Malam hari yang begitu gelap ditambah dengan hujan deras disertai suara petir yang menggemuruh di langit. Terdengar suara tangisan seorang gadis kira-kira berumur 17 tahun yang berasal dari bangunan tua di tempat yang sangat sepi dan gelap.
"Papah... Reva mohon jangan sakiti mamah hiks... hiks..." pinta gadis tersebut yang bernama Reva Pratama.
Ia tak bisa berbuat apa-apa, kedua tangannya diikat disebuah kursi, yang bisa ia lakukan hanyalah menangis melihat mamahnya yang sudah tak berdaya karena sendari tadi sang suami tak henti-hentinya memukuli istrinya sendiri. Suami yang tega memukuli istrinya sendiri ya... dia adalah Arga Pratama.
"Mamah kumohon bertahanlah, Papah jangan sakiti mamah lagi" ucapnya lagi.
"Hahaha... lihatlah anakmu yang memohon-mohon itu lucu bukan?!" ucap Arga.
"Ka...kau akan menyesal telah melakukan ini semua Tuan Arga Pratama!" ucap wanita paruh baya yang disebut 'mamah' oleh Reva, dia bernama asli Hana Putri Wiliam yang menyamar menjadi Hana Wilona.
Plak...
Satu tamparan keras mengenai Hana yang membuat darah segar keluar dari sudut bibirnya. Setelah menampar Hana, kini Arga beralih mendekati Reva.
"Hey bocah asalkan kau tau, kau bukanlah anakku, anakku cuma satu yaitu Anggita Safira Pratama ingat itu!!!" ucap Arga sambil mencengkram keras dagu Reva. Diapun kembali beralih mendekati Hana lalu memukulinya kembali.
Bug...
Bug...
Akh...
"Hiks... kenapa Papah dari dulu tak pernah menganggap ku sebagai putrimu hiks... kenapa, kenapa Pah?" tanya Reva.
"Huf~ sepertinya aku terlalu lama bermain-main dengan mu, baiklah akan ku akhiri drama ini" ucap Arga pada Hana sambil mengeluarkan pistol dari dalam saku celananya dan-
Dorrr...
Sekejap waktu seperti berhenti berputar dan dunia seakan runtuh begitu saja bagi Reva, melihat sang Mamah meninggal dihadapannya dengan mengenaskan membuat dunianya terasa hancur berkeping-keping. Ya Arga telah menembak Hana tepat di jantungnya.
"MAMAH..." teriak Reva.
"Lepaskan gadis itu, kita tinggalkan jala*g dan anaknya, biarkan mereka membusuk disini" ucap Arga dengan santai "Dan satu lagi, nih bawa barang-barang mu jangan pernah kembali lagi ke rumah dan ingat, KAU BUKAN ANAK KU!!" bentaknya sambil melemparkan koper kearah Reva dan setelah itu dia pergi begitu saja.
Dengan cepat Reva menghampiri sang mamah yang sudah tak berdaya dengan darah terus mengalir dari tubuhnya itu. Reva meletakan kepala Hana pada pahanya dengan tangan gemetar "Mamah hiks... hiks... hiks..." ucap Reva.
"Sa... sayang jangan me... nangis hah~, ambillah ini dan pergilah ke negara K cari sa.... udari kembar mu, ma... ma... mah sayang sama kamu" ucap Hana sambil memberikan sebuah liontin dan beberapa kartu kreditnya.
Senyuman yang sangat manis dari Hana kini semakin lama semakin memudar dan lama kelamaan mata indah miliknya tertutup untuk selama-lamanya.
"MAMAH..." teriaknya lagi.
"Hiks... AKU BERSUMPAH AKAN MEMBALAS KAN SEMUA PERBUATAN MU PADA KU DAN MAMAH BERKALI-KALI LIPAT TUAN ARGA PRATAMA!!! SEKARANG NAMA KU BUKAN REVA PRATAMA MELAINKAN REVA WILONA!! MALAM INI JUGA AKU MEMUTUSKAN HUBUNGAN KELUARGA DENGAN MU!!!!!" ucapnya dengan lantang dan penuh emosi.
Seakan mengerti perasan nya dan mendukung Reva, langit pun berubah menjadi gelap, gemuruh di langit pun terdengar seperti bersaut-sautan, hujan lebat tiba-tiba turun begitu saja membasahi sebagian permukaan bumi.
...Negara K...
Terdapat seorang gadis yang sedang memantau latihan para mafiosonya dengan menggunakan topeng dan jubah kebesarannya.
"Maaf Queen mengganggumu" ucap Atha salah satu tangan kanannya.
"Ada apa?" tanya nya datar.
Atha pun membisikan sesuatu ke pada Queen nya, entah apa yang dibisikkan olehnya sehingga raut wajah Queen nya itu berubah menjadi merah padam dan rahang nya mengeras.
"APA!!!" bentaknya yang membuat para mafioso terkejut dan bergetar ketakutan, baru kali ini mereka melihat sang Queen terlihat sangat murka seperti itu.
"Cepat cari dia bawa dia kemari apapun caranya" ucapnya dengan suara yang sangat lantang dan aura mematikan yang ia keluarkan, membuat para mafiosonya menelan susah saliva nya.
"Baik Queen" jawab Atha lalu pergi.
"Aaaa... tunggu saja pembalasanku!!!" ucapnya dengan lantang lalu pergi kedalam ruang kerja miliknya.
......................
...see you all❤️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments