Chapter 1

New York, 13 September 2017

Suara berisik di luar menarik perhatian gadis cantik yang tengah fokus dengan layar komputernya, dia adalah Jasmine Chen. Seorang genius di bidang IT. Bakatnya yang luar biasa diakui oleh rekan dan musuhnya. Namun semua kesuksesan ini terlalu gemilang hingga menumbuhkan kesombongan dalam diri gadis muda itu.

Dia cerdas dan multi talenta, berasal dari keluarga kaya di China yang begitu dihormati, membuat sikapnya menjadi salah satu aspek negatif dari diri gadis itu. Di matanya, semua orang lebih rendah dari dia.

Jasmine telah meninggalkan rumah keluarganya dan kini tinggal sendiri di New York. Selain untuk mengejar impiannya sebagai IT Analyst hebat, hal itu juga demi menjauh dari keluarganya. Dia adalah anak sulung dari Keluarga Chen dan memiliki ibu dan nenek yang sangat berisik.

Mereka memegang teguh tradisi, memaksa Jasmine mempelajari seni beladiri dan pengobatan tradisional. Keluarga mereka juga menjunjung tinggi tradisi dan kepercayaan akan para dewa. Hal yang sangat bertentangan dengan Jamine yang menjunjung tinggi teknologi. Alhasil, saat dia sudah mencapai usia dewasa, Jasmine Chen pergi dari rumah dan meninggalkan keluarganya.

Dia kini tinggal di New York, melakukan pekerjaan impiannya dan hidup dengan sangat baik. Jasmine mendengus kesal karena suara berisik di luar itu tak kunjung berhenti. Jadi, dia memutuskan untuk keluar dan memeriksa keadaan--selain itu juga untuk membuat siapapun yang membuat suara berisik itu menyesal telah menganggunya. Saat Jasmine membuka pintu, dia tak menduga, sesuatu berwarna hitam legam seukuran genggaman tangan melayang ke arahnya.

Bang!

Jasmine langsung terjatuh saat logam itu menyambar kepalanya. Dia terbaring tak berdaya di lantai. Jasmine bisa mendengar suara teriakan orang-orang di sana. Namun dia tak punya tenaga untuk bangun, tubuhnya semakin lemah.

Hal terakhir yang dia ingat adalah dia bermandikan cairan merah kental yang hangat, darahnya sendiri.

--oOo--

Istana Dalam Kekaisaran Nan Fang.

Istana dalam merupakan tempat para wanita kaisar dan keluarga inti kekaisaran tinggal.

"Ben gong memanggilmu karena ben gong memiliki tugas khusus untukmu. Bunuh Zhu Qi Qi," ujar seorang wanita berparas cantik yang tengah duduk malas di taman istana. Dia adalah Bai Shin Yue, orang yang baru saja disahkan menjadi Permaisuri Kekaisaran Nan Fang—tepat di hari pemakaman permaisuri sebelumnya.

Ben gong: cara wanita kekaisaran memanggil dirinya/aku.

Seorang pria besar di depannya mengangguk dan kemudian menghilang. Bai Shin Yue tersenyum puas, akhirnya impiannya selama ini menjadi nyata.

Setelah mengirim Zhu Qi Qi keluar dari istana, tanpa diduga permaisuri meninggal karena penyakitnya. Bai Shin Yue yang telah meracuni permaisuri sejak lama—tetapi selalu gagal—akhirnya bisa melihat kematian wanita yang paling dibencinya. Terlebih lagi saat ini posisi yang selalu dia dambakan akhirnya menjadi miliknya. Ah, ini semua bagai kumbang putus tali.

Bagai kumbang putus tali: lancar tanpa hambatan apapun.

"Muhou, bagaimana?" Seorang gadis cantik baru saja memasuki ruangan, dia adalah Putri Zhu Qian Meng. Putri yang tersohor dengan bakat dan parasnya yang sangat cantik.

Muhou: cara putri memanggil permaisuri/ibu.

Bai Shin Yue tersenyum lebar melihat putrinya. Dia adalah gadis muda yang luar biasa. Kulitnya putih dan halus. Wajahnya bagai peri dari surga. Kecantikannya seolah dapat menghancurkan sebuah negara.

"Tenanglah Meng-er, semuanya berjalan dengan baik." Bai Shin Yue tersenyum senang. Senyumnya bahkan menjadi semakin cerah dari waktu ke waktu.

Er: sayang.

Keduanya tertawa puas, seolah seluruh dunia kini berada di bawah kendali mereka. Benar-benar pasangan ibu dan anak yang cocok, berwajah malaikat, tapi berhati iblis. Namun itu bukanlah sesuatu yang mengherankan. Di dunia dimana yang kuat memegang kendali, hal seperti ini lumrah terlihat.

Sementara itu di sebuah rumah pengasingan di tengah Pegunungan Dou yang jauh dari ibukota kekaisaran. Zhu Qi Qi duduk di kamarnya sambil menatap ke luar jendela, matanya menatap nanar pohon-pohon besar yang menutupi seluruh halamannya. Dia menderita di pengasingan karena tuduhan palsu yang dilimpahkan padanya.

Zhu Qi Qi menangisi nasibnya. Kenapa kaisar begitu tak adil padanya? Kenapa dia selalu pilih kasih?

Di saat gadis itu tengah menangis. Dia mendengar keributan di luar. Suara dentingan pedang sampai ke telinganya dan membuat tubuh kurusnya bergidik ngeri. Zhu Qi Qi tak bisa berkultivasi, jadi dia hanya bisa mencari cara untuk sembunyi. Sayangnya sebelum dia dapat bersembunyi, dia merasa seolah seluruh tubuhnya terbakar.

Horor memenuhi mata gadis itu saat dia melihat tangan kurusnya telah membiru—dia telah diracuni. Air mata Zhu Qi Qi mengalir membasahi pipinya. Dia kesakitan dan ketakutan, tubuh kecilnya yang sudah lemah merangkak ke arah pintu, mencoba mencari pertolongan walaupun dia tahu tak akan ada yang bersedia menolong putri yang di buang sepertinya.

Zhu Qi Qi tersedak tangisnya dan jatuh ke lantai. Harapan di matanya sirnah saat dia menghembuskan napas terakhirnya. Mata nanar gadis itu tertutup dengan kekecewaan. Namun setelah mata Zhu Qi Qi tertutup, mata itu kembali terbuka dengan jiwa Jasmine Chen yang mengisinya.

--oOo--

Jasmine menatap jemari kurus di depannya dengan wajah dingin. Dia ingat, dia telah masuk ke tubuh Zhu Qi Qi dan mewarisi ingatan gadis malang itu. Setelah bersusah payah mencoba mencari pertolongan, dia terjatuh dan ditolong oleh seorang pendekar wanita. Saat ini dia berada di rumah pendekar itu dan di rawat dengan baik oleh mereka. Jasmine mendengus, bahkan orang lain bisa lebih baik pada Zhu Qi Qi dari pada keluarganya sendiri.

Jasmine membenci semua orang yang telah membuat Zhu Qi Qi menderita dan berniat untuk membalasakan dendam Zhu Qi Qi. Namun dia juga bertanya-tanya, bukankah permaisuri adalah ibu kandung Zhu Qi Qi. Lalu kenapa permaisuri menginginkan kematiannya?

Jasmine merasa ada yang aneh. Dia harus menyelidiki semua ini.

Jasmine berdiri dan kemudian melangkah keluar. Setelah membuka pintu, dia melihat beberapa yatou. Mereka langsung membungkuk saat menyadari kehadirannya. "Xiaojie, tuan meminta Anda istirahat dulu. Tubuh Anda masih lemah," ujar seorang gadis pelayan.

Yatou: pelayan perempuan.

Xiaojie: Nona muda.

Jasmine hanya diam, sejujurnya dia masih bingung dengan semua ini. Siapa mereka? Dimana dia? Walaupun dia mendapat seluruh ingatan pemilik tubuh ini, tapi tetap saja semua ini membingungkan.

"Dimana laoye? Bisakah aku menemuinya?" tanya Jasmine.

"Nubi akan mengantarkan Anda," ujar salah seorang pelayan yang tidak berani membantah saat melihat wajah kesal Jasmine.

Nubi: cara pelayan wanita menyebut dirinya/aku.

Pelayan itu lalu menunjukkan jalan bagi Jasmine. Mereka menuju ke bagian barat fu. Di sana terlihat beberapa orang sedang berlatih. Dan seorang pria setengah baya sedang berkeliling memeriksa mereka.

Fu: kediaman.

Pria itu tersenyum saat melihat Jasmine, membuat Jasmine sedikit bingung. Dia ingat dia tidak mengenal orang ini. "Kau sudah lebih baik, gadis kecil?" tanyanya pria itu kemudian.

Meskipun bingung, Jasmine tetap mengangguk dan sedikit tersenyum.

"Ayo, lebih baik masuk ke dalam." Pria itu mengajak Jasmine masuk ke bagian dalam halaman. Di sana dia melihat seorang wanita cantik yang tengah meramu di depan tungku.

"Ah, gadis kecil. Kau sudah bangun?" wanita itu menyapanya lembut sebelum menyerahkan sebuah mangkuk pada pelayan di sebelahnya dan langsung menghampiri Jasmine.

"Kemari, duduklah di sini," ujarnya sambil menarik Jasmine ke sebuah tempat duduk.

Jasmine mengikutinya dengan patuh. Setelah dia duduk, pria dan wanita itu ikut duduk di hadapan Jasmine dan tersenyum cerah padanya.

Jasmine yang merasa sedikit tidak nyaman akhirnya membuka suara, “Anda adalah …”

“Ah. Kami lupa mengenalkan diri. Aku adalah wanita tua kemarin, ibu angkatmu. Pria ini adalah suamiku—ayah angkatmu.” Wanita cantik itu menjelaskan dengan tawa kecil.

Jasmine akhirnya mengerti, jadi mereka adalah orang yang menyelematkannya kemarin. Namun seingatnya mereka adalah pasangan tua, sama sekali tidak terlihat seperti saat ini.

“Kami menggunakan penyamaran kemarin.” Wanita itu menjelasakan saat melihat wajah bingung Jasmine.

Jasmine mengangguk mengerti. Di dunia dimana kultivasi ada, tentunya teknik penyamaran seperti itu bukan hal yang aneh, kan?

"Kau pasti belum mengenal kami." Wanita itu kembali membuka suara, dia lalu berdiri dan duduk di samping Jasmine. Meraih tangan kurus gadis itu dan menggenggamnya lembut.

Jasmine menatap dan memperhatikannya dengan seksama. "Aku adalah Li Ping dan ini adalah suamiku, Zhao Yang," Li Ping mulai menjelaskan.

"Kami adalah pemimpin Perguruan Du Gu," lanjutnya dengan senyum ragu.

Jasmine menangkap keraguan itu dan menganggukkan kepalanya, kini dia mengenal siapa mereka. Berdasarkan ingatan Zhu Qi Qi, Perguruan Du Gu adalah perguruan hitam yang membesarkan banyak pembunuh bayaran hebat. Sekelompok orang yang selalu mengerjakan pekerjaan kotor dan dikenal karena keahlian racunnya yang sangat luar biasa.

Jasmine menganggukkan kepalanya mengerti. "Kau tahu siapa kami, gadis kecil?" Kini Zhao Yang lah yang bertanya.

Jasmine mengangguk. Membuat Zhao Yang dan Li Ping saling tatap. "Tidakkah kau merasa takut?" tanya Li Ping.

"Kenapa harus takut? Kalian menyelamatkanku," jawab Jasmine tenang. Benar-benar tak ada rasa takut di mata dan suaranya. Hal ini membuat Zhao Yang tersenyum puas.

"Hei, nak. Jadi, siapa dirimu?" Sebenarnya Jasmine tak mengharapkan pertanyaan itu muncul. Sejujurnya dia masih belum mempercayai kedua orang ini. Dia masih belum tahu apakah mereka kawan atau justru lawan.

Tapi mengingat apa yang diucapkan Zhao Yang kemarin sebelum menyelamatkannya, dia menjadi sedikit yakin. "Aku adalah Zhu Qi Qi, putri dari kekaisaran Nan Fang," jawabnya tenang.

Jasmine bisa melihat kekagetan di wajah sepasang suami istri itu. Tapi kemudian keduanya kembali tenang. "Jadi, apa yang terjadi padamu, nak?" tanya Li Ping.

"Aku diasingkan karena tuduhan palsu dan kemarin seseorang yang menyebut dirinya permaisuri mengirim orang untuk membunuhku." Tak ada perubahan ekspresi di raut wajah Jasmine, hanya saja matanya menjadi semakin dingin. Dia punya mata yang begitu mengintimidasi.

Li Ping menatapnya sedih dan bersimpati untuknya. Anak ini memiliki semangat juang yang tinggi, membuat hati kecilnya sebagai seorang wanita teriris. “Lalu apa yang akan kau lakukan, Nak? tanyanya pelan.

"Apa lagi? Balas dendam tentunya." Sebuah seringai dingin terbit di bibir Jasmine saat dia mengucapkan itu.

Berbeda dengan Li Ping yang bersimpati, Zhao Yang tertawa. "Dengarkan aku gadis kecil, aku dan istriku tak mempunyai anak. Dan kemarin aku sudah mengatakan bahwa kau akan menjadi putriku. Aku akan mengajarimu ilmu beladiri dan racun. Akan ku jadikan kau pendekar terhebat di Nan Fang sehingga kau bisa membalaskan dendammu pada orang-orang bodoh itu," ujar Zhao Yang penuh keyakinan.

"Terhebat di Nan Fang?" Jasmine terkekeh pelan, "tapi, ayah. Putrimu ini ingin menjadi yang terhebat di jianghu."

Mendengar jawaban putri angkatnya itu, Zhao Yang tertawa kuat. "Ya, tentu saja, kau akan jadi yang terhebat di jianghu."

Jianghu: dunia persilatan.

--oOo--

Terpopuler

Comments

Yunita Widiastuti

Yunita Widiastuti

🌻

2023-09-20

0

NZGuan

NZGuan

lanjut lagi~~~

2023-06-24

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!