“Mungkin aku hanya terlalu kelelahan saja,” ucap Gudov.
“Mungkin bisa dibilang seperti itu… Aku bersyukur kau tidak mengalami gangguan spiritual.”
“Tuan Yermo, darimana kau sebelumnya? Kenapa saat aku datang kau lama sama sekali tidak terlihat disini?” Tanya Gudov, tentang keberadaan pria itu sebelumnya.
Mendengar pertanyaan tersebut, pria bernama Yermo itu pun lantas langsung memasang ekspresi terkejut.
“Aku… Eh, itu…” Ucap Yermo dengan tebata-bata.
Melihat sikap pria itu yang terbata-bata saat sedang berbicara, Gudov lantas menjadi curiga.
“Kau terlihat sedang menyembunyikan sesuatu… Katakan padaku, apa yang sebenarnya kau lakukan ketika tidak berada di tempat ini sebelumnya,” tanya Gudov dengan raut wajah penasaran, merasa curiga pria itu sedang menyembungikan sesuatu.
“Baiklah… Aku tadi memang sedang keluar karena berada di kota,” jawab Yermo.
“Memangnya apa kau lakukan disana?” Tanya Gudov lagi.
“Kenapa kau seperti seorang detektif saja?”
“Haah… Ternyata kau memang penasaran… Aku pergi ke kota untuk membeli sesuatu.” Yermo pun terpaksa menjawab mengapa dia pergi ke kota sebelumnya.
“Kau masih penasaran juga? Ini kuperhatkan apa yang kubeli disana.” Yermo sontak mengambil sebuah bungkusan kotak dari dalam saku baju panjangnya.
Gudov seketika terkejut tidak menyangka bahwa isi bungkusan kotak tersebut merupakan sebuah rokok.
Yermo mengambil satu batang dari dalam kotak tersebut kemudian menyalahkan rokok tersebut menggunakan korek yang diambilnya dari saku bajunya juga.
“Yermo Balanouski, beraninya kau melakukan hal seperti itu ditempat suci ini,” ucap Gudov, memarahi pria itu karena dengan santainya merokok di dalam tempat suci tersebut.
“Ini tidak boleh dibiarkan, setidaknya keluar dari sini…” Gudov pun langsung mendorong Yermo untuk keluar dari ruangan tersebut.
“Hei bocah, apa yang kau lakukan? Beraninya kau mengusirku, padahal aku adalah penanggung jawab di tempat ini.”
“Sudah jangan bayak alasan, walaupun kau adalah penanggung jawab di tempat ini, tapi aku juga punya kewajiban untuk melindungi tempat ini.” Gudov tidak peduli dengan ucapan pria itu dan terus mendorongnya untuk keluar dulu dari ruangan tersebut.
***
Setelah sampai diluar mereka berdua kemudian sedikir berbincang tentang sesuatu.
“Setidaknya kau harus berdoa meminta perlindungan dari sang dewa sebelum tidur,” ucap Yermo.
“Aku selalu melakukannya setiap malam,” Gudov pun lantas mengomentari ucapan Yermo karena hal tersebut selalu dilakukannya.
“Hmph… Aneh sekali. Apa mungkin sang dewa memang tidak mau mendengarkan doamu karena selalu bersikap kasar pada orang dewasa,” ucap Yermo, sedikit bergurau dengan perkataannya.
“Heh, sudahlah… Aku mau pulang dulu… Terima kasih sudah mau membantuku.” Tidak mau menggubris kata dari pria itu, Gudov pun lebih memilih untuk beranjak kembali ke rumahnya.
Disaat remaja itu berjalan meninggalkannya, Yermo nampak melihat dengan ekspresi khawatir.
“Makhluk berwujud seekor burung yah… Sepertinya dia sudah mulai menampakan dirinya padamu,” gumam Yermo mengetahui sesuatu tentang mimpi yang dialami oleh Gudov.
“Jika kau tahu siapa dirimu sebenarnya, kemungkinan besar takdirmu akan berubah nak.”
Pria itu seperti mengetahui sesuatu yang berhubungan dengan Gudov, namun dia tidak mengatakannya karena sepertinya menunggu agar Gudov mengetahuinya sendiri.
–31 Januari 3000–
Keesokan harinya, Gudov terbangun dalam keadaan bugar di pagi hari yang indah dengan udara yang segar.
Akan tetapi, remaja itu nampak bingung sudah tidak lagi bermimpi buruk seperti yang dialaminya beberapa hari yang lalu.
Tidak mau terlalu mengambil pusing, Gudov pun akhirnya legah karena hal tersebut tidak terjadi kembali.
Dia beranjak dari tempat tidurnya dan keluar dari kamarnya untuk bersiap pergi ke suatu tempat.
***
Seperti anak-anak pada umumnya, Gudov juga sebenarnya merupakan salah satu murid sekolahan, hanya saja pada hari-hari yang sebelumnya para murid sekolahan sedang dalam masa liburan musim dingin.
Berbeda dengan anak-anak yang lain pada saat liburan, Gudov mengisi waktu liburannya dengan membantu ayahnya bekerja.
Dia sendiri merupakan murid sekolah yang telah duduk di bangku sekolah menengah atas tingkat pertama, dan telah dalam tahun genap setelah liburan musim dingin.
***
“Hei…” Panggil Gudov ketika melihat teman-temannya yang sedang menuju ke sekolah.
“Gudov... Bagaimana hari liburanmu?” Tanya salah satu temannya.
“Iya, seperti biasa saja…” Jawab Gudov, tidak menjelaskan panjang lebar karena teman-temannya sudah mengetahui bahwa dia membantu ayahnya semasa liburan tersebut.
“Oh yah, ada yang ingin kuperlihatkan padamu apa yang kami temukan saat memancing di sungai Mura kemarin hari,” ucap temannya.
“Hah? Memangnya apa itu?” Tanya Gudov, penasaran.
“Tunggu dulu saat sampai nanti.”
“Dasar kau… Selalu membuatku penasaran.” Namun temannya malah membuat Gudov pun lebih penasaran karena harus menunggu mereka sampai di sekolah terlebih dahulu.
***
Beberapa saat kemudian, Gudov bersama teman-temannya akhirnya sampai disekolah, dan kemudian pergi ke tempat yang sedikit sunyi.
Sebelum jam pelajaran dimulai, salah satu temannya kemudian mengeluarkan sebuah benda yang dibungkus oleh kain dari dalam tas yang dibawahnya.
Gudov seketika terkejut ketika temannya tersebut membuka kain tersebut dan memperlihatkan sebuah patung emas berbentuk seorang pria yang berdiri tegak dengan tinggi sekitar dua puluh sentimeter tersebut.
“Bagaimana kalian mendapatkannya?” Tanya Gudov, menjadi lebih penasaran pertama kali mereka mendapatkan patung emas itu.
Salah satu temannya tersebut menjelaskan bahwa kemarin hari mereka pergi memancing di sungai yang berada di pinggiran kota, tiba-tiba mereka melihat sebuah benda mengapung.
Dengan penasaran mereka berkerja sama mengambil benda yang mengapung itu tanpa harus turun langsung ke air sungai tersebut.
Setelah mendapatkan benda tersebut, semua temannya lantas terkejut karena benda yang mereka temukan itu merupakan sebuah patung yang terbuat dari emas.
Akan tetapi, yang membuat mereka lebih terkejut lagi serta merasa penasaran disaat yang bersamaan yaitu mengapa patung tersebut bisa terapung di atas permukaan air, yang padahal beratnya mencapai sekitar tiga kilogram, yang membuatnya benda itu sangat memungkikan untuk tenggelam.
Gudov mengambil benda itu kemudian mengamatinya dengan lebih detail lagi. Dia kemudian merasa bahwa gaya serta penampilan dari patung emas berbentuk pria dewasa itu tidak mirip dengan orang-orang di negeri mereka.
“Eh…” Tiba-tiba Gudov menyadari bahwa penampilan patung tersebut menyerupai seperti penampilan dari para penduduk yang berada di negeri seberang, tepatnya negeri yang berada di seberang sungai tempat teman-temannya memancing.
“Kalian kemarin memancing di sungai Mura kan… Kemungkinan benda ini hanyut dari negeri seberang?” Ucap Gudov, memberitahukan apa yang dia ketahui pada teman-temannya.
Lantas teman-teman tersebut langsung sependapat dengan remaja itu karena melihat gaya berpakaian dari patung emas tersebut.
“Patung ini harus diserahkan pada orang yang bertanggung jawab,” ucap Gudov.
“Memangnya pada siapa kita harus menyerahkannya?” Tanya salah satu dari teman Gudov karena tidak tahu-menahu tentang pihak yang akan bertanggung jawab jika mereka menyerahkan benda tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments