BAB 2

Tidak terasa hari ini hari pertama masuk sekolah setelah sekitar dua minggu libur akhir semester.

Yenni,Zhea dan Mita sudah berada di kelas baru.Mencari tempat duduk yang pas buat mereka,setelah di kelas satu duduk di deretan paling depan,di kelas dua kali ini mereka memilih deretan paling belakang,disudut kelas.

Di kelas dua ini,sudah masuk kelas penjurusan sesuai minat dan nilai yang diperoleh para siswa.Mereka bertiga berada di kelas yang sama,karena selain minat yang sama,mereka juga tidak ingin terpisah.

Kelas 2 IPA 1 adalah kelas mereka yang baru.Kelas yang akan mereka tempati selama satu tahun ke depan.

"hello girls!!" tiba-tiba ada seorang gadis berambut sebahu yang datang dan mengagetkan mereka dengan suara cempreng nya

"Ya ampun Lindi,kaget gue" sahut Mita yang memegang dadanya sambil melotot ke arah cewek tadi

Lindi yang mendapat pelototan dari ketiga gadis di depannya malah tertawa girang.Terlihat wajah kesal dari ketiga sahabat yang secara aneh saling pandang satu sama lain.

Lindi adalah teman satu kelas mereka dulu di kelas satu.Tapi jarang mau nongkrong bareng karena dia lebih suka menghabiskan waktunya di perpustakaan,sedangkan tiga gadis lainnya lebih suka di kantin atau di lapangan basket.Sebenarnya hanya Yenni sih yang suka dengan benda bundar itu,kalo Mita dan Zhea hanya sekedar tim hore saja dan sebagai bentuk solidaritas persahabatan.

"Udah diem,nanti ngompol lage" ucap Yenni

Spontan saja Lindi langsung terdiam mendengar ucapan Yenni,berbeda dengan Mita dan Zhea yang malah tertawa girang mendengar celetukan dari Yenni.

"Kalian jahat" ucap Lindi sewot sambil menduduki kursi di sebelah Yenni dengan kasar

Tapi kelakuan Lindi itu malah membuat yang lain semakin tertawa dengan bahagia.

"Kita udah nggak sekelas ya girls,main-main ya ke kelas bahasa" kata Lindi yang sedikit menampakkan raut wajah sedihnya.

"Oo loe di kelas bahasa,selamat ya...Pas sesuai minat loe,ya kan?"sahut Zhea

Lindi hanya mengangguk dan tersenyum,seolah mengiyakan ucapan Zhea.Tapi ada sedikit rasa keharuan dimana mereka sudah tidak sekelas lagi, pasti akan berbeda suasananya.Tapi ini semua demi perjuangan di masa depan.Sejenak mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing,memory satu tahun lalu waktu masih di kelas satu mulai terekam kembali.Saat mereka pertama kali bertemu dan saling berkenalan satu sama lain, sampai terjalin persahabatan seperti sekarang.Semua dilalui bersama.

...****************...

Bel tanda istirahat kedua sudah terdengar,semua siswa mulai sibuk dengan kegiatan masing-masing.Ada yang ke kantin,ada yang ke musholla atau sekedar menyandarkan kepalanya diatas meja.Yenni dan Zhea melangkahkan kaki berjalan keluar kelas,sekedar duduk di koridor untuk melepas penat.Ruang kelas dua memang terletak di lantai dua jadi mereka lebih leluasa melihat pemandangan dari atas.Dilantai paling atas ada ruangan kelas satu dan di lantai dasar ada ruang kelas tiga, jadi bisa dibilang ruang kelas dua berada diantara ruang kelas satu dan kelas tiga.

"Yen...yen" teriakan seorang cowok yang berlari kearah mereka.

Cowok tinggi,kurus dan sedikit berkulit sawo matang itu bernama Darren,teman satu angkatan mereka.Darren berhenti tepat didepan mereka dan mencoba menetralkan nafasnya yang terengah-engah sambil sesekali membungkukkan badan untuk mengusir rasa lelah yang mendera.

"Tarik nafas... keluarkan.... tarik lagi.... keluarkan...ayow terus!!" perintah Zhea pada Darren.

"Loe pikir Darren mau lairan ap Zhe" sahut Yenni sambil menonyor kepala Zhea pelan.

"Lha Darren ngikut aja" sahut Zhea lagi

Akhirnya kedua gadis itu tidak bisa untuk menahan tawa yang sudah berada di ujung mulut mereka.Darren sedikit kesal dengan tingkah dua gadis itu,tapi dia tidak ingin berdebat lebih jauh.Setelah merasa mulai tenang,Darren lalu menatap dua gadis di depannya secara bergantian.

"Loe kenapa sih?" tanya Yenni heran

Yenni dan Zhea pun saling pandang, menatap aneh pada Darren yang terlihat ragu-ragu untuk mengatakan sesuatu.

"Mita...eh...anu...Mita" ucap Darren masih kebingungan

Kedua gadis itu pun baru tersadar kalo Mita dari tadi tidak bersama mereka.Ditengah kebingungan tentang keberadaan Mita,secara bersamaan dua gadis itu melempar pandang ke arah Darren yang mungkin tahu dimana Mita berada.Darren yang di tatap kedua gadis itu lalu secara perlahan menjelaskan.

"Mita ada dikelas 3 IPS 2,Mita bakal jadi bahan bulan-bulanan mereka" kata Darren serius

"Darimana loe tau" sahut Zhea cepat

"Tadi waktu ditoilet cowok,gue denger Dio mau kenalin cewek barunya ke Mita,sedangkan kita tau kan Mita sama Dio kek apa" jelas Darren

"Tadi dari toilet cowok,gue ketemu Mita,tapi belum sempat gue jelasin,Mita udah buru-buru ke kelas Dio" tambah Darren lagi

"Sial...." ucap Yenni yang langsung menarik lengan Zhea untuk mengikuti langkahnya

Dua gadis itu mempercepat langkah kakinya menuju kelas yang dimaksud.Sudah terlihat kerumunan siswa-siswi di koridor ruang kelas itu.Yenni mencoba mendekat dan membelah kerumunan siswa-siswi disana.Mereka berharap Dio belum mengatakan apapun.

"Loe pengen jadi cewek gue" terdengar suara Dio yang sedikit agak keras.

Tatapan sinis dan senyum licik terlihat dari wajah Dio,Yenni mulai merasakan sesuatu yang memalukan akan terjadi pada sahabatnya.Belum sempat Mita menjawab pertanyaan Dio, tiba-tiba cowok itu menarik seorang cewek dari kerumunan siswa disitu,merangkul pinggang cewek itu dengan sangat mesra.

"Sorry tapi gue udah punya cewek, cantik kan" kata Dio lagi

Hanya terlambat sepersekian detik saja setelah Dio memperkenalkan pacar barunya,Yenni baru berhasil membelah kerumunan siswa.Tapi percuma, sahabatnya itu mungkin sudah benar-benar malu.Yenni berada tepat di belakang Mita,dia merasakan jika punggung Mita mulai bergetar dan sahabatnya itu hanya mampu menundukkan kepalanya.

Yenni tidak menghiraukan siapapun yang berada disitu,dia hanya peduli dengan Mita.Dia mencoba menetralkan amarah dihatinya,lalu berjalan perlahan mendekati Mita dan menggenggam salah satu jemari tangan Mita.Tak berbeda dengan Yenni,Zhea yang ada di belakang mereka pun mulai mendekat dan merangkul lengan lainnya dari Mita.

Mita memandang kedua sahabatnya itu dengan cairan bening yang sudah berada dipelupuk mata gadis itu.Yenni dan Zhea sangat trenyuh melihat keadaan Mita yang sangat menyedihkan.

"Gue nggak butuh cewek cengeng ya,jadi bawa sahabat kalian itu jauh-jauh dari sini" ucap Dio sambil tersenyum sinis pada mereka bertiga

Bagai api yang disiram minyak tanah,Yenni tidak bisa lagi mengendalikan diri ketika mendengar ucapan Dio.Yenni yang sedari tadi membelakangi Dio, tiba-tiba berbalik dan langsung melayangkan tinjunya pada pipi kiri Dio"

Sontak siswa-siswi yang melihat adegan itu berteriak,mereka semua kaget dengan apa yang di lakukan Yenni.Tak terkecuali Mita,ada sedikit rasa tak tega dengan perlakuan Yenni pada Dio.Sedang Zhea pasti akan melakukan hal yang sama dengan Yenni.

Dio merasakan panas menjalar dari pipi kirinya,dia tersulut emosi dan ingin membalas apa yang dilakukan Yenni.Tatapan mata Dio sangat tajam menatap Yenni.Cewek baru Dio pun tidak bisa menenangkan,dia hanya terdiam tidak berani berkutik.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!