Chapter 2 (Riyla): Dibawah Air Terjun, Pemuda Misterius

Entah mengapa terik matahari disini begitu menusuk kulit, tidak henti-hentinya keringat bercucuran membanjiri tubuh Riyla ketika dia sedang berladang. Padahal waktu belum menunjukan tengah hari, tetapi panas terik matahari disini begitu panas. Sepertinya ini menandakan kalau musim semi akan berakhir dan berganti musim panas.

Walau begitu harusnya tidak sepanas ini. Mungkin saja ini efek dari kesahalan masa lalu yang masih membekas dialam, itu yang dikatakan ibu Riyla. Beliau pernah bilang kepada anak gadisnya, kalau alam mengingat beberapa kesalahan manusia dimasalalu bagaikan trauma, sehingga terkadang ada beberapa iklim yang seharusnya tidak muncul dimusim tertentu tiba-tiba saja muncul karena alam masih mengingat kesalahan manusia.

Riyla sendiri waktu kecil menelan bulat-bulat ucapan ibunya, tetapi karena sekarang dia memiliki ingatan dikehidupan sebelumnya, ucapan ibunya dulu menjadi seperti mitos, karena beberapa kejadian aneh dialam pasti bisa dijelaskan secara fakta bukan tahayul.

"meeeeoowwww"

Kucing gembul abu tiduran manis didekat kaki Riyla, sejak kemarin kucing ini terus saja mengikuti kemana Riyla pergi, padahal tubuhnya gendut begitu tapi tidak lelah berjalan dan terus mengikuti Riyla, tapi sesekali kucing itu akan duduk manis dipinggir ladang dan memperhatikan Riyla seperti seorang bodyguard.

"kamu kok jadi betah"

"meeeoowwww"

"kalau mau tinggal boleh saja, aku jadi aga teman"

"meow" seperti mengerti, ekor kucing tersebut bergoyang-goyang karena senang.

"tapi aku harus kasih kamu nama, masaku panggil mbul terus"

"meeoww"

"tar deh aku kasih nama pas selesai kerja"

Sikucing tidak protes atau mengeluh sekalipun setiap Riyla memindahkan kakinya hanya sekedar untuk berpindah memeriksa satu tanaman ke tanaman lain. Malah sikucing akan menghampiri Riyla setelah dia selesai groming, bahkan Riyla sesekali akan mengelus sikucing dikala dia senggah.

Selesai bekerja (sudah tidak kuat karena panas), Riyla duduk manis dibawah pohon dekat rumahnya. Saking panasnya cuaca, membuat Riyla sangat ingin masuk kedalam rumah mengambil seember penuh air dan langsung membasuhnya keatas kepala Riyla, tak peduli sekujur tubuhnya bahas yang penting dia tidak merasa gerah.

"Kak Riyla"

Riyla melirik keasal suara, itu ternyata John dan teman-temannya.

"loh John, dan kalian anak-anak mau kemana?"

"kita mau keair terjun, kakak mau ikut?" ajak John.

Pekerjaan dia sudah selesai, didalam rumah tidak ada yang perlu dibersihkan, Riyla terima ajakan John dan anak-anak desa. Dia meminta anak-anak untuk menunggunya masuk kedalam rumah karena ada beberapa barang yang ingin dia bawa.

Tidak menunggu waktu lama, Riyla keluar membawa sekeranjang piknik, tak luput baju yang dia kenakan juga sudah diganti, menjadi baju simple lengan pendek warna kuning, dan rok biru tua sepanjang lutut.

"ayo"

Anak-anak desa yang terdiri dari 3 laki-laki (termasuk John) dan 2 anak perempuan begitu senang Riyla ikut bersama mereka, seakan-akan kalau Riyla ikut menambah personil untuk bermain.

Lokasi air terjun yang mereka tuju letaknya tak jauh dari desa, untuk kesana mereka harus berjalan melewati rumah-rumah dan kebun milik warga. Setiap warga yang mereka dilewati pasti akan menyapa dengan senyuman lewar, bahkan tak jarang dari mereka memberikan Riyla dan anak-anak cemilan untuk dimakan kala sedang bermain.

Desa tempat tinggal Riyla, desa Natrila, memiliki penduduk desa yang ramah kepada semua orang, penduduk yang menghuni pun tidak terlalu banyak, sehingga jika anak-anak sedang bermain pasti suara mereka akan terdengar jelas. Selain itu penghasilan desa ini yang berupa pertanian begitu melimpah, semua itu karena tanah didesa ini begitu subur dan terjaga dengan baik.

"ngomong-ngomong kak" Tanya John "kenapa kucing itu ngikutin kita"

"kucing?"

Riyla melirik kebelakang, sikucing mbul sedari tadi mengikuti dia, padahal tuh kucing gemuk tapi kok dia kuat-kuat saja.

"kucingnya lucu" kata salah satu anak perempuan "ini kucing kak Riyla"

"begitulah, baru sehari dia dirumah ternyata betah"

"namanya?" Tanya anak cewek lain.

"dia belum ada nama"

Itu kucing tidak masalah dielus anak-anak, malah dia terlihat begitu nyaman, tetapi kalau memang dia mau ikut sih Riyla tak masalah.

Air terjun sudah didepan mata, semua langsung berlari kegirangan, anak cowok membuka bajunya, sedangkan anak cewek melipat lengan baju mereka. Riyla mencari tempat enak untuk duduk santai, sambil mempersiapkan cemilan untuk semuanya. Si kucing gembul, malah asik tiduran tak peduli cipratan air mengenai dia, kucing aneh.

Tak mau kalah sama anak-anak, Riyla juga ikut bermain air bersama, melompat kedalam sungai dan saling lomba berenang. Begitu asiknya dia bersenang-senang sama anak-anak desa sampai lupa kalau hari ini begitu panas dan gerah.

Sudah terlalu lama bermain, Riyla memanggil anak-anak untuk istirahat makan cemilan. Anak-anak perempuan membantu Riyla menyiapkan beberapa piring yang disi cemilan berupa buah-buah segar, cookie dan pai.

"Kak Riyla"

John tiba-tiba saja memanggil Riyla dari bawah air terjun.

"ada apa?" balas Riyla.

"ini kak" suara John terdengar pelan, bahkan hampir tidak terdengar sampai tersapu suara air terjun "ada orang"

Riyla terkejut dengan ucapan John, dia meminta anak-anak untuk tetap diam dipinggir sungai selagi dia berenang menghampiri lokasi John. Seperti ucapan bocah itu. Ada orang pingsan diatas batu dekat air terjun. Dia terlihat seperti sebaya dengan Riyla, kulit putih, rambut hitam, lalu mengenakan baju lengan panjang warna gading dan celana hitam.

"Hei hei kamu tidak apa-apa?" Riyla mencoba membangunkan laki-laki tersebut.

"Apa dia sudah..." ucapan John langsung dipotong Riyla.

"tidak mungkin, lah....," Riyla memeriksa hidung si laki-laki, dia masih bernapas.

Dibantu John, mereka berdua membawa laki-laki misterius tersebut ke pinggir sungai, Riyla memegang kedua pundak, sedangkan John mendorong kaki. Samar-samar dari robekan lengan baju, Riyla melihat ada sebuah garis hijau, garis hijau melengkung diikuti motif daun.[]

Terpopuler

Comments

Naa.

Naa.

semangat kak

2023-10-27

1

Dewi

Dewi

Tetep semangat buat update kak~

2023-10-03

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 (Riyla): Reingkarnasi
3 Chapter 2 (Riyla): Dibawah Air Terjun, Pemuda Misterius
4 Chapter 3 (Flynn): Amnesia
5 Chapter 4 (Riyla) : Kemunculan Stefen Yugan
6 Chapter 5 (Flynn) : Bangsawan yang Menginginkan Keuntungan
7 Chapter 6 (Riyla and Flynn): Membangkang
8 Chapter 7 (Riyla) : Malam yang Pahit
9 Chapter 8 (Flynn) : Lautan Api
10 Chapter 9 (Riyla) : Tujuan Baru
11 Chapter 10 (Riyla): Tanah Gersang
12 Chapter 11 (Flynn): Perempuan Misterius dan Ucapannya
13 Chapter 12 (Riyla): Pustakawan Aneh
14 Chapter 13 (Flynn): Mengenai Leaflin Saat Ini
15 Chapter 14 (Riyla dan Flynn) : Seorang Kesatria Muda
16 Chapter 15 (Flynn) : Tujuan Mereka
17 Chapter 16 (Riyla) : Pohon Yang Sangat Tua
18 Chapter 17 (Flynn) : Apa Yang Menunggu Mereka
19 Chapter 18 (Riyla) : Kota Asap Tanpa Tumbuhan
20 Chapter 19 (Flynn): Stefen Yugan Purpose?
21 Chapter 20 (Flynn) : Bertemu dengan Perempuan Itu Lagi
22 Chapter 21 (Flynn) : Tujuan Eilaria dan Informasi yang dia Utarakan
23 Chapter 22 (Riyla) : Tarian Festival
24 Chapter 23 (Riyla): Kesatria Charcoal
25 Chapter 24 (Flynn) : Terpisah
26 Chapter 25 (Riyla) : Lady Liana
27 Chapter 26 (Riyla) : Masa Lalu
28 Chapter 27 (Flynn) : Penguasa Gunung Part 1
29 Chapter 28 (Riyla) : Penguasa Gunung Part 2
30 Chapter 29 (Flynn) : Penguasan Gunung Part 3
31 Chapter 30 (Flynn): Penguasa Gunung part 4
32 Chapter 31 (Riyla) : Menjaga dan Novel Fiksi
33 Chapter 32 (Flynn) : Potongan Ingatan
34 Chapter 33 (Riyla & Flynn) : Bocah Half Leaflin
35 Chapter 34 (Riyla): Kisah Nico
36 Chapter 35 (Flynn): Keputusan Nico
37 Chapter 36 (Flynn) : Harus Lolos!
38 Chapter 37 (Riyla) : Lembah Beracun
39 Chapter 38 (Riyla) : Menara Penyihir
40 Chapter 39 (Flynn) : Ketua Para Penyihir
41 Chapter 40 (Flynn) : Rian dan Zerva
42 Chapter 41 (Riyla) : Keputusan Flynn
43 Chapter 42 (Flynn) : Potongan Baru
44 Chapter 43 (Riyla) : Kota Rofka
45 Chapter 44 (Flynn) : Negosiasi??
46 Chapter 45 (Flynn): Kenapa Pria Itu Ada Disini?!
47 Chapter 46 (Riyla): Kawan Lama Ayah
48 Chapter 47 (Riyla dan Flynn) : Malam Banyak Pikiran
49 Chapter 48 (Flynn) : Keluar Dari Kota
50 Chapter 49 (Riyla) : Bertemu Kembali Dengan Ren
51 Chapter 50 (Flynn) : Kerjasama
52 Chapter 51 (Flynn) : Menjatuhkan Bandit Part 1
53 Chapter 52 (Riyla): Menjatuhkan Bandit???? Part 2
54 Chapter 53 (Riyla) : Permata Ombak
55 Chapter 54 (Flynn): Kepingan Ingatan Lain, Namun…..
56 Chapter 55 (Riyla) : Ren Ikut Dalam Petualangan
57 Chapter 56 (Flynn): Flynn vs Ren
58 Chapter 57 (Riyla) : Ibu Kota dan Alesan Ren
59 Chapter 58 (Flynn) : Sebuah Parade Perang
60 Chapter 59 (Riyla) : Malam Penuh Kunang-Kunang
61 Chapter 60 (Flynn) : Ada Penghianat
62 Chapter 61 (Flynn) : Dikepung
63 Chapter 62 (Riyla) : Perpisahan (End Season 1)
64 Pembuka Season 2 “Secret and Reason”
65 Chapter 63 (Flynn) : Tetap Melangkah
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 (Riyla): Reingkarnasi
3
Chapter 2 (Riyla): Dibawah Air Terjun, Pemuda Misterius
4
Chapter 3 (Flynn): Amnesia
5
Chapter 4 (Riyla) : Kemunculan Stefen Yugan
6
Chapter 5 (Flynn) : Bangsawan yang Menginginkan Keuntungan
7
Chapter 6 (Riyla and Flynn): Membangkang
8
Chapter 7 (Riyla) : Malam yang Pahit
9
Chapter 8 (Flynn) : Lautan Api
10
Chapter 9 (Riyla) : Tujuan Baru
11
Chapter 10 (Riyla): Tanah Gersang
12
Chapter 11 (Flynn): Perempuan Misterius dan Ucapannya
13
Chapter 12 (Riyla): Pustakawan Aneh
14
Chapter 13 (Flynn): Mengenai Leaflin Saat Ini
15
Chapter 14 (Riyla dan Flynn) : Seorang Kesatria Muda
16
Chapter 15 (Flynn) : Tujuan Mereka
17
Chapter 16 (Riyla) : Pohon Yang Sangat Tua
18
Chapter 17 (Flynn) : Apa Yang Menunggu Mereka
19
Chapter 18 (Riyla) : Kota Asap Tanpa Tumbuhan
20
Chapter 19 (Flynn): Stefen Yugan Purpose?
21
Chapter 20 (Flynn) : Bertemu dengan Perempuan Itu Lagi
22
Chapter 21 (Flynn) : Tujuan Eilaria dan Informasi yang dia Utarakan
23
Chapter 22 (Riyla) : Tarian Festival
24
Chapter 23 (Riyla): Kesatria Charcoal
25
Chapter 24 (Flynn) : Terpisah
26
Chapter 25 (Riyla) : Lady Liana
27
Chapter 26 (Riyla) : Masa Lalu
28
Chapter 27 (Flynn) : Penguasa Gunung Part 1
29
Chapter 28 (Riyla) : Penguasa Gunung Part 2
30
Chapter 29 (Flynn) : Penguasan Gunung Part 3
31
Chapter 30 (Flynn): Penguasa Gunung part 4
32
Chapter 31 (Riyla) : Menjaga dan Novel Fiksi
33
Chapter 32 (Flynn) : Potongan Ingatan
34
Chapter 33 (Riyla & Flynn) : Bocah Half Leaflin
35
Chapter 34 (Riyla): Kisah Nico
36
Chapter 35 (Flynn): Keputusan Nico
37
Chapter 36 (Flynn) : Harus Lolos!
38
Chapter 37 (Riyla) : Lembah Beracun
39
Chapter 38 (Riyla) : Menara Penyihir
40
Chapter 39 (Flynn) : Ketua Para Penyihir
41
Chapter 40 (Flynn) : Rian dan Zerva
42
Chapter 41 (Riyla) : Keputusan Flynn
43
Chapter 42 (Flynn) : Potongan Baru
44
Chapter 43 (Riyla) : Kota Rofka
45
Chapter 44 (Flynn) : Negosiasi??
46
Chapter 45 (Flynn): Kenapa Pria Itu Ada Disini?!
47
Chapter 46 (Riyla): Kawan Lama Ayah
48
Chapter 47 (Riyla dan Flynn) : Malam Banyak Pikiran
49
Chapter 48 (Flynn) : Keluar Dari Kota
50
Chapter 49 (Riyla) : Bertemu Kembali Dengan Ren
51
Chapter 50 (Flynn) : Kerjasama
52
Chapter 51 (Flynn) : Menjatuhkan Bandit Part 1
53
Chapter 52 (Riyla): Menjatuhkan Bandit???? Part 2
54
Chapter 53 (Riyla) : Permata Ombak
55
Chapter 54 (Flynn): Kepingan Ingatan Lain, Namun…..
56
Chapter 55 (Riyla) : Ren Ikut Dalam Petualangan
57
Chapter 56 (Flynn): Flynn vs Ren
58
Chapter 57 (Riyla) : Ibu Kota dan Alesan Ren
59
Chapter 58 (Flynn) : Sebuah Parade Perang
60
Chapter 59 (Riyla) : Malam Penuh Kunang-Kunang
61
Chapter 60 (Flynn) : Ada Penghianat
62
Chapter 61 (Flynn) : Dikepung
63
Chapter 62 (Riyla) : Perpisahan (End Season 1)
64
Pembuka Season 2 “Secret and Reason”
65
Chapter 63 (Flynn) : Tetap Melangkah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!