Bab 1: Transmigrasi

Krek!

“Klonel! Apa yang kau lakukan!” Seorang Ibu yang Cukup tua terlihat, Dia mempunyai Rambut keputihan dengan Mata Biru Terang dan beberapa keriput di Wajah Tua nya itu.

“Ibu? Apa maksud mu ibu! “ Klonel duduk kaget menjatuhkan Garpu-nya itu di Meja makan kecil yang terlihat sepotong kue di meja makannya.

Ini berada Di sebuah Rumah yang terlihat rapuh dan lesu dan beberapa peralatan seperti Tv,Ponsel Dll terlihat.

“Kau lihat! Apa yang kau lakukan? Apa kau terus berdiam saja dengan malas?”Amarah ibu itu terus meluap Memarahi Klonel yang terdiam itu menatap sebuah Gelas air yang ada di meja Nya itu.

Gelas itu bergetar pelan menampakkan wajah Putih pucatnya dengan Rambut Pirang nya itu yang terlihat Cukup indah dengan Mata Hitam nya itu.

Detik berikutnya Adalah Pukulan keras yang terdengar lagi dari Ibunya dan sebuah gambaran kabur dengan aneh menutup penglihatan Klonel.

Itu kabur dengan beberapa kabut putih yang terlihat mengelilingi setiap penglihatan nya yang kabur hingga akhirnya penglihatan itu hilang.

…………

“Lucius! Hey apa kau tidur lagi?”

Itu adalah suara pria Cukup muda yang keras terdengar, pria itu membuka Pintu ruangan Yang rapuh yang terbuat dari kayu itu dan wajah Muda nya yang mengenakan Pakaian Kemeja Kusut terlihat

Rambut gelombang nya dan Mata Kuning nya di ikuti rambut pirang yang sedikit mencolok dengan Tambahan Sepatu Boot nya.

“Hey! Lucius! Saatnya Bangun!” Pemuda itu berteriak lagi dan bergegas menghampiri Lucius yang tertidur di meja Yang Kosong itu.

“H-hm?….”

Sembari mengusap matanya Lucius terdiam dan menatap Pemuda yang membangunkannya itu.

Dia adalah Tedy Teman Lucius yang menjadi Satu-satunya kerabatnya.

Lucius bangun dengan wajah lesuh nya itu mengusap dan memegang pelan kepalanya yang terasa menyakitkan itu.

Pandangannya masih kabur dan kamar yang kecil dan lesu itu terlihat perlahan lahan semakin jelas.

“Mimpi itu lagi….”

Ini bukan pertama kalinya Lucius bermimpi seperti itu.

7 hari telah berlalu setelah transmigrasinya ke dunia aneh ini.

Awalnya dia tidak tahu apa yang terjadi, semua itu terus terbayang-bayang bahkan hingga membuatnya tidak memahami apapun.

“Ini menyebalkan…”

“7 hari berlalu dan aku tidak di dunia yang bahkan aku sendiri tidak tahu apa ini”

“Awalnya ku pikir ini hanyalah mimpi, tapi setelah 7 hari berlalu aku bahkan tak kunjung kembali lagi”

“Ini sudah menjadi Hari ketujuh Di Mana Saya tinggal di Dunia aneh ini”

“Ini tidak menyenangkan, Jujur saja saya tidak bisa berbuat apapun di dunia ini, bagaimana orang bisa bersikap ketika dia bangun dan mendapatkan Dirinya di dunia aneh yang bahkan bahasa Dan tulisan sendiri dia tidak bisa memahaminya?…”

Untuk dapat berbicara Lucius dengan jelas dapat merasakan dan berbicara seperti itu keluar dari Mulutnya sendiri.

Tetapi hal yang tidak bisa dia pahami adalah tulisan.

Ini adalah satu-satunya kendalanya, orang yang bahkan hidup tanpa tahu apapun dan tahu masa lalu nya ini sendiri juga membuat Lucius tidak tenang.

“Lucius…. Itu adalah nama Dari tubuh ini”

Benar, ini bukan pertama kalinya dia di panggil dengan Nama Tubuh ini, Sudah Hampir cukup terbiasa Untuk dirinya di panggil dengan Lucius bahkan dia juga tidak banyak memikirkan apapun tentang identitasnya.

Masalahnya adalah di dunia yang aneh ini, dirinya yang hanya seorang Miskin dan tidak tahu apapun tentang dunia ini adalah penyebabnya.

Lucius paham bahwa dia harus tenang, tetapi yang bisa dia lakukan hanya diam dan terus diam, dia berusaha tenang dan memahami keadaannya hingga 7 Hari berlalu tanpa dirinya bisa mendapatkan ketenangan yang dia inginkan.

Ini benar benar hari yang sial….

Hanya Ini satu-satunya petunjuk untuknya sekarang.

Tedy.

“Hey lucius apa kau Ada masalah dengan Otak mu?” Tanya Tedy.

“H-hai Tedy, Maaf sepertinya aku Masih Cukup pusing”

Potongan Rangkaian peristiwa mulai muncul dimana hari-harinya yang suram terangkai di ingatan nya.

Satu-satunya yang dia tahu sekarang adalah nama Tubuh ini dan Kota yang sekarang dia tinggali.

Dengan perasaan Kesal Lucius memegang Kepalanya dan mengerutkan Kening nya, dia berjalan keluar kamarnya itu dengan Kemeja putih yang masih dia kenakan itu.

Wajah nya cukup tampan tidak di pungkiri kecuali Gaya berpakaiannya yang sangat terlihat lesu dan Miskin.

Lucius memiliki Wajah tampan Dengan Mata Biru cerah dan Rambut hitam. Tubuh nya Tinggi mungkin berkisar 179 Cm.

Kecuali Rentang Tubuhnya yang kurus, Wajahnya terlihat dengan jelas sangat Tampan bahkan Untuk standar nya sendiri.

Meski begitu Ini Bukanlah Keindahan dan kenikmatan yang harus dia senangi.

Tangannya yang lembut dan kecil itu memegang Pintu dan keluar.

Hanya dalam Berapa detik langkah Kakinya Pemandangan yang terang dan berisik itu terlihat.

Ini adalah Kota Grizla Yang ada di Bagian Barat Kerajaan Dawnridge.

Hanya ini satu-satunya yang Lucius tahu setelah 7 hari dia tinggal.

Ini adalah Zaman mesin dan Uap serta banyak hal aneh yang tidak dia ketahui.

Hanya satu yang bisa dia katakan.

Di dunia ini, di dunia yang aneh dan menyebalkan ini, dia harus berjuang bertahan hidup mulai sekarang , Bukan sebagai Klonel Si Bodoh berumur 23 Tahun, Tetapi sebagai Lucius Berumur 17 Tahun.

Pemandangan Kota itu bersinar terang, banyaknya Orang dan cerobong asap terlihat di Atas atap-atap rumah, beberapa kereta kuda, dan para Warga yang bergerak sangat berisik terdengar.

Ini adalah Awal dari Malam angin (Januari)

Ini adalah tahun baru bagi Kota indah ini, sejujurnya Dia tidak bisa mengerti lebih banyak lagi jadi dia berpikir Untuk bertanya sesuatu yang berbeda kepada Satu-satunya temannya dan kerabat nya ini.

Tedy.

Tedy juga berasal dari keluarga miskin dan ibu serta ayah nya juga meninggal akibat sakit parah yang di derita orang tua Tedy.

Lucius yang sudah Hidup Cukup lama tanpa orang tua juga satu-satunya bagi Tedy yang tersisa.

“Jujur ini adalah Hal mengagetkan untuk ku juga”

Tidak ada yang bisa dia lakukan ketika dia bertanya kepada Tedy, bahkan tedy juga sempat khawatir apakah Dia sebagai sahabatnya mengalami sakit , itu memunculkan kenangan buruk bagi Tedy yang Hidup melihat Ibu dan ayah nya mati karna kemiskinan Dan penyakit.

Tedy berjalan di belakang Lucius menarik tangannya itu.

“Hey, apa yang akan kau lakukan?” Tedy menggengam tangan Lucius yang lembut dan lemah itu yang mulai bergerak turun menuruni Apartemen kecil tempat mereka tinggal

“Aku Akan bekerja” jawab Lucius dengan penuh tekad nya.

7 hari jujur saja tidaklah waktu yang Mudah untuk dirinya berdaptasi dan siap melakukan banyak hal, dia hanya tidak ingin melihat Sahabat dan Satu-satunya Kunci untuk dia bertahan hidup di dunia ini mati akibat kelelahan bekerja.

Lucius dan Tedy Memiliki kewajiban dan pembagian Kehidupan yang sama.

Mereka menggabungkan tabungan mereka dan hasil usaha mereka Untuk bertahan hidup, hanya inilah satu-satunya cara untuk mereka bertahan di lingkungan yang tidak Kondusif ini.

Bahkan bagi mereka yang adalah rakyat miskin, sudah cukup bersyukur bahwa mereka memiki Sebuah tempat tinggal untuk mereka tinggali .

Episodes
1 Prolog
2 Bab 1: Transmigrasi
3 Bab 2: Tekad
4 Bab 3:Pekerjaan
5 Bab 4: Pekerjaan (2)
6 Bab 5: Belajar Musik
7 Bab 6: Belajar Musik (2)
8 Bab 7: Kesialan
9 Bab 8: Menjiwai Musik
10 Bab 9: Ny. Grace
11 Bab 10: Mimpi Aneh
12 Bab 11: Berusaha Fokus
13 Bab 12: Penyucian
14 Bab 13: Hopeless
15 Bab 14: Hopeless (2)
16 Bab 15: Keterkejutan
17 Bab 16: Keterkejutan (2)
18 Bab 17: Persiapan
19 Bab 18: Pertanyaan
20 Bab 19: Latihan Terakhir
21 Bab 20: Berkat
22 Bab 21: Konser
23 Bab 22: Konser (2)
24 Bab 23: Dua Sisi
25 Bab 24: Dua Sisi
26 Bab 25: Kejadian Tersembunyi
27 Bab 26: Bertahan
28 Bab 27: Bertahan (2)
29 Bab 28: Serangan
30 Bab 29: Demi Serraphel
31 Bab 30: Tidak Terduga
32 Bab 31: Memberanikan Diri
33 Bab 32: Memberanikan Diri
34 Bab 33: Pemandangan Mengerikan
35 Bab 34: Salah Paham
36 Bab 35: Salah Paham (2)
37 Bab 36: Intograsi
38 Bab 37: Rapat Darurat
39 Bab 38: Hal Yang Membingungkan
40 Bab 39:Pekerjaan Yang Menumpuk
41 Bab 40: Rumah Baru
42 Bab 41: Pemikiran
43 Bab 42: Murid-Murid
44 Bab 43: Moonlight Sonata
45 Bab 44: Adanya Sedikit Kejanggalan
46 Bab 45: Siapa dia?…
47 Bab 46: Ritual Jiwa
48 Bab 47: Persetujuan
49 Bab 48: Manor
50 Bab 49: Putri Riestine
51 Bab 50: Hal Aneh
52 Bab 51: Moonlight Sonata
53 Bab 52: Perasaan
54 Bab 53: Waktu Yang Kabur
55 Bab 54: Hati Yang Hancur
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1: Transmigrasi
3
Bab 2: Tekad
4
Bab 3:Pekerjaan
5
Bab 4: Pekerjaan (2)
6
Bab 5: Belajar Musik
7
Bab 6: Belajar Musik (2)
8
Bab 7: Kesialan
9
Bab 8: Menjiwai Musik
10
Bab 9: Ny. Grace
11
Bab 10: Mimpi Aneh
12
Bab 11: Berusaha Fokus
13
Bab 12: Penyucian
14
Bab 13: Hopeless
15
Bab 14: Hopeless (2)
16
Bab 15: Keterkejutan
17
Bab 16: Keterkejutan (2)
18
Bab 17: Persiapan
19
Bab 18: Pertanyaan
20
Bab 19: Latihan Terakhir
21
Bab 20: Berkat
22
Bab 21: Konser
23
Bab 22: Konser (2)
24
Bab 23: Dua Sisi
25
Bab 24: Dua Sisi
26
Bab 25: Kejadian Tersembunyi
27
Bab 26: Bertahan
28
Bab 27: Bertahan (2)
29
Bab 28: Serangan
30
Bab 29: Demi Serraphel
31
Bab 30: Tidak Terduga
32
Bab 31: Memberanikan Diri
33
Bab 32: Memberanikan Diri
34
Bab 33: Pemandangan Mengerikan
35
Bab 34: Salah Paham
36
Bab 35: Salah Paham (2)
37
Bab 36: Intograsi
38
Bab 37: Rapat Darurat
39
Bab 38: Hal Yang Membingungkan
40
Bab 39:Pekerjaan Yang Menumpuk
41
Bab 40: Rumah Baru
42
Bab 41: Pemikiran
43
Bab 42: Murid-Murid
44
Bab 43: Moonlight Sonata
45
Bab 44: Adanya Sedikit Kejanggalan
46
Bab 45: Siapa dia?…
47
Bab 46: Ritual Jiwa
48
Bab 47: Persetujuan
49
Bab 48: Manor
50
Bab 49: Putri Riestine
51
Bab 50: Hal Aneh
52
Bab 51: Moonlight Sonata
53
Bab 52: Perasaan
54
Bab 53: Waktu Yang Kabur
55
Bab 54: Hati Yang Hancur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!