mengenakan kaca mata dan rambut yang di kepang, Zea berjalan dengan tersenyum sembari membawa pesanan pelanggan.
"Silahkan menikmati..."ucapnya tersenyum hangat
Setelah mengantarkan pesanan Zea kembali ke ruangan dapur.
"Hai Zee..."
"Astaga, kau mengagetkanku kak."pekik Zea terkejut
"Kau ini selalu kaget."ucap seseorang itu terkekeh kecil
"bagaimana aku tidak kaget, kau selalu muncul tiba-tiba."
"Benarkah? baiklah maafkan aku.oh ya Ze kau dipanggil ibu."
"Ada apa kak?"
"Ntahlah aku tidak tau, ayo aku antarkan kau bertemu ibu."
Zea mengangguk dan mengikuti seseorang yang dipanggilnya kakak tadi.
Seorang wanita duduk di kursi, meskipun usianya bertambah tidak mengurangi kecantikannya yang masih terlihat muda.Zea berjalan menghampiri wanita itu dan duduk di sebrangnya
"Ada apa bu?"tanya Zea kepada bosnya,ya wanita yang dipanggilnya ibu adalah pemilik cafe tempat ia bekerja
"Ini gajihmu, dan ini bonusnya."ucapnya tersenyum
"Apa aku dipecat?"tanya Zea dengan wajah polos
"Tidak Ze, hari ini memang hari gajianmu.apa kau lupa lagi?"katanya sambil menggelengkan kepala dan terkekeh kecil
"Tentu saja dia lupa bu, pekerjaan nya kan banyak.pagi siang sore bahkan malam dia bekerja di berbagai tempat.wajar saja dia tidak ingat hari terima gajihnya."timpal seseorang yang bersama Zea tadi
Sedangkan Zea hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Nak Ze, sebaiknya kau bekerja disini saja dan tidak perlu bekerja di tempat lain lagi. jika uang gajihmu masih belum cukup untuk keperluan mu, ibu akan menambahnya."
"Tidak tidak bu, ini sudah cukup.hanya saja aku bosan jadi kuhabiskan waktu ku dalam bekerja."
"Apa kau tidak lelah hmm?... kau sudah ku anggap sebagai putriku sendiri.aku tidak ingin kau sakit karena terlalu banyak bekerja."
"Tidak bu, aku akan selalu baik-baik saja.terima kasih sudah menganggap ku sebagai keluarga kalian,ibu Elena dan kak Kenan."
Elena Rosalina dan Kenan Pratama Mahendra,setelah beberapa tahun akhirnya Zea menemukan keberadaan keluarga edgar.menyamar sebagai gadis lugu Zea melamar pekerjaan di cafe milik Elena dan kenan.semua ia lakukan tanpa sepengetahuan Edgar.
Elena merintis cafe tersebut dengan sisa uang tabungan yang dimiliki olehnya.dengan susah payah ia jatuh bangun demi untuk bertahan hidup dan membiayai kuliah putranya.saat ini Kenan sudah memiliki cafe dan resto sendiri. keberhasilannya di dalam bidang usaha membuat elena sangat terharu dan bahagia, putranya kini sudah tumbuh menjadi sosok pemuda dewasa yang sangat sukses.
Tidak terlalu buru-buru dalam mengambil tindakan, Zea masih mengulur waktu untuk mempertemukan mereka dengan Edgar. Elena dan Kenan juga tidak mengetahui tujuan Zea hadir di kehidupannya.
Hari sudah menjelang sore....
Zea mengganti pakaian karyawan dengan baju biasa, saat ini ia sudah selesai dengan pekerjaannya. ia berjalan menunduk dan sedikit buru-buru dan tidak sengaja menabrak orang yang ada di depannya
Brukk...
Tubuhnya terhuyung ke belakang, beruntung ditangkap oleh seseorang yang ia tabrak.
"Kak Ken..."
Kenan menatap lama Zea yang masih berada di pelukannya
"Zea, kau baik-baik saja?"
"Iya aku tidak apa-apa."
"Kenapa jalan terburu-buru, nanti kau bisa terjatuh."
"Akh iyaa maaf, bisakah kak Ken melepaskan tanganmu."bisik Zea pelan,karena semua pengunjung cafe melihat ke arahnya dan Kenan.
Sedangkan Kenan langsung melepaskan tangannya dari tubuh Zea.
"Kau mau kemana?"tanya kenan sedikit canggung
"Seperti biasa, aku akan bekerja lagi."
"Mau aku antar?"
"Tidak usah kak, aku pergi daaa."ucap Zea melambaikan tangan kepada Kenan dan bergegas pergi mengendarai motor nya.
"Hati-hati..."teriak Kenan
entah perasaan apa yang dimiliki kenan, setiap bersama dengan Zea jantung nya selalu berdegup kencang. ia merasa selalu bahagia saat bertemu dengan Zea.jika satu hari saja tidak bertemu hatinya menjadi gelisah tidak menentu.
**
Di perjalanan Zea mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, tampaknya ia sedang terburu-buru.
Cittt....brughhh
sangking ngebutnya tidak fokus dan malah menabrak mobil di depannya yang berhenti karena lampu merah.
"Sial, dasar ceroboh."umpat Zea mengatai dirinya sendiri
Zea melihat goresan di mobil yang ada di depannya,seketika membelalakkan matanya.masih merutuki dirinya yang sangat ceroboh tiba-tiba seorang pengemudi mobil keluar dan menghampiri Zea.
"Nona, apa yang kau lakukan.kau tidak melihat lampu merah yang seharusnya berhenti."maki pengemudi mobil
"Maaf,maafkan aku tidak sengaja.aku sedang buru-buru, sebagai permintaan maaf katakan berapa biaya yang harus aku ganti."
Sementara orang yang di dalam mobil hanya melihat dari dalam, seorang gadis culun menabrak mobilnya, ia memanggil supirnya untuk segera melanjutkan perjalanan, tidak peduli dengan goresan di mobilnya dan juga malas berurusan dengan gadis itu, baginya membuang-buang waktu saja.
Zea tidak melihat wajah pemilik mobil tersebut
Pengemudi tersebut langsung saja segera memasuki mobil dan meninggalkan Zea.
"Heii tuan..."teriak zea berusaha memanggil tetapi mobil tersebut sudah melaju meninggalkan nya
"ya sudahlah, untung saja dia hanya marah.biasanya jika di adegan novel sudah pasti aku dimintai ganti rugi dan jika tidak mau maka harus menikahi pemilik mobil itu demi menembus hutang."celoteh Zea tertawa geli
Zea melanjutkan perjalanannya ke sebuah rumah mewah dan megah bak istana, setelah memarkirkan motornya segera ia masuk ke rumah tersebut dan langsung menuju halaman taman belakang.
"Hai, maaf aku sedikit terlambat."ucap Zea kepada sosok pemuda yang sedang duduk di kursi roda.
Seseorang itu hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
"Hmm...sore ini apa yang akan kita lakukan?"tanya Zea
"jalan-jalan saja."
"Baiklah siap bos."ujar Zea mendorong kursi roda
Tak jauh dari sana, seseorang sedang memantau kebersamaan Zea dan pemuda yang duduk di kursi roda itu.
"Bukankah, dia gadis culun yang tadi."gumamnya dalam hati
"Kau sudah datang, sejak kapan sudah disini?"tanya seseorang pria paruh baya
"aku baru saja sampai."
"Aku merindukanmu."ucap seorang pria paruh baya memeluk pemuda yang baru saja datang dirumahnya
Morgan Alexander dan Abraxsas Alexander,dua orang yang saling berpelukan.Abra tidak tinggal bersama Morgan, ia lebih memilih tinggal di apartemennya sendiri dan untuk hari ini setelah sekian lama akhirnya ia kembali ke rumah.
Tak terasa matahari mulai menyembunyikan sinarnya dan malam akan tiba.
"Sekarang waktunya untuk beristirahat,baiklah sampai jumpa bos dan kita akan bertemu lagi setiap sore."ujar Zea kepada seseorang yang duduk di kursi roda
Dan seseorang itu hanya menganggukkan kepalanya tersenyum, kemudian salah satu pelayan membawanya untuk masuk ke dalam rumah.sedangkan satu pelayan lagi masih bersama Zea.
"apakah aku sudah boleh tau cerita tentang bos ku?"tanya Zea kepada pelayan yang sudah berjanji akan menceritakan sesuatu kepada Zea
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments