...♧♧♧ ...
Malam hari yang begitu gelap ditambah dengan hujan deras disertai suara petir yang menggemuruh di langit. Terdengar suara tangisan seorang gadis kira-kira berumur 17 tahun yang berasal dari bangunan tua di tempat yang sangat sepi dan gelap.
📍gambar berasal dari pinterest, hanya ilustrasi yang mendukung visualisasi cerita
"Papah... Reva mohon jangan sakiti mamah hiks... hiks..." pinta gadis tersebut yang bernama Reva Pratama.
Ia tak bisa berbuat apa-apa, kedua tangannya diikat disebuah kursi, yang bisa ia lakukan hanyalah menangis melihat mamahnya yang sudah tak berdaya karena sendari tadi sang suami tak henti-hentinya memukuli istrinya sendiri. Suami yang tega memukuli istrinya sendiri ya... dia adalah Arga Pratama.
"Mamah kumohon bertahanlah. Papah jangan sakiti mamah lagi" ucapnya lagi.
"Hahaha... lihatlah anakmu yang memohon-mohon itu, lucu bukan?!" ucap Arga.
"Ka-kau akan menyesal telah melakukan ini semua Tuan Arga Pratama!" ucap wanita paruh baya yang disebut 'mamah' oleh Reva, dia bernama asli Hana Putri Wiliam yang menyamar menjadi Hana Wilona.
Plakk
Satu tamparan keras mengenai Hana yang mana membuat darah segar keluar dari sudut bibirnya. Tubuh nya benar-benar sudah tak berdaya dengan luka-luka yang begitu parah. Setelah menampar Hana, kini Arga beralih mendekati Reva.
"Hey bocah asalkan kau tau, kau bukanlah anakku, anakku cuma satu yaitu Anggita Safira Pratama ingat itu!!!" ucap Arga sambil mencengkram keras dagu Reva. Diapun kembali beralih mendekati Hana lalu memukulinya kembali.
Bug
Bug
Akh
"Hiks... kenapa Papah dari dulu tak pernah menganggap ku sebagai putrimu hiks... kenapa, kenapa, Pah?" tanya Reva.
"Huf... sepertinya aku terlalu lama bermain-main dengan mu, baiklah akan ku akhiri drama ini" ucap Arga pada Hana sambil mengeluarkan pistol dari dalam saku celananya dan-
Dorrr
Sekejap, waktu seperti berhenti berputar dan dunia seakan runtuh begitu saja bagi Reva. Melihat sang Mamah tertembak dihadapannya, membuat dunianya terasa hancur berkeping-keping. Peluru itu telah bersarang bahkan menembus dada kiri Hana, darah mengalir begitu deras, merubah lantai menjadi lautan darah yang begitu amis.
"MAMAH...!!" teriak Reva.
"Lepaskan gadis itu, kita tinggalkan jala*g dan anaknya, biarkan mereka membusuk disini" ucap Arga dengan santai.
"Dan satu lagi, nih bawa barang-barang mu jangan pernah kembali lagi ke rumah dan ingat, KAU BUKAN ANAK KU!!" bentaknya sambil melemparkan koper kearah Reva dan setelah itu dia pergi begitu saja.
Dengan cepat Reva menghampiri sang mamah yang sudah tak berdaya dengan darah terus mengalir dari tubuhnya itu. Reva meletakan kepala Hana pada pahanya dengan tangan gemetar "Mamah hiks... hiks... hiks..." ucap Reva.
"Sa-sayang jangan me-nangis hah... ambillah ini dan pergilah ke Negara I cari sa-saudari kembar mu, ma-ma-mah sayang sama kamu" ucap Hana sambil memberikan sebuah liontin dan beberapa kartu ATM nya.
Senyuman yang sangat manis dari Hana kini semakin lama semakin memudar dan lama kelamaan mata indah miliknya tertutup untuk selama-lamanya.
"MAMAH..." teriaknya lagi.
"Hiks... AKU BERSUMPAH AKAN MEMBALAS KAN SEMUA PERBUATAN MU PADA KU DAN MAMAH BERKALI-KALI LIPAT TUAN ARGA PRATAMA!!! SEKARANG NAMA KU BUKAN REVA PRATAMA MELAINKAN REVA WILONA!! MALAM INI JUGA AKU MEMUTUSKAN HUBUNGAN KELUARGA DENGAN MU!!!!!" ucapnya dengan lantang dan penuh emosi.
Seakan mengerti perasan nya dan mendukung kesedihan Reva, langit pun berubah menjadi gelap, gemuruh di langit pun terdengar seperti bersaut-sautan, hujan lebat tiba-tiba turun begitu saja membasahi sebagian permukaan bumi.
Negara I
Terdapat seorang gadis yang sedang memantau latihan para anggota nya dengan menggunakan topeng dan jubah kebesaran yang menandakan jika dialah penguasa tempat tersebut. Dia melihat dengan jeli setiap anggota yang ada di markas nya, matanya sudah seperti laser yang akan memindai hal-hal yang dirasa janggal untuk nanti dibereskan.
"Maaf Queen, mengganggumu" ucap Atha salah satu tangan kanannya.
"Ada apa?" tanya nya datar.
Atha pun membisikan sesuatu ke pada Queen nya itu, entah apa yang dibisikkan olehnya sehingga raut wajah gadis itu seketika berubah menjadi merah padam dan rahang nya mengeras.
"APA!!!" bentaknya yang membuat para anggota yang sedang berlatih terkejut serta bergetar ketakutan. Walaupun sudah sering mendapati Queen mereka marah dan mengeluarkan aura yang begitu mencengkam, tapi tetap saja mereka seakan selalu di buat ketakutan.
"Cepat cari dia bawa dia kemari apapun caranya" ucapnya dengan suara yang sangat lantang dan aura mematikan yang ia keluarkan, membuat para anggota nya menelan susah saliva mereka.
"Baik Queen" jawab Atha lalu pergi.
"Shit, tunggu saja pembalasanku!!!" ucapnya dengan lantang lalu pergi kedalam ruang kerja miliknya.
...♧♧♧...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments