Liana, seorang wanita muda yang ceria. Ia memiliki wajah yang oval, rambut panjang sepinggang yang lurus, kulit nya sawo mateng. Tubuh Liana tidak lah terlalu tinggi yah hanya seratus lima puluh enam senti saja. Badan nya juga bisa di katakan langsing. Ia hidup di sebuah desa bernama desa Suka manu. Yah desa terpencil yang baru saja mulai berkembang dengan pembangunan-pembangunan yang baru saja di bangun oleh program pemerintah.
Liana atau sering di sebut dengan nama Lia pernah mengalami masa lalu yang penuh dengan rasa sakit dan kehancuran. Di masa kuliahnya, ia menjalin hubungan dengan seorang kekasih yang seharusnya menjadi sumber kebahagiaan dan kasih sayang, namun malah berubah menjadi mimpi buruk yang tak terlupakan.
Kekasihnya yang dulunya ia cintai dengan sepenuh hati, mengecewakan kepercayaan Liana dengan melakukan tindakan yang kejam dan memperkosanya. Liana terpuruk dalam keputusasaan, rasa bersalah, dan rasa malu yang dalam. Trauma tersebut membuatnya menutup pintu hatinya untuk laki-laki, takut mengulangi penderitaan yang sama.
Apa yang Liana alami, sama sekali tidak di ketahui oleh keluarga nya. Wanita yang memiliki wajah oval itu pun lebih memilih untuk merahasiakan kejadian buruk nya. Karena ia yakin jika ia menceritakan apa yang ia alami, maka keluarga Lia akan meminta Lia untuk berhenti kuliah dan menikah dengan kekasih nya itu.
Lia sama sekali belum siap untuk menikah dengan siapapun. Lia masih ingin melanjutkan kuliahnya, ia ingin mewujudkan cita-citanya bekerja di tempat yang enak dan bisa membahagiakan kedua orang tuanya. Karena itu lah dia menutup pintu hati kepada laki-laki mana pun. Dan merahasiakan kejadian pahit itu kepada siapa pun
Banyak laki-laki yang mendekati Lia. Namun gadis itu tetap menutup pintu hati nya. Ia takut jika laki-laki yang mendekatinya itu mengetahui tentang masa lalunya pasti mereka hanya ingin memanfaatkan dirinya saja dan kelak akan meninggalkannya seperti apa yang dilakukan oleh kekasihnya terdahulu.
Namun, nasib berkata lain saat Liana bertemu dengan seorang pria bernama Putra. Mereka pertama kali bertemu di sebuah universitas yang cukup terkenal di kabupaten Bintan. Yah tempat di mana Putra tinggal. Untuk menempuh ke kabupaten itu, harus menyeberang menggunakan kapal peri selama satu jam lama nya. Mereka merupakan teman satu fakultas yang sama.
Putra bekerja sebagai pegawai baru. Liana dan Putra bekerja di kantor yang sama. Putra adalah seorang pendatang di kota itu, tanpa teman dan keluarga di sekitar.
"Kamu" Ujar Lia kaget melihat Putra berada di kantor nya.
"Lia, kamu kerja di sini?"
"Iya aku kerja di sini. Kamu di sini.. ?"
"Aku sebagai karyawan baru di kantor ini. Akhirnya ada juga orang yang aku kenal di kota ini" Ujar Putra merasa lega.
Ketika Liana berbicara dengan Putra, ia merasakan kehangatan dan kejujuran yang jarang ia temui sebelumnya. Putra menunjukkan sikap yang baik dan perhatian yang tulus, tanpa ada keinginan tersembunyi. Pertemanan mereka perlahan tumbuh dan Liana mulai merasa nyaman dengan kehadiran Putra di kehidupannya.
Meski ada beberapa momen ketika Liana merasa khawatir bahwa Putra hanya memanfaatkannya karena kesendirian di tempat tinggal mereka, Putra selalu membuktikan bahwa niatnya murni. Laki-laki itu terlihat sangat mencintai Lia tidak ada tanda-tanda penghianatan sebelum nya.
Hari itu, Lia dan Putra ada janji makan malam bersama. Semakin hari, mereka semakin dekat. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama. Rasa nyaman dan aman di hati Lia semakin kuat kepada Putra. Ia yakin bahwa Putra memang laki-laki yang baik.
"Apa salah nya jika aku mencoba membuka hati untuk Putra" Batin nya.
Lia mengambil ponsel nya. Ia menghubungi Putra untuk bertemu nanti sore sebelum makan malam itu. Ia ingin menceritakan semua masa lalu nya yang kelam kepada laki-laki itu. Yah Lia berpikir jika Putra mengetahui semua nya itu lebih baik dari pada ia mengetahui semua nya dari orang lain. Bukankah suatu hubungan itu tidak boleh ada dusta.
***
"Hay, maaf ya menunggu lama" Ujar Putra saat tiba di sebuah taman tempat yang mereka pilih untuk bertemu sore itu.
"Ya gak apa-apa kok. Aku juga belum terlalu lama tiba di sini" Ujar Lia tersenyum manis.
"Emang nya apa yang mau kamu katakan kepada ku?"
Lia menarik napas nya dalam-dalam dan di hembuskan nya kuat-kuat. Sangat berat rasa nya gadis itu menceritakan aib nya sendiri. Namun, ia harus menceritakan nya untuk kebaikan hubungan mereka ke depan nya.
"Aku harus menceritakan semua nya. Dan apa pun yang terjadi aku harus siap. Jika nanti Putra menghindar dari ku, aku harus terima dengan lapang dada" Batin nya lagi dengan mantap.
"Sebenar nya aku sudah tidak suci lagi Putra. Kesucian ku telah di renggut oleh laki-laki yang tidak bertanggung jawab" Lia mulai bercerita.
Putra mengerut kening nya mendengar cerita Lia. Kaget, yah jelas saja laki-laki itu kaget. Ia tidak pernah berpikir bahwa gadis yang sedang dekat dengan nya waktu itu sudah tidak suci lagi.
"Sekarang terserah keputusan mu. Aku sudah mengatakan hal yang sejujur nya kepada mu. Aku tidak mau ada rahasia di antara kita" Ujar Lia lagi.
Putra tercekat, laki-laki itu masih sibuk dengan pikiran nya. Entah apa yang ia pikirkan saat itu. Melihat Putra masih tidak memberi respon, Lia pun berdiri bermaksud ingin pergi. Harapan Putra akan menerima diri nya apa ada nya kini pupus sudah.
"Tunggu Lia" Ujar Putra pada akhir nya.ia menghentikan langkah nya dan kembali menoleh ke arah Putra.
"Apa pun keadaan mu, aku akan menerima nya. Aku mencintai kamu apa ada nya bukan karena ada apa nya" Ujar Putra dengan mantap.
Mendengar ucapan dari Putra membuat Lia merasa senang. Akhir nya kini ada laki-laki yang mau menerima nya apa ada nya.
"Terima kasih putra" Ujar gadis itu dengan tersenyum lega.
***
"Ternyata Lia bukan gadis yang suci lagi. Tapi aku tidak mungkin meninggalkan nya, secara hanya dia lah orang yang aku kenal dan dekat dengan ku di sini" Batin Putra. Laki-laki itu tampak memikirkan kejujuran Lia tadi sore.
"Yah biarkan saja kami saling dekat. Toh kami belum tentu berjodoh. Karena di sana, aku juga memiliki kekasih Zia. Aku dekat dengan nya karna aku kesepian di sini" Batin Putra lagi. Laki-laki itu memakai pakaian nya karena Lia dan Putra memiliki janji untuk makan malam bersama.
"Ya karena saat ini aku berada di tempat Lia, aku harus membuat nya yakin bahwa aku mencintai nya" Ujar Putra lagi bersiap-siap untuk berangkat makan malam bersama Lia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments