Chapter 4 - Patung emas telanjur dijual

“Akh…” Saat sedang berlari tanpa memperhatikan disekitarnya, tiba-tiba remaja itu menabrak seorang gadis yang sedang membawa tumpukan buku ditangannya.

Karena kehilangan keseimbangan gadiis itu sontak terjatuh bersamaan dengan buku-buku yang sedang dibawahnya.

“Maafkan aku. Aku sedang terburu-buru…”

Ketika gadis itu melihat mata Gudov sambil menyibakkan rambutnya, tiba-tiba Gudov terdiam karena terpanah dengan kecantikannya.

“Aku sungguh minta maaf…”

“Tunggu dulu…” Saat Gudov mau beranjak, seketika gadis itu langsung menahan kaki remaja tersebut.

“Beraninya kau meninggalkanku setelah apa yang kau perbuat,” ucap gadis itu ingin remaja tersebut membantunya merapikan buku-buku yang dibawahnya, yang kini telah berhamburan dilantai akibat ditabrak olehnya.

“Aku tidak bisa, maaf…”

“Gudov Aliksnov beraninya kau,” ucap gadis itu dengan ekspresi seirus, memanggil nama lengkap remaja itu serta tidak mau melepaskan kakinya.

“Eh… Itu… Aku ada… keperluan…” Mendengar gadis itu mengetahui siapa namanya, Gudov lantas menjadi salah tingkah.

“Baiklah…” Gudov pun tidak memiliki pilihan selain membantu merapikan buku-buku yang dibawah gadis itu.

Gudov merapikan kemudian memberikan sebagian buku yang telah disusunnya, namun gadis itu menolaknya.

“Hei… Aku sudah membantumu sekarang. Apa lagi maumu?” Tanya Gudov.

“Kau harus membantuku membawanya,” jawab gadis itu.

“Apa? Aku tidak mau.” Gudov pun terkejut dan lantas menolak untuk membantu gadis lagi.

“Aku tahu kau bahwa selama ini terus memperhatikanku.”

Mendengar ucapan tersebut Gudov pun terkejut hingga membuat mukanya memerah tidak bisa mengelak bahwa hal tersebut memanglah benar.

“Eh, apa yang kau bicarakan?” Ucap Gudov, berpura-pura tidak mengerti dengan pernyataan dari gadis itu.

“Jangan berpura-pura lagi… Aku bahkan beberapa memergokimu sedang memperhatikanku…” ucap gadis itu.

Entah apa tujuan dari gadis tersebut, Gudov pun merasa malu hal yang hanya diketahui olehnya ternyata selama ini diketahui oleh gadis tersebut.

Dia pun seperti merasa terancam dan memiliki pilihan lain, selain membantu gadis membawa buku-buku tersebut.

Walaupun merasa sial karena tiba-tiba menabrak gadis tersebut, namun disaat bersamaan Gudov merasa beruntung karena baru kali ini dia bisa sedekat itu dengan gadis tersebut.

Bukan sesuatu yang tabuh bahwa Gudov nampak tetarik kepada gadis itu, dimana selama ini gadis tersebut merupakan murid perempuan yang cantik serta memiliki segudang prestasi hingga membuatnya menjadi penggemar dari banyak murid laki-laki termasuk Gudov itu sendiri.

***

Setelah berjalan dengan membwa tumbukan buku di tangan mereka, Gudov bersama gadis tersebut akhirnya sampai di sebuah ruangan, dimana di dalamnya sudah berada seorang guru yang tidak sadar bahwa mereka berdua sudah masuk karena nampak sedikit sibuk.

Mereka berdua kemudian menaruh buku-buku yang mereka bawa di atas sebuah meja panjang yang berada di dalam ruangan tersebut.

“Velana, terima kasih sudah membawanya kemari,” ucap guru yang berada di dalam ruangan itu.

“Tidak masalah bu, lagipula aku dibantu oleh murid lain membawanya,” balas perempuan yang ternyata bernama Velana.

“Murid lain…?” Mendengar penjelasan dari Velana, guru itu pun merasa kebingungan karena dia tidak melihat murid lain selain gadis tersebut.

“Dia ada di… Eh…” Velana tekejut tiba-tiba menyadari bahwa Gudov tidak berada disampingnya.

Gadis itu lantas memperhatikan bagian belakang, kembali menengok ke samping dan akhirnya ke depan, namun tetap tidak menemukan Gudov berada di dalam ruangan itu.

“Kalau begitu aku pergi dulu…” Dia pun berpamitan pada guru tersebut dan pergi dari ruangan tersebut.

**

Setelah berada di luar ruangan Velana menengok samping kiri dan samping kanan, memastikan bahwa Gudov masih belum jauh.

“Cepat sekali dia perginya…” Ucap gadis bernama Velana itu, nampak kesal karena tiba-tiba Gudov meninggalkannya tanpa memberitahu kepadanya lebih dulu.

***

Beberapa saat kemudian, terlihat Gudov sampai di sebuah rumah yang merupakan rumah dari salah satu temannya yang bernama Tseydle.

Gudov mengetuk pintu rumah dari temannya dan tidak lama kemudian ayah dari temannya tersebut membukakan pintunya.

“Oh, Gudov yah…” Ucap ayah dari temannya tersebut.

“Paman, apakah Tseydle sudah pulang?” Tanya Gudov.

“Belum… Memangnya kalian tidak bersama?” Tanya balik ayah temannya.

“Tidak paman, aku bahkan sedang mencarinya,” jawab Gudov.

“Kalau begitu, bagaimana kalau menunggu Tseydle di dalam sampai dia pulang?” Tanya ayah temannya.

Gudov pun setuju dengan tawaran dari ayah temannya untuk menunggu Tseydle kembali ke rumahnya.

***

Kemudian di perkotaan, tampak Tseydle bersama dua temannya kini datang mengunjungi sebuah toko yang menjual barang-barang antik.

“Apa disini bisa menjual?” Mereka menghampiri si penjaga toko, kemudian Tseydle bertanya bahwa dia ingin menjual sebuah barang.

“Memangnya barang apa yang ingin kalian jual anak-anak?” Tanya balik penjaga toko itu.

Tanpa pikir panjang, Tseydle mengambil patung emas tersebut, lalu memperlihatkannya kepada penjaga itu.

Saking terkejutnya melihat patung emas tersebut, penjaga toko itu lantas langsung merebut benda tersebut dari tangan Tseydle lalu memeriksanya, apakah benda tersebut merupakan emas asli.

Penjaga tokoh itu mengetuk patung emas tersebut dengan logam lain sehingga memunculkan suara melengking serta bertahan cukup lama. Dia juga mengetes patung tersebut dengan sebuah magnet yang ternyata patung emas itu tidak bisa tetarik oleh magnet tersebut.

“Tunggu disini…” Penjaga toko itu kemudian membawa patung emas tersebut masuk ke sebuah ruangan yang berada di belakangnya.

Tak berapa lama, penjaga toko itu kembali dengan pemilik dari toko tersebut yang kini sedang memegang patung emas itu.

“Apakah kalian yakin ingin menjualnya? Ini adalah emas asli,” tanya pemilik toko itu sambil menyatakan bahwa patung tersebut terbuat dari logam emas yang asli.

“Tentu saja tuan... Kenapa tidak?” Jawab Tseydle dengan yakin.

Mendengar jawaban dari remaja itu, si pemilik tokoh lalu menimbang patung tersebut kemudian memberikan uang kepada mereka bertiga.

“Berat patung ini adalah tiga kilogram… Jadi aku akan memberikan kalian dua ratus Crown untuk perkilogramnya…”

“Baiklah… Terima kasih tuan… Kalau begitu kami pamit dulu.” Tanpa pikir panjang Tseydle langsung mengambil uang tersebut dan membagi rata kepada dua temannya, lalu pergi meninggalkan toko tersebut.

“Darimana mereka mendapatkan patung ini?” Tanya si penjaga tokoh sambil memperhatikan patung emas tersebut.

“Entahlah… Yang pasti kita bisa mendapatkan ratusan ribu kali lebih banyak dibandingkan harga yang kuberikan kepada mereka”

Ternyata Tseydle serta kedua temannya tidak mengetahui harga sebenarnya dibalik patung emas tersebut. Sang pemilik toko lantas memanfaatkan kebodohan mereka dengan hanya memberikan bahkan jauh kurang dari satu persen, dari harga sebenarnya untuk patung emas tersebut.

***

Setelah menjual patung emas itu dan mendapatkan uangnya, Tseydle pun pulang ke rumahnya.

Remaja itu sontak terkejut melihat Gudov berada di dalam rumahnya, sedang menunggunya dengan ekspresi kesal.

“Gudov, kau sudah lama menunggu?” Tanya Tseydle.

Tanpa basa-basi, Gudov langsung menari temannya tersebut keluar rumahnya untuk meminta keterangan.

Episodes
1 Chapter 0 - Prolog
2 Chapter 1 - Gudov Aliksnov
3 Chapter 2 - Patung emas misterius
4 Chapter 3 - Pemimpin negeri Tengal
5 Chapter 4 - Patung emas telanjur dijual
6 Chapter 5 - Pengaruh kekuatan dari patung emas
7 Chapter 6 - Merasa penasaran
8 Chapter 7 - Berlari dari kejaran makhluk buas
9 Chapter 8 - Yermo datang menolong
10 Chapter 9 - Penyerangan pasukan Tengal
11 Chapter 10 - Satu per satu dihabisi
12 Chapter 11 - Yermo vs Galshu
13 Chapter 12 - Venerate diantara para warga
14 Chapter 13 - Pasukan Pavonas datang membantu
15 Chapter 14 - Pasukan Tengal mundur
16 Chapter 15 - Kekangan surgawi
17 Chapter 16 - Para Venerate tingkat atas Pavonas
18 Chapter 17 - Tidak mau untuk pasrah
19 Chapter 18 - Kekuatan yang diincar
20 Chapter 19 - Penyerangan kembali
21 Chapter 20 - Kekuatan pelepasan kedua
22 Chapter 21 - Sebuah perjanjian
23 Chapter 22 - Patung emas berhasil direbut
24 Chapter 23 - Tidak bisa melindungimu lagi
25 Chapter 24 - Kekuatan yang belum sempurna
26 Chapter 25 - Venerate Tengal mundur
27 Chapter 26 - Tempat persembunyian
28 Chapter 27 - Venerate pembasmi
29 Chapter 28 - Enam tahun kemudian
30 Chapter 29 - Kekuatan yang tiba-tiba aktif
31 Chapter 30 - Kota Lavodikvost
32 Chapter 31 - Sosok hitam misterius
33 Chapter 32 - Valoblest sang burung surgawi
34 Chapter 33 - Negeri Chundo
35 Chapter 34 - Hwanghon sang raja senja
36 Chapter 35 - Penipuan meramalkan masa depan
37 Chapter 36 - Berkomunikasi dengan makhluk astral
38 Chapter 37 - Mengatasi masalah yang sedang dihadapi
39 Chapter 38 - Mimpi tentang sebuah pertanda
40 Chapter 39 - Menuju ke wilayah perbatasan
41 Chapter 40 - Menuju ke kota Brinaroz
42 Chapter 41 - Kejadian yang terulang
43 Chapter 42 - Kota Brinaroz
44 Chapter 43 - Tersesat di dalam hutan
45 Chapter 44 - Penyerangan tiba-tiba
46 Chapter 45 - Gudov terdesak
47 Chapter 46 - Identitas para penculik diketahui
48 Chapter 47 - Penampilan Hwanghon
49 Chapter 48 - Putri dari Hwanghon
50 Chapter 49 - Tiga raja dalam satu negeri
51 Chapter 50 - Aryuna menemukan para Venerate Pavonas
52 Chapter 51 - Teknik perpindahan ruang
53 Chapter 52 - Keberadaan yang ditakuti dan disegani
54 Chapter 53 - Dimensi lain
55 Chapter 54 - Areum diincar oleh makhluk-makhluk menyeramkan
56 Chapter 55 - Kembali ke dimensi semula
57 Chapter 56 - Memelihara makhluk astral
58 Chapter 57 - Komunikasi melalui makhluk astral
59 Chapter 58 - Pergerakan para Continent Venerate Chundo
60 Chapter 59 - Para penghalang jalan
61 Chapter 60 - Melawan para Continent Venerate
62 Chapter 61 - Penyaluran energi dari roh jahat
63 Chapter 62 - Pemegang kekuatan makhluk suci selain Gudov
64 Chapter 63 - Kerjasama para Venerate Pavonas dan Tengal
65 Chapter 64 - Kemunculan Gudov
66 Chapter 65 - Continent Venerate Chundo mundur
67 Chapter 66 - Rencana menangani para Venerate pembasmi
68 Chapter 67 - Kecurigaan Venerate Tengal kepada Gudov
69 Chapter 68 - Senjata suci berbentuk tangan bionik
70 Chapter 69 - Pemimpin sejati negeri Chundo
71 Chapter 70 - Jalan masuk kota mistis
72 Chapter 71 - Penyerangan kota Hwangsom
73 Chapter 72 - Yermo melawan dua Continent Venerate
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Chapter 0 - Prolog
2
Chapter 1 - Gudov Aliksnov
3
Chapter 2 - Patung emas misterius
4
Chapter 3 - Pemimpin negeri Tengal
5
Chapter 4 - Patung emas telanjur dijual
6
Chapter 5 - Pengaruh kekuatan dari patung emas
7
Chapter 6 - Merasa penasaran
8
Chapter 7 - Berlari dari kejaran makhluk buas
9
Chapter 8 - Yermo datang menolong
10
Chapter 9 - Penyerangan pasukan Tengal
11
Chapter 10 - Satu per satu dihabisi
12
Chapter 11 - Yermo vs Galshu
13
Chapter 12 - Venerate diantara para warga
14
Chapter 13 - Pasukan Pavonas datang membantu
15
Chapter 14 - Pasukan Tengal mundur
16
Chapter 15 - Kekangan surgawi
17
Chapter 16 - Para Venerate tingkat atas Pavonas
18
Chapter 17 - Tidak mau untuk pasrah
19
Chapter 18 - Kekuatan yang diincar
20
Chapter 19 - Penyerangan kembali
21
Chapter 20 - Kekuatan pelepasan kedua
22
Chapter 21 - Sebuah perjanjian
23
Chapter 22 - Patung emas berhasil direbut
24
Chapter 23 - Tidak bisa melindungimu lagi
25
Chapter 24 - Kekuatan yang belum sempurna
26
Chapter 25 - Venerate Tengal mundur
27
Chapter 26 - Tempat persembunyian
28
Chapter 27 - Venerate pembasmi
29
Chapter 28 - Enam tahun kemudian
30
Chapter 29 - Kekuatan yang tiba-tiba aktif
31
Chapter 30 - Kota Lavodikvost
32
Chapter 31 - Sosok hitam misterius
33
Chapter 32 - Valoblest sang burung surgawi
34
Chapter 33 - Negeri Chundo
35
Chapter 34 - Hwanghon sang raja senja
36
Chapter 35 - Penipuan meramalkan masa depan
37
Chapter 36 - Berkomunikasi dengan makhluk astral
38
Chapter 37 - Mengatasi masalah yang sedang dihadapi
39
Chapter 38 - Mimpi tentang sebuah pertanda
40
Chapter 39 - Menuju ke wilayah perbatasan
41
Chapter 40 - Menuju ke kota Brinaroz
42
Chapter 41 - Kejadian yang terulang
43
Chapter 42 - Kota Brinaroz
44
Chapter 43 - Tersesat di dalam hutan
45
Chapter 44 - Penyerangan tiba-tiba
46
Chapter 45 - Gudov terdesak
47
Chapter 46 - Identitas para penculik diketahui
48
Chapter 47 - Penampilan Hwanghon
49
Chapter 48 - Putri dari Hwanghon
50
Chapter 49 - Tiga raja dalam satu negeri
51
Chapter 50 - Aryuna menemukan para Venerate Pavonas
52
Chapter 51 - Teknik perpindahan ruang
53
Chapter 52 - Keberadaan yang ditakuti dan disegani
54
Chapter 53 - Dimensi lain
55
Chapter 54 - Areum diincar oleh makhluk-makhluk menyeramkan
56
Chapter 55 - Kembali ke dimensi semula
57
Chapter 56 - Memelihara makhluk astral
58
Chapter 57 - Komunikasi melalui makhluk astral
59
Chapter 58 - Pergerakan para Continent Venerate Chundo
60
Chapter 59 - Para penghalang jalan
61
Chapter 60 - Melawan para Continent Venerate
62
Chapter 61 - Penyaluran energi dari roh jahat
63
Chapter 62 - Pemegang kekuatan makhluk suci selain Gudov
64
Chapter 63 - Kerjasama para Venerate Pavonas dan Tengal
65
Chapter 64 - Kemunculan Gudov
66
Chapter 65 - Continent Venerate Chundo mundur
67
Chapter 66 - Rencana menangani para Venerate pembasmi
68
Chapter 67 - Kecurigaan Venerate Tengal kepada Gudov
69
Chapter 68 - Senjata suci berbentuk tangan bionik
70
Chapter 69 - Pemimpin sejati negeri Chundo
71
Chapter 70 - Jalan masuk kota mistis
72
Chapter 71 - Penyerangan kota Hwangsom
73
Chapter 72 - Yermo melawan dua Continent Venerate

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!