Chapter 3

Langit cerah menemani Zhu Qi Qi berlatih siang itu, dia sangat fokus sehingga tak memperhatikan kedatangan Li Ping ke halaman latihan. Li Ping memperhatikan dengan seksama dari kejauhan. Dia tidak terlalu berbakat dalam seni beladiri dan selalu fokus pada bakat alkimianya. Namun itu tidak berarti bahwa dia sama sekali tidak mengerti tentang seni beladiri. Dia telah memperhatikan Zhu Qi Qi sejak gadis itu menjadi bagian dari Perguruan Du Gu dan dia sangat yakin bahwa putri angkatnya itu memiliki bakat yang luar biasa. Li Ping tersenyum saat dia melihat wajah serius Zhu Qi Qi yang tengah berlatih bersama Zhao Yang. Li Ping menatap kotak di tangannya dan mengambil sebuah pil.

Pil itu berwarna putih bersih, pancaran aura halus yang berpendar di sekeliling pil menunjukkan bahwa pil itu berkualitas tinggi. Li Ping menghampiri Zhao Yang dengan senyum lembut. "Suami, aku rasa ini saatnya membersihkan dantian Qi-Er sepenuhnya," ujar Li Ping sambil memberikan Pil Pemurnian yang ada di dalam kotak.

Dantian: titik fokus untuk melatih qi.

Zhao Yang menatap Zhu Qi Qi dan mengangguk setuju. Salah satu alasan Zhao Yang meminta Zhu Qi Qi menstabilkan kultivasinya adalah karena dia tahu dantian Zhu Qi Qi belum siap sepenuhnya. Mereka sengaja membuat Pil Pemurnian untuk membuka dantian Zhu Qi Qi dan merombak ulang dantiannya. "Qi-Er, kemarilah," panggil Zhao Yang kemudian. Zhu Qi Qi yang mendengar itu langsung membuka matanya, dia berdiri dan langsung menghampiri Zhao Yang.

"Ada apa, Ayah?" tanya Zhu Qi Qi sedikit bingung saat melihat kedua orang tua angkatnya berdiri di hadapannya. Selama beberapa waktu di sini, Zhu Qi Qi hampir tidak pernah melihat Li Ping muncul di halam latihan, jadi ini sedikit mengagetkan.

Li Ping tersenyum melihat wajah bingung Zhu Qi Qi, dia lalu memberikan Pil Pemurnian pada gadis itu, "Makanlah."

Zhu Qi Qi menatap pil dengan bingung, setelah belajar alkimia bersama Li Ping, dia tentunya tahu pil apa itu. Hanya saja dia tidak mengerti mengapa ibunya memberikan pil langka seperti itu padanya. Li Ping tentunya menyadari kebingungan Zhu Qi Qi, jadi dia memberikan beberapa kata dorongan lagi untuk gadis itu. "Makanlah, Putriku. Pil ini akan merekonstruksi dantianmu dan kultivasimu di masa depan akan menjadi lebih stabil." Li Ping tersenyum lembut.

Hati kecil Zhu Qi Qi tersentuh, dia menatap orang tua angkatnya dengan mata penuh syukur. Gadis itu kemudian mengambil Pil Pemurnian dari tangan Zhao Yang dan menelannya tanpa ragu. Setelah pil itu masuk ke perut Zhu Qi Qi, dia bisa merasakan aliran energi dingin merangsek ke tubuhnya, awalanya perlahan, tetapi kemudian menjadi sangat ganas. Di detik berikutnya, Zhu Qi Qi jatuh berlutut karena merasakan sakit yang luar biasa menyerang tubuhnya--terutama di tiga bagian dantian.

Rasa sakit itu semakin menggila, membuat Zhu Qi Qi kehilangan kekuatannya dan tak mampu menopang tubuhnya lagi. Tubuh kurusnya jatuh ke tanah, kulitnya sepucat mayat, sementara bibirnya mulai membiru. Li Ping dan Zhao Yang yang melihat reaksi Zhu Qi Qi juga merasa kaget. Mereka tak menduga reaksi Zhu Qi Qi akan separah ini. Mereka terus memperhatikan Zhu Qi Qi dengan seksama. Li Ping mengerutkan dahinya bingung, dia tahu Pil Pemurnian tak mungkin bereaksi seperti itu. Namun saat dia mencoba membantu Zhu Qi Qi, Zhao Yang menghentikannya.

"Tunggu dan lihat," ujar Zhao Yang. Dia juga sedikit khawatir saat melihat Zhu Qi Qi. Namun dia menyadari ada yang sedikit aneh, Pil Pemurnian yang berfungsi memurnikan tubuh peminumnya seharusnya menghasilkan eksresi racun yang akan dikeluarkan tubuh melalu pori-pori kulit dan muntahan. Anehnya sampai saat ini Zhu Qi Qi sama sekali tak mengeluarkan apapun.

Li Ping sepertinya menyadari kejanggalan ini, dia menatap Zhao Yang dengan wajah penuh antisipasi. Sedikit banyak di dalam hatinya dia berharap Zhu Qi Qi tak memuntahkan apapun dan menerima racun itu sebagai bagian dari tubuhnya. Namun logikanya berkata bahwa itu mustahil, kasus seperti ini sangat jarang, dan bahkan dia tak pernah lagi mendengar tentang teknik yang telah terlupakan ini.

Waktu berlalu sangat lambat bagi Zhu Qi Qi, tetapi tetap sampai ke titik akhir juga. Setelah serangan rasa sakit di seluruh tubuhnya mereda, Zhu Qi Qi menghirup napas dalam untuk menenangkan diri. Seumur hidupnya dia tak pernah merasakan sakit segila ini, dia hampir menyerah dan meminta Li Ping menghentikan semuanya. Namun saat dia mengingat berapa dalam penderitaan Zhu Qi Qi asli, dia menutup mulutnya rapat-rapat dan bertahan.

Zhao Yang dan Li Ping sepertinya menyadari bahwa efek Pil Pemurnian sudah habis, keduanya langsung menghampiri Zhu Qi Qi dengan wajah khawatir. "Qi-Er, tidakkah kau ingin muntah?" tanya Li Ping harap-harap cemas.

Zhu Qi Qi menggeleng pelan, membuat pasangan itu penuh antisipasi. Zhao Yang kemudian maju dan memeriksa Zhu Qi Qi. Dantian Zhu Qi Qi telah dimurnikan dan direkonstruksi ulang. Namun racunnya sama sekali tak di keluarkan. Alih-alih dibuang, racun itu masuk ke aliran darah Zhu Qi Qi dan menjadi satu dengannya, membuat Zhu Qi Qi menjadi manusia racun. Li Ping dan Zhao Yang senang bukan main, keduanya sangat gembira hingga membuat Zhu Qi Qi bingung.

Zhao Yang tertawa terbahak-bahak. Hebat! Benar-benar hebat! Awalnya dia hanya ingin melatih Zhu Qi Qi agar dia bisa kebal terhadap racun, tapi karena bakat istimewa tubuh Zhu Qi Qi, bukan hanya kebal terhadap racun, kini darahnya menjadi racun itu sendiri.

Mereka masih belum tahu seberapa berbahaya racun darah Zhu Qi Qi, tapi Zhao Yang yakin--seiring berjalannya waktu--mereka bisa membuat racun itu menjadi semakin mematikan. Namun tetap aman bagi Zhu Qi Qi sendiri.

"Gadis kecil, sebaiknya kau istirahat dulu dan pulihkan energimu. Kita akan melanjutkan latihan besok," ujar Zhao Yang dengan senyum gembira.

Zhu Qi Qi mengangguk pelan, kemudian berdiri dibantu Li Ping. Mereka lalu pergi ke Hua-yuan.

"Nona," beberapa pelayan yang melihat Zhu Qi Qi dipapah Li Ping langsung maju untuk membantu.

Mereka membaringkan Zhu Qi Qi di tempat tidurnya dan sesuai arahan Li Ping mengganti pakaian Zhu Qi Qi yang sudah basah dengan keringat.

"Qi-Er, Pil Pemurnian itu telah bekerja sangat baik padamu. Ibu tidak tahu apa yang terjadi, tapi pil itu membuat darahmu menjadi satu dengan racun. Sekarang Qi-Er adalah manusia racun, teknik ini sudah ada sejak zaman dulu, tetapi praktiknya sendiri sudah tidak pernah dilakukan sekarang karena tak ada manual yang mencatatnya secara spesifik. Kita bisa katakan kalau ini keberuntungan yang sangat besar." Li Ping menjelaskan apa yang terjadi pada Zhu Qi Qi.

Zhu juga sedikit kaget, dia tak menyangka bahwa dia akan menjadi manusia racun.

Setelah membantu Zhu Qi  Qi, Li Ping lalu pergi agar gadis itu bisa istirahat dengan baik.

Zhu Qi Qi menatap langit-langit kamarnya sambil memikirkan kejadian tadi. Dia masih ingat betapa menyakitkannya pembersihan dantian yang telah dia lalui. Namun bila itu artinya dia bisa menjadi manusia racun, rasa sakit itu jadi pucat dan tak terasa. Zhu Qi Qi tertawa pelan, jadi sekarang dia adalah racun hidup? Darahnya adalah racun yang mematikan? Bukankah ini artinya keluarga Kekaisaran Nan Fang memiliki lebih banyak cara untuk mati?

Zhu Qi Qi tanpa sadar kembali ke ingatannya di kehidupan sebelumnya, dia berasal dari keluarga tradisional yang juga mempelajari kultivasi dan seni beladiri. Sayangnya dia dulu terlalu meremehkan hal itu, membuatnya tak terlalu serius saat belajar dan bahkan sering lari saat jam latihan. Namun dia juga tak bisa disalahkan, di dunia sebelumnya, kultivasi bisa dianggap sebagai omong kosong, berbeda dengan dunia ini. Dia bisa melihat dan merasakan kultivasi secara nyata, bukan sekedar membentuk pikirannya. Zhu Qi Qi menghela napas dan berjanji dalam hati, dia tak akan lari seperti sebelumnya. Dia akan belajar dan berlatih dengan baik karena dia tahu seberapa pentingnya beladiri dan kultivasi pada masa ini.

Tekad itu telah tertanaman di dalam dirinya yang sekarang. Matanya memancarkan sinar dingin yang kejam. Sementara di wajahnya, sebuah seringai licik menghias, membuat tampilannya yang indah menjadi terasa berbahaya.

Waktu berlalu dengan cepat dan pagi kembali menyingsing. Zhu Qi Qi yang bersemangat bangun pagi-pagi sekali dan melanjutkan rutinitasnya. Dia menyelesaikan latihan paginya lebih cepat dan kemudian melesat ke halaman Li Ping dan Zhao Yang.

Di sepanjang jalan menuju halaman orang tua angkatnya, Zhu Qi Qi bisa melihat kesibukan di perguruan itu. Dia memperhatikan mereka dan menganggukkan kepalanya. Dia tahu setiap orang di perguruan adalah kultivator. Bahkan pelayan yang biasa membantunya menyiapkan air mandi juga adalah seorang kultivator. Hanya saja dia tidak menyadari bila semua orang sudah mulai berlatih sepagi ini. Sama sekali tak menyadari bahwa dialah penyebab berubahnya jam berlatih semua orang.

"Ayah, Ibu. Bolehkah aku masuk?" Zhu Qi Qi bertanya sopan setelah mengetuk pintu halaman orang tua angkatnya.

"Qi-er, masuklah, Nak." Jawab suara lembut dari dalam ruangan.

Zhu Qi Qi membuka pintu gerbang bulan dan memasuki halaman orang tua angkatnya. "Duduklah di sini," ujar Li Ping sambil menepuk tempat di sebelahnya. Halaman itu sangat asri dan menenangkan, membuat Zhu Qi Qi terkagum-kagum.

Zhu Qi Qi melihat Li Ping dan Zhao Yang tengah duduk di halaman mereka, menikmati teh hangat di pagi hari. Saat Zhu Qi Qi melihat keduanya, dia teringat pada film kolosal yang pernah ditontonnya di kehidupan sebelumnya. Zhu Qi Qi mendekat dan duduk di sebelah Li Ping. "Ayah, Ibu. Putrimu ingin meminta izin,"  ujar Zhu Qi Qi sambil menatap keduanya bergantian.

"Tentang hal apa, Nak?" Zhao Yang memperhatikan Zhu Qi Qi seksama.

"Ayah, bisakah aku kembali ke tempat pengasingan? Aku ingin memastikan siapa yang berniat membunuhku. Dia menyebut dirinya sebagai permaisuri, tapi permaisuri adalah ibuku. Aku tahu beliau sangat menyayangiku. Jadi mustahil bila itu adalah beliau." Zhu Qi Qi sedikit ragu apakah mereka akan mengizinkannya atau tidak, tetapi dia benar-benar ingin memastikan apa yang sebenarnya terjadi.

"Gadis kecil,kau berhak mencari tahu kebenarannya. Ayah hanya ingin kau berlatih dengan rajin. Selebihnya kau bisa melakukan apa yang kau inginkan." Zhao Yang berkata.

Zhu Qi Qi mengangguk dan berterima kasih pada Li Ping dan Zhao Yang.

--oOo--

Terpopuler

Comments

Yunita Widiastuti

Yunita Widiastuti

💪

2023-09-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!