Riyla menatap tajam kearah cermin ruang makan, berkali-kali dia terus mencubit pipi atau merabah rambut panjang coklat batang lurus tak bergelombang, dia terus mengedipkan matanya berkali-kali dengan perasaan tak percayaan. Kulit putih, pupil mata hitam. Tahi lalat dibawah mata kanan. Bibir merah kecil, hidung lancip. Lirik ke kanan, kiri semua terkesan aneh dan baru. Struktur wajah muda seperti umur belasan. Semuanya terkesan janggal bagi Riyla.
Padahal dia ingat betul semalam, dia bergadang sedang mengerjakan skripsi kampus bab akhir. Tapi pagi dia bangun sudah ada di bangunan sederhana tanpa ada bola lampu. Semua unsur modern tidak ada yang terlihat. Dapur saja masih pake tunggu. Berkali-kali dia berusaha mengingat apa yang terjadi semalam hingga dia bisa berada didalam bangunan ini entah bagaimana. Tapi satu kepastian, dia tidak mengingat namanya sendiri, dia hanya mengingat nama sekarang 'Riyla'.
Kilasan ingat muncul, saat Riyla duduk dikursi dapur. Kilasan ketika dia sibuk mengerjakan skripsi tengah malam. Tiba-tiba saja dinding dan lantai disekelilingnya berguncang hebat, langit atas runtuh..........
Riyla meninggal ketiban atap bangunan saat gempa terjadi.
Kilasan lain muncul. Ingatan kehidupan sekarang. Dari dia bayi, balita, anak-anak, usia sekarang. Moment orang tuanya meninggal karena kecelakan kereta kuda. Dia mulai hidup mandiri didesa, dan ingatan penting akan pembicaraannya dengan ayahnya disuatu tempat. Itu adalah ingatan penting bahkan Riyla merasa ingatan tersebut tak boleh dilupakan olehnya.
Secangkir teh dan sepotong roti plus telor mata sapi, sarapan utamanya sebelum dia memulai hari. Tak pernah terpikir oleh Riyla atau bisa dibilang tak pernah terbayang oleh dirinya kalau dia akan berreingkarnasi kedunia lain. Dia pikir semua itu hanyalah karangan fiksi dari komik online, tapi sekarang dia mengalaminya sendiri. walau tidak seperti cerita-cerita komik dimana orang yang berengkarnasi akan mengalami kehidupan mewah sepanjang hidupnya. Hidup Riyla bisa dibilang sederhana, bahkan keluarga dia hanyalah seorang petani sayuran.
Kalau pun dia berengkarnasi, pasti akan masuk kedalam cerita-cerita gitu. Sepanjang dia ingat tak ada cerita komik mengenai gadis desa bernama Riyla. Itu berarti ini adalah kehidupan baru bagi Riyla tanpa ada sangkut paut cerita apapun. Bila dia pikirkan baik-baik justru bagus seperti ini. Banyak cerita soal reingkarsi dimana sang tokoh utama berengkarnasi menjadi antargonis dicerita dan mengharuskan mereka mencari cara agar terbebas dari bad ending. Dikarenakan kehidupan Riyla tidak ada sangkut paut dalam cerita apapun. Dia merasa bebas dari masa depan buruk.
Selesai sarapan Riyla langsung berangkat keluar rumah untuk memulai hari sebagai petani sayur. Lahan milik keluarganya memiliki ukuran terbilang cukup besar. Ditumbuhi berbagai sayur seperti wortel, tomat, selada dan masih banyak lagi. Bukan hanya Riyla, masih banyak warga desa lain yang berprofesi sebagai petani disini. Hasil panen akan dijual oleh pedagang, pedagang nantinya akan menjual kembali sayuran hasil panen kebun Riyla dikota-kota terdekat.
Hidup Riyla yang sekarang memang lebih berat dari kehidupan dia sebelumnya, namun dia sudah cukup mensyukurinya, dia punya rumah, tanah, kebun dan hasil buminya. Tidak seperti masih hidup sebagai mahasiswa akhir, dia harus belajar sambil bekerja, uang yang didapat dari kerja hanya cukup untuk biaya hidup dan uang kuliah saja, tetapi untuk kehidupan sekarang, walau sebagai petani yang hidup dirumah sederhana gaya eropa jaman dulu, penghasilannya jauh lebih besar dari waktu dia hidup dikehidupan dulu, sehingga ini sudah membuat dia merasa sangat senang.
Ada satuhal membuat Riyla kebingungan selagi dia memanen tomat-tomat. Dunia ini memiliki latar eropa jaman dahulu, bukan itu saja., ada kisah aneh dulu pernah ibu Riyla ceritakan kepadanya sebagai dongeng pengantar tidur. Tentang manusia bertato hijau dan bisa berbicara dengan tumbungan, dulunya Riyla menganggap itu menarik karena yaaa dia masih kecil. Tapi sekarang, apakah manusia bertato hijau tersebut benar-benar ada?, sampai sekarang manusia yang Riyla lihat sama saja tidak ada bedanya.
Lagi pula bagi Riyla itu hanyalah dongeng pengantar tidur anak-anak, yang pastinya tidak mungkin adanya seorang manusia bertato dan bisa berbicara pada tumbuhan. Apalagi dalam benak Riyla orang-orang bertato sih, tatonya aga seram, selain itu tato mereka juga biasanya warna hitam, tetapi dalam dongeng dari ibunya, manusia bertato yang dimaksud memiliki tato warna hijau, dan tato tersebut begitu indah hingga membuat siapa saja yang melihat tato tersebut seperti melihat mutiara ditepi pantai.
Sebelum sinar matahari semakin meninggi, Riyla bergegas pergi kekebun, memanen wortel-wortel yang telah matang. Satu persatu, dia menarik setiap batang wortel yang menancap kedalam tanah, hasil panen wortel kali ini begitu banyak, selain itu ukurannya lumayan besar. Tapi sayangnya tanaman lain belum panen, dia hanya bisa memanen wortel untuk kali ini.
Menanam benih, menyirah kebun, memberi pupuk, membersihkan tanaman lair. Itu semua adalah keseharian dia selama ini. Didunia asalnya, dia tidak memiliki pengalaman apa-apa soal berkebun. Berkat ingatan dari kehidupan dia yang sekaranglah dia bisa menjalankan kehidupan ini lancar tanpa ada kendala. Terbukti tubuh dia saja ditidak kelelahan sama sekali padahal dia sudah berkerja hampir 4 jam seorang diri.
Selagi dia berkebun, terlihat juga aktivitas orang-orang diladang sekitar, ada yang berkebun sayuran, buah-buahan, bahkan ada juga yang sedang menggembala domba didekat ladang. Anak-anak didesa ini juga ikut membantu pekerjaan orang tua mereka ketika selesai sekolah, kadang jika tidak ada kerjaan mereka akan memilih bermain.
Sebuah bola sepak warna coklat masuk begitu saja kedalam ladang, diikuti sekumpulan anak-anak sekitar umur 8 atau 9 tahun muncul dari balik gerbang. Bola tersebut mendarat tepat didekat kaki Riyla
"kak Riyla, kak Riyla" seoang anak laki-laki memanggil dari balik gerbang.
Riyla berbalik kearah sumber suara "John ngapain mau ambil bola?"
John tampak malu, diikuti 3 temannya yang terlihat merasa tidak enak
"iya kak, boleh?" Tanya John terdengar seperti malu
Riyla menggelengka kepala dan langsung menendang bola tersebut kearah John dan teman-temannya, tendangan bola Riyla ditangkap oleh salah satu teman John, mereka bergitu terpana melihat tendangan Riyla begitu melambung dan mendarat pas ditangan teman John.
"waaahh kak Riyla keren" kata John begitu terpana melihat tendangan bola Riyla.
Riyla tersenyum "dah dah, mainnya jangan dekat kebun, tar ngerusak kebun orang repot urusannya"
"baik kak" ucap keempat anak laki-laki berbarengan.
Dengan begitu semangat keempat anak laki-laki tersebut meninggalkan kebuh Riyla dan bermain aga jauh sesuai saran dari Riyla.
Dimalam hari, Riyla tidak ingin langsung bergegas tidur, dikarenakan ini adalah jaman bohlam lampu belum ditemukan, maka langit malam pasti jauh lembih indah dari yang biasa dia lihat.
Benar saja, baru saja dia keluar rumah sambil membawa sicangkir teh, pemandangan jutaan bintang-bintang sudah menyambutnya. Pemandangan ini tidak pernah dia lihat dikehidupannya sebelumnya karena dia hidup dikota. Tetapi disini dia bisa melihatnya dengan begitu jelas, andai saja ada teropong, mungkin saja galaksi diluar sana bisa terlihat dengan jelas.
"meeeowww"
Seekor kucing gendut warna abu tiba-tiba saja muncul dari samping, tampangnya terlihat lesuh karena lelah. Riyla membiarkan kucing itu,karena dia pasti lelah setelah habis berburu tikus didesa, tetapi dengan tubuh gemuknya entah berapa ekor tikus yang berhasil dia tangkap. Karena tubuh dia aga gendut plus lelah, baru juga nyampe teras rumah, kucing tersebut langsung berbaring terlentang dan mendengkur. Riyla tergoda membelai sikucing, tapi dia urungkan takut kucing itu terbangun.
Riyla kembali melihat langit, kali ini dia melihat 2 bintang yang warnanya berbeda dari bintang mana pun, bahkan bisa dibilang cukup mencolok. Warna kedua bintang tersebut hijau cerah aga samar. Dia yakin sekali kedua bintang tersebut hijau, tetapi belum pernah dia dengar ada bintang dengan warna hijau.
"hoaaamm ngantuk" guman Riyla.
Pelan-pelan Riyla gendong sikucing "mpuss masuk yuk, diluar dingin"
Dikucing terlalu nyenyak tidurnya dan tidak terganggung sekali pun walau Riyla sedang menggendongnya.
Riyla kembali melirik kearah langit, sosok dua bintang hijau tersebut, tampak berbeda, seperti menandakan sesuatu.
Jauh diselatan desa,dalam kesunyian malam, seorang pemuda tampak pingsan tak berdaya dibawah langitmalam. Tidak ada yang menyadari sosoknya tersebut karena sebelumnya dia tidakada disana[]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Naa.
waaahh keren semangat kak
2023-10-27
1
mheoli
dapur tungku yaa mksdx
2023-10-25
1
Richie
panjang2 narasinya
2023-10-08
1