" maaf.. " ucap Dewa sambil memeluk Rachma saat mereka masih berada di dalam mobil Dewa.
Rachma yang mendapat pelukan tak terduga dari Dewa hanya diam tanpa membalas pelukan itu, tapi air matanya mengalir tanpa di pinta bahkan rachma tidak bisa membendungnya.
" kenapa takdir mempermainkan kita " ucap Dewa yang masih memeluk Rachma, wanita yang sudah lama ita cintai tapi saat pinangan itu salah sasaran iya tidak bisa berbuat apapun karena Airin yang sangat pandai memikat hati orang tua Dewa.
" aku tau kamu juga mencintaiku kan ?" tanya Dewa setelah memberi jarak antara dirinya dan Rachma.
" tapi ini tidak benar mas, kamu sekarang iparku " ucap Rachma yang tak ingin menjadi perusak rumah tangga untuk saudara nya sendiri.
" tapi kita saling mencintai " ucap Dewa yang masih ingin meyakinkan Rachma agar mau bersama dengan nya.
" maaf " ucap Rachma mencoba mendorong Dewa yang ingin mencium dirinya.
" lebih baik mas belajar menerima kak Airin " ucap Rachma yang tak berani menatap wajah Dewa, laki laki yang masih iya cintai.
" dan Rachma juga akan belajar menerima kenyataan jika mas sekarang sudah menjadi kakak ipar Rachma " ucap Rachma.
" baiklah, kita lihat sampai kapan kamu kuat menahan rasa yang kamu miliki untuk mas " ucap Dewa yang terlihat marah dengan penolakan yang di berikan Rachma padanya.
Tapi Dewa tetap mengantarkan Rachma ke apartemen yang iya miliki tanpa ada yang tau, sedangkan Rachma yang tak memiliki tujuan saat ini mau tak mau mengikuti Dewa.
" terima kasih " ucap Rachma saat pintu apartemen itu sudah di buka oleh Dewa dan Dewa pun sudah memberikan kartu akses masuk apartemen.
" apa kamu tidak ingin membuatkan aku minum ?" tanya Dewa yang masih ingin lebih lama bersama dengan Rachma.
" sebaiknya mas pulang karena kak Airin pasti sedang mencari suaminya yang tiba tiba menghilang " ucap Rachma saat mengingat status Dewa saat ini.
" baiklah dan pegang ini untuk pegangan kamu " ucap Dewa sambil memberikan silver card pada Rachma.
" maaf tapi Rachma tidak membutuhkan itu " ucap Rachma yang tak ingin semakin bergantung dan terjebak pada Dewa yang tak mungkin menjadi miliknya.
" pegang, jika bukan untuk kamu, kamu bisa gunakan itu untuk anak mas yang pasti sedang tumbuh di rahim kamu " ucap Dewa sambil meletakkan ATM di tangan Rachma.
" mas pamit, jaga diri dan jaga benih yang ada dalam kandungan kamu " ucap Dewa dengan senyuman yang menghiasi bibirnya.
" MASSS " teriak Rachma saat Dewa sengaja mengatakan semua itu, tapi tak lama Rachma tersenyum karena Rachma tau jika Dewa hanya ingin menghibur dirinya.
Dewa benar benar meninggalkan Rachma di apartemen pribadi miliknya, sedangkan Rachma saat ini sedang melihat lihat setiap ruangan yang ada di apartemen milik Dewa ini.
" aku harus bangkit dan harus bisa hidup mandiri agar ibu dan kak Airin tidak terus menerus menginjak dan memojokkan ku " ucap Rachma dengan tekad yang bergelora di hatinya.
" Rachma tau jika ayah sebenarnya sayang sama Rachma, tapi ayah juga berat pada keluarga ayah " ucap Rachma saat melihat foto dirinya yang sedang di apit oleh ayah dan mendiang ibunya yang suda tiada.
Airin yang tidak tau dimana suaminya berada pun terlihat gelisah terlebih saat mengingat kejadian tadi pagi dimana iya mendapati suaminya ada di dalam kamar Rachma.
" mas, kamu dari mana saja ?" tanya Airin yang langsung memberondong pertanyaan saat Dewa baru saja memasuki rumah mertuanya, sedangkan kedua orang tuanya entah sedang pergi ke mana.
" kenapa ? Apa kamu harus tau setiap mas pergi keluar rumah " ucap Dewa yang sudah mulai tak respect dengan sikap Airin yang terlihat mengekang dirinya.
" bukan begitu mas, Airin hanya khawatir mas kenapa Napa " ucap Airin mencoba mengendalikan emosinya.
" dan Airin takut Rachma mencoba menghubungi mas dan kembali menggoda mas " ucap Airin yang memang terlihat khawatir jika semua yang iya bayangkan benar terjadi.
Dewa kini yakin jika Airin bukan orang yang mencoba menjebak dirinya dan Rachma, tapi siapa apa ? Apa mungkin ibu mertuanya yang tega menjebak dirinya demi membuat Rachma terusir dari sini.
Melihat situasi yang mulai memanas membuat Airin menarik Dewa menuju kamarnya yang baru dua kali iya masuki setelah pernikahan mereka.
" kamu tau bukan jika mas lebih dulu kenal pada Rachma dari pada sama kamu ?" ucap dewa mengingatkan.
" bahkan asal kamu tau jika sebenarnya mas ingin menikahi Rachma bukan kamu "
Degg
Airin tidak percaya jika Dewa tega mengatakan semua itu tanpa memperdulikan perasaan nya sama sekali.
" kenapa mas tega seperti itu sama Airin ?" ucap Airin yang mulai menitikkan air matanya.
" apa mungkin mas sudah bertemu dengan Rachma dan Rachma yang membuat mas jadi seperti ini " tuduh Airin yang memang tidak sepenuhnya salah karena memang benar Dewa bertemu dengan Rachma tapi tidak dengan tuduhan Airin yang mengatakan jika Rachma yang membuat dirinya seperti ini.
" kenapa kamu terlihat tidak menyukai Rachma ? Padahal kalian berdua kan saudara meski tak seibu ?" tanya Dewa yang ingin mengetahui semuanya tentang Rachma dan Airin.
Airin menatap penuh curiga pada Dewa yang terus terusan membahas rachma, padahal kini dirinya yang menjadi istrinya bukan Rachma.
" apa itu ada pengaruhnya untuk mas, jika mas tau apa yang menyebabkan Airin tidak menyukai Rachma ?" tanya Airin.
" apa jika mas sudah tau sebabnya maka mas akan menjauhi Rachma dan mulai belajar mencintai Airin ?" tanya Airin lagi.
" setidak nya jika mas tau, kita akan mencoba memperbaiki semuanya " ucap Dewa.
" Rachma dan ibu nya sangat pintar mencari muka di depan ayah dan mereka berdua juga selalu saja membuat ayah terus bersama dengan mereka " ucap Airin penuh emosi.
Tapi Dewa tidak mudah percaya begitu saja, bahkan Dewa bisa melihat Rachma yang begitu perduli pada Airin bahkan disaat dirinya terusir dari rumah ini, Rachma masih memikirkan tentang Airin saudara nya.
" apa kamu yakin jika Rachma dan ibunya seperti itu ? Atau malah sebaliknya ?" tanya Dewa sambil merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur Airin.
" kenapa sih yang ada di pikiran mas hanya Rachma Rachma rachma saja ?" ucap Airin berteriak di dalam kamar sedangkan Dewa hanya menatap Airin yang sangat mudah emosi.
" baiklah, tapi jika sampai semua yang kamu ucapkan tentang Rachma tidak lah benar jangan salahkan mas jika mas meninggalkan kamu dan memilih Rachma "
Ucapan Dewa sontak membuat Airin semakin geram dan kesal pada Dewa.
" apa mungkin semalam mas sendiri yang datang ke kamar Rachma dan kalian benar benar menghabiskan malam yang seharusnya menjadi malam kita ?"
✍️✍️✍️ Apa Rachma akan benar benar bisa mandiri dan tidak terjebak dalam pernikahan saudaranya sendiri ?🤔🤔
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi UP nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha lebih semangat lagi UP nya
Love you moreeeee 😍😍🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Eva Nietha✌🏻
Msh lanjut
2023-11-20
0