...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
"Kalau nggak kayak gitu, kita nggak bakalan tahu. Apakah benar cowok yang kamu temui waktu itu namanya Angga atau bukan."
"Benar juga sih,"
Aku dan Vira pun sama-sama mengintip ke bawah di mana cowok tadi berada. Terlihat ke dua cowok itu tengah berdiri sambil menghadap ke arah balkon.
"Aih,"
"Kenapa mereka melihat ke arah sini?" Ucap Vira.
"Ya bisa aja kan, mereka berdua penasaran dengan apa yang tadi kita lakukan."
"Udah yuk ah, sebaiknya kita ke kantin saja sekarang. Yang terpenting kita udah tahu,dia kelas XI,"
"Benar juga,"
Aku dan Vira pun perlahan mundur karena takut mereka melihat keberadaan kami berdua.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Sesampainya di kantin, setelah mengambil jatah makan siang kami pun memutuskan untuk makan di meja yang letaknya berada di dekat jendela.
Ini adalah tempat yang paling aku suka, sejak aku masih duduk di SMP dulu.
"Aku masih penasaran banget,"
"Kira-kira aku bakalan ketemu lagi sama dia nggak yah," lanjut ku.
"Ya ampun Xavi, yang sabar dong."
"Kamu kelihatan banget agresifnya, nanti cowok itu takut lagi di deketin sama kamu."
"Ya namanya juga suka,"
Saat kami tengah menikmati makanan kami, tiba-tiba saja mata Vira seolah terkejut melihat sesuatu.
"Kamu kenapa?" Tanya ku heran.
"Sepertinya kalian memang di takdirkan untuk bersama deh,"
"Maksudnya?"
"Itu cowok yang kamu suka,ada di sini saat ini."
" Hah? Serius?"
"Iya......"
Aku pun buru-buru merapihkan rambut ku, supaya terlihat lebih rapi.
"Gimana penampilan ku, udah bagus kan?"
"Iya udah,"
Perlahan aku pun mengintip dan melihat ke arah belakang. Ternyata benar saja, cowok itu tengah duduk dengan kedua temannya sambil menikmati makan siang mereka.
Terlihat dia menyunggingkan senyuman di wajahnya, aku pun langsung terpana melihat senyumannya itu.
"Ya ampun, bisa-bisanya dia tersenyum seperti itu." Ucap ku pelan.
"Vira......."
"Apa?"
"Gimana caranya yah, supaya aku bisa dekat dengan dia."
"Ya mana aku tahu,"
"Sebaiknya kamu habiskan dulu makanan kamu itu, nanti baru kita pikirkan cara untuk mendekati dia."
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Ternyata Angga dan Rangga pun tak kalah penasaran, terlebih lagi Angga yang tak henti memikirkannya.
"Wah kira-kira tadi siapa yah,"
"Apa cuma pendengaran ku saja yang rusak." Ucap Angga.
"Rangga, kamu mendengarnya juga kan?" Lanjutnya.
"Iya......."
"Kalian lihat nggak,siapa yang panggil nama kamu itu?"
"Bisa aja kan, dia itu penggemar kamu." Ucap Bastian.
"Hah penggemar,"
Angga malah di buat kepedean oleh ucapan Bastian barusan. Dia pun senyum-senyum sendirian sambil memainkan bibirnya dengan manja.
"Tapi aku akui sih, di antara kita memang aku lah yang paling populer dan ganteng." Ucap Angga dengan bangganya.
Mendengar hal itu Rangga dan Bastian pun langsung di buat tersenyum dengan tingkah temannya itu.
"Kenapa kalian malah tersenyum kayak gitu? Ini itu fakta sejak lama," lanjut Angga.
"Iya tapi sampai sekarang kamu masih saja jomblo." Timpal Bastian.
"Ish kamu ini,"
"Oh iya, ngomong-ngomong kalian mau ikutan nggak acara malam sabtu besok?" Tanya Bastian.
"Ah acara kamping di Bogor?"Balas Angga.
"Iya itu,
"Ya tentu saja aku ikutlah. Itung-itung buat refreshing ya kan."
"Kalau nggak salah, nanti acaranya bakalan di gabung sama kelas X. Aku tadi dengar dari Rere, ketua kelas kita." Jelas Bastian.
"Ya gak apa-apa lah, mau di gabung sama kelas berapapun itu. Aku nggak masalah,"
"Rangga kamu ikut juga kan?" Lanjut Angga.
"Lihat besok aja,"
"Eh jangan bilang gitu, kamu harus ikutlah."
"Iya......."
"Bentar deh, aku perhatikan dari tadi kedua cewek itu terus melihat ke arah sini." Ucap Bastian.
"Cewek mana?" Tanya Angga penasaran.
"Itu, yang duduknya dekat dengan jendela."
Angga pun langsung melihat ke arah yang di maksud Bastian barusan.
"Anggap saja mereka itu penggemar ku,"
"Aih kamu ini," timpal Rangga.
Rangga pun melihat ke arah dua perempuan yang tengah duduk berdua sambil menikmati makanannya. Matanya langsung tertuju pada perempuan yang rambutnya di ikat.
" Bukan kah dia........" Bisiknya dalam hati.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
"Tuh kan, apa aku bilang. Salah satu dari mereka menyadari kalau kita tengah memperhatikan mereka." Ucap Vira.
Aku pun langsung berbalik dan pura-pura mengobrol dengan Vira.
"Hampir saja kita ketahuan, kamu sih."
"Ya namanya juga aku penasaran."
"Udah ah, sebaiknya kita ke kelas aja yuk."
Vira pun langsung mengajak ku kembali ke kelas. Tidak lupa kami harus membuang dulu sampah dan menyimpan tempat makannya ke tempat penyimpanan barang yang kotor.
Setibanya di dalam kelas, Yosef langsung menghampiri kami berdua.
"Eh barusan aku dapat kabar dari pak Hamdan, katanya malam sabtu nanti kita akan mengikuti acara kamping yang di adakan di Bogor."
"Aku sudah mendaftarkan kalian berdua, soalnya hampir semua kelas X ikut. Aku tadi mau cari kalian, tapi kalian malah nggak ada." Jelasnya.
"Ih kok dadakan banget sih, kita kan belum ijin juga sama orang tua kita."
"Kalian emang lupa yah, bukannya pas hari terakhir kita ospek udah di umumkan. Kalau pas kita masuk nanti bakalan ada acara semacam berkemah gitu." Sambung Olive.
"Lupa......." Balas aku dan Vira bersamaan.
"Dengar-dengar, bukan hanya kelas X aja yang mengikuti acara ini. Tapi kakak kelas kita pun akan berpartisipasi juga dalam acara ini." Jelas Yosef.
"Kakak kelas yang mana maksud kamu?" Tanya ku penasaran.
"Kelas XI......."
"Hah kamu serius? Ya udah kalau gitu daftarkan aku juga. Aku mau ikut,"
Aku langsung semangat mendengar kata kelas XI barusan. Pastinya di sana aku bakalan ketemu sama dengan kak Angga.
"Ih kamu aneh banget, tadi aja kamu seolah menolaknya. Sekarang tiba-tiba aja semangat kayak gitu," ucap Olive.
"Ya kan itu karena kita emang harus kan, mengikuti acara ini. Nanti kalau aku nggak ikut, nilai aku bakalan di kurangi juga kan." Jelas ku.
"Iya benar," Sambung Vira.
"Baiklah......"
Hampir saja aku ketahuan oleh Yosef dan Olive, sebenarnya bisa saja kala aku tidak ikut dalam acara ini. Tapi kapan lagi aku punya kesempatan untuk bisa bertemu dengan kak Angga, kalau bukan ada acara seperti ini.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
"Kami harus bantuin aku nanti selama di sana,"
"Iya tenang aja,"
"Kamu enggak perlu mengkhawatirkan itu." Balas Vira.
"Sekarang gimana caranya supaya kita mendapatkan ijin dari orang tua kita ini. Soalnya kan kita ijinnya mendadak, gara-gara kita lupa dengan pengumuman waktu itu." Lanjutnya.
"Kalau orang tua aku sih, pasti bakalan mengizinkan. Apalagi ini kan acara yang di selenggarakan oleh sekolah," ucap ku.
"Ya semoga saja, kita lihat nanti saja."
"Berarti nanti malam kita udah harus packing dong, mempersiapkan apa saja barang yang akan kita bawa nanti." Lanjut Vira.
"Iya lah......."
"Aku udah nggak sabar banget, nanti bakalan ketemu dengan kak Angga." Ucap ku senang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments