Prangg!!
Cangkir yang dipegang oleh Permaisuri jatuh melawan Gravitasi, cangkir itu pecah menjadi berkeping-keping. Perasaan ibu memang tidak bisa di ragukan lagi.
Permaisuri merasakan dadanya yang sesak, perasaan kehilangan kembali menghantui nya. Perasaan yang tidak bisa merelakan seseorang yang penting baginya, aneh apa yang terjadi dengan anak anak ku?
"Apa yang sebenarnya terjadi, mengapa dadaku sesak sekali.. " suara lirih sang Permaisuri membuat satu keluarga yang ada di sana tertegun, ada apa dengan ibunya ini? Atau jangan jangan ada yang aneh dengan tubuhnya?
"Ibunda, ibunda kenapa?" seorang laki laki maju untuk melihat kondisi ibunya yang sedang syok ini, Yan Jie perlahan memegangi tangan Ibunya berniat menenangkan nya.
"Permaisuri, apa yang terjadi?" Kaisar juga melakukan yang hal sama dengan anak nya, yang berbeda hanya dia yang langsung mendekat dan memberi pelukan hangat kepada istrinya.
"Ibunda.... "
"Ibunda apa yang membuat ibunda sesak?"
Sudah beberapa pertanyaan dilayangkan, namun tidak ada salah satu yang dijawab oleh Permaisuri. Permaisuri tetap diam tidak bergeming, pikiran nya berkecambuk dengan keadaan Yang Yuan.
Benar Yang Yuan, anak pertama, anak yang memiliki tempramen dingin namun berhati hangat, anak yang sangat menyanyi semua keluarga nya termasuk sang istri Yin Jia, anak yang mengorbankan segala nya untuk Alam Dewa dan ketiga Alam lainya.
Yang Yuan. Yang Yuan memiliki rupa yang sangat tampan, dengan rambut panjang nya yang hitam berkilat, yang selalu terurai indah. Dengan hanfu biru yang menenangkan dan tambahan emas disekitar nya.
"Dimana Yang Yuan?" Permaisuri tersadar dari lamunan nya, menanyakan kabar anak nya yang beberapa waktu ia lalu ia kunjungi.
"Ibunda, kakak sedang istirahat bersama kak Yin Jia" Yang Rongfu menjawab pertanyaan gelisah sangat ibunda, perasaan nya juga tidak enak. Jangan jangan ada sesuatu yang terjadi pada kakak pertama?
Tidak tidak, mana mungkin. Yang Rongfu menggeleng pelan mencoba membuyarkan segala pikiran buruk yang ada di otaknya, jangan berpikir seperti itu, tidak baik untuk keadaan ini.
"Tidak... Ibunda merasa Kakakmu sudah melangkah jauh meninggalkan kita"
Semua yang di sana tertegun, apa apaan ini. Jangan bilang Yang Yuan meninggalkan mereka sekali lagi? Tidak, jangan katakan itu semua benar. Itu hanya perasaan khawatir kan?
Permaisuri merintih sesak, air matanya juga secara bertahap turun dengan deras. Perasaan sialan yang datang tidak tau waktu, perasaan yang selalu menghantui pikiran nya pada saat waktu waktu yang berbahagia seperti ini.
Namun saat mereka hendak berbicara, seorang wanita datang melesat ke hadapan Permaisuri. Dia membungkuk dengan punggung bergetar, mengapa Kakak Yin Jia juga menangis? Astaga jangan jangan memang benar ada sesuatu yang buruk menimpa Kakak pertama?
"Dimana Yang Yuan? Katakan padaku dimana anak ku?!!" Permaisuri berseru dengan lantang, jangan katakan bahwa permikiran nya itu semua benar?
Permaisuri melihat gadis didepannya hanya bisa terdiam tidak menjawab pertanyaannya, dia dengan perlahan melangkah maju berhadapan dengan Yin Jia. Tidak memperdulikan banyak sepasang mata yang melihat nya, tidak memperdulikan suaminya yang berusaha mengenai dirinya. Dia hanya ingin tau bagaimana keadaan anaknya itu.
Sakit.
Rasa sakit yang dirasakan Yin Jia semakin terasa, dia mengingat beberapa waktu lalu saat bersama Yang Yuan. Waktu yang singkat namun terasa sangat membekas, Yin Jia terdiam sebelum tamparan keras mendarat di pipi nya yang mulus.
Plaakk
"Jawab aku sialan!!!, jangan bilang kamu memberikan pil reinkarnasi sekarang?" Permaisuri kini berhadapan langsung dengan sosok Yin Jia yang masih bersimpuh dengan tanah sambil menangis terisak.
"Kau apakan anaku? KAU KEMANA KAN ANAKU?!!!"
Sama saja.
Yin Jia tetap berdiam menerima semua bentakan yang Permaisuri berikan kepadanya, dia tau betapa sakit nya di tinggalkan oleh orang yang berarti di hidupnya.
"Ibunda, ibunda tenanglah terlebih dahulu" Yang jie berusaha menenangkan ibunda nya yang kelimpung kemarahan, seakan akan meledak kapan saja dan menghancurkan siapa saja yang ada di hadapan nya.
"Maaf... Maafkan aku"
Kata ini? Bukan berarti pikiran yang berkecambuk tadi semuanya benar?
Sialan.
"Apa yang kakak katakan? Kakak bilang kalau ini hanya kebohongan semata" Yan Jie berusaha meyakinkan dirinya sendiri agar tidak percaya pada perkataan yang harus aja di dengarnya.
Bohong. Semua yang dikatakan kakak Yin Jia hanyalah omong kosong kan?
Namun nyatanya semua yang di katakan hari ini benar, kakak nya. Yang Yuan meninggalkan mereka semua, meninggal kenangannya masih membekas, meninggalkan pertanyaan yang masih belum dapat diketahui.
Permaisuri terdiam, dia tidak dapat mempercayai perkataan menantunya ini. Permaisuri terkejut lantas kehilangan keseimbangan tubuhnya, dia merosot ke bawah sebelum Kaisar menumpang tubuh Permaisuri.
"Maaf, aku tau ini terlalu cepat untuk kalian menerima nya. Namun, aku tidak bisa menjamin kalau kita akan hidup tenang beberapa menit kedepan.... " Yin Jia masih terisak, dalam hatinya sudah mengutuk Bangsa Iblis yang memberontak ini. Lihat saja aku akan membinasa kan kalian, dan aku akan kirim kalian di Alam antar hidup dan mati.
"Tidak mungkin, dia baru saja memegang tangan ku... "
"Katakan kepada ku kalau semua yang kamu ucapkan itu kebohongan? Katakan hiks"
Permaisuri masih tidak menyangka dengan semuanya, putra yang selalu ia jaga, putra yang sangat di sayanginya meninggalkan nya dengan keadaan yang tidak baik ini. Tidak ada kata perpisahan yang indah, tidak ada kata yang bisa mereka dengar di saat saat terakhir Yang Yuan.
"kenapa... kenapa ini harus terjadi... KENAPA?
Hening, tidak ada bisa menjawab perkataan Permaisuri yang di liputi kesedihan, hanya terdengar isak tangis Permaisuri yang sangat menyat hati. Yin Jia diam, dia tidak bisa mengatakan apa apa lagi, dia hanya bisa diam merenenung memikirkan kejadiannya tadi di luar perkiraan nya.
Mereka mendengar suara langkah kaki yang tergesa gesa, seorang prajurit penjaga Alam Dewa datang untuk menemui mereka dengan raut yang tidak bersahabat. Rautnya dikelilingi ketakutan "Hormat Hamba kepada Yang Mulia Permaisuri dan Yang Mulia Kaisar serta, Hormat Hamba kepada Dewi dan pangeran. Hamba melihat pasukan Bangsa Iblis serta rajanya sudah tiba di perbatasan sana mereka sedang menunggu pasukan kita untuk bertarung"
"Siapkan semua pasukan yang siap untuk berperang dengan Raja Iblis " suara Kaisar yang menyuruh prajurit ini terdengar putus asa, Yin Jia menoleh sesaat sebelum terkekeh sinis.
"Tidak usah, biar aku yang melawan Raja Iblis Qin Houling. Satu lawan satu, bukan sebagai Dewi Sejati yang di agung agungkan... Malainkan sebagai Yue Yin ratu terdahulu bangsa Iblis"
Terkejut saat mendengar pernyataan yang di layangkan Yin Jia, mereka mencoba untuk berbicara menghindari kesalahan yang mungkin akan membuat Yin Jia juga ikut terbinasa, namun tangan Yin Jia sudah mengangkat agar tidak banyak yang bicara.
Yin Jia mengumpulkan energi yang tersisa, membuat gumpalan kristal yang indah "Katakan kepada Raja Iblis yang tidak resmi Qin Houling, bahwa aku Yin Yue yang akan menghadapi mereka sendiri. Satu lawan satu" benda itu melesat saat gumpalan kristal mulai sempurna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments