Di tengah hutan yang sangat sunyi dengan keadaan gelap mencekam, terlihat seorang remaja dengan warna rambut cokelat berjalan sendirian memperhatikan sekitaran hutan tersebut.
Dari gerak-gerik serta ekspresinya yang seperti kebingungan, remaja itu tampaknya sedang tersesat atau bahkan tidak mengetahui kini sedang berada dimana.
“Gudov…”
“Siapa disana?” Remaja itu tiba-tiba terkejut ketika mendengar sebuah suara dari arah belakang memanggil namanya.
Dia pun menoleh ke belakang sambil dengan ketakutan mencari-cari asal suara yang tak berwujud tersebut.
“Sebelah sini Gudov…”
Ketika mendengar kembali suara tersebut, Gudov seketika menatap sosok hitam yang sedang berada di atas pohon.
“Uwaahh…!” Saking ketakutannya melihat sosok hitam itu, Gudov tiba-tiba langsung jatuh tersungkur.
“Jangan takut Gudov, aku hanya ingin mengatakan sesuatu kepadamu,” ucap sosok misterius itu.
Walaupun sosok misterius itu berkata untuk jangan takut kepadanya, namun Gudov tetap masih merasa ketakutan, pasalnya tiba-tiba melihat sosok hitam menyeramkan dengan memiliki bentuk tubuh layaknya seekor burung berukuran besar, serta memiliki kepala manusia dengan dua pasang mata yang menyala.
“Si… Siapa kau?” Tanya Gudov, memberanikan dirinya untuk bertanya siapa sebenarnya sosok yang dilihatnya itu.
“Tidak penting siapa aku sebenarnya… Aku hanya ingin mengatakan padamu bahwa kau harus segera menyadari kekuatanmu yang sebenarnya, karena jika tidak maka sesuatu yang berharga padamu akan direnggut,” ucap sosok misterius itu, menjelaskan sesuatu pada Gudov tanpa mengatakan siapa dia sebenarnya.
“Apa maksudmu? Aku tidak paham… Menyadari kekuatanku? Memangnya kekuatan macam apa itu?” Ucap Gudov, melontarkan beberapa pertanyaan saking kebingungannya mendengarkan penjelasan dari sosok misterius itu.
“Kau akan mengetahuinya nanti…” Ucap sosok tersebut, tidak lagi memberikan penjelasan yang lebih detail.
Setelah mengatakan hal tersebut, tanpa maksud apapun tiba-tiba sosok itu meluncur dengan cepat ke arah Gudov.
–30 Januari 3000–
“Aaahhh…!” Gudov tiba-tiba terbangun di kamarnya dan menyadari bahwa pertemuannya dengan sosok hitam itu sebenarnya hanyalah sebuah mimpi saja.
“Haah… Haah…”
“Sial… Ternyata hanya mimpi,” gumam remaja itu tidak menyangka bisa memimpikan hal yang menakutkan seperti itu.
Tak lama kemudian, tampak seorang wanita dengan tergesa-gesa masuk ke dalam kamar remaja itu.
“Ada apa Gudov? Kenapa kau berteriak?” Tanya wanita tersebut, ternyata mendengar Gudov sedang berteriak sampai membuat khawatir.
“Tidak apa-apa ibu, aku hanya sedang bermimpi buruk tadi,” ucap Gudov, meyakinkan kepada wanita yang ternyata merupakan ibunya tersebut bahwa tak usah mempermasalahkan teriakannya tadi.
“Ini pasti karena kau terlalu kelelahan membantu ayahmu kemarin malam.”
“Eh, aku sudah lupa… Aku berjanji untuk membantunya lagi hari ini.” Gudov sontak menyadari bahwa dirinya sudah terlambat untuk pergi membantu ayahnya hari ini lagi.
Dia pun segera bangun dari tempat tidurnya kemudian beranjak dari kamarnya untuk bersiap pergi ke kota untuk membantu ayahnya yang berada disana.
***
Gudov Aliksnov seorang remaja berumur lima belas tahun yang tinggal bersama kedua orangtuanya di sebuah kota kecil bernama Vegoblashcensk, wilayah Briseria, sebuah kawasan besar negeri Pavonas yang terletak di benua Antikara.
Gudov berjalan melawati kawasan perkotaan dan kemudian sampai di sebuah pabrik kayu, dimana tempat tersebut dikelolah oleh ayahnya.
***
Gudov berkerja seharian menjadi salah satu karyawan ayahnya di pabrik kayu tersebut hingga malam hari tiba.
“Gudov…” Panggil ayah Gudov sambil menghampirinya.
“Ada apa ayah?”
“Aku lupa mengatakan bahwa tadi sebelum kau datang, tuan Yermo berkunjung…”
“Ada yang ingin dia katakan padamu, dan meminta ayah untuk berpesan kepadamu, tapi maaf ayah tidak ingat karena terlalu sibuk.”
“Memangnya apa yang ingin dikatakannya?” Tanya Gudov.
“Entahlah… Lebih baik kau temui dia saja kensana… Setelah itu langsung pulanglah ke rumah, kau tidak perlu kembali kemari,” ucap ayahnya.
“Baik…” Gudov segera meninggalkan pekerjaannya lalu pergi untuk menemui seseorang yang mencarinya tersebut.
***
Beberapa saat kemudian setelah meninggalkan pabrik kayu milik ayahnya, remaja itu pun sampai di sebuah bangunan yang berada di pinggiran kota, dimana merupakan sebuah tempat suci yang sering digunakan oleh para warga sebagai bangsa Slivan untuk beribadah.
Seseorang yang dicari oleh Gudov sendiri merupakan orang suci yang bertangung jawab sebagai pimpinan dari tempat suci tersebut.
Gudov membuka pintu depan memasuki sebuah ruangan yang luas yang terdapat kursi-kursi panjang ditengahnya.
“Tuan Yermo aku datang…” Karena tidak melihat orang yang mencarinya, remaja itu lantas memanggil orang tersebut, namun tidak kunjung-kunjung datang.
Gudov pun akhirnya duduk pada salah satu kursi panjang tersebut sambil berharap orang tersebut akan segera datang.
Hingga berapa menit pun berlalu, remaja itu pun merasa bosan menunggu. Dia pun berdiri dari tempatnya duduk hendak beranjak dari tempat itu.
“Lama sekali kau datangnya...”
“Uwah…!” Gudov pun sontak berteriak karena kaget tiba-tiba melihat seseorang ketika dirinya menghadap ke belakang.
“Tuan Yermo…” Remaja itu pun langsung menyadari seorang pria dengan penampilan berumur di atas tiga puluh tahun yang berada di depannya itu ternyata adalah orang yang mencarinya.
“Padahal aku sudah menunggumu dari tadi siang,” ucap pria bernama Yermo tersebut.
“Maaf tuan Yermo… Sebenarnya ini salah ayahku karena dia baru saja mengatakan bahwa kau mencariku,” balas Gudov, menjelaskan mengapa dia datang terlambat menemui pria itu.
“Ternyata ayahmu lupa mengatakannya. Aku kira terjadi sesuatu kepadamu,” ucap pria itu merasa legah karena sebelumnya dia sedikit khawatir karena Gudov belum datang menemuinya.
“Bagaimana dengan keadaanmu? Apakah kau mengalami mimpi buruk lagi?” Tanya pria itu.
Gudov merespon pertanyaan pria itu dengan langsung menganggukan kepalanya, lalu menyatakan kepada pria tersebut bahwa hal tersebut benar karena saat semalaman dirinya telah bermimpi buruk bertemu dengan sesosok makhluk hitam dengan memiliki tubuh layaknya seekor burung.
Mendengar penjelasan dari Gudov, pria tersebut langsung menaruh salah satu tangannya ke atas kepala remaja itu lalu memejamkan kedua matanya.
Pria bernama Yermo itu tiba-tiba mengucapkan sebuah kalimat yang sulit untuk dimengerti, ingin mencoba memeriksa remaja tersebut.
Maksud sebenarnya dari pria bernama Yermo itu memanggil Gudov adalah untuk kembali memeriksanya karena Gudov selama beberapa hari ini selalu mendapatkan sebuah mimpi buruk, walaupun baru hari ini remaja tersebut menjelaskan dirinya bertemu dengan makhluk hitam tersebut.
Karena selalu mendapatkan sebuah mimpi buruk, kedua orang tua Gudov sebelumnya memberitahukan kepada pria tersebut. Dia pun berkesimpulan bahwa Gudov sepertinya sedang mengalami gangguan spiritual, diamana remaja itu sedang berada dibawah pengaruh sosok roh jahat, akan tetapi setelah memeriksanya terakhir kali, dia tidak mendapatkan sebuah energi yang negative.
Setelah selesai mengucapkan kalimat yang sulit tersebut, pria itu pun membuka kembali matanya lalu menurunkan tangannya dari kepala Gudov.
“Kau masih sama saja… Tidak ada sosok apapun yang sedang menganggumu,” ucap pria itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments