Tiga Tantangan

Mata Kiara mengerjap karena silau dengan cahaya matahari yang sangat terik, Kiara mencoba untuk membuka matanya yang terasa begitu sulit untuk dibuka.

Kiara juga berusaha untuk menggeliatkan tubuhnya yang terasa remuk, baru saja dia mencoba untuk menggerakkan tubuhnya dia langsung berteriak kesakitan.

"Argh! Sakit!" pekik Kiara.

Saat matanya terbuka dengan sempurna, kaki Kiara ternyata terhimpit batu. Tangan sebelah kanannya terhimpit batang pohon, bahkan seluruh tubuhnya terluka dan dipenuhi darah yang sudah mengering.

"Ya Tuhan! Di mana ini?" tanya Kiara.

Sejauh mata memandang hanya ada bebatuan dan juga tanah yang begitu gersang, ada juga pohon-pohon kering yang mulai tumbang.

"Aduh! Sakit-sakit!" keluh Kiara kala dia mencoba untuk bangun dan menggerakkan tubuhnya.

Kiara mengedarkan pandangannya, dahinya dampak mengerut dengan dalam ketika dia melihat sebuah kotak yang ada di dekat tangan kirinya.

"Mungkinkah itu makanan?" tanya Kiara yang mulai merasakan perutnya begitu perih karena belum terkena makanan.

Kiara dengan susah payah berusaha untuk bangun, dia menggerakkan tubuhnya dengan sisa-sisa tenaga yang ada. Kiara menyingkirkan batang pohon yang menghimpit tangan kanannya.

Dia juga berusaha untuk menyingkirkan batu yang menghimpit kakinya, keringatnya sampai membanjiri seluruh tubuhnya karena harus menahan rasa sakit yang luar biasa.

"Haus! Lapar!" keluh Kiara. "Semoga saja di dalam kotak ini ada makanan," imbuhnya.

Kiara mencoba untuk membuka kotak tersebut, tidak lama kemudian kotak itu nampak terbuka. Kiara langsung menutup matanya karena dia melihat cahaya yang begitu menyilaukan mata.

"Cahaya apa itu?" tanya Kiara seraya berusaha untuk membuka matanya.

Saat matanya terbuka dengan sempurna, Kiara merasa kaget yang luar biasa, karena tiba-tiba saja semuanya berubah menjadi putih. Dia seperti di berada di sebuah ruangan yang begitu luas, ruangan tanpa batas. Namun, di dalam ruangan itu tidak ada apa pun.

"Di mana ini?" tanya Kiara dengan bingung.

Saat Kiara sedang dilanda kebingungan, tiba-tiba ada tiga buah pintu yang berjejer rapi tepat di hadapannya. Di dalam setiap pintu tersebut tentunya ada tulisannya, Kiara sampai menajamkan pandangannya.

"Pintu 1, kerjakan misi dan dapatkan kekuatan yang luar biasa untuk dirimu. Pintu 2, kerjakan misi dan dapatkan kecantikan dan bodi yang indah. Pintu 3, kerjakan misi dan dapatkan uang yang melimpah."

Kiara mengerjapkan matanya dengan tidak percaya, apakah benar ketiga pintu itu bisa merubah nasibnya, pikirnya.

"Apakah semua ini benar, atau hanya ilusi?" tanya Kiara seraya mengucek matanya.

"Selamat datang di dunia kami, perkenalkan nama saya Kiki. Jika anda ingin mengubah diri dari yang jelek menjadi lebih baik, silakan selesaikan misi dari ketiga pintu tersebut."

Terdengar suara seorang perempuan menyapa Kiara, tetapi tidak berwujud. Kiara sempat merasakan tubuhnya merinding semua, dia ingin berlari tetapi tubuhnya terasa sakit semua dan tidak bisa menggerakkan tubuh itu sama sekali.

"Siapa kamu?" tanya Kiara terbata.

"Saya adalah sistem yang akan menuntun anda untuk masuk ke dalam tiga pintu tersebut, jika anda bisa menyelesaikan misi dari ketiga pintu tersebut, maka anda akan menjadi wanita yang luar biasa."

"Apakah aku bisa pulang ke bumi lagi setelah menyelesaikan misi itu?" tanya Kiara.

"Tentu saja, walaupun anda tidak bisa menyelesaikan misi, anda tetap akan kembali ke bumi. Hanya saja anda akan menjadi wanita buruk rupa, lebih buruk dari wajah anda yang sebelumnya. Jika anda mampu menyelesaikan misi, maka anda akan menjadi wanita yang cantik luar biasa dengan harta yang melimpah."

Takut?

Tentu saja Kiara merasa sangat takut, Ia takut tidak akan bisa menyelesaikan misi dan malah akan menjadi wanita buruk rupa. Namun, dia tidak mau terjebak di dalam dunia yang dia tidak tahu di mana itu jika dia tidak mencoba untuk menyelesaikan misi tersebut.

"Aku akan mencobanya, apa yang harus aku lakukan sekarang?" tanya Kiara.

"Tekan tombol yang ada di pintu tersebut, setelah itu otomatis anda akan masuk ke dalam pintu itu. Selesaikan misi dan dapatkan hadiahnya, tetap semangat untuk menyelesaikan misi."

Kiara mencoba untuk menyemangati dirinya, dia menggeser tubuhnya selayaknya suster ngesot menuju pintu pertama. Walaupun tubuhnya terasa begitu sakit, Kiara mencoba untuk sampai pada pintu itu.

"Ya Tuhan! Ini sangat sakit," ujar Kiara yang melihat lukanya kembali berdarah karena terkena gesekan.

Namun, karena tekadnya sudah bulat akhirnya Kiara mencoba untuk menekan tombol pada pintu pertama. Sebuah cahaya yang begitu menyilaukan tiba-tiba saja muncul, Kiara langsung menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Tidak lama kemudian, tiba-tiba saja dia mendengar suara seorang nenek tua yang sedang mengeluh. Kiara mencoba untuk membuka matanya, ternyata benar di sana ada seorang nenek tua yang sedang kesusahan dalam membawa semangka yang baru saja dia panen.

"Ada apa, Nek? Apakah ada yang bisa aku bantu?" tanya Kiara.

Nenek tua itu nampak menolehkan wajahnya ke arah Kiara, lalu dia memperhatikan keadaan Kiara yang nampak menyedihkan.

"Aku ingin membawa semua semangka ini tapi tidak bisa, tenagaku terlalu lemah. Tapi, meminta bantuan kepada kamu juga sepertinya bukanlah hal yang baik." Nenek tua itu memandang remeh ke arah Kiara.

"Aku bisa membantu Nenek, aku harus membawa semangka itu ke mana?" tanya Kiara seraya menatap dua puluh semangka yang ada di hadapannya.

"Ke sana!" Tunjuk Nenek tua itu pada gubuk yang berada tidak jauh dari sana.

Jika saja tidak memikirkan misi harus diselesaikan, rasanya Kiara tidak akan sanggup. Namun, karena dia ingin menyelesaikan misi dan mendapatkan kekuatan yang sudah disebutkan oleh Kiki, dia menguatkan hati dan pikirannya untuk membantu nenek itu.

"Aku akan membantu Nenek," ujar Kiara.

Kiara mengedarkan pandangannya, dia mencoba mencari benda yang bisa membantu dirinya dalam membawa semangka tersebut. Tidak lama kemudian, dia melihat sebuah keranjang.

Kiara memasukkan 4 semangka ke dalam keranjang tersebut, lalu dia membawa semangka itu ke ke gubuk yang ditujukan oleh nenek itu. Kiara berjalan dengan tertatih sambil menahan rasa sakit yang luar biasa, tetapi hal itu tetap dia lakukan agar bisa menyelesaikan misi.

Akhirnya Kiara bisa memindahkan semua semangka tersebut pada gubuk milik nenek tua itu, Kiara terlihat begitu lemas. Baju yang dia pakai bahkan kini merah dengan darah, nenek tua itu tersenyum lalu menghampiri Kiara.

"Terima kasih," ujar nenek tua itu seraya mengusap lengan Kiara.

Psh!

Tiba-tiba saja nenek tua itu menghilang, Kiara tercengang dibuatnya. Tempat tersebut kembali berubah putih, tetapi satu hal yang dia rasa berbeda. Luka di sekujur tubuh Kiara langsung sembuh, bahkan dia merasa mempunyai energi yang baru.

"Alhamdulillah, aku harus menyelesaikan misi kedua dan ketiga agar bisa pulang." Kiara yang bersemangat langsung menekan tombol pintu kedua.

Wanita itu tiba-tiba saja masuk ke dunia lain, dia begitu kaget karena bertemu dengan seorang wanita gila di sana. Wanita gila itu berusaha untuk menyerangnya, tetapi Kiara berusaha untuk bersikap baik kepada wanita gila itu.

Kiara yang tidak tahu harus berbuat apa bertanya di dalam hatinya kepada Kiki, Kiki berkata jika Kiara harus memandikan orang gila tersebut. Kiara berusaha untuk memandikan wanita gila itu, setelah berhasil memandikan wanita gila itu dan memakaikan baju baru pada tubuh wanita gila itu, wajah Kiara berubah menjadi lebih cantik, tubuhnya bahkan terlihat begitu seksi.

"Astagfirullah! Benarkah ini aku?" tanya Kiara yang merasa tidak percaya jika dirinya menjadi cantik ketika dia bercermin.

Tidak lama kemudian, wanita gila itu menghilang dan kembali semua yang ada di sana menjadi putih. Kiara langsung berjalan menuju pintu ketiga karena ingin menyelesaikan misi, saat tombol di pintu ketiga ditekan dia melihat seorang kakek tua yang sedang menjajakan dagangannya.

"Tolong bantu Kakek jual mangganya," pinta Kakek tua itu.

Kiara tanpa banyak bicara langsung menawarkan mangga itu kepada semua orang yang ada di sana, setelah mangga itu terjual semua. Tiba-tiba saja semuanya berubah kembali menjadi putih, satu buah kartu sakti kini berada di tangan Kiara.

"Ya Tuhan! Kartu unlimited," ujar Kiara lirih.

"Selamat anda telah berhasil menyelesaikan misi, bersiaplah untuk kembali pulang. Pejamkan mata anda, lalu tarik napas yang dalam."

Suara Kiki terdengar dengan jelas di telinga Kiara, dengan cepat dia memejamkan matanya. Lalu, dia menarik napasnya dengan dalam.

"Aarggh!" teriak Kiara saat dia merasakan tubuhnya melayang di udara.

Terpopuler

Comments

Shuhairi Nafsir

Shuhairi Nafsir

Thor jadikan Kiara strong and powerful women

2024-09-03

0

neng ade

neng ade

jadi Kiara selamat dari pembunuhan itu .. sekarang dia udh berubah menjadi cantik .. seksi dan kaya raya...

2024-03-07

1

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

ide nya top abiiiiis

2024-02-08

2

lihat semua
Episodes
1 Pembunuhan
2 Tiga Tantangan
3 Kembali Ke Bumi
4 Cocok
5 Ide Kiara
6 Setuju
7 Launching Produk Baru
8 Merasa Heran
9 Ide Lagi Aja
10 Kebakaran Jenggot
11 Penculikan
12 Bingung
13 Dilema
14 Membuntuti
15 Kamu Ketahuan
16 Kemalangan
17 Izin Berhenti
18 Negosiasi Yang Gagal
19 Pergi
20 Jawaban
21 Kaget
22 Mau Bagaimana
23 Persiapan
24 Fitting Gaun Pengantin
25 Genit
26 Minta Izin
27 Syaratnya
28 Bersiap
29 Memasang Perangkap
30 Telak
31 Rayuan
32 Butuh Penyemangat
33 Rencana Masa Depan
34 Rencana Jahat
35 Bersiap
36 Bersiaga
37 Menunggu Kehancuran
38 Berbalik
39 Pertengkaran
40 Khayalan
41 Obrolan
42 Terkejut
43 Ketakutan
44 Pertimbangan
45 Hari Bahagia
46 Tidak Enak Hati
47 Terbangun
48 Persetujuan
49 Jebol
50 Orang Misterius
51 Bingung
52 Nanggung
53 Lanjut
54 Lanjut 2
55 Aneh
56 Peringatan
57 Salah Duga
58 Segelas Susu
59 Permintaan Tidak Terduga
60 Boleh
61 Lemes
62 Kejutan Dari Kayesa
63 Memberitahukannya
64 Pencarian
65 Siksaan
66 Kembali Lagi
67 Melumpuhkan
68 Pembalasan Gadis Cupu
69 Menemukanmu
70 Melepas Rindu
71 Pertanyaan
72 Otewe
73 Lanjut atau Tidak?
74 Jalan-jalan
75 Perdebatan
76 Bisa Juga
77 Curhat
78 Positif
79 Dua Buah Sel Telur
80 Melahirkan
81 Syok
82 Bahagia
83 Terkaget-kaget
84 Akhir Yang Indah (End)
85 Pemberitahuan Novel Baru
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Pembunuhan
2
Tiga Tantangan
3
Kembali Ke Bumi
4
Cocok
5
Ide Kiara
6
Setuju
7
Launching Produk Baru
8
Merasa Heran
9
Ide Lagi Aja
10
Kebakaran Jenggot
11
Penculikan
12
Bingung
13
Dilema
14
Membuntuti
15
Kamu Ketahuan
16
Kemalangan
17
Izin Berhenti
18
Negosiasi Yang Gagal
19
Pergi
20
Jawaban
21
Kaget
22
Mau Bagaimana
23
Persiapan
24
Fitting Gaun Pengantin
25
Genit
26
Minta Izin
27
Syaratnya
28
Bersiap
29
Memasang Perangkap
30
Telak
31
Rayuan
32
Butuh Penyemangat
33
Rencana Masa Depan
34
Rencana Jahat
35
Bersiap
36
Bersiaga
37
Menunggu Kehancuran
38
Berbalik
39
Pertengkaran
40
Khayalan
41
Obrolan
42
Terkejut
43
Ketakutan
44
Pertimbangan
45
Hari Bahagia
46
Tidak Enak Hati
47
Terbangun
48
Persetujuan
49
Jebol
50
Orang Misterius
51
Bingung
52
Nanggung
53
Lanjut
54
Lanjut 2
55
Aneh
56
Peringatan
57
Salah Duga
58
Segelas Susu
59
Permintaan Tidak Terduga
60
Boleh
61
Lemes
62
Kejutan Dari Kayesa
63
Memberitahukannya
64
Pencarian
65
Siksaan
66
Kembali Lagi
67
Melumpuhkan
68
Pembalasan Gadis Cupu
69
Menemukanmu
70
Melepas Rindu
71
Pertanyaan
72
Otewe
73
Lanjut atau Tidak?
74
Jalan-jalan
75
Perdebatan
76
Bisa Juga
77
Curhat
78
Positif
79
Dua Buah Sel Telur
80
Melahirkan
81
Syok
82
Bahagia
83
Terkaget-kaget
84
Akhir Yang Indah (End)
85
Pemberitahuan Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!