Chapter 4. Mission

Normal POV~

Tiba di Bandara International Barcelona El Prat, Spanyol. Alessa dan Jeff menuju penthouse, Jeff sendiri yang menggemudi, sedangkan Alessa mengistirahatkan tubuhnya. Sejak malam tadi Alessa terjaga akibat pemikiran di kepalanya yang tiada henti menyapa.

“Kurang tidur?” tanya Jeff singkat, Alessa berdehem.

“Alessa. Kau baik-baik saja?” tanya Jeff lagi.

“I am fine, Jeff.” Jeff memperhatikan Alessa lekat, meneliti wajah lesu Alessa.

“Ambil waktumu untuk istiarahat. Kita punya waktu empat jam sebelum misi,” tuturnya. Jeff tentu tidak percaya kalimat baik-baik saja itu.

Sesampai mereka di penthouse, Alessa segera merebahkan dirinya ke sofa dan memejamkan matanya. Pada akhirnya, wanita itu dapat memejamkan matanya dengan tenang. Jeff yang sedari tadi memperhatikan Alessa menggeleng tak habis pikir.

“Keadaan seperti ini, dia masih bersikap profesional,” batin Jeff.

Jeff adalah saksi bagaimana tersiksanya seorang Alessa dalam menjalani hidup tanpa Nick disampingnya. Jeff memuji kesetiaan Alessa pada nyonya-nya, dia rela kehilangan sang suami demi menyelamatkan sahabatnya. Mungkin, apabila dia berada diposisi Alessa, dia akan memilih pasangan hidupnya.

“Cincin berbeda,” batin Jeff tak sengaja melirik jari Alessa.

“Bukan cincin pernikahan mereka,” batinnya lagi.

Jeff mengangguk singkat, paham bahwa Alessa tidak lagi memakai cincin pernikahannya sebab dia benar-benar melangkah bersama Joe.

Empat jam terlewatkan, Jeff membangunkan Alessa. Wanita itu bangun dengan mata memerah, tubuhnya ia sandarkan pada sandaran sofa.

“Mandi, setelah itu kita berangkat.” Alessa berdehem.

“Alessa, bergerak sekarang!” ucap Jeff naik satu oktaf karena Alessa kembali memejamkan matanya.

“Sabar!”

Setelah kesadarannya penuh, Alessa beranjak membersihkan diri. Dia tidak mempedulikan Jeff yang mengomel dan mengata-ngatainya. Tenaganya sayang jika membalas ucapan Jeff. Alessa siap dengan celana jeans hitam dan kaos hitam pendek ketat, sedikit memperlihatkan perut ratanya, kemudian dipadu dengan jaket kulit bewarna sama. Rambutnya dikucir kuda, wajahnya terpoles make-up tipis.

Keduanya berangkat, Alessa tampak semangat menjalani penyelidikan. Ada yang bertanya, apa kegunaan Jeff di sini? Jeff menjadi pemandu Alessa, mengingat Jeff pernah menjadi ketua markas utama, otomatis dia tahu selak-beluk markas.

“Jelaskan ciri-ciri pemimpin markas itu!” pinta Alessa.

“Perawakannya tidak jauh berbeda dengan Tn. Jordan, Mr. Matthew berkulit sedikit lebih gelap,” jelas Jeff, Alessa

mengangguk paham.

“Aku masuk sekarang,” beritahu Alessa.

“Hati-hati. Jangan membuat kesalahan,” peringat Jeff tajam.

“Ya,” balas Alessa ketus.

Alessa keluar dari mobil, dia harus berjalan untuk menuju gerbang masuk. Dengan penuh percaya diri, Alessa menyapa empat penjaga dan memberikan kartu nama kepada salah satu dari mereka.

“Atas rekomendasi Mr. Matthew?” tanya salah satu mereka.

“Ya,” jawab Alessa singkat.

Mereka menuntun Alessa menjalani beberapa pemeriksaan khusus. Ada yang janggal rasanya, seseorang pria memasuki pintu masuk tanpa sidik jari pada alat yang tersedia. Sebagaimana aturan, hanya sidik jari yang terdaftar dapat memasuki markas. Bahkan pria itu lolos dari pemeriksaan petugas. Mudah disimpulkan, petugas ini bukanlah Klan Hellbert.

“Mari, saya antar ke ruangan Mr. Thi...” intruksi salah satu petugas, Alessa mengangguk dan mengikuti langkah penjaga tersebut.

“Silakan, Nona...” ucap petugas tersebut mempersilakan Alessa mengetuk pintu di depan mereka.

“Terima kasih,” balas Alessa datar.

Petugas tersebut pergi dan Alessa mengetuk pintu, tak ada jawaban sama sekali. Ia kembali mengetuk pintu, barulah seseorang memerintahkan Alessa masuk.

“Selamat siang, Sir...” sapa Alessa ramah.

“Siang,” balas pria tua berumur lima puluh tahun itu.

Matanya memandang Alessa seolah menilai sesuatu, tentu Alessa paham betul arti tatapan mata itu. Kemudian tatapan itu berubah tajam mengintimidasi. Sayangnya, Aleesa tidak terintimidasi, malah ia menatap pria itu datar.

“Rose, benar?” tanya Mr. Thi memastikan kembali.

“Benar, Tuan.”

“Nama asli atau palsu?” tanyanya tersenyum mengejek.

“Nama asli, Tuan.” Belum apa-apa, Alessa sudah muak mendengar suara pria tua mesum ini.

“Baiklah. Selamat bergabung di markas ini, Rose!”

“Terima kasih, Sir!”

“Kau bisa keluar. Jika butuh bantuan, kau bisa mendatangiku,” ucapnya dengan nada yang menjijikan di telinga Alessa.

“Tentu, Tuan.” Alessa memainkan perannya dengan baik.

“Maaf sebelumnya, Tuan. Mr. Matthew berpesan untuk menemuinya, tetapi saya tidak tahu keberadaan beliau,” ucap Alessa memasang wajah kebingungan.

“Dia tidak lagi bekerja di sini,” jawab pria itu datar.

“Benarkah begitu, Tuan?”

“Ya. Kau pelacurnya?” Pertanyaan macam apa itu? Tangan Alesaa terkepal di bawah sana, tetapi dia berusaha kemarahannya.

“Maksud, Tuan?” Alessa tidak segan mengeluarkan nada tersinggungnya.

“Tidak. Kau bisa keluar!” perintahnya.

Tanpa diperintah pun, Alessa sudah ingin angkat kaki dari sini. Sungguh menjijikkan berada di satu ruangan dengan pria tua mesum semacam dia. Tanpa mengucapkan balasan, Alessa keluar dengan cepat.

Alessa dengan sigap menganalisa setiap orang yang lewat. Ada kejanggalan di sini, beberapa orang yang lewat memiliki tatto bergambar api di daun telinga kiri. Membuka sling bag-nya, Alessa memakai earpiece, sejenis penyuara telinga yang digunakan sebagai alat komunikasi rahasia.

“Satu kejanggalan yang aku dapatkan, beberapa orang memiliki tatto api di daun telinga mereka. Itu bukan dari anggota kita, kan?” tanya Alessa pelan.

“Bukan. Kurasa itu bisa jadi kunci kau menemukan masalah utamanya, Alessa.”

“Aku mengerti,” ucap Alessa cepat.

“Kau anggota baru di sini?” tanya seseorang tiba-tiba berada di sampingnya.

“Ah, yeah...”

“Pantas wajahmu sangat asing.” Alessa tertawa pelan.

“Siapa namamu?” tanya orang tersebut.

“Rose. Kau?”

“Jackson.” Oh, Alessa merasa lucu. Biasanya orang berkenal saling menjabat tangan, tetapi ini tidak.

“Jackson. Kau tampan sekali, aku menyukaimu!” ucap Alessa melancarkan aksinya dan Jackson tertawa geli.

“Kau sangat agresif,” komentar Jackson.

“Wanita memang harus agresif untuk mendapatkan keinginannya,” ucap Alessa asal.

“Kalau begitu, apa kau ingin menamaniku berlatih?”

“Tentu saja. Aku juga ingin melihat-lihat,” balas Alessa.

Menerima ajakan tersebut, Alessa menemani Jackson yang berlatih tinju. Bukan hanya Jackson, tetapi banyak manusia lainnya yang berlatih di sini, bahkan wanita pun ada. Alessa tidak berniat berinteraksi, menambah teman artinya menambah musuh.

“Berapa lama lagi kau di dalam, Alessa? Lama sekali!” gerutu Jeff lewat earpiece. Alessa menekan tombol pada earpiece tersebut guna mengaktifkan suara.

“Aku butuh waktu sedikit lagi,” balasnya dan mematikan alat itu.

Setengah jam kemudian, Jackson selesai berlatih. Pria itu dengan santainya duduk di samping Alessa, lalu meminum air dari botol yang dia bawa sebelumnya. Alessa sempat terpana, ketampanan Jackson ini tidak diragukan lagi. Seratus persen Alessa yakin Jackson menjadi incaran wanita-wanita cantik di luar sana.

“Kuyakin kau punya banyak simpanan wanita cantik,” ucap Alessa blak-blakan, Jackson tertawa geli.

“Aku tidak menyukai wanita,” jawab Jackson jujur.

“Wait, kau penyuka pria?” Jackson mengangguk dengan senyumannya.

“Oh, aku tidak percaya ini. Apa kabar dengan wanita-wanita yang mengejarmu?” lirik Alessa diiringi kekehannya.

“Mereka sering memintaku menghabiskan malam bersama.” Alessa tertawa, ia pernah mendengar kalimat ini dari pria sejenis Jackson.

“Ngomong-ngomong, aku penasaran dengan tatto mereka bergambar api. Apa artinya?” tanya Alessa menunjuk lewat matanya pada salah satu orang yang tak jauh dari mereka.

Jackson mendekat seperti ingin mencium Alessa, tetapi nyatanya pria itu membisikkan sesuatu padanya.

“Ikut aku. Tidak aman berbicara di sini, dan maaf aku menciummu.” Jackson mencium pipi Alessa dan selanjutnya menjauhkan wajahnya dari Alessa.

Alessa tidak masalah, ia mengerti situasinya. Dan pun Jackson sudah meminta maaf sebelum mencium, hanya di pipi!

Jackson membawa Alessa ke sebuah taman yang sepi agar percakapan mereka tidak didengar oleh orang lain. Sesampai di sana keduanya duduk di atas rumput. Jackson memperhatikan sekitar dengan seksama, setelah yakin dia membuka suara.

“Tanyakan apa yang ingin kau tanyakan.”

“Tentang tatto itu,” ucap Alessa.

“Aku tidak paham artinya, yang jelas tatto ini di luar dari jangkauan Klan Hellbert.” Alesa terdiam sejenak, kalimat Jackson ini seolah memberitahu Alessa sesuatu.

“Aku tahu kau sedang menjalankan penyelidikan,” ucap Jackson serius dengan datar.

Terpopuler

Comments

CatForD

CatForD

jangan sampai jeff tau

2023-08-02

0

Ayunda Fadillah

Ayunda Fadillah

sabar less, emang nyebelin

2023-07-12

1

Ayunda Fadillah

Ayunda Fadillah

wehh

2023-07-12

1

lihat semua
Episodes
1 Awalan
2 Chapter 1. Sadness
3 Chapter 2. Joe and his Purpose
4 Chapter 3. Cheat on You
5 Chapter 4. Mission
6 Chapter 5. Same Like You
7 Chapter 6. Who are You?
8 Chapter 7. It’s You
9 Chapter 8. Anger
10 Chapter 9. Meet and Crying
11 Chapter 10. Another Mission
12 Chapter 11. Mission Complete
13 Chapter 12. Unbelieved
14 Chapter 13. Event Fashion Show
15 Chapter 14. Coward
16 Chapter 15. Panick
17 Chapter 16. The Night in Athena
18 Chapter 17. Lost Serenity
19 Chapter 18. Insult
20 Chapter 19. Seduce Him
21 Chapter 20. Bateline Company
22 Chapter 21. Make Food and Serve it
23 Chapter 22. Complicated
24 Chapter 23. News Article
25 Chapter 24. Living Together for a month
26 Chapter 25. Miss You
27 Chapter 26. Risk
28 Chapter 27. Pregnant
29 Chapter 28. Living Together
30 Chapter 29. Completed Case
31 Chapter 30. Lunch Together
32 Chapter 31. Dissident
33 Chapter 32. Weakness
34 Chapter 33. The Miscarriage Story
35 Chapter 34. Silent
36 Chapter 35. Beata’s Famliy
37 Chapter 36. I Found it
38 Chapter 37. Sorry
39 Chapter 38. The Reason of The Dead?
40 Chapter 39. Between Alessa and Christa
41 Chapter 40. The Answers Part 1
42 Chapter 41. The Answers Part 2
43 Chapter 42. Party and Meet Christa
44 Chapter 43. The Wrong Opponent
45 Chapter 44. A Request
46 Chapter 45. Stop for A While
47 Chapter 46. Excessive Love
48 Chapter 47. Dangerous
49 Chapter 48. Not Affected
50 Chapter 49. Kidnapped
51 Chapter 50. Allanzel’s Birthday
52 Chapter 51. Christa Present
53 Chapter 52. Cooking is not Alessa Passion
54 Chapter 53. Guilty
55 Chapter 54. Upset and Happy
56 Chapter 55. Roar of Anger
57 Chapter 56. Lucas’s Past
58 Chapter 57. Final Trial
59 Chapter 58. Fact and Family Gathering
60 Chapter 59. Truth Or Dare?!”
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Awalan
2
Chapter 1. Sadness
3
Chapter 2. Joe and his Purpose
4
Chapter 3. Cheat on You
5
Chapter 4. Mission
6
Chapter 5. Same Like You
7
Chapter 6. Who are You?
8
Chapter 7. It’s You
9
Chapter 8. Anger
10
Chapter 9. Meet and Crying
11
Chapter 10. Another Mission
12
Chapter 11. Mission Complete
13
Chapter 12. Unbelieved
14
Chapter 13. Event Fashion Show
15
Chapter 14. Coward
16
Chapter 15. Panick
17
Chapter 16. The Night in Athena
18
Chapter 17. Lost Serenity
19
Chapter 18. Insult
20
Chapter 19. Seduce Him
21
Chapter 20. Bateline Company
22
Chapter 21. Make Food and Serve it
23
Chapter 22. Complicated
24
Chapter 23. News Article
25
Chapter 24. Living Together for a month
26
Chapter 25. Miss You
27
Chapter 26. Risk
28
Chapter 27. Pregnant
29
Chapter 28. Living Together
30
Chapter 29. Completed Case
31
Chapter 30. Lunch Together
32
Chapter 31. Dissident
33
Chapter 32. Weakness
34
Chapter 33. The Miscarriage Story
35
Chapter 34. Silent
36
Chapter 35. Beata’s Famliy
37
Chapter 36. I Found it
38
Chapter 37. Sorry
39
Chapter 38. The Reason of The Dead?
40
Chapter 39. Between Alessa and Christa
41
Chapter 40. The Answers Part 1
42
Chapter 41. The Answers Part 2
43
Chapter 42. Party and Meet Christa
44
Chapter 43. The Wrong Opponent
45
Chapter 44. A Request
46
Chapter 45. Stop for A While
47
Chapter 46. Excessive Love
48
Chapter 47. Dangerous
49
Chapter 48. Not Affected
50
Chapter 49. Kidnapped
51
Chapter 50. Allanzel’s Birthday
52
Chapter 51. Christa Present
53
Chapter 52. Cooking is not Alessa Passion
54
Chapter 53. Guilty
55
Chapter 54. Upset and Happy
56
Chapter 55. Roar of Anger
57
Chapter 56. Lucas’s Past
58
Chapter 57. Final Trial
59
Chapter 58. Fact and Family Gathering
60
Chapter 59. Truth Or Dare?!”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!