Chapter 4 (Riyla) : Kemunculan Stefen Yugan

Sudah empat hari lamanya Flynn tinggal dirumah Riyla, pada mulanya pemuda itu merasa canggung, tetapi dia mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar, seperti membantu pekerjaan Riyla dikebun, berinteraksi bersama warga sekitar sampai bermain dengan anak-anak.

Riyla bisa melihat kalau apa yang dikerjakan Flynn bisa menghilangkan beban dia akan ingatannya yang tak kunjung pulih, masih bisa mengingat nama sendiri itu sudah lebih dari cukup.

Sekarang para penduduk telah menanggap Flynn bagian dari desa ini, mereka bahkan tidak segan-segan menyapanya atau meminta bantuan dari dia.

Meski begitu Riyla tetap saja penasaran, walau Flynn kehilangan ingatan, dia tidak menyadari ada sesuatu dalam dirinya yang memang belum dia sadari.

"Riyla"

Riyla melihat Flynn memanggilnya dari ladang, dia terlihat selesai menanam biji sayuran dikebun.

"aku udah selesai tanam bijinya, ada lagi yang lain?"

"udah enggak ada, aku juga baru selesai jual beberapa sayur di pusat desa, sini istirahat dulu"

Flynn duduk diteras rumah sambil mengipas wajahnya dengan pergelangan tangan kanan, sedangkan Riyla dia masuk kedalam rumah untuk mengambil sepiring roti isi dan dua gelas air putih.

"Meeoww" grey si kucing abu, datang entah dari mana, membawa buruan seekor tikus, pasti dia dapat dari ladang. Tikus itu dia letakan tepat didepat kaki Flynn, membuat pemuda itu keheranan sendiri, kenapa tikut hasil buruan si kucing malah dikasih kedia dari pada dimakan.

Pas sekali Riyla keluar membawa nampan, dia langsung terkejut akan tingkat Grey. Yaaa kucing gendut itu tau kalau majikannya akan marah, tetapi si kucing grey memiliki strategi jitu supaya dia tidak kena marah sang majikan, dengan cara meluluhkan hati Riyla. Dia pasang muka melas plus mengeong super manis yang membuat siapa saja tapi akan jatuh dalam godaan keimutan.

"grey tau aja, aku lemah sama keimutan dia" ucap Riyla.

"hahaha itu kucing pintar juga ya" kata Flynn.

Riyla memberikan satu roti isi untuk Flynn dan satu lagi untuk dia, tak lupa cemilan untuk Grey.

Rasanya aneh, itu yang dirasakan oleh Riyla selama beberapa tahun terakhir yang dia habiskan seorang diri semenjak kedua orang tuanya meninggal, sama halnya dengan kehidupan dia sebelumnya, sedari kecil hingga dia besar selalu sendiri, orang tua selalu sibuk dengan pekerjaan mereka diluar kota, tak pernah sekalipun peduli dengan Riyla, termasuk saat Riyla berhasil diterima dikampus Negeri, mereka sama sekali tidak peduli, sampai akhir hayat pun, Riyla tetap sendirian. Mengingatnya saja sudah membuat darahnya mendidih.

"Riyla"

"ah iya" Riyla terkejut tiba-tiba saja Flynn memanggil dia " apa ya?"

"tadi kamu bengong loh, aga lama"

"maaf, cuman kepikiran sesuatu" tidak ingin Flynn banyak bertanya, Riyla langsung berdiri dan menarik Flynn "ikut aku yu"

"kemana?"

"kepasar, aku mau jual hasil panen kebunku"

"boleh_"

Flynn melihat kebawa kakinya, si Grey berdiri memerkan wajah juteknya seperti biasa, enggak pernah sekali pun itu kucing mengubah ekspresinya, selalu saja jutek. Tetapi Riyla dia bisa tau mood si kucing, tak perlu lewat wajahnya, cukup lihat ekor sikucing_____ekornya saja terasa biasa.

"woaaa" Grey langsung lompat kearah Flynn tanpa permisi, seakan-akan tubuh Flynn adalah pohon untuk dipanjat, Riyla saja tidak bisa apa-apa, karena setelah melompat kearah Flynn, Grey langsung manjat pundak, dan hal terakhir yang terjadi, kucing itu menjadikan pundak Flynn sebagai kursi, jelas sekali dia ingin ikut. Walau berat, tapi sudah terlanjut dan tidak bisa apa-apa.

Pasar lokasinya hampir dekat dengan pusat desa, tidak banyak orang yang berjualan disana, karena pasar adalah tempat dimana para petani dan penjual saling bertransaksi. Biasanya para petani didesa akan membawa hasil panennya diatas grobak untuk dijual kepedagang, saat pedagang sudah setuju untuk membeli hasil panen mereka akan menjualnya kembali dikota. Tetapi Riyla berbeda, dia tak sanggup membawa hasil panennya, jadinya dia hanya mememui pedagang langganannya.

"halo pak Ren" sapa Riyla

"ahh ini dia Neng Riyla" balas pak Ren, memiliki perawakan pria berumur 40 tahunan, berkumis baplang, aga gemuk.

"seperti biasa ya pak" ucap Riyla

"tentu Neng, besok bapak datang sama dua orang bapak ya" Pak Ren sudah paham ucapan Riyla dan menerima dengan senang hati "ngomong-ngomog siapa pemuda tampan disamping Neng Riyla, pacar ya?"

Riyla terkejut setengah hati "bu_bukanlah" Riyla melirik kearah Flynn, pemuda itu diam saja tidak peduli 'ini Flynn sementara dia tinggal dirumahku sampai amnesia dia pulih"

"oh dia toh yang sedang dibicarakan orang-orang hahahah" suara tawa Pak Ren pecah, membuat Grey kaget dan turun dari pundak Flynn.

"kalau gitu kami permisi dulu, sampai besok pak Ren"

Riyla menggendong Grey yang terkejut dan menenangkannya, kucing gemuk itu sudah merasa tenang dalam pelukan Riyla. Sepanjang perjalanan, mereka berdua melewati beberapa rumah dan perkebunan, seperti biasa penduduk pasti akan menyapa mereka berdua, menanyakan kabar, pekerjaan Riyla, dan tentu saja kondisi Flynn. Flynn sampai tidak berkata-kata, penduduk desa ini begitu baik kepadanya sampai-sampai menanyakan kondisinya. Setelah mengobrol sebentar mereka pamitan.

"semua orang disini baik-baik semua, aku tidak percaya mereka begitu perhatian padahal aku adalah orang asing bagi mereka"

"itu karena kita harus membantu orang yang kesulitan, tak peduli mereka darimana" ucap Riyla.

"membantu ya" guman Flynn, dia terdiam bentar.

"'Flynn?" panggil Riyla.

"rasanya ada yang pernah bilang hal itu padaku juga"

"pastinya seseorang dari ingatanmu" Riyla tersenyum ke Flynn

Orang-orang tiba-tiba saja berlari dari arah belakang Riyla dan Flynn menuju kedepan, tidak satu atau dua, ada banyak, terdengar juga mereka mengatakan 'ada Stefen Yugan didesa'. Tiba-tiba saja Riyla terdiam seribu bahasa, berbagai pertanyaan menghantui dirinya, kenapa orang seperti Stefen Yugan ada didesa dia.

"siapa Stefen Yugan?" Tanya Flynn ke seorang pemuda yang kebetulan lewat disamping dia.

"Stefen Yugan, dia orang yang sudah mengembalikan tanaman hidup kembali setelah bertahun-tahun tidak pernah tumbuh" jawab pemuda itu "dia itu penyelamat"

Setelah menjawab pertanyaan Flynn, pemuda tersebut langsung berlari untuk melihat sosok Stefen Yugan.

"aku tidak ingat ada sosok seperti itu" kata Flynn.

Ucapan Flynn sama sekali tidak dijawab oleh Riyla, pikirannya penuh dengan perasaan tanda tanya, bahkan saat dia memperhatikan kerumunan didepan, dia bisa melihat sosok Stefen Yugan dari balik kerumunan, pria paruh baya tinggi berkacamata. Diluar dugaan juga Stefen Yugas seperti melihat kearah Riyla. Menyadari hal itu, Riyla langsung menarik Flynn bersamanya berjalan kearah lain.

"loh Riyla kenapa?" Tanya Flynn.

"enggak ada jalan, kita lewat jalan lain aja" jawab Riyla.

Tentunya ucapan Riyla, membuat Flynn bertanya-tanya, kenapa tiba-tiba sikap Riyla menjadi aneh seperti ini. Rasanya, dari pada aneh, Riyla terlihat seperti ketakutan, semua terlihat ketika Riyla tiba-tiba saja menarik tangan Flynn, tangan gadis itu begitu gemetar. Tetapi Flynn tak ingin bertanya lebih lanjut.

Baru saja menghindari dari kerumunan, didepan sudah ada kerumunan baru, tetapi ini berbeda. Kerumunan tersebut cuman berisi 5 orang dan mereka adalah petani kebun buah sekitar. Raut wajah mereka seperti dipenuhi kebingungan.

"ada apa?" Tanya Riyla.

"oh Nak Riyla, ini bibit yang baru saja ditanam tiba-tiba saja muncul kecambah" jawab salah satu petani buah.

Baik Riyla maupun Flynn sama-sama terkejut.

"bukan hanya itu saja pohon buah yang baru dipanen, berbuah lagi terlebih ini banyak, kualitas lebih bagus dari biasanya"

"bukannya ini bagus?" tanya Flynn.

Sipetani setuju dengan ucapan Flynn "emang bagus, tapi disisi lain juga aneh"

Tiba-tiba saja seorang pemuda dari arah lain, berlari kearah kerumunan dan bilang kalau kebun sayur didekat sini juga mengalami fenomena yang serupa. Entah ini bagus atau cuman kebetulan, semua keanehan terjadi begitu saja, bahkan Riyla sampai-sampai teringat saat pertama kali dia menemukan Flynn.

"enggak mungkin" guman Riyla.

Untuk saat ini Riyla tidakingin berpikir yang aneh-aneh dulu.[]

Terpopuler

Comments

Surya Agung

Surya Agung

Semangat Kak.
Jangan lupa singgah ke novelku My Hot Daddy is a Vampire🙌🙌

2023-11-03

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 (Riyla): Reingkarnasi
3 Chapter 2 (Riyla): Dibawah Air Terjun, Pemuda Misterius
4 Chapter 3 (Flynn): Amnesia
5 Chapter 4 (Riyla) : Kemunculan Stefen Yugan
6 Chapter 5 (Flynn) : Bangsawan yang Menginginkan Keuntungan
7 Chapter 6 (Riyla and Flynn): Membangkang
8 Chapter 7 (Riyla) : Malam yang Pahit
9 Chapter 8 (Flynn) : Lautan Api
10 Chapter 9 (Riyla) : Tujuan Baru
11 Chapter 10 (Riyla): Tanah Gersang
12 Chapter 11 (Flynn): Perempuan Misterius dan Ucapannya
13 Chapter 12 (Riyla): Pustakawan Aneh
14 Chapter 13 (Flynn): Mengenai Leaflin Saat Ini
15 Chapter 14 (Riyla dan Flynn) : Seorang Kesatria Muda
16 Chapter 15 (Flynn) : Tujuan Mereka
17 Chapter 16 (Riyla) : Pohon Yang Sangat Tua
18 Chapter 17 (Flynn) : Apa Yang Menunggu Mereka
19 Chapter 18 (Riyla) : Kota Asap Tanpa Tumbuhan
20 Chapter 19 (Flynn): Stefen Yugan Purpose?
21 Chapter 20 (Flynn) : Bertemu dengan Perempuan Itu Lagi
22 Chapter 21 (Flynn) : Tujuan Eilaria dan Informasi yang dia Utarakan
23 Chapter 22 (Riyla) : Tarian Festival
24 Chapter 23 (Riyla): Kesatria Charcoal
25 Chapter 24 (Flynn) : Terpisah
26 Chapter 25 (Riyla) : Lady Liana
27 Chapter 26 (Riyla) : Masa Lalu
28 Chapter 27 (Flynn) : Penguasa Gunung Part 1
29 Chapter 28 (Riyla) : Penguasa Gunung Part 2
30 Chapter 29 (Flynn) : Penguasan Gunung Part 3
31 Chapter 30 (Flynn): Penguasa Gunung part 4
32 Chapter 31 (Riyla) : Menjaga dan Novel Fiksi
33 Chapter 32 (Flynn) : Potongan Ingatan
34 Chapter 33 (Riyla & Flynn) : Bocah Half Leaflin
35 Chapter 34 (Riyla): Kisah Nico
36 Chapter 35 (Flynn): Keputusan Nico
37 Chapter 36 (Flynn) : Harus Lolos!
38 Chapter 37 (Riyla) : Lembah Beracun
39 Chapter 38 (Riyla) : Menara Penyihir
40 Chapter 39 (Flynn) : Ketua Para Penyihir
41 Chapter 40 (Flynn) : Rian dan Zerva
42 Chapter 41 (Riyla) : Keputusan Flynn
43 Chapter 42 (Flynn) : Potongan Baru
44 Chapter 43 (Riyla) : Kota Rofka
45 Chapter 44 (Flynn) : Negosiasi??
46 Chapter 45 (Flynn): Kenapa Pria Itu Ada Disini?!
47 Chapter 46 (Riyla): Kawan Lama Ayah
48 Chapter 47 (Riyla dan Flynn) : Malam Banyak Pikiran
49 Chapter 48 (Flynn) : Keluar Dari Kota
50 Chapter 49 (Riyla) : Bertemu Kembali Dengan Ren
51 Chapter 50 (Flynn) : Kerjasama
52 Chapter 51 (Flynn) : Menjatuhkan Bandit Part 1
53 Chapter 52 (Riyla): Menjatuhkan Bandit???? Part 2
54 Chapter 53 (Riyla) : Permata Ombak
55 Chapter 54 (Flynn): Kepingan Ingatan Lain, Namun…..
56 Chapter 55 (Riyla) : Ren Ikut Dalam Petualangan
57 Chapter 56 (Flynn): Flynn vs Ren
58 Chapter 57 (Riyla) : Ibu Kota dan Alesan Ren
59 Chapter 58 (Flynn) : Sebuah Parade Perang
60 Chapter 59 (Riyla) : Malam Penuh Kunang-Kunang
61 Chapter 60 (Flynn) : Ada Penghianat
62 Chapter 61 (Flynn) : Dikepung
63 Chapter 62 (Riyla) : Perpisahan (End Season 1)
64 Pembuka Season 2 “Secret and Reason”
65 Chapter 63 (Flynn) : Tetap Melangkah
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 (Riyla): Reingkarnasi
3
Chapter 2 (Riyla): Dibawah Air Terjun, Pemuda Misterius
4
Chapter 3 (Flynn): Amnesia
5
Chapter 4 (Riyla) : Kemunculan Stefen Yugan
6
Chapter 5 (Flynn) : Bangsawan yang Menginginkan Keuntungan
7
Chapter 6 (Riyla and Flynn): Membangkang
8
Chapter 7 (Riyla) : Malam yang Pahit
9
Chapter 8 (Flynn) : Lautan Api
10
Chapter 9 (Riyla) : Tujuan Baru
11
Chapter 10 (Riyla): Tanah Gersang
12
Chapter 11 (Flynn): Perempuan Misterius dan Ucapannya
13
Chapter 12 (Riyla): Pustakawan Aneh
14
Chapter 13 (Flynn): Mengenai Leaflin Saat Ini
15
Chapter 14 (Riyla dan Flynn) : Seorang Kesatria Muda
16
Chapter 15 (Flynn) : Tujuan Mereka
17
Chapter 16 (Riyla) : Pohon Yang Sangat Tua
18
Chapter 17 (Flynn) : Apa Yang Menunggu Mereka
19
Chapter 18 (Riyla) : Kota Asap Tanpa Tumbuhan
20
Chapter 19 (Flynn): Stefen Yugan Purpose?
21
Chapter 20 (Flynn) : Bertemu dengan Perempuan Itu Lagi
22
Chapter 21 (Flynn) : Tujuan Eilaria dan Informasi yang dia Utarakan
23
Chapter 22 (Riyla) : Tarian Festival
24
Chapter 23 (Riyla): Kesatria Charcoal
25
Chapter 24 (Flynn) : Terpisah
26
Chapter 25 (Riyla) : Lady Liana
27
Chapter 26 (Riyla) : Masa Lalu
28
Chapter 27 (Flynn) : Penguasa Gunung Part 1
29
Chapter 28 (Riyla) : Penguasa Gunung Part 2
30
Chapter 29 (Flynn) : Penguasan Gunung Part 3
31
Chapter 30 (Flynn): Penguasa Gunung part 4
32
Chapter 31 (Riyla) : Menjaga dan Novel Fiksi
33
Chapter 32 (Flynn) : Potongan Ingatan
34
Chapter 33 (Riyla & Flynn) : Bocah Half Leaflin
35
Chapter 34 (Riyla): Kisah Nico
36
Chapter 35 (Flynn): Keputusan Nico
37
Chapter 36 (Flynn) : Harus Lolos!
38
Chapter 37 (Riyla) : Lembah Beracun
39
Chapter 38 (Riyla) : Menara Penyihir
40
Chapter 39 (Flynn) : Ketua Para Penyihir
41
Chapter 40 (Flynn) : Rian dan Zerva
42
Chapter 41 (Riyla) : Keputusan Flynn
43
Chapter 42 (Flynn) : Potongan Baru
44
Chapter 43 (Riyla) : Kota Rofka
45
Chapter 44 (Flynn) : Negosiasi??
46
Chapter 45 (Flynn): Kenapa Pria Itu Ada Disini?!
47
Chapter 46 (Riyla): Kawan Lama Ayah
48
Chapter 47 (Riyla dan Flynn) : Malam Banyak Pikiran
49
Chapter 48 (Flynn) : Keluar Dari Kota
50
Chapter 49 (Riyla) : Bertemu Kembali Dengan Ren
51
Chapter 50 (Flynn) : Kerjasama
52
Chapter 51 (Flynn) : Menjatuhkan Bandit Part 1
53
Chapter 52 (Riyla): Menjatuhkan Bandit???? Part 2
54
Chapter 53 (Riyla) : Permata Ombak
55
Chapter 54 (Flynn): Kepingan Ingatan Lain, Namun…..
56
Chapter 55 (Riyla) : Ren Ikut Dalam Petualangan
57
Chapter 56 (Flynn): Flynn vs Ren
58
Chapter 57 (Riyla) : Ibu Kota dan Alesan Ren
59
Chapter 58 (Flynn) : Sebuah Parade Perang
60
Chapter 59 (Riyla) : Malam Penuh Kunang-Kunang
61
Chapter 60 (Flynn) : Ada Penghianat
62
Chapter 61 (Flynn) : Dikepung
63
Chapter 62 (Riyla) : Perpisahan (End Season 1)
64
Pembuka Season 2 “Secret and Reason”
65
Chapter 63 (Flynn) : Tetap Melangkah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!