Dewi sejati yang tak lain Yin Jia adalah orang pertama yang mengunjungi Yang Yuan, perasaan kekhawatiran lenyap setelah mendengar kabar dari mulut Abdi Dewa Sejati.
Yin Jia sungguh rindu dengan Yang Yuan, bagaimana tidak rindu? Yang Yuan sudah tidak sadarkan diri sekitar 200 tahun silang. Memang lama sekali, tidak sadarnya Yang Yuan dipengaruhi oleh serangan besar dari Raja Iblis terdahulu saat perdebatan antar tiga alam.
Yin Jia menuju ke kamar Yang Yuan setengah berlari, ayolah aku ingin melihat wajah tampan kekasih ku ini.
Setibanya di sana, dia melihat Yang Yuan yang terkulai lemas melihat ke arah Yin Jia yang baru saja datang dengan senyuman lemah "Jia... " Yin Jia menyuruh semua Abdi serta penjaga meninggalkan ruangan dan sekitarnya, memang terlihat berlebihan namun ada sesuatu yang harus dibicarakan.
Mereka semua tampak kebingungan, tapi mereka tetap mematuhi perintah yang diberikan oleh Dewi Sejati ini. Yin Jia perlahan mendekat dengan tergesa gesa, saat ini hanya ada satu di pikiran nya, dia akan menghabiskan masa rindu ini sebelum rindu ini tidak dapat di obati. Konyol sekali, tanpa sadar juga air mata Yin Jia mulai turun perlahan.
"Ada apa dengan mu? Mengapa kamu menangis?" Yang Yuan tampak tidak senang melihat wajah Yin Jia yang awalnya berseri seri sekarang malah berubah murung, siapa yang menyakiti orang tersayang nya ini?
Yin Jia duduk di samping Yang Yuan, dia langsung memeluk tubuh lemas sang suaminya ini. Menyandarkan kepala Yang Yuan di dadanya dan mendekap dengan tenang "Tidak, tidak ada. Aku hanya terharu dengan mu" Yin Jia menyangkal, takutnya perkembangan Yang Yuan akan berpengaruh.
Yang Yuan mencoba melepaskan pelukan Yin Jia, namun tidak bisa yang ada malah pelukan itu kuan menguat, alhasil Yang Yuan berdiam diri sambil mengusap lembut punggung istrinya "Katakan saja kepadaku Jia"
Tidak ada sahutan dari Yin Jia sendiri, yang ada hanya terdengar isakan isakan kecil yang keluar dari mulut serta di susul air mata yang bercucuran. Yang Yuan tertegun, mengapa istrinya menangis? Apa yang terjadi saat aku tidak sadarkan diri?
"Bagaimana dengan ketiga alam Jia?"
"Urusi saja kesehatan mu dulu, nanti aku akan bercerita kepadamu"
Lihatlah dia, di saat tubuhnya masih lemas dia malah memikirkan Ke tiga alam yang sedang gundah. Yin Jia juga tidak mungkin menelantarkan kondisi Yang Yuan sedang kritis, yanga ada malah Yang Yuan mengalami drop.
"Tapi, ini sudah menjadi kewajiban para Dewa dan Dewi untuk menangani dan mengetahui masalah di ke tiga alam" suara Yang Yuan melembut, sangat lembut. Yin Jia yang memikirkan yang tidak tidak.
"Sudahlah, lupakan dulu aku akan membantu untuk memulihkan kesehatan mu dulu"
Yin Jia tidak menjawab pernyataan yang di layankan Yang Yuan, dengan perlahan mengendurkan pelukan yang sebelumya erat menjadi lepas dan kian memudar. Yin Jia melihat wajah Yang Yuan yang sangat tampan dengan mata yang berwarna kuning keemasan.
"Ada apa denganmu, mengapa aku merasa seakan kita akan berpisah?" Yang Yuan semakin tidak tenang, perasaan yang sama saat Yin Jia meninggalkan nya, meninggalkan Alam dewa, meninggalkan semua Dewa dengan rasa kesedihan.
Yin Jia tidak bergeming, namun siapa tau bahwa air mata yang tadinya berhenti sekarang malah turun kembali dengan deras, bibir Yin Jia yang tapak juga bergetar kecil. Ayolah Yin Jia kau tidak boleh lemah, kau juga tidak boleh seperti ini.
Yang Yuan kembali gelisah melihat air mata sang istri yang turun dengan deras, mengangkat tangan nya yang lemas untuk mengusap pipi yang dilewati air mata tersebut. Tangan yang mengusap pipi Yin Jia kemudian di genggam erat tanpa ingin melepaskan, Yin Jia tersenyum lemah melihat takdir yang seperti tidak pernah berpihak kepadanya.
"Aku akan menyembuhkan mu" Yin Jia mengusap air mata nya dengan kasar, kemudian beranjak berdiri namun pergerakan itu tertentu saat tangan Yang Yuan menggenggam tangan Yin Jia dari belakang.
"Jangan, aku ingin bersamamu sekarang. Lupakan tentang kesehatan ku... "
Tidak ada yang menyangka bahwa Dewa Sejati yang dingin ini bisa menangis begitu saja, air mata nya menggenang di bawah kelopak mata sang pemilik, dalam beberapa waktu saja air mata itu bisa jatuh bebas dengan tenang.
Yin Jia menggeleng dengan pelan, melepaskan genggaman Yang Yuan dengan lembut dan langsung membaringkan kembali tubuh Yang Yuan di kasurnya. Yin Jia sempat terdiam, mengingat betapa banyak nya kenangan yang di buat oleh nya bersama Yang Yuan.
Dia menggelengkan kepala nya berusaha untuk mengkonsentrasikan pikiran, kemudian mengangkat tangan kanan nya dan mengucapkan sebuah mantra untuk mentransfer energi spritual milik Yin Jia ke Yang Yuan, Yang Yuan yang tidak siap menerima energi ini pun berteriak kesakitan.
"AKHHH.... Hentikan ini, hentikan semua ini"
"Jangan, jangan lakukan ini Jia.... "
Suara ini terdengar sangat menyakitkan, siapa saja yang mendengar kan suara ini pasti akan merintih dan meringgis pelan. Yin Jia tertegun, apakah memang benar ini akhir cinta mereka? Akhir cerita dari mereka?
"Yang Yuan, aku akan membuat mu berinkrenasi dengan adikmu yang sedang di kandung oleh Ibu mu. Keadaan Tiga Alam sedang genting dan aku tidak bisa melihat mu mati mengenaskan di depan mataku"
Tunggu, apa apaan ini? Maksud Yin Jia adalah ingin berkorban kembali? Mengorbankan dirinya hanya untuk Tiga Alam? Tidak tidak jangan katakan yang ada di benaknya itu benar?
"Yin Jia, jangan katakan itu... AKHH!"
"Maaf suamiku, kita akan bertemu kembali di kehidupan kemudian" Yin Jia hanya bisa tersenyum tipis, sangat menyakitkan melihat kita yang akan berpisah dengan tidak indahnya pada seorang yang sangat kita cintai.
Yin Jia masih terus menyalurkan energi murni, dia juga mengambil pil reinkarnasi yang sebelumnya di buat olehnya. Yin Jia memantapkan hatinya untuk menyerah kan pil ini, pil yang dengan perlahan di dorong memasuki mulut Yang Yuan.
Pil yang menjadi saksi bisu akhir dari cerita kisah cinta Yang Yuan dan Yin Jia, tapi bukan akhir dari biasanya Alam Dewa.
"Aku memerintahkan mu untuk masuk dan mengubah takdir di kehidupan kemudian, jangan berinkrenasi saat ini.... Tapi berinkrenasi lah saat Alam Dewa menang melawan Bangsa Iblis yang memberontak"
Yin Jia menjeda melihat wajah Yang Yuan yang menatapnya penuh kasih, ah ini tatapan terakhir yang bisa Yin Jia lihat bukan?
"Jadilah saksi kisah cinta Dewa Dan Dewi Sejati di Alam semesta, jadilah saksi dimana sang Dewi Sejati Yin Jia membantai seluruh bang iblis yang tak lain adalah takdir nya!!" perkataan mantap Yin Jia yang tidak bisa di ganggu gugat oleh siapa pun.
"TIDAK, Yin Jia JANGANN!!!"
Hanya ada serpihan serpihan cahaya di sana, cahaya kuning emas bertebaran dan tertangkap bola mata biru laut Yin Jia yang sedang menangis dalam diam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments