Dika memutuskan untuk pergi ke kabupaten Bintan untuk bertemu dengan keluarga nya Putra. Laki-laki itu akan pergi bersama paman dan bibi nya. Tujuan nya hanya ingin memberi tahu kepada kedua orang tua Putra tentang apa yang merna Putra dan Liana lakukan.
"Kita hanya bisa mencoba dan apa pun kedepannya kamu harus terima. Jika nant nya Putra tidak mau bertanggung jawab, dengan terpaksa kamu akan kami jodohkan. Secara dia bukan laki-laki yang pertama yang melakukan itu kepada mu" Ujar Dika lagi.
"Di mana kami akan membicarakan kondisi mu terlebih dahulu kepada orang yang kami jodohkan kepada mu itu" Tambah Dika lagi.
"Yah itu lah satu-satunya jalan yang bisa kita tempuh" Tambah paman nya Dika lagi.
Liana hanya bisa menelan pahit-pahit semua keputusan yang di ambil keluarga nya. Gadis itu sama sekali tidak bisa mengeluarkan pendapatnya. Untuk berkata tidak saja ia tidak mampu karena ia sadar ia lah yang salah dalam hal ini.
***
Matahari kini telah terbit dari ufuk timur memancarkan cakrawalanya yang begitu indah berwarna keemasan. Dika, paman Rudi dan bik Santi berangkat dengan menggunakan kapal peri ke kabupaten Bintan. Hati mereka masih merasa was-was dengan semua ini. Yah takut nanti nya Putra menolak Liana secara mentah-mentah. Bisa saja dia mengatakan bahwa bukan dia yang melakukan nya pertama kali dan ia tidak mau bertanggung jawab akan hal itu.
"Ya Allah, semoga saja semua nya berjalan dengan lancar tampa ada hambatan sedikit pun" Doa mereka semua dalam hati.
"Dika apa kamu tahu di mana rumah nya Putra?" Tanya paman Rudi ketika mereka sudah tiba di kabupaten Bintan.
"Gak tahu paman"
"Terus kita harus menuju ke mana sih? Ini kabupaten sangat lah besar. Tidak mungkin kita memeriksa di setiap rumah satu persatu" Bik Santi tampak berputus asa.
"Tunggu sebentar, Liana pernah menyebutkan nama desa tempat Putra tinggal. Kebetulan aku punya teman di desa yang sama. Sebentar aku tanya dulu sama teman ku. Siapa tahu dia kenal dengan Putra dan bisa membawa kita ke rumah nya" Ujar Dika.
***
Kedatangan keluarga Liana di sambut oleh keluarga Putra. Mereka sama sekali tidak mengetahui maksud kedatangan keluarga Liana. Mereka hanya berpikir bahwa Liana dan Putra satu teman kantor dan keluarga Lia hanya sekedar berkunjung untuk menghilangkan rasa lelah di perjalanan.
Yah Putra pernah beberapa kali membawa Liana berkunjung ke rumah nya saat mereka masih kuliah dulu untuk melakukan tugas kuliah bersama. Jadi keluarga Putra juga kenal dengan Liana.
"Maaf pak, buk jika kedatangan kami di sini membuat kalian tidak nyaman. Ada hal penting ingin kami bicarakan kepada kalian" Ujar bik Santi mulai membuka pembicaraan mereka.
"Ada apa?" Tanya pak War yang merupakan ayah dari Putra.
"Beberapa hari yang lalu Liana dan Putra telah tertangkap basah oleh warga setempat tempat di mana kos Putra. Mereka sedang melakukan hal yang tidak pantas. Putra pun sudah mengakui nya saat itu. Jadi, kedatangan kami di sini hanya untuk meminta kejelasan atas hubungan mereka untuk ke depan nya seperti apa" Ujar paman Rudi menjelaskan.
Deg...
Tentu saja keluarga Putra kaget mendengar apa yang di katakan oleh paman Rudi. Mereka tidak menyangka Putra melakukan hal itu. Secara Putra sudah memiliki kekasih bernama Zia. Di mana hubungan mereka sudah berjalan selama tiga tahun.
Pak War tampak terdiam dan berpikir tentang masalah ini.
"Apa Putra tidak ada membahas tentang ini kepada kalian?" Tanya Rudi lagi.
"Ada, tapi kami hanya menganggap Putra bercanda. Karena ia berbicara pun terlihat tidak serius" Jelas Sarmi yang merupakan ibu nya Putra.
"Begini saja lah. Kami memerlukan waktu untuk membicarakan hal ini kepada keluarga kami. Putra pun belum ada pulang ke rumah dari kemarin. Nanti setelah ada keputusan, kami akan mengabari pihak kalian dan langsung melakukan pertunangan" Ujar pak War.
"Baik lah ini nomor ponsel saya. Kami harap kalian memberi keputusan secepat nya" Ujar Dika lagi.
***
"Jadi bagaimana keputusan nya?" Tanya ibu ku saat Dika, Rudi dan Santi kembali.
"Pihak sana meminta waktu untuk membicarakan masalah ini kepada keluarga mereka. Nanti mereka akan mengubungi kita dan langsung mengantar cincin untuk pertunangan Putra dan Liana" Jelas Dika.
Yah meski semua ini sudah di ungkap kan, namun tetap saja keluarga Liana masih merasa was-was karena belum mendapatkan keputusan yang jelas dari keluarga Putra.
Yah setiap keluarga perempuan yang berada di posisi keluarga Liana pasti akan merasakan hal yang sama seperti apa yang di rasakan oleh Mereka. Was-was, bimbang, dan cemas semua bercampur menjadi satu. Jika Putra tidak menerima Liana karena dia bukan yang pertama, mereka harus mencari jalan lain dan menunggu laki-laki yang bisa menerima kondisi Liana saat ini.
***
"Putra, kamu kemana? Kenapa sangat sulit untuk di hubungi" Pesan singkat dari Liana kepada laki-laki itu. Namun, pesan dari gadis itu sama sekali tidak di balas.
Liana sangat terpuruk dan tertekan saat itu. Dimana dalam keadaan seperti ini ia sangat membutuhkan dukungan dari Putra, namun ia sama sekali tidak mendapat dukungan dari laki-laki itu.
Putra seolah-olah hilang di telan bumi. Kini gadis itu menghadapi masalah itu sendirian bersama keluarga nya. Jadi bahan omongan orang-orang dan gosip tentang diri nya kini ada di mana-mana.
"Tega kamu putra kenapa kamu menghilang seperti ini? Aku sedang membutuhkan kamu di saat-saat seperti ini" pesan dari Liana kembali di kirimkan ke ponsel Putra. Namun, jawaban nya tetap sama ia sama sekali tidak membalas pesan dari gadis itu.
Terpuruk, tertekan, putus asa itu lah yang di rasakan gadis itu. Seperti kata pepatah sudah jatuh kini tertimpa tangga pula.
Sudah di pecat dari kerja kantor nya, kini Putra pun hilang tampa jejak berita. Bahkan rasa malu akibat kejadian waktu itu pun hanya diri nya sendiri dan keluarga nya yang menghadapi. Sedangkan keluarga Putra sama sekali tidak mendapatkan hal itu. Mereka masih adam ayem di seberang sana. Karena di sana tidak ada yang mengetahui kejadian yang memalukan itu.
***
"Assalamualaikum Dika. Begini, kami sudah membahas hal ini, kami akan pergi ke sana untuk melakukan pertunangan. Jadi Putra dan Liana akan kita tunang kan terdahulu" Ujar pak War menghubungi Dika kakak nya Liana setelah beberapa hari kemudian.
"Alhamdulillah baik lah pak. Kami akan menunggu kedatangan bapak dan keluarga" Ujar Dika merasa lega karena Putra mau bertanggung jawab dengan apa yang terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Dianna
🤗🤗 pngn baca teruss😍
2023-07-24
1