Chapter 2. Joe and his Purpose

Pov of Alessa~

Aku membuat janji temu dengan Joe. Seperti yang telah aku pertimbangkan, hari ini aku akan mengatakan pada Joe tentang lamarannya waktu itu.

“Rut, apa Joe ada di dalam?” tanyaku pada Rut, Sekretaris Joe.

“Ada.”

Tanpa mengatakan apapun, aku langsung berjalan ke arah pintu ruangan Joe, membuka pintu dan menemukan Joe yang sedang berkutat dengan berkas di hadapannya.

“Alessa?” Kata pertama yang terucap dari bibir Joe, dia tampak kaget dengan kedatanganku.

“Kau datang? Kupikir, kita akan bertemu makan siang nanti,” sambungnya memang benar.

“Ya. Aku ingin menemui sekarang, apa aku menganggu waktumu?” tanyaku.

“Sama sekali tidak. Duduklah,” pintanya.

Aku mendudukkan diri di sofa ruangannya, tak lama Joe menyusul dengan sebotol wine. Kemudian, menuangkan wine tersebut ke dalam gelas yang tersusun di atas meja.

“Thank you,” ucapku setelah menerima uluran gelas berisi wine.

“Anytime for you!” Aku tersenyum mendengar balasan lembutnya.

“Kau tampak lelah. Istrihatlah sejenak,” pintaku merasa kasihan padanya. Apalagi di meja kerjanya terdapat kertas-kertas berserakan. Kusimpulkan dia tengah me-rekap laporan keuangan perusahaan.

“Terima kasih mengkhawatirkan, Baby.” Aku terkekeh mendengar Joe memanggilku sayang.

“Selesaikan pekerjaanmu. Sebentar lagi jam istirahat,” ucapku, dia mengangguk.

“Wait me,” bisiknya, aku mengangguk mengiyakan.

Joe kembali duduk di bangku kebesarannya melanjutkan pekerjaan yang tertunda. Dia tampak serius, aura ketampanannya meningkat tajam. Satu yang kusukai dari Joe, dia pria yang bertanggung jawab, tidak melupakan tugas yang diembannya.

Jam makan siang tiba, Joe mengajakku makan siang di restoran perusahaan. Restoran ini memang salah satu aset keluarga Helbert, dan uniknya adalah setiap karyawaan yang makan di sini mendapat harga khusus. Keluarga Helbert terkenal royal kepada karyawan, bagi mereka aset bisnis—karyawan—penting diberi berbagai reward, harga khusus ini contohnya.

Tak lama pesanan kami tiba, dua steak medium dan sebotol wine. Sejenak aku merasa ditatap diam-diam, ketika aku menolah ke arah dua orang tak jauh di sana, salah satu dari mereka berpura-pura memanggil waiter yang tengah melayani meja di sebelah kami. Namun, aku tidak bodoh, mereka sesekali ketahuan memperhatikanku. Kuharap jangan ada pertunjukkan dadakan di sini!

“Apa yang ingin kau bicarakan?” tanya Joe membuka suara.

“Tentang lamaranmu beberapa waktu lalu,” jawabku.

“Kau ingin aku menjawab sekarang, atau nanti setelah makanan ini selesai?” sambungku menggodanya.

“Selesai makan!” Joe berkata cepat membuatku terkekeh.

“Jangan tegang seperti itu, Joe.” Joe tertawa pelan, ketebak sekali dia gugup.

Makan siang ini selesai sepuluh menit kemudian. Wajah Joe benar-benar lucu, rasanya aku ingin tertawa.

“Aku menerima lamaranmu,” ucapku langsung tanpa menunggu Joe bertanya.

“Apa? Ulangi, please!” pintanya dengan tingkah menggemaskan,

“Aku menerima lamaranmu, Tuan Joe.”

Joe mengambil tanganku yang terletak di atas meja, lalu mencium buku jariku lembut. Aku tersenyum, geli dengan tingkah manis Joe.

“Tapi, aku tidak membawa cincinnya!” ucapnya polos.

“Asal jangan memberi cincin itu pada wanita lain,” balasku melempar gurauan.

“Aku akan memberinya nanti padamu.” Aku mengangguk mengiyakan.

Tak jauh dari kami, aku menyadari bahwa Allard di sana memperhatikan kami. Ada yang aneh, Allard menatapku penuh selidik.

...***...

“Berikan tanganmu!” tutur Katryn heboh seraya menarik tangan kiriku yang tengah memegang mangkuk kaca, hampir saja kaca tersebut lepas dari tanganku.

“Heboh sekali. Padahal aku sudah memberitahumu kemarin,” gerutuku malas.

“Kau menerima lamarannya?” Aku mengangguk, Katryna tampak kaget dan menegang dalam satu waktu.

“Hei, ada apa dengan wajahmu itu?” Katryna menggelang dan menjawab,

“Tidak, aku hanya kaget.” Tetapi, aku merasa ada yang aneh dari raut wajah Katryna, atau hanya perasaanku saja?

“Ayo, letakkan itu di meja makan,” ucap Katryn melirik mangkuk yang aku pegang.

“Oke.”

Kami berjalan menuju meja makan, Allard di sana bersama ketiga anak-anak mereka. Katryna kembali ke dapur mengambil sesuatu di dapur, tak lama dia kembali bersama dua pelayan dan menghidangkan makanan di atas meja. Aku tersenyum ketika meliaht tingkah menggemaskan anak kembar Katryna, terutama Allena.

Sejujurnya, aku tidak begitu menyukai anak kecil. Bukan berarti aku membenci, hanya saja aku selalu mengingat kembali pada anakku yang belum sempat hadir ke dunia ini. Dokter mengatakan kemungkinan dia berkelamin perempuan. Terkadang di satu waktu aku menangis ketika ingatan itu datang.

“Aunty Alessa,” panggil Allanzel, putra pertama Katryna dan Allard.

“Ya.”

“Tidak boleh melamun,” ucap Allena tajam. Gadis kecil ini menatapku kesal dan penuh permusuhan.

“Yes, princess.”

“I am not your princess!” pekiknya.

“Allena!” peringat Katryn tidak suka, Allena cemberut menatap sang daddy polos.

“Kau boleh berucap kasar, dengan catatan pada orang yang merendahkanmu. Bahkan, kau boleh memukul jika dia kelewatan batas,” ucap Allard. Ajaran macam apa itu?

“Allard. Jangan mengajari putriku yang tidak-tidak!” ketus Katryn. Aku menggeleng di tempat, heran dengan ajaran Allard.

“Minta maaf pada Aunty Alessa,” ucap Katryn tegas.

“Maaf, Aunty.”

“Tidak papa. Aku tahu kau kesal padaku,” ucapku tersenyum.

“Iya, aku kesal. Kau perhatian pada Allanzel dan Allan, tapi tidak denganku!” akunya.

Aku tertawa kecil, putri kecil Katryna ini sangat jujur sekali. Soal perkataan Allena tadi, Katryna pernah memberitahu padaku alasan Allena yang hobi menatapku tajam, tidak bukan karena lebih perhatian kepada dua saudaranya.

“Sebagai permintaan maaf, bagaimana kalau aku membelikanmu sebuah boneka?” tawarku tak tega dengan ekspresi Allena.

“Tidak. Bonekaku terlalu banyak,” ucapnya sombong, persis seperti ayahnya.

“Oke,” ucapku tidak ingin membujuknya.

“Begitu saja? Kau tidak membujukku?” rengeknya.

“Oke-oke. Aku akan membelikan, apa yang kau mau?” tanyaku cepat sebelum Allena mengadu pada Allard. Bahaya bila Allard marah, berakibat fatal pada pekerjaanku!

“Janjimu tidak boleh kau ingkari!” tegasnya.

Aku mendesah, di umur lima tahun Allena sudah bisa mengeluarkan sikap bossy-nya, lagi-lagi seperti ayahnya!

“Fine.” Allena mengangguk lucu, tetapi tegas.

“Nampaknya, kau tertarik dengan cincinku?” tanyaku pada Katryn yang sedari memperhatikan jari manisku.

“Tidak,” jawabnya dan kembali fokus pada makanannya.

Dari ujung mataku, Katryn memberi kode pada Allard. Mereka aneh sekali, batinku mengatakan bahwa ada sesuatu yang disembunyikan keduanya.

“Apa ada sesuatu yang ingin kalian katakan?” tembakku pada keduanya.

“Katryna ingin kau menetap di sini,” ucap Allard datar.

“Oh, tidak. Kau tidak bisa meminta Allard untuk memaksaku tinggal di sini, Katryna. Itu tidak mungkin!” jawabku cepat menolak.

“Kau pasti menolak,” desah Katryna.

“Jelas aku menolak. Kau tahu bagaimana pekerjaanku,” balasku menatap Katryn.

“Ya sudah.”

“Katryna...” panggilku.

Dia menoleh padaku datar. Oh, sungguh... aku tidak menyukai sikap datarnya itu!

“Kita sudah pernah bahas ini, kan? Kuharap kau mengerti. Aku tidak bisa menatap bersamamu, akan ada kemungkinan besar orang-orang tahu aku bagian dari Klan Hellbert,” ucapku pelan tak ingin menyakiti hati Katryn.

“Aku mengerti, Alessa...” Aku tersenyum senang.

“Jadi, cukup membahas ini, okey?”

“Baik lah. Asal kau menjaga dirimu dengan baik,” ucapnya.

“Yes, Mother!” balasku menahan tawa melihat Katryn memutar bola matanya malas. Katryn itu paling kesal jika aku panggil dengan sebutan Mother.

Terpopuler

Comments

CatForD

CatForD

wkwkwkkw namanya ajaran barbarly~

2023-08-02

0

Ayunda Fadillah

Ayunda Fadillah

aaaww lucu

2023-07-12

1

Ayunda Fadillah

Ayunda Fadillah

aa joe sweet

2023-07-12

1

lihat semua
Episodes
1 Awalan
2 Chapter 1. Sadness
3 Chapter 2. Joe and his Purpose
4 Chapter 3. Cheat on You
5 Chapter 4. Mission
6 Chapter 5. Same Like You
7 Chapter 6. Who are You?
8 Chapter 7. It’s You
9 Chapter 8. Anger
10 Chapter 9. Meet and Crying
11 Chapter 10. Another Mission
12 Chapter 11. Mission Complete
13 Chapter 12. Unbelieved
14 Chapter 13. Event Fashion Show
15 Chapter 14. Coward
16 Chapter 15. Panick
17 Chapter 16. The Night in Athena
18 Chapter 17. Lost Serenity
19 Chapter 18. Insult
20 Chapter 19. Seduce Him
21 Chapter 20. Bateline Company
22 Chapter 21. Make Food and Serve it
23 Chapter 22. Complicated
24 Chapter 23. News Article
25 Chapter 24. Living Together for a month
26 Chapter 25. Miss You
27 Chapter 26. Risk
28 Chapter 27. Pregnant
29 Chapter 28. Living Together
30 Chapter 29. Completed Case
31 Chapter 30. Lunch Together
32 Chapter 31. Dissident
33 Chapter 32. Weakness
34 Chapter 33. The Miscarriage Story
35 Chapter 34. Silent
36 Chapter 35. Beata’s Famliy
37 Chapter 36. I Found it
38 Chapter 37. Sorry
39 Chapter 38. The Reason of The Dead?
40 Chapter 39. Between Alessa and Christa
41 Chapter 40. The Answers Part 1
42 Chapter 41. The Answers Part 2
43 Chapter 42. Party and Meet Christa
44 Chapter 43. The Wrong Opponent
45 Chapter 44. A Request
46 Chapter 45. Stop for A While
47 Chapter 46. Excessive Love
48 Chapter 47. Dangerous
49 Chapter 48. Not Affected
50 Chapter 49. Kidnapped
51 Chapter 50. Allanzel’s Birthday
52 Chapter 51. Christa Present
53 Chapter 52. Cooking is not Alessa Passion
54 Chapter 53. Guilty
55 Chapter 54. Upset and Happy
56 Chapter 55. Roar of Anger
57 Chapter 56. Lucas’s Past
58 Chapter 57. Final Trial
59 Chapter 58. Fact and Family Gathering
60 Chapter 59. Truth Or Dare?!”
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Awalan
2
Chapter 1. Sadness
3
Chapter 2. Joe and his Purpose
4
Chapter 3. Cheat on You
5
Chapter 4. Mission
6
Chapter 5. Same Like You
7
Chapter 6. Who are You?
8
Chapter 7. It’s You
9
Chapter 8. Anger
10
Chapter 9. Meet and Crying
11
Chapter 10. Another Mission
12
Chapter 11. Mission Complete
13
Chapter 12. Unbelieved
14
Chapter 13. Event Fashion Show
15
Chapter 14. Coward
16
Chapter 15. Panick
17
Chapter 16. The Night in Athena
18
Chapter 17. Lost Serenity
19
Chapter 18. Insult
20
Chapter 19. Seduce Him
21
Chapter 20. Bateline Company
22
Chapter 21. Make Food and Serve it
23
Chapter 22. Complicated
24
Chapter 23. News Article
25
Chapter 24. Living Together for a month
26
Chapter 25. Miss You
27
Chapter 26. Risk
28
Chapter 27. Pregnant
29
Chapter 28. Living Together
30
Chapter 29. Completed Case
31
Chapter 30. Lunch Together
32
Chapter 31. Dissident
33
Chapter 32. Weakness
34
Chapter 33. The Miscarriage Story
35
Chapter 34. Silent
36
Chapter 35. Beata’s Famliy
37
Chapter 36. I Found it
38
Chapter 37. Sorry
39
Chapter 38. The Reason of The Dead?
40
Chapter 39. Between Alessa and Christa
41
Chapter 40. The Answers Part 1
42
Chapter 41. The Answers Part 2
43
Chapter 42. Party and Meet Christa
44
Chapter 43. The Wrong Opponent
45
Chapter 44. A Request
46
Chapter 45. Stop for A While
47
Chapter 46. Excessive Love
48
Chapter 47. Dangerous
49
Chapter 48. Not Affected
50
Chapter 49. Kidnapped
51
Chapter 50. Allanzel’s Birthday
52
Chapter 51. Christa Present
53
Chapter 52. Cooking is not Alessa Passion
54
Chapter 53. Guilty
55
Chapter 54. Upset and Happy
56
Chapter 55. Roar of Anger
57
Chapter 56. Lucas’s Past
58
Chapter 57. Final Trial
59
Chapter 58. Fact and Family Gathering
60
Chapter 59. Truth Or Dare?!”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!