Disebuah ruangan yang tidak terlalu besar itu, terdengar dentingan jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 11 malam.Seorang gadis penghuni ruangan itu masih juga belum terlelap dalam mimpi.Sudah hampir 1 jam lebih dia membaringkan tubuhnya,akan tetapi matanya masih enggan untuk terlelap.Pikirannya pun masih begitu sibuk malam ini.
Boneka yang menjadi teman tidurnya pun terkena dampak dari efek kerisauan hatinya.Dia mencoba menutup wajahnya dengan boneka,lalu membuka,menutup kembali,begitu seterusnya.
"Huh...ayow donk tidur" ucapnya kesal terhadap dirinya sendiri
Dengan sorot lampu kamar yang remang-remang,membuat bayangan gadis itu terlihat begitu besar di dinding kamar.Tak berapa lama gadis itu lalu terduduk sambil memeluk salah satu boneka dan menenggelamkan wajahnya seakan sudah lelah dengan pikiran liarnya itu.Dia lalu menghentakkan kaki nya secara bergantian dan sedikit berteriak,tidak lupa melempar boneka yang ada di tangan sebelah kanan ke sembarang arah.
"Yenni..."
Suara seorang wanita paruh baya di depan pintu kamar membuat gadis itu terkejut.Boneka yang dia lemparkan tadi ternyata tertangkap oleh wanita yang sudah berada di ambang pintu,ketika wanita itu dengan sengaja membuka pintu kamar karena mendengar putri semata wayangnya itu berteriak.
"Ibun..." ucap Yenni lirih
Yenni hanya cengar cengir ketika ibunya mulai menyalakan saklar lampu kamar di dekat pintu.Sang ibu kemudian mendekati anaknya yang belum juga tidur,dia lalu berjalan mendekati ranjang dimana gadis itu duduk diam mematung dan terlihat sangat kacau.
Sang ibu duduk tepat di hadapan sang putri dan mulai mengulurkan tangannya membelai rambut yang tidak terlalu panjang milik sang putri.
"Kenapa belum tidur sayang" ucap ibu dengan suara lembut sembari tersenyum melihat putrinya.
Tak kunjung ada jawaban dari siempunya kamar,dia masih enggan untuk bersuara,dia juga bingung harus mengatakan alasan apa yang tepat kepada ibunya.Dia kemudian meletakkan kepalanya di pangkuan sang ibu dengan posisi tidur agak miring.Entah pikirannya sedang berkelana kemana saja.Sang ibu yang melihat kegalauan anak gadisnya itu,tetap terus membelai kepala sang anak dengan lembut.
"Cerita sama ibun,mungkin saja ibun bisa bantu" ucap ibunya lagi.
Masih belum terdengar apapun dari bibir mungil itu.Hanya sesekali dia menatap ibunya untuk menghilangkan keraguan dan kebimbangan ketika harus bercerita.Akhirnya gadis itu menarik nafas panjang dan sembari berkata.
"Ibun pernah jatuh cinta nggak"
Sang ibu malah tertawa mendengar pertanyaan anak gadisnya itu.Dia tidak menyangka jika sang anak ternyata telah tumbuh untuk merasakan pengalaman barunya.
"Tuh kan ibun malah ketawa,apa ada yang aneh sama pertanyaanku?" ucap Yenni lagi dengan wajah agak cemberut.
Sang ibu tidak melepaskan belaian tangannya dari kepala sang anak.Sang ibu mencoba memikirkan sesuatu agar sang anak mengerti akan penjaelasannya nanti.
"Tidak sayang,ibun hanya sedikit terkejut dengan pertanyaanmu.Ternyata anak gadis kecil ibun lagi jatuh cinta." ucap ibu sambil tersenyum menatap Yenni
"Enggak kok". sahut Yenni cepat
Ibu kembali tersenyum melihat anaknya yang salah tingkah itu.Dia tahu kalo sang anak sedang menutupi perasaan yang sebenarnya,tapi ibu tidak akan memaksa jika Yenni belum mau bercerita apapun.
"Yen...jatuh cinta itu wajar, apalagi remaja seumuran kamu.Orang yang normal pasti bisa merasakannya.Menyukai lawan jenis itu sudah kodrat.Allah memberi hak spesial buat manusia untuk saling berbagi kasih sayang".
"Tapi walaupun jatuh cinta itu sesuatu yang wajar,satu hal yang harus kamu ingat."
Ibu terdiam sejenak dengan penjelasannya.Dia lalu menatap sang anak dengan sangat dalam.Manik mata mereka bertemu seakan menampakkan keseriusan dalam ucapannya.
"Apa itu bun? "tanya Yenni semakin penasaran
Ibu lalu mengarahkan pandangannya ke salah satu titik seolah sedang menerawang jauh.Ibu lalu teringat sesuatu di masa lalu yang kemudian membuat mata ibu berkaca-kaca.
"Jangan pernah memaksa seseorang untuk membalas perasaanmu." ucap ibu serius
"Apa itu yang membuat ibun masih menunggu ayah sampai sekarang?".
Ibu hanya terdiam,dia bingung untuk menjelaskan tentang Pria yang sudah 15 tahun ini membuatnya membesarkan Yenni seorang diri.Ayah Yenni pergi sejak gadis itu belum genap berumur satu tahun.Dia benar-benar kehilangan figur seorang ayah diusia yang masih sangat muda.Yenni tak banyak mengetahui tentang sosok lelaki yang menjadi pendamping ibunya.Sesekali ibu pernah bercerita pada Yenni kalo sang ayah adalah orang baik,mungkin karena keadaan sehingga lelaki itu memilih untuk menjauh darinya.
Sejak saat itu ibulah yang merawat Yenni seorang diri dan berusaha membuat gadis itu selalu bahagia tanpa kurang suatu apapun.Walau tidak sesempurna seperti teman-temannya yang lain tetapi Yenni sudah cukup bersyukur dengan keadaannya yang sekarang.
Ibu lalu tersadar dari lamunannya,dia melihat ternyata gadis manis itu sudah memejamkan matanya.Ibu memandang sendu pada wajah manis putri yang sangat dia sayangi dalam hidupnya ini.
Sang ibu kemudian membenarkan posisi tidur Yenni untuk membuatnya lebih nyaman, menarik selimut sampai diatas dada dan tidak lupa mencium kening anak gadisnya itu.
"Terimakasih selalu menjadi gadis kecil ibun yang baik"
Ibu lalu berdiri dan melangkahkan kaki meninggalkan kamar Yenni,tak lupa dia menyisakan lampu kamar yang remang-remang.Sunyi malam ini membuai si penghuni kamar untuk terlelap dalam mimpi dan tersisa suara dentingan jam dinding yang terdengar begitu berirama.
Tak disangka ternyata Yenni hanya berpura-pura menutup mata,dia menyadari bahwa ucapannya tadi telah membuka luka lama yang tersimpan rapi direlung hati ibunya.Tak terasa air mata keluar begitu saja dari mata gadis itu yang perlahan membuka matanya.Orang bilang,ayah adalah pacar pertama bagi anak perempuan.Dan disinilah Yenni,dia merasakan patah hati di usianya yang masih sangat muda, jangankan mengenal,melihat wajah sang ayah pun hanya dari foto yang tidak sengaja dia temukan di almari pakaian milik ibunya.
Mungkin itulah alasan mengapa Yenni selalu menjaga jarak kepada lelaki manapun.Tapi disaat dia bertemu Panji,ada ketertarikan tersendiri pada pria itu.Walau sebenarnya Yenni tidak memiliki rasa lebih pada Panji kecuali kekaguman pada kakak kelasnya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Apidut
Thor bacanya segini dulu yah, besok lanjut lagi...
boleh mampir mampir di novel saya :D
2023-07-27
0
Riri_awrite
kagum bisa memunculkan rasa cinta loh, Yen
2023-07-25
0
Riri_awrite
Thor, knp Yenni manggil ibun?
2023-07-25
0