Semakin hari Doni semakin gencar mendekati Yenni dan para sahabatnya.Selalu ada saja alasan untuk bertemu dengan mereka.Walau sebenarnya Mita yang paling trauma dengan kelas 3 IPS 2 tapi bersama Doni rasa trauma itu sedikit demi sedikit terkikis seiring berjalannya waktu,malah sekarang Mita lah yang paling akrab dengan Doni.Zhea juga tidak masalah selama berteman dengan Doni,cuma sedikit khawatir karena Doni juga bersahabat dengan Panji dan Dio.Zhea lebih welcome,selama itu tidak mengganggu persahabatannya.Yenni yang paling cuek,tetap masih menjaga jarak dengan Doni meski tak secuek sebelumnya.
Doni selalu saja mempunyai topik untuk mengajak mereka mengobrol.Dari cerita tentang keluarga dan para sahabatnya.Mita lah yang paling banyak merespon ucapan Doni,ada saja yang mereka bicarakan.Kalo Zhea sesekali merespon dengan senyuman diiringi dengan anggukan.
Hari ini Yenni sengaja menghindar dari mereka bertiga.Yenni masih takut membuka diri untuk sesuatu yang berhubungan dengan Panji.Dia sengaja pergi ke perpustakaan untuk menemui Lindi.Setelah masuk ke Gedung yang bangunannya lumayan bagus karena beberapa hari lalu baru selesai di renovasi.
Yenni mengarahkan pandangannya memutar ke segala arah,ketika menemukan sosok yang di cari,Yenni pun melangkah perlahan mendekat ke arah Lindi.Yenni pikir Lindi sendirian,karena meja disebrang tempat duduk Lindi tertutup rak buku jika di lihat dari pintu masuk.Betapa terkejutnya Yenni ketika dia melihat sosok pria duduk didepan Lindi,pria itu tersenyum dan memandang hangat ke arah Lindi.Sedangkan sosok yang dilihat hanya sibuk membolak-balikan buku di depannya.
Akhirnya senyum jahil terlihat di bibir Yenni.Mungkinkah ada sesuatu diantara mereka.
"ehem...ehem" suara dehem dari Yenni mengagetkan Lindi dan pria disebrangnya itu.
Lindi kaget dan mencari arah sumber suara yang ternyata ada Yenni disamping rak buku yang sedang berdiri bersandar di rak buku dan tangan bersedekap di bawah dada juga satu kaki menyilang ke kaki satunya.
"Yenni... ngagetin aja" ucap Lindi
"serius amat sih" sahut Yenni sambil berjalan menuju kursi di samping Lindi.
Yenni pun langsung mendudukkan dirinya disamping Lindi.Sambil tersenyum gadis itu menatap pria di sebrang Lindi.
"Serius amat yang ngeliatin" ucap Yenni langsung pada pria di depan Lindi seraya menaik turunkan alisnya pada pria tersebut.
Pria didepan Lindi pun langsung salah tingkah karena merasa tertangkap basah oleh Yenni.Lindi lalu mengalihkan pandangan pada pria didepannya itu yang membuat si pria semakin tidak nyaman dengan keadaan itu.
"Kenalin ini kak Egi...kak Egi ini Yenni"Lindi lalu berinisiatif memperkenalkan mereka, karena merasa kasihan pada Egi yang akan jadi target sasaran kebanyolan Yenni.
"Hay... Pantes betah disini,adem sih" ucap Yenni sambil cekikikan dan satu tangan menutup mulutnya.
Merasa sedikit tidak nyaman,Egi pun lalu berpamitan pada Lindi tanpa menoleh ke arah Yenni.Yenni malah semakin tertawa melihat adegan salah tingkah Egi yang sampai menabrak rak buku di depannya.
"Tuh orang punya masalah apa sih" ucap Yenni setelah Egi pergi.
"Loe sih...kasihan tau" kata Lindi sambil cemberut
Yenni malah tambah cekikikan melihat raut wajah Lindi yang seakan di buat-buat itu.
"Egi dari kelas apa?" tanya Yenni untuk mencairkan suasana
"3 IPS 1" jawab Lindi singkat
"Ooooo..." sahut Yenni
"Tetanggaan ama pacar loe" sindir Lindi
Yenni yang mendengar sindiran Lindi langsung terdiam.Dia mencoba mengalihkan pandangannya dari mata Lindi.Seakan tidak pernah terjadi apa-apa beberapa menit yang lalu.Lindi kemudian duduk menghadap pada Yenni,mencoba menggengam jemari Yenni yang seolah menyalurkan enegi positif pada sahabatnya itu.
...****************...
Kembalinya dari perpustakaan ,Yenni berjalan melewati koridor kelas 3 IPA 1 dan 2.Berjalan sendirian karena ternyata Mita dan Zhea sudah berada di lapangan basket.
"Yen...sini"
Teriakan kedua sahabatnya itu membuat Yenni berjalan menghampirinya.Karena sorotan cahaya matahari yang sangat silau membuat Yenni tidak menyadari bahwa ada siswa lain disekitar Zhea dan Mita.
Saat jarak mulai dekat,ternyata Panji juga datang dari arah yang berlawanan.Betapa terkejutnya mereka berdua saat tiba-tiba beradu pandang seolah mencari kejelasan bahwa itu bukanlah sosok yang ingin mereka temui.
Yenni secara cepat memutus pandangan matanya dari Panji,dia tidak ingin terlalu lama kontak mata dengan pria itu,Yenni lalu melanjutkan langkahnya kearah Mita dan zhea.ternyata bukan hanya kedua sahabatnya saja yang berada disitu,terlihat juga Doni,Eldro dan Bayu.Hanya Dio yg tidak terlihat bersama mereka.Wajar saja Panji juga berjalan kearah yang sama.
Panas matahari lumayan terik tapi karena ada awan mendung yang menutupi,jadi panas itu sedikit tidak terasa.Mereka semua tengah asyik mengobrol ketika Yenni dan Panji datang.Yenni pun sampai keheranan kenapa mereka semua bisa seakrab itu seolah tidak pernah terjadi apa-apa.
"Duduk sini..." perintah Mita pada Yenni
Tapi baru akan melangkahkan kakinya, tiba-tiba dari arah belakang Panji datang menyrobot tempat duduk yang hanya tersisa satu itu.Semua terdiam dan saling melempar pandang pada kelakuan Panji.Berbeda dengan Panji,dia seolah-olah tidak mengerti kenapa semua orang memandangnya.
Yenni tidak ingin hanyut dalam suasana menjengkelkan hatinya itu.Yenni kemudian memutar tubuhnya dengan spontan dan mengalihkan pandangannya.
Dia kemudian berjalan ketengah lapangan dan memungut benda bulat dihadapannya itu, memainkan benda itu dengan cara memantul-mantulkan dan melemparkan ke arah ring basket.Benda itu masuk tepat ke ring,sorak sorai teriakan dan tepuk tangan tiba-tiba terdengar riuh yang ditujukan untuknya disertai panggilan namanya dari orang-orang disekitar lapangan.
"Yenni...aku padamu"
Suara lantang itu terdengar dari kelas 3 IPS 1.Suara yang membuat semua mata mengarahkan pandangannya kesana.Yenni pun coba mencari siapa yang meneriakinya itu.Ternyata sosok Egi lah yang sedang berdiri diatas tempat duduk dan berulangkali mengucapkan kalimat yang sama.
Yenni tidak merasa risih sama sekali malah melebarkan senyum dan melambaikan tangannya kepada pria tersebut.Yenni teringat kejadian di perpustakaan tadi, sehingga merasa bersalah kepada Egi tapi ternyata Egi tidak menaruh dendam padanya, malah dengan sikap konyolnya itu membuat Yenni merasa menemukan orang aneh setelah dia.
Semua yang berada di lapangan pun terheran-heran dengan tingkah Yenni dan Egi,bahkan raut wajah tidak suka terlihat jelas di wajah Panji.Sebenarnya Yenni hanya mengalihkan kejadian yang membuat dirinya harus berdekatan dengan Panji,makanya dia berinisiatif seolah-olah akrab dengan Egi.
Tidak lama Yenni mulai memainkan benda bundar itu lagi,kali ini hanya sekedar dipantulkan saja.Ditepi lapangan masih terdengar Egi terus berteriak dengan kalimat yang sama.Itu menyulut hawa panas di diri Panji.Dengan cepat pria itu berdiri dan sedikit melonggarkan dasinya dengan kasar.
Para sahabat yang berada disitu merasa bingung dan bertanya-tanya dalam hati akan apa yang terjadi pada Panji.Hanya Doni yang terlihat sedikit tersenyum melihat tingkah Panji.Tidak berapa lama Panji lalu melangkahkan kakinya kearah tengah lapangan dimana Yenni berada.Matanya menatap tajam gadis manis yang mulai di banjiri keringat di wajahnya itu.
Yenni tidak menyadari kalo Panji sudah berdiri dibelakangnya dan mengamati gerak gerik gadis itu.Ketika Yenni bersiap dengan posisi bola di depan wajahnya dan ingin segera menembakkan ke ring basket,secara tiba-tiba Panji merebut bola itu dan langsung melemparkannya ke ring basket,Yenni yang terkejutpun langsung memutar tubuhnya karena kurang berhati-hati dan keseimbangan yang terganggu, akhirnya Yenni hampir terjatuh kebelakang,tapi dengan sigap Panji mengulurkan tangannya dan meraih salah satu tangan Yenni.Lalu secara spontan menarik gadis itu kedalam dekapannya.Bola yang tadi dilempar Panji ke ring basket sempat berputar-putar mengitari ring,sampai pada saat yang bersamaan bola masuk dan jatuh saat itu pula Yenni berada dalam dekapan tubuh Panji.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Riri_awrite
ayoo mencintai scr ugal2an Don🤣
2023-07-25
0