Malam sebelum kejadian pengusiran Rachma, semuanya terlihat baik baik saja bahkan Bu Cika terlihat sangat bahagia dan mau menyapa Rachma untuk pertama kalinya setelah enam bulan Rahma tinggal bersama dengan mereka.
" sayang.. Kamu bersiap saja biar nanti ibu yang kasih tau dewa untuk dimana kamar kamu " ucap Bu Cika yang melihat Airin yang sudah sangat kelelahan akibat acara pernikahan nya yang di rayakan secara besar besaran.
" iya Bu, makasih ya Bu sudah berhasil membujuk ayah untuk menikahkan Airin dengan mas dewa " ucap Airin.
Ya Airin dan Dewa memang menikah karena perjodohan, sebenarnya keluarga dewa bermaksud meminang Rachma bahkan dewa juga sudah mengenal Rachma lumayan lama.
tapi entah apa sebabnya akhirnya yang di nikahkan dengan Dewa malah Airin kakak tiri Rachma.
" Dewa.. Minum dulu susunya sebelum tidur agar kamu tidak lelah " ucap bu Cika sambil menyodorkan segelas susu ke hadapan dewa sedangkan Rachma sudah lebih dulu masuk ke dalam kamarnya.
Tanpa menaruh curiga Dewa langsung meminum susu yang di sodorkan Bu Cika dan Bu Cika juga menunjukan dimana letak kamar Airin.
" terima kasih Bu, saya istirahat dulu " ucap Dewa yang tiba tiba saja di serang kantuk yang sangat hebat.
" ya.. Selamat beristirahat " ucap Bu Cika sambil tersenyum penuh arti ke arah Dewa yang sudah menuju kamar yang iya arahkan.
' maafkan ibu sayang jika kamu harus kecewa malam ini, ibu melakukan semua ini agar kamu bisa terbebas dari parasit yang akan selalu menempel pada kita jika tidak kita basmi sekarang " ucap Bu Cika dan tak lama dirinya berbalik menemui pah Harto yang masih terduduk di ruang keluarga.
" anak anak sudah tidur ?" tanya pak Harto yang melihat rumahnya terlihat sepi.
" Dewa baru saja masuk kamar, sedangkan Airin sudah masuk lebih dulu agar bisa bersiap " ucap Bu Cika mencoba bersikap biasa saja.
Pagi yang harusnya di hiasi senyuman di wajah Airin malah berubah murka karena sejak tadi malam Dewa tidak datang ke kamarnya dan entah ada di mana dewa karena dirinya pun tiba tiba tertidur sebelum Dewa masuk ke kamarnya.
" sudah sayang jangan di pikirkan, ibu yakin Dewa tidak melakukan apapun dengan Rachma " ucap Bu Cika sambil menyiapkan sarapan untuk pak Harto.
" dan kalaupun terjadi sesuatu pada Rachma biarkan saja, toh dia sekarang sudah tidak tinggal di sini lagi, dan ibu jamin dia tidak akan pernah berani menunjukkan batang hidungnya di hadapan kita " ucap Bu Cika sambil melihat ke arah Airin.
" sekarang lebih baik kamu panggil Dewa dn ayah untuk sarapan " ucap Bu Cika yang baru saja selesai menyiapkan semuanya.
Pak Harto dari tadi hanya diam menyimak penjelasan yang di berikan Dewa pun yakin jika Dewa dan Rachma ada yang menjebak tapi pak Harto hanya menggeleng kan wajahnya untuk menghilangkan pikirannya yang kini sudah menerka siapa dalang dari masalah pagi ini.
" ayah kenapa ?" tanya Airin yang baru saja akan memanggil ayh dan suaminya tapi saat melihat pak Harto yang menggelengkan wajahnya pun membuat Airin penasaran apa yang sedang ayahnya pikirkan.
" ngga papa, apa sarapan sudah siap ?" tanya pak Harto yang sebenarnya memikirkan Rachma yang entah pergi kemana, tapi iya berharap Rachma pergi ke rumahnya yang dulu.
" iya yah, ibu sudah menyiapkan sarapan, ayo" ajak Airin yang kembali berubah manja di hadapan Dewa tidak seperti tadi saat mengusir Rachma tadi pagi.
Meski pak Harto dan Dewa memikirkan kondisi Rachma saat ini, tapi mereka mencoba bersikap tenang di hadapan Bu Cika dan juga Airin.
Lain halnya dengan Rachma yang berjalan tak tentu arah karena Rachma sendiri bingung akan tinggal dimana dirinya dan bagaimana kehidupan nya nanti apa lagi saat mengingat semalam saat sama samar bayangan itu muncul dalan benaknya.
" tuhan, andai aku boleh berharap jangan kau berikan aku hukuman dimana hukuman itu tumbuh di dalam rahimku " ucap Rachma yang mencoba meyakinkan diri jika dirinya akan baik baik saja.
tin tin
Suara klakson mobil mengembalikan kesadaran Rachma yang terduduk di kursi yang ada di pinggiran jalan raya, meski ragu Rachma mencoba melihat ke arah mobil yang tadi membunyikan klakson ke arahnya.
" mas Dewa ?" Rachma tak percaya jika laki laki yang ada dalam bayangan nya tadi, kini ada di hadapannya bahkan sudah berjalan ke arahnya.
" apa kamu masih ada tujuan saat ini " Ucap Dewa yang tak ingin menanyakan kabar Rachma karena iya yakin jika Rachma tidak baik baik saja.
" jangan memikirkan yang semalam " ucap Dewa yang merasa jika Rachma masih memikirkan apa yang terjadi semalam.
" ngga usah pedulikan Rachma, sebaiknya mas urus saja istri mas itu " ucap Rachma yang sudah kembali bersikap tenang setelah bisa menguasai pikiran nya.
" jangan membuat keadaan semakin rumit dan malah membuat Rachma kembali terjebak ke dalam kehidupan rumah tangga kalian " ucap Rachma yang sudah bersiap untuk pergi meninggalkan Dewa di sana.
" setidak nya kali ini saja terima bantuan mas sampai kamu sudah bisa mapan dan berdiri sendiri " ucap Dewa
Dewa bahkan merebut paksa koper dari genggaman tangan Rachma sedangkan tangan Dewa yang satu menarik Rachma menuju mobilnya yang di parkir di pinggir jalan tak jauh dari posisi Rachma duduk.
" maaf " ucap Dewa setelah dirinya masuk ke dalam mobil sedangkan Rachma sudah duduk di sampingnya.
" apa semalam kita melakukan nya ?" tanya Rachma pada Dewa yang terlihat sangat serius mengemudikan mobilnya.
" apa yang kamu ingat semalam !" tanya Dewa yang hanya ingin tau Rachma mengingatnya atau tidak karena dirinya bisa merasakan dan kini mengingat apa yang terjadi semalam.
" Rachma bertanya bukan malah di tanya balik" ucap ucap Rachma dengan pipi yang malah bersemu merah saat tanpa sengaja tatapan keduanya bertemu.
" apapun yang terjadi mas akan bertanggung jawab sekalipun kita tidak melakukan apapun" ucap Dewa yang sudah memarkir kan mobilnya di sebuah apartemen yang lumayan private karena tidak sembarang orang bisa masuk tanpa ada kartu akses.
" dan untuk sementara kamu tinggal di sini sampai semuanya jelas " ucap Dewa yang tidak langsung turun dari dalam mobilnya.
" apa maksud mas ? Jangan bilang mas juga akan menikahi Rachma ? " tanya Rachma penuh curiga saat mendengar ucapan terakhir Dewa.
" ngga .. Rachma ngga mau !! Apa bedanya Rachma dan ibu jika pada akhirnya Rachma juga harus menjadi istri kedua dari seseorang" ucap Rachma yang sudah tidak bisa membendung air matanya.
" lalu ? kalo kamu hamil akibat apa yang terjadi semalam, apa kamu masih bersikeras pada semua ego yang kamu pegang ?"
" jadi benar kita melakukan nya semalam ?? Mas.. Jawab..
✍️✍️✍️ ngelakuin ngga sih... 🤔🤔 si dewa ini bikin penasaran aja 😤😤dan apakah Rachma akan tetap tinggal di tempat yang di sediakan Dewa atau dia memilih pergi dari sana ??
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi UP nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha lebih semangat lagi UP nya
Love you moreeeee 😍😍🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Eva Nietha✌🏻
Lanjut
2023-11-20
0
Nabil Az Zahra
emang si rachma dah ga perawan?harusnya klo msih segel mo ngelakuin sadar pa enggak ya ttp krasa lah,sakit woy🤦♀️
2023-07-07
2