Hilangnya kehormatan

Setelah puas melampiaskan hasratnya pada Irina. Matthew yang sudah lemas itu menggulingkan tubuhnya ke samping dan ia terkapar seperti ayam yang baru saja di sembelih. Diam tak bergerak dan tak berdaya.

Matthew sungguh mendapatkan kepuasan tersendiri dari seorang wanita yang masih gadis beberapa jam lalu. Tapi kini, kesucian wanita itu sudah ia renggut dengan caranya yang liar.

Malam yang sungguh berkesan dan sangat panas bagi Matthew.

Matthew tidak pernah lama jika berhubungan badan dengan wanita wanita panggilannya sebelumnya.

Hanya dengan Irina lah Matthew melakukan hubungan tersebut dengan durasi yang lebih lama.

Sebuah kebiasaan lain yang Matthew lakukan ketika ia jajan wanita adalah, ia akan langsung mengusir si wanita setelah ia pakai.

Bila ia merasa tak cocok dengan wanita panggilannya. Tak segan juga Matthew akan langsung mengusir wanita tersebut meski ia baru saja menyentuhnya.

Tapi dengan Irina. Tentu saja itu berbeda. Setelah melakukan hubungan seksual berjam-jam dengan Irina. Matthew tidak ingin mengusir wanita yang sudah tergeletak tak berdaya itu untuk segera pergi.

Melainkan, Matthew membiarkan Irina untuk bisa menenangkan dirinya seusai ia ambil keperawanannya.

Tidak hanya Matthew yang lemas kehabisan tenaga dan kekuatan. Irina pun sama, ia juga terkulai lemas tak berdaya habis tenaga.

Di pertengahan saat Matthew melakukan hubungan badan dengan Irina. Matthew memaksa Irina untuk meneguk wine yang ia nikmati tadi dengan sedikit menambahkan obat tidur di dalamnya.

Tujuan Matthew memberikan obat tidur pada Irina karena ia tidak ingin Irina pergi setelah ia selesai melakukan hubungan badan. Matthew merasa tidak rela buruannya cepat pergi.

"Aku tidak akan pernah melepaskan mu Irina. Kita akan mengulanginya." desis Matthew dengan senyuman jahat yang terukir di sudut bibirnya.

Setelah bisa mengatur nafas dengan normal. Matthew kemudian bangkit dari tempat tidur dan mengambil jubah baju yang ia kenakan tadi. Kemudian ia kembali memakai jubah itu untuk menutupi tubuh kekarnya yang polos.

Kemudian Matthew kembali menuangkan wine kedalam gelas dan meneguknya sampai tandas.

"Malam yang panas dan indah" ucap Matthew dalam hati.

Sambil berdiri, Matthew kembali memandangi tubuh Irina yang tergeletak tak berdaya tersebut. Yang kini sepertinya Irina tengah tertidur dengan sangat pulas akibat reaksi obat tidur yang sudah Ia berikan tadi.

Matthew kembali menikmati sajian pemandangan yang luar biasa yang ada di hadapannya.

Kala itu Irina tergeletak tak berdaya berada di atas tempat tidurnya dengan keadaan yang masih polos. Tidak tertutup dan memakai apapun.

Entah ada insting apa yang membuat Matthew kemudian berjalan menuju tempat tidur, dan kemudian ia menarik selimut untuk menutupi tubuh Irina yang polos.

Matthew merasa telah memiliki wanita itu dan ada rasa kasian.

Setelah memastikan Irina tertidur lelap. Matthew kemudian duduk di sebelah Irina dan menyalakan lampu tidur dengan cahaya temaram yang ada di sisi tempat tidur.

Matthew kembali menikmati dan memandangi wajah Irina yang nampak sendu dan terlihat berantakan itu.

Tetapi wanita itu tetap terlihat cantik di mata Matthew.

"Sial, kamu begitu menghipnotis ku. Siapa dirimu sebenarnya Irina. Kenapa tubuh mu sempurna sekali. Daya pikat mu luar biasa. Padahal kita baru pertama kali ini bertemu. Kenapa aku jadi begitu terikat dengan mu. Kenapa juga aku sepeduli ini dengan mu. Padahal sebelumnya aku tidak pernah sepeduli ini dengan wanita wanita penghibur. Mereka bagi ku sampah dan budak. Tapi kamu, beda." desis Matthew lirih sambil mengelus elus pipi mulus Irina.

"Aku menyukai aroma tubuh mu Iriana. Sudah menjadi candu untuk ku. Aku juga menyukai keringat mu. Jangan kau kira aku tidak tau jika sebenarnya kamu tadi ingin mendesah. Meskipun lirih, telinga ku mendengar ******* mu. Terima kasih untuk kehormatan mu. Aku sungguh beruntung."

Setelah puas mengamati Irina yang tertidur pulas. Matthew kemudian bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Setelah sekitar 30 menit Matthew berada di kamar mandi. Matthew kemudian mengenakan kembali pakaiannya yang tadi ia lepaskan dan taruh di sofa panjang yang ada di sudut kamar hotel.

Waktu sudah menunjukkan hampir pukul 04.00 pagi. Dan itu tandanya sebentar lagi subuh akan datang. Tidak ingin Irina melihat dirinya setelah ia terbangun dari tidurnya. Matthew berencana untuk segera pergi meninggalkan kamar hotel.

Sebelum ia pergi, Matthew kemudian mengambil sebuah kertas dan ia mencoba untuk menuliskan pesan untuk Irina.

Matthew berharap Irina akan membaca pesannya. Setelah selesai menuliskan pesan untuk Irina. Matthew kemudian berjalan menuju pintu kamar hotel untuk segera meninggalkan ruangan kamar tersebut.

Tetapi ia kemudian menghentikan langkahnya dan kembali lagi berjalan ke arah Irina. Matthew kemudian memberikan satu kecupan ke kening wanita berparas cantik tersebut. Baru setelah itu ia benar-benar meninggalkan kamar hotel.

Pagi telah tiba dengan sinar mataharinya yang begitu cerah di luar sana.

Langit biru nampak terlihat bersih berada di angkasa. Dan suasana hiruk pikuk perkotaan kiri telah kembali menghiasi suasana ibukota dengan penuh keriuhan dan juga kemacetan di segala penjuru jalan raya di ibukota.

Tepat sekitar pukul 08.00 pagi. Irina kala itu baru saja mengerjapkan kedua matanya. Setelah ia tidur semalaman seperti orang pingsan.

Cahaya sinar matahari yang masuk menerobos melalui jendela kaca kamar hotel sepertinya telah mengusik kenyamanan tidur Irina.

Perlahan-lahan Irina mencoba membuka mata dengan lebar. Setelah ia memfokuskan dirinya untuk sadar. Ia kembali menyadari jika saat ini ia tengah berada di sebuah hotel tempat di mana ia semalaman melayani seorang pria yang begitu bernafsu padanya.

Sampai-sampai ia kewalahan dan juga kelelahan menghadapi gairah pria tersebut. Irina sampai detik itu tidak mengetahui siapa nama dan rupa pria tersebut. Yang bisa Irina ingat hanyalah suara dan aroma parfum pria itu.

Bangun dengan merasakan sekujur tubuhnya terasa sakit. Dan membuat dirinya sedikit merintih kesakitan di area ********. Irina mencoba untuk menyiapkan selimut yang menutupi tubuh polosnya.

Tidak hanya merasakan nyeri dan juga perih di ******** saat Irina menggeser tubuhnya, ia melihat ada sebuah bercak darah yang menodai sprei putih kamar hotel.

Entah mengapa ketika ia melihat bercak darah tersebut. Irina begitu amat sedih. Karena sebagai seorang wanita, ia tidak dapat mempertahankan kesuciannya. Sampai pada suatu saat yang tepat, kesuciannya tersebut akan dipersembahkan kepada pria yang benar-benar berhak untuk mendapatkannya. Yaitu suaminya.

Tetapi nasib sudah menjadi bubur. Ia telah mengambil keputusan untuk menjadi wanita malam. Dan tadi malam adalah malam pertama bagi Irina ketika ia melepaskan keperawanannya.

Tidak ingin terlalu larut memikirkan berbagai hal buruk yang kini sedang ia lakukan. Irina kemudian mencoba berinsut dari tempat tidur.

Sambil tetap membawa selimut untuk menutupi tubuhnya. Irina mengambil baju yang tercecer di lantai kamar hotel dan ia kemudian membawa baju-baju tersebut ke kamar mandi.

Terpopuler

Comments

♡Ñùř♡

♡Ñùř♡

itu karena aq sudah pelet kmu,agar mulut pedas mu itu gk smbarangn menghina org😏😅🤣🤣🤣

2023-07-02

6

♡Ñùř♡

♡Ñùř♡

😏ketagihan kan😜

2023-07-02

2

🕊️❦Teteh🕊️Reyna༂🕊️

🕊️❦Teteh🕊️Reyna༂🕊️

1 kalinat yg panjang 🤣 ,cairan kecebong bang thewthew masuk ke rahim Irina yah ,drama hamidun donk nanti 🤔🤔🤔

2023-07-01

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!