BAB 4

Tak lama kemudian Riska sudah memarkirkan mobil nya di pelataran rumah sakit. Dan dia langsung berjalan keruangan ibunya Al

"Al " Riska memanggil nya

"RIS " Al langsung berhambur ke pelukan Riska

Riska mencoba menenangkan Al, dia merasa iba apa yg di derita sahabat nya itu.

"Tenanglah Al , aku yakin ibumu akan segera sembuh" ucap Riska menenangkan Al .

Setelah dirasa Al sedikit tenang dia melapaskan pelukannya.

"Al apa yg bisa aku bantu?" tanya Riska.

"Oh tidak usah ris, aku sudah banyak merepotkan mu, aku gatau bagaimana cara ku membalas semua kebaikan mu kepada ku" ucap Al

"Jangan bicara seperti itu, kita ini sahabat, jika aku bisa membantu aku akan bantu" ucap Riska .

"Tidak itu tidak perlu" ucap Al menolak Riska .

"Emang nya berapa biaya operasi ibumu Al? Tanya Riska

"200 juta , ucap Al tertunduk lesu

"Maafkan aku kalau uang segitu aku tidak punya, ini di rekening ku ada uang 40 juta bisa kamu pakai, walaupun tak seberapa" ucap riska.

"Tidak kamu pakai saja, itu tabungan mu untuk biaya hidupmu" ucap Al

" Tidak apa apa Al pakai saja" ucap Riska

"beneran tidak usah Riska" mereka malah berdebat.

Riska berjalan begitu saja keruang administrasi.

"Untuk biaya rumasakit sudah aku bayarkan , maaf aku hanya bisa membantu itu saja, maaf kan aku sekali lagi" ucap Riska yg tak enak dg Al

" tidak apa apa, tadi sudah ku katakan tapi kamu tetap aja ngotot, aku berjanji padamu Riska, kalau aku punya uang akan aku kembalikan " ucap Al

"Sudahlah jangan difikirkan, ayo kita cari makan aku lapar". Ucap Riska

Mereka menuju kantin rumasakit dan segera memesan makanan.

Al hanya memakan sedikit karena merasa gak napsu makan, dia hanya menghargai ajakan sahabat nya

Selesai makan Al gak lupa membungkuskan makanan untuk adiknya , dia tau adiknya mesti lapar .

"Al maafkan aku tidak bisa menemani mu disini, karena aku ada urusan mendadak" ucap Riska

"tak apa , pulang lah, aku disini ada Alan kog" ucap Al menenangkan sahabat nya.

"Baiklah, aku jalan dulu ya kalau ada apa apa dan perlu apa apa kabari aku jangan sungkan" ucap Riska

Al melihat mobil Riska sudah melesat jauh meninggal kan pekarangan rumah sakit , Al segera berjalan menuju ruangan dimana ibunya di rawat .

saat masuk dia melihat sang adik tertidur di kursi .

"Alan bangun, makan lah dulu " ucap Al

Alan merasa ada yg menggoyang tubuhnya segera bangkit dari tidurnya .

"Ada apa kak" tanya Alan.

" Makanlah, Kaka tau kamu lapar" ucap Al memberikan makanan yg dia beli tadi.

"Terimakasih kak, apakah Kakak sudah makan? Tanya Alan

"Sudah tadi sebelum beli Kaka sudah makan, jadi kamu makan lah" ucap Al mendapatkan anggukan dari adiknya .

Alan segera makan , karena dia emang merasa lapar.

"Kakak tidur aja biar ibu aku yg jaga" ucap Alan

" tidak , Kaka saja kamu yg tidur kamu pasti capek" ucap aliesha.

"Sudahlah kak Alan tau kakak lebih capek, jadi kakak tidur lah" ucap Alan

Al malas berdebat dan mengiyakan yg adik nya katakan , tak lama Al sudah berada di alam mimpi.

Tak terasa mentari pun menyapa, Al yg kaget , langsung bangun karena dia mau menemui kekasihnya.

"Alan kamu tidak apa apa kan Kaka tinggal sendiri?" tanya Al

"Tidak apa apa kak, emangnya Kaka mau kemana?" tanya nya lagi.

"kakak mau pergi sebentar kalau ada apa apa langsung telpon Kaka saja" ucap nya sambil mengelus puncak kepala Alan .

Bersambung. . . .

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!