Curiga

Setelah menghabiskan waktu bersama anak dan cucu tersayangnya, kakek Dio pun berpamitan pulang. Ilham benar-benr geram pada menantunya, sedari ia datang hingga hampi jam 6 sore belum terlihat batang hidungnya.

"Sepertinya aku harus turun tangan" gumamnya sambil melajukan mobil ke arah jalan pulang.

Ilham sudah menaruh curiga beberapa bulan terakhir karena sangat terlihat jelas jika sang menantu mengabaikan anak kesayangannya.

......................

Sedang ditempat lain sepasang kekasih yang belum sah sedang berbagi kehangatan dan memacu nafas bersamaan. Terengah-engah seperti lomba lari. Dengan lampu yang terang benderang membuat kulit putih bersih dan sehat milik wanita yang sedang berjongkok membelakangi Bani jelas terlihat.

"Sayang.. " Bisik Bani di daun telinga sang wanitanya.

Semakin lama semakin cepat gerakannya sehingga membuat wanitanya semakin menjerit-jerit membuat Bani semakin tertantang. Setelah usai mereka berdua tertidur kelelahan setelah sejak pagi berbagi kenikmatan.

......................

Bela yang menunggu kedatangan suaminya semakin gelisah sambil terus melihat ke arah jam dinding yang ada di ruang tamunya. Sudah seharian Bani tak ada kabar. Memang benar jika sang suami menyuruhnya untuk tak menunggunya pulang, namun sebagai istri yang sangat menyayangi suaminya pastilah khawatir. Hingga jam menunjukkan pukul 12 malam tak ada terlihat wajah suaminya. Ia pun memberanikan diri untuk menelpon suaminya. Namun berulang kali ia menelpon tak ada jawaban sama sekali. Setelah berjam-jam menunggu akhirnya terdengar suara mesin mobil masuk ke halaman rumahnya.

"Astaga, ngapain kamu berdiri disitu, bikin aku gaket aja" kata lelaki itu setelah membuka pintu.

Mereka berdua mempunyai kunci rumah masing-masing agar jika dikunci dari dalam bisa dibuka dari luar dan tidak merepotkan satu sama lain.

"Jam berapa sekarang mas?, mas baru pulang" balas Bela.

Ingin sekali ia marah namun lagi-lagi ia menarik nafas panjang dan menghembuskannya pelan agar emosinya mereda.

"Aku sudah bilang kan jangan menungguku karena aku akan pulang terlambat" Kata lelaki itu sambil berjalan ingin menaiki tangga menuju kamarnya tapi tiba-tiba Bela memegang lengan suaminya membuat lelaki itu menghentikan langkahnya.

"Mas, sudah lama mas tidak menyentuhku, Dio sudah tertidur sejak tadi sore. Apa mas tidak menginginkannya?" tanya Bela sambil memainkan jari jemari suaminya.

"Aku baru datang dan aku lelah Bela" balas lelaki itu sambil melepaskan tangan istrinya yang memegangi pergelangan tangannya.

Tanpa menoleh sedikit pun ia terus menaiki anak tangga hingga masuk ke dalam kamarnya. Rasanya hati Bela sudah tak kuat, ingin ia menyerah, namun ia takut kehilangan suami tercintanya.

"Kenapa kamu berubah mas" seketika air bening bergulir di sudut matanya.

Ia pun ikut menaiki anak tangga rumahnya menuju kamar putra kesayangannya. Terlihat wajah putranya tertidur pulas. Semakin deras air mata Bela berjatuhan.

"Ya Tuhanku, tunjukkanlah kuasamu" lirihnya sambil mengusap rambut anaknya.

Ia tak tahu harus bagaimana. Lalu ia tertidur disamping Dio yang pulas sedari tadi. Dikamar sebelah, Bani sedang asik memainkan ponselnya. Sibuk berkirim pesan pada gundiknya.

"Sayang, kapan kita serumah? Aku sudah merindukanmu, aku kesepian.." rengek wanita itu dalam pesan yang di terima Bani.

"Untuk sekarang belum bisa sayang, sabarlah sedikit lagi, yang penting kamu selalu aku perhatikan walau kita tidak satu atap" balasnya dengan emot cinta.

Bani kembali melihat foto-foto sang wanita yang memakai pakaian minim. Terlihat cantik dan menggemaskan. Kembali terbayang tubuh molek kekasihnya itu. Bani bagai orang yang terkena pelet begitu tergila-gila pada Fera kekasih gelapnya.

Tuuutttttt...tuuutt...

"Hallo... Kenapa sayang, katanya mau tidur?" suara wanita itu dengan nada manja yang dibuat-buat terdengar pada ponsel Bani.

Bani yang masih menginginkan kekasih gelapnya itu menelponnya dengan suara yang sangat pelan. Ia sudah lupa diri bahwa ia sudah mempunyai anak dan istri.

"Sayang, aku rindu.." lelaki itu merengek seperti anak kecil yang menginginkan sesuatu.

"Kemarilah sayang, apertemen ku tak pernah tertutup untukmu" balas wanita itu dengan suara yang dibuat sangat menggoda.

"Tunggu aku disana sayang, setiap selesai bekerja aku akan rutin mengunjungi cintaku" balasnya mesra.

"iya sayang, aku selalu akan menunggu kedatanganmu dengan seluruh cintaku" balas wanita itu membuat hati lelaki beranak 1 ini tersenyum bahagia.

"Terima kasih sayang, kau tidurlah, sampai ketemu lagi mmuuaahhh" Bani mencium ponselnya. Ia pum bersiap tidur berharap bermimpi sang kekasih agar rindunya dapat tersalurkan.

Terpopuler

Comments

Lisandria Zanetti

Lisandria Zanetti

minta d apakan ya lelaki model Bani

2023-07-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!