat sampai mati! ayo berjuang bersama!" ucap Riski tegas.

"Kalau begitu ayo!" ucap Bima mengeluarkan pedangnya lalu berlari ke gerombolan monster di depan.

Walaupun memiliki kekuatan yang di bawah rata rata, Bima masih memiliki keberanian dan jiwa kepemimpinan yang membuat kedua sahabatnya itu segan.

Keduanya yang awalnya takut langsung memberanikan diri berlari mengikuti Bima menyerang para monster. Pertarungan tidak seimbang pun terjadi, Bima bertarung sekuat tenaganya di cover oleh Riski dan Rizal dari jauh karena mereka berdua adalah pemilik job Archer.

Karena keterbatasan kekuatan serta energi yang sudah habis, Bima pun terkena serangan fatal dan terkapar tak berdaya dengan para monster yang terus mencabik cabik tubuhnya.

"Pergi!!!!!" teriak Bima dengan sisa nyawanya.

"Kau mati kami harus mati!" teriak Riski berusaha menyelamatkan Bima.

"Pergiii!!" teriak Bima lagi.

"Ayo ris! ini pengorbanan nya!" ucap Rizal.

"Maafkan aku!!" teriak Riski berlari pergi sambil menangis.

Bima tersenyum senang bisa menyelamatkan teman-temannya walaupun harus merelakan nyawanya sendiri. Akhirnya Bima pun tewas dengan tubuh yang sudah tidak lengkap lagi.

Riski dan Rizal akhirnya bisa keluar portal dengan selamat sambil menangis mengingat pengorbanan seorang sahabat yang sudah mereka lindungi selama ini.

Keduanya langsung di peluk keluarganya masing-masing setelah berhasil keluar.

"Ayah!! Bima ayah!!!" teriak Rizal menangis histeris.

"Kemana? kemana Bima?!" tanya ayah Rizal menengok kanan kiri dengan firasat buruk.

"Bima mati demi keselamatan kita berdua!!" teriak Rizal menangis sejadi-jadinya.

"Bima kemana Rizal?" tanya Berliana bingung.

"Maafin Rizal tante! Rizal gak bisa jaga Bima! Bima tewas di dalam sana!" teriak Rizal bersujud di kaki Berliana.

"Jangan bercanda Rizal, ini enggak lucu." ucap Berliana.

"Benar apa yang di katakan Rizal tante, Bima mengorbankan nyawanya demi keselamatan kita! maafin kita gak bisa jaga Bima tante!" ucap Riski bersujud di kaki Berliana penuh rasa bersalah.

Berliana hanya bisa terbengong tak menyangka bahwa ajak anaknya yang paling dia sayangi begitu cepat dan begitu mengenaskan.

"Bima mana nak? kok gak kelihatan?" tanya Billy Abraham ayah Berliana.

"Maafin kita kek!" teriak Riski bersujud di kaki Billy.

"Kenapa? apa yang terjadi?" tanya Billy kebingungan.

"Tuan, Bima tewas di makan para monster di portal kelas SSS ini. Maafkan anak anak kami yang gagal menjaga Bima." jawab ayah Rizal.

"SSS?!! gimana bisa Akademi lengah begini!!!" teriak Billy marah besar.

Terjadilah kericuhan yang lebih besar, semua anggota keluarga Abraham yang datang demi melihat perkembangan Bima langsung beramai-ramai protes pada pihak Akademi.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

zakiul kiul

zakiul kiul

/Smile//Smile//Smile/

2023-12-14

0

Loading...

Loading...

emangnya monster yang mereka nuklir itu naga ya? Kok bisa gak mempan gitu?

2023-12-14

0

!

!

yah gua nunggu lama eh ternyata salinanan si anying

2023-09-30

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8"
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34"
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40"
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43"
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61"
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91: Arc 1 End
92 Arc 2 Bab 92"
93 Arc 2 Bab 93
94 Arc 2 Bab 94
95 Arc 2 Bab 95
96 Arc 2 Bab 96
97 Arc 2 Bab 97
98 Arc 2 Bab 98
99 Arc 2 Bab 99
100 Arc 2 Bab 100
101 Arc 2 Bab 101
102 Arc 2 Bab 102
103 Arc 2 Bab 103
104 Arc 2 Bab 104
105 Arc 2 Bab 105
106 Arc 2 Bab 106
107 Arc 2 Bab 107
108 Arc 2 Bab 108
109 Arc 2 Bab 109
110 Arc 2 Bab 110
111 Arc 2 Bab 111
112 Arc 2 Bab 112"
113 Arc 2 Bab 113
114 Arc 2 Bab 114
115 Arc 2 Bab 115
116 Arc 2 Bab 116
117 Arc 2 Bab 117
118 Arc 2 Bab 118
119 Arc 2 Bab 119
120 Arc 2 Bab 120
121 Arc 2 Bab 121
122 Arc 2 Bab 122
123 Arc 2 Bab 123
124 Arc 2 Bab 124
125 Arc 2 Bab 125
126 Arc 2 Bab 126
127 Arc 2 Bab 127
128 Arc 2 Bab 128
129 Arc 2 Bab 129
130 Arc 2 Bab 130
131 Arc 2 Bab 131
132 Arc 2 Bab 132"
133 Arc 2 Bab 133
134 Arc 2 Bab 134
135 Arc 2 Bab 135
136 Arc 2 Bab 136
137 Arc 2 Bab 137
138 Arc 2 Bab 138
139 Arc 2 Bab 139
140 Arc 2 Bab 140
141 Arc 2 Bab 141
142 Arc 2 Bab 142
143 Arc 2 Bab 143
144 Arc 2 Bab 144
145 Arc 2 Bab 145
146 Arc 2 Bab 146
147 Arc 2 Bab 147
148 Arc 2 Bab 148
149 Arc 2 Bab 149
150 Arc 2 Bab 150
151 Arc 2 Bab 151
152 Arc 2 Bab 152
153 Arc 2 Bab 153
154 Arc 2 Bab 154
155 Arc 2 Bab 155
156 Arc 2 Bab 156
157 Arc 2 Bab 157
158 Arc 2 Bab 158
159 Arc 2 Bab 159
160 Arc 2 Bab 160
161 Arc 2 Bab 161"
162 Arc 2 Bab 162
163 Arc 2 Bab 163
164 Arc 2 Bab 164
165 Arc 2 Bab 165
166 Arc 2 Bab 166
167 Arc 2 Bab 167
168 Arc 2 Bab 168
169 Arc 2 Bab 169
170 Arc 2 Bab 170
171 Arc 2 Bab 171
172 Arc 2 Bab 172
173 Arc 2 Bab 173
174 Arc 2 Bab 174
175 Arc 2 Bab 175
176 Arc 2 Bab 176
177 Arc 2 Bab 177
178 Arc 2 Bab 178
179 Arc 2 Bab 179
180 End
Episodes

Updated 180 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8"
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34"
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40"
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43"
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61"
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91: Arc 1 End
92
Arc 2 Bab 92"
93
Arc 2 Bab 93
94
Arc 2 Bab 94
95
Arc 2 Bab 95
96
Arc 2 Bab 96
97
Arc 2 Bab 97
98
Arc 2 Bab 98
99
Arc 2 Bab 99
100
Arc 2 Bab 100
101
Arc 2 Bab 101
102
Arc 2 Bab 102
103
Arc 2 Bab 103
104
Arc 2 Bab 104
105
Arc 2 Bab 105
106
Arc 2 Bab 106
107
Arc 2 Bab 107
108
Arc 2 Bab 108
109
Arc 2 Bab 109
110
Arc 2 Bab 110
111
Arc 2 Bab 111
112
Arc 2 Bab 112"
113
Arc 2 Bab 113
114
Arc 2 Bab 114
115
Arc 2 Bab 115
116
Arc 2 Bab 116
117
Arc 2 Bab 117
118
Arc 2 Bab 118
119
Arc 2 Bab 119
120
Arc 2 Bab 120
121
Arc 2 Bab 121
122
Arc 2 Bab 122
123
Arc 2 Bab 123
124
Arc 2 Bab 124
125
Arc 2 Bab 125
126
Arc 2 Bab 126
127
Arc 2 Bab 127
128
Arc 2 Bab 128
129
Arc 2 Bab 129
130
Arc 2 Bab 130
131
Arc 2 Bab 131
132
Arc 2 Bab 132"
133
Arc 2 Bab 133
134
Arc 2 Bab 134
135
Arc 2 Bab 135
136
Arc 2 Bab 136
137
Arc 2 Bab 137
138
Arc 2 Bab 138
139
Arc 2 Bab 139
140
Arc 2 Bab 140
141
Arc 2 Bab 141
142
Arc 2 Bab 142
143
Arc 2 Bab 143
144
Arc 2 Bab 144
145
Arc 2 Bab 145
146
Arc 2 Bab 146
147
Arc 2 Bab 147
148
Arc 2 Bab 148
149
Arc 2 Bab 149
150
Arc 2 Bab 150
151
Arc 2 Bab 151
152
Arc 2 Bab 152
153
Arc 2 Bab 153
154
Arc 2 Bab 154
155
Arc 2 Bab 155
156
Arc 2 Bab 156
157
Arc 2 Bab 157
158
Arc 2 Bab 158
159
Arc 2 Bab 159
160
Arc 2 Bab 160
161
Arc 2 Bab 161"
162
Arc 2 Bab 162
163
Arc 2 Bab 163
164
Arc 2 Bab 164
165
Arc 2 Bab 165
166
Arc 2 Bab 166
167
Arc 2 Bab 167
168
Arc 2 Bab 168
169
Arc 2 Bab 169
170
Arc 2 Bab 170
171
Arc 2 Bab 171
172
Arc 2 Bab 172
173
Arc 2 Bab 173
174
Arc 2 Bab 174
175
Arc 2 Bab 175
176
Arc 2 Bab 176
177
Arc 2 Bab 177
178
Arc 2 Bab 178
179
Arc 2 Bab 179
180
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!