"Jangan menungguku, mungkin aku pulang malam" kata Bani pada istrinya dan bersiap-siap untuk berangkat.
Bela hanya mengangguk pelan sambil mencium punggung tangan suaminya. Setelah mobil yang dinaiki suaminya berlalu, ia menyadari akan sesuatu. Bani terbiasa mencium kening istrinya jika ingin bepergian. Kabiasaan itu sudah mereka lakukan sejak berpacaran Namun akhir-akhir ini Bani sering mengabaikannya. Bela tetap berusaha berpikir positif, mungkin karena lelah atau banyaknya pekerjaan nembuat suaminya lupa.
Bela kembali menemui anaknya yang bermain diruang tamu. Tiba-tiba terdengar suara mobil di depan rumahnya. Tak lama suara bel berbunyi. Ketika pintu dibuka ternyata kakek Dio datang dengan membawa beberapa totebag polos yang berisi makanan dan susu untuk sang cucu.
"Papa, kenapa tidak mengabari Bela sebelum kesini?" tanya Bela seraya menyambut buah tangan dari Papanya.
"Papa tahu kalian pasti dirumah" ucapnya sambil tersenyum dan segera menggendong Dio.
"Mana Bani?" tanya kakek Dio sambil menatap anaknya.
"Mas Bani sedang ada janji bersama teman-teman kerjanya pa" balasnya.
"Seharusnya di waktu libur bekerja ia meluangkan waktu untuk istri dan anaknya" Ucap Papanya dengan nada datar.
Bela mengerti Papanya pasti kesal karena terlihat jelas Bani mengabaikan istri dan anaknya dirumah.
"Hampir setiap weekend Papa kemari, Bani selalu ada janji dengan temannya, apa kamu tidak mencurigai suami mu Bela?" curiga papa Bela.
Memang benar apa yang papanya katakan Bani terlihat selalu memprioritaskan hal lain dibanding istri dan anaknya.
"Kata Mas Bani nanti akan mengajak kami jalan-jalan pa, tapi bukan hari ini" Bela berusaha selalu membuat kesan yang baik tentang suaminya pada siapapun termasuk Papanya.
"Selalu saja begitu tapi setiap papa kemari, kalian hanya berdua dirumah" tambah papanya lagi dengan nada yang sangat jelas terlihat ketidak sukaannya.
Bela hanya menarik napas berat tak ingin melanjutkan alasan yang ia buat agar papanya tak berburuk sangka pada suaminya. Ia tak mau jika papanya menjadi badmood. Setelah bercakap dengan anak dan cucunya, Ilham mengajak anak perempuan dan cucunya untuk jalan-jalan keluar. Ia kasihan melihat ibu dan anak ini selalu saja dirumah. Ia tahu betul bagaimana rasanya jika tak pernah diajak jalan-jalan. Semasa kecilnya dulu, papa Bela adalah keluarga yang serba berkecukupan. Jangankan untuk jalan-jalan, untuk makan saja sudah cukup sulit. Maka dari kisah pengalamannya itu, kakek Dio tak mau sampai anak-anak dan cucunya merasakan kesulitan yang sama.
"Sudah siap?, ayo berangkat" kata Ilham pada anak dan cucunya.
Mereka pun melaju ke arah mall yang tak jauh dari rumah Bela. Ilham menghabiskan waktu dengan menyenangkan anak dan cucunya. Ia adalah duda tua yang sudah lama ditinggal istri tercintanya ketika melahirkan anak ketiganya yaitu Isabela Cantika atau biasa dipanggil Bela. Tidak hanya bermain dan belanja di mall, Ilham juga mengajak anak perempuannya dan cucunya itu ke salah satu Resto ternama d kota itu. Mereka sangat terlihat bahagia walau sebenarnya yang Bela inginkan adalah suaminya. Tapi Bela merasa sangat beruntung memiliki Papa seperti Papa Ilham yang menyayanginya. Papanya selalu memperlakukan Bela seperti anak yang masih kecil. Padahak Bela sudah menikah dan punya anak.
"Pa, sepulang dari sini, Bela ingin membeli beberapa Sabun dan shampo untuk Dio di minimarket dekat rumah Bela, mampir kesana ya pa" Bela berkata pada papanya.
"iya sayang, nanti kita belanja dulu sebelum pulang" balas papanya.
Mereka pun melanjutkan menyantap makanannya yang tersedia di sana. Selesai makan mereka melajukan mobil ke arah jalan pulang namun sebelumnya mereka mampir ke salah satu minimarket yang tidak terlalu jauh dari rumah kediaman Bela.
Brukk!!
Bela terkejut ada seseorang yang menyenggol bahunya.
"Maafkan saya tidak sengaja" ucap seorang lelaki berbadan tinggi besar dengan kulitnya yang putih bersih.
Bela menatap lelaki itu sedikit mendongakkan kepalanya karena lelaki itu lebih tinggi darinya, mungkin lebih tinggi dari Bani suaminya. Lelaki itu menatap Bela sambil tersenyum.
"Iya tak apa, saya permisi" balas Bela lalu pergi ke arah kasir.
"Manis" gumam lelaki itu sambil memperhatikan Bela dari belakang.
Saat akan membayar beberapa belanjaannya di kasir, tiba-tiba ada tangan lelaki dari arah belakang yang menaruh 1 tisu basah di belanjaan milik Bela. Ia terkejut lalu menoleh ke belakang ternyata lelaki yang menabraknya tadi.
"Sepertinya ini milik Nona yang tercecer" ucapnya mendekatkan bibirnya ke arah kuping milik Bela.
Seketika Bela merinding, tapi merinding bukan karena rasa takut, namun ada sensasi yang sudah lama tak ia dapatkan dari Bani.
"Ah iya, terimakasih" jawabnya lalu segera membayar ke kasir.
Bela buru-buru pergi keluar minimarket itu. Ia tak ingin berpikir kotor terlalu jauh. Entah mengapa Bela terangsang hanya dengan mendengar suara lelaki itu di kupingnya. Apa karena lelaki itu menghembuskan napas didekat kupingnya. Bela benar-benar berusaha menjaga pikirannya.
"Apa aku sudah gila?" ia berkata sendiri sambil memasuki mobil papanya.
"Kenapa sayang?" tanya sang papa memperhatikan Bela yang sesekali bergidik.
"Tidak pa, hanya saja Bela merasa kedinginan di dalam sana, mungkin AC nya terlalu tinggi" kata Bela menyembunyikan fakta sebenarnya.
Mobilpun kembali melaju ke arah jalan pulang. Dio yang sedari tadi tertidur di jok belakang sangat pulas hingga sampai kerumah.
Di tempat lain, seorang pria masih dengan senyumnya yang mengembang. Ia memikirkan wanita bertubuh gemuk itu sedari tadi. Ia teringat senyum wanita itu yang sangat terlihat manis. Bahkan mampu membuat Rheiner senyum-senyum seperi orang gila.
"Apa aku menyukainya?, bayangannya masih betah di pikiranku" gumamnya di dalam mobil yang masih terparkir di depan minimarket dimana ia bertemu wanita itu yang ternyata adalah Bela.
"Aku harus mencari tahu tentangnya" gumamnya lagi.
Ia benar-benar tidak menyangka, perasaan yang sudah lama tak ia rasakan sebelumnya kembali hadir. Seperti layaknya remaja yang merasakan pertama kali jatuh cinta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
ada juga ni yg suka sama bella biarpun dia gendut...sementara suaminya kayaknya udah selingkuh malah
2025-02-21
0