Terasa Berbeda

Keesokan paginya,

Selasa, 08 Desember 201**5

07:15 pagi**.

Pagi ini, sesaat setelah aku mendengar suara gemericik kecil,

Aku terbangun.

Suara tersebut berasal dari atap vila. Terdengar begitu syahdu namun mampu membuat tubuh ini bangun dari tidur lelap.

Dengan posisi berbaring dan mata yang masih belum kubuka sepenuhnya, aku dapat mendengar suara gemericik tersebut rerintikan jatuh menghantam atap. Membuatku langsung tahu bahwa di luar sana sedang hujan gerimis.

...----...

...Happiness Is the best Healer....

...----...

Sungguh berat rasanya 'tuk bangkit dari sikap berbaring guna lekas memulai hari. Batinku seakan bersungut-sungut ingin tetap melekat pada ranjang ini sepanjang hari.

Namun tak lama berselang, masih dengan sikap terlentang, samar-samar terdengar olehku, tiupan angin kapal yang bergemuruh panjang dari jauh.

"Suara itu .... Aku begitu mengenalnya," gumamku dalan hati.

Aku jelas mengenali suara itu. Sebab, tiupan sejenis itulah yang selama ini menemani kegiatan pengabdianku di lautan luas.

Lalu, dengan tanpa merasa malas lagi, aku langsung bangun dan kemudian bergegas melihat ke luar melewati jendela vilaku. Mataku langsung tertuju ke arah kejauhan, di mana kapal besar yang kokoh, besar, dan kuat itu baru saja tiba di pelabuhan.

Sebagian besar badan kapal, terkhususnya yang bawah, tak tampak olehku sebab posisi vila yang jauh dari ujung jendela panorama, sehingga yang terlihat oleh mataku hanyalah bagian dek kapal saja. Namun begitu, aku tahu betul bahwa itu adalah kapal Angkatan Laut berukuran besar.

Yap, kapal itu adalah salah satu kapal militer angkatan laut milik Jepang. Kapal tersebut biasa dipakai untuk mengangkut personil militer di dalamnya, terkhusus untuk kegiatan pelatihan prajurit muda atau sejenisnya.

Dan seperti yang kalian ketahui, aku merupakan salah satu pembimbingnya.

Hah ... melihat kapal itu datang dengan jelasnya terkadang membuatku kembali mengingat masa-masa kerja. Masa yang sungguh menguras waktu dan tenaga. Rasanya seperti sudah satu windu, padahal baru kemarin.

"Sebaiknya aku jangan melihatnya terlalu lama deh. Otak ku jadi tidak tenang." Begitulah yang lekas kulakukan sehabis itu.

...----------------...

Puas mengetahui apa yang sebenarnya sudah kuketahui, pupil mataku tak lagi berfokus pada titik di kejauhan tersebut.

Ada sosok,

Ada satu sosok di sudut area penglihatanku, yang entah darimana datangnya melintas tepat di depan vilaku, sehingga menarik fokusku untuk berpaling pandangan. Kemunculan sosok tersebut kian mengarahkanku untuk melihat ke arah radius pandangan yang lebih dekat, yakni,

Halaman depan vilaku.

"Dia ...."

Dari balik jendela, aku bisa dengan sangat jelas melihat seorang perempuan yang lewat tepat di depan mata kepalaku sendiri. Memecah fokus mataku yang tadinya tertuju ke kejauhan.

Kemunculannya membuatku kaget bukan main. Bagaimana tidak? Jarang sekali kulihat ada orang yang berlalu-lalang di sekitar sini. Bahkan aku rasa takkan ada. Mengingat posisi vila ini benar-benar terpencil dan tak ada tujuan atau bangunan apapun lagi di sini kecuali beberapa semak dan sebuah gazebo di depan vilaku.

"P...Perempuan itu ... dari mana dia datang?" batinku. Aku berusaha berpikir sambil terus memperhatikan penampilannya.

Ia berjalan dengan membawa tas sandang dan berpakaian seragam sekolah. Rambutnya tampak agak berantakan dan bajunya kusut. Aku menduga kalau ia adalah salah satu murid SMU yang berada di dekat sini. Tapi aku tak tahu persis sekolah yang mana.

"Aneh sekali. Berjalan di sekitar sini dengan seragam sekolah seperti itu. Sedang apa dia di sini?" Aku begitu bingung, bertanya-tanya sembari kian memperkecil celah tiraiku.

Sejauh ini, aku berusaha setenang mungkin untuk terus mengamatinya dari balik celah tirai ini agar aksi mengintipku ini tak ketahuan.

Dan setelah beberapa saat kemudian, perempuan itu pun akhirnya berjalan pergi menjauhi kawasan vilaku dengan langkahnya yang begitu santai. Sosoknya lalu perlahan hilang dari pandanganku. Sepertinya ia sudah pergi agak jauh. Untunglah dia sama sekali tak menyadariku.

Kemunculannya yang misterius itu pun membuatku mulai memikirkan sesuatu yang tidak-tidak.

"Apa...apa mungkin dia ... habis melakukan-"

*KRINGGG *KRINGGG *KRINGGG

Ah, alarmku berbunyi.

Maaf ya, alarm. Aku sudah bangun lebih dulu darimu.

Happiness Is the best Healer.

^^^Kebahagiaan Adalah Obat Terbaik.^^^

Gerimis di luar sudah berangsur reda. Mungkin ini adalah saat yang tepat untukku memulai hari.

Aku memutuskan untuk membuat secangkir kopi hangat dan lalu membawanya bawa ke luar rumah. Berharap bisa mendapatkan 'vibe' musim dingin seperti saat-saat biasanya, aku pun memutuskan untuk menikmatinya sambil duduk-duduk di gazebo lesehan yang berada di depan vila ini.

Sangat dekat sebenarnya. Tak sampai 10 langkah dari terasku.

Angin sepoi-sepoi yang berhembus membuat ranting pohon di sekitar gazebo ikut berbunyi-bunyi. Suasana ini semakin menambah kesan nyaman dan hangat pada secangkir kopi ini.

"Mungkin aku, ah...bisa sedikit bersantai sejenak di sini," ucapku sembari naik ke gazebo lalu duduk bersandar menghadap ke arah laut.

Sudah berbulan-bulan tak main ke gazebo ini membuatku begitu merindukannya. Ditambah lagi, panorama di gazebo ini juga benar-benar tak ada duanya. Aku bisa melihat garis pantai sejauh mata memandang. Sungguh luar biasa.

Karena lorong menuju kemari juga terlihat tak terawat penampakannya, kesan-kesan negatif dapat dengan sendirinya menyebar di kalangan orang-orang sekitar. Jalanan berbahaya, angker, lokasi pembunuhan, dan lain sebagainya. Itulah yang menyebabkan jarang ada orang yang berlalu-lalang di sekitar sini.

Namun dibalik itu semua, sangat disayangkan sebab banyak pula orang yang tak mengetahui bahwa di sini, kau bisa membuat jiwamu tenang dengan hanya duduk di sebuah gazebo sederhana.

Tapi, tunggu.

Aku mendadak merasakan sesuatu yang aneh dan mengganjal di gazebo ini. Hal aneh ini kurasakan setelah menyadari aroma dari gazebo yang terasa begitu berbeda dari biasanya.

Aku coba mencermati aromanya sekali lagi.

"hmm....ini..."

"hmh...aromanya .... terasa begitu tidak alami. Aku yakin ini seperti..., hmh...seperti wewangian buatan. Ini berarti, ada seseorang yang pernah datang ke gazebo ini selain aku." ujarku sambil terus mencermati aromanya.

"Apa ini aroma bekas perempuan tadi?" lintasku penuh tanda tanya.

Masuk akal juga jika dibayangkan. Belum lagi, aroma ini masih dapat tercium dengan jelas olehku. Aku yakin, siapapun dia, dia pasti belum lama meninggalkan gazebo ini. Dan orang baru saja meninggalkan kawasan ini hanya satu orang, yakni perempuan tadi.

Sudah jelas, ini pasti aromanya.

Jadi begitu ya. Perempuan itu ternyata juga sudah pernah mampir ke gazebo ini. Besar kemungkinan dia pernah menghabiskan waktu luangnya di sini. Hal itu tentu akan menyebabkan aromanya kian membekas di gazebo ini.

"Ehm .... kalau memang benar dia pernah mampir kesini, ya ... paling cuma untuk bersantai, kan?" pikirku sepele.

.../ / /...

...Terasa Berbeda...

.../ / /...

Beberapa menit setelahnya,

Aku akhirnya memutuskan untuk menyudahi self-healing ku di gazebo tersebut. Hari juga sudah memasuki siang, jadi tak mungkin juga aku hanya menghabiskan keseharianku hanya dengan duduk-duduk di sini.

Separuh kopi sudah kuminum. Sementara sisanya kini sudah mulai dingin akibat suhu hari ini yang cukup rendah.

Aku memutuskan untuk masuk kembali ke dalam vila. Tak lupa membawa serta cangkir tersebut.

Hal itu kulakukan karena aku teringat akan sesuatu. Hari ini, aku akan pergi mengunjungi toko kakek lagi. Aku hanya ingin bermaksud untuk memberitahu beliau akan kepulanganku.

Bukan sesuatu yang mendesak sih sebenarnya, namun lebih baik aku lakukan saja ketimbang tidak. Karena juga, aku pun tak tahu lagi mau melakukan apa hari ini.

Aku menghabiskan masa liburku hanya seorang diri. Sebenarnya, dengan begini aku bebas untuk pergi kemanapun aku suka semasa liburan ini. Namun, setelah kupikir-pikir, lebih baik aku tetap di sini saja. Menjalani rutinitas sehari-hari kurasa tak ada salahnya.

Setidaknya sampai tahun ini berlalu. Karena di awal tahun depan nantinya, aku akan kembali bekerja dan berangkat menuju lautan lepas lagi. Di saat itu, akan ada gelombang pelatihan baru terhadap para akademi militer.

Sungguh waktu libur yang benar-benar biasa saja, bukan?.

To be continued ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!