*Wina Pov
"Elpida.. Ayolah.. ada apa denganmu? Mengapa kau harus sakit?? Padahal aku berniat membantumu.." Keluhku mengompresnya dengan air hangat. Sejak pagi dia demam, untunglah hari ini tidak ada kelas alias kelasku online. Aku jadi bisa mengurusnya. "Apa yang terjadi padanya sebenarnya.. bukankah seharusnya dia bahagia karena kemarin aku berjanji membantunya.." Tanyaku lagi dengan dia masih menutup matanya sambil menahan rasa sakit. "Dia tak mau makanan dari dunia ini sejak tadi.. bagaimana caraku menyembuhkannya?" Keluhku dalam hati.
Seketika Sari menelfon. Ternyata dia sudah menelfonku sejak siang hari tadi. "Halo.. Assalamualaikum.. ada apa sar?"
"Waalaikumsalam.wr.wb.. ada yang ingin ku ceritakan padamu.
"Apa itu?" Tanyaku.
"Tapi, kuharap kau tak menganggap ku gila.. atau semacamnya.. aku bertemu dengan makhluk bola berbulu.." Ucap Sari yang seketika itu aku melihat Elpida yang membuka matanya dan berkata "itu alger.. kakak.. alger.." Ucapnya
"Maksudmu.. Alger?" Tanyaku pada Sari yang terdiam sejenak. "Bagaimana kau bisa tau?" Tanyanya yang mencari keberadaan alger di kostnya namun nihil tidak ada. "Elpida.. adiknya ada bersamaku.. dia sedang demam.. bisa kau tanyakan pada alger apa yang harus kulakukan?" tanya ku.
"Aku tidak bisa menemukannya.. kemana perginya makhluk aneh itu.." Ucap Sari.
"Aku disiniiii.. didalam sini!!" ucap suara yang dibuat sok imut sama seperti elpida. Bedanya suara itu adalah suara anak laki-laki.
"Tas? Bagaimana kau bisa di tasku?" Tanya Sari me loudspeaker ponselnya dan membuka tasnya.
"Bagaimana kau bisa berubah mejadi buku?" Tanya Sari lagi.
"Aku memiliki kekuatan ku sendiri.. selama di dunia kalian aku bisa meniru beberapa benda kecil sehingga aku tidak ketahuan.." Ucap suara itu.
"Apa itu alger?" Tanyaku dengan Alger yang terkejut dan mendekati ponsel Sari.
"Benda kotak ajaib milik kalian yang memiliki suara.. bagaimana bisa tau namaku?" Tanyanya.
"Alger.. dengar aku tidak tau bagaimana kau bisa bersama Sari.. yang jelas Elpida sedang demam dia tak ingin makan atau pun minum obat manusia.. apa yang harus ku lakukan?" Tanyaku.
"Kau tidak akan bisa menyembuhkannya meski merawatnya. Dia hanya bisa disembuhkan dengan spirit yang dimiliki putri Philia atau pangeran philip.." Ucapnya membuatku bingung.
"Bagaimana aku bisa menemukan mereka?" Tanyaku.
"Kitab ijabah mungkin bisa manjadi petunjukmu.. tapi.. kitab ijabah hanya satu dan ada pada kami, bagaimana kau akan menemukannya.." Ucap Alger lagi.
"Apa maksudmu kitab ijabah ada pada kalian? Kitab ijabah ada padaku.. lalu apa yang harus kulakukan?" Tanyaku lagi.
"Hah?? Apa kau serius Win? Lalu yang ada pada ku ini apa?" Tanya Sari.
"Lupakan soal itu! Kita bisa membahasnya kapan-kapan.. tapi, mumpum masih jam 7 beritahu aku cara agar aku dapat bertemu dengan spirit putri philia atau pangeran philip itu.." Ucapku lagi.
"Didalam kitab ijabah kau bisa buka di sampul kitab dibagian belakang.. bisakah kau membacanya? Kami tidak ada yang bisa membaca tulisan itu.." Ucap Alger.
"Tulisan Arab melayu.." Ucapku dan Sari serentak. Kami memperhatikan tulisan
"حاتي تيغوح ڤاذا كيبيناران اكان مينچيڤتاكان كيكواتان يانغ بيسار ذاري حاراڤان"
well, dah lama gak liat tulisan model begini "Ha..ti.. te..guh.. pada.. ke.. be..nar..an.. akan.. mencip..takan.. k..kekuatan.. yang.. besar.. dari.. harapan.. aaa.. Hati Teguh Pada Kebenaran akan menciptakan kekuatan yang besar dari harapan..." Bacaku dengan kitab itu bercahaya membuatku terkejut "eeeehh.. kitabnya.."
"Apa yang terjadi?" Tanya Sari.
"Kitab ijabahnya melayang dan bersinar.." Ucapku membuat Sari terdiam. Sementara Alger memperhatikan ponsel Sari mengharapkan kabar baik. Cahaya dari kitab utu seakan keluar dan mengelilingi kamarku dan melingkar di pergelangan tangan kananku tepat di jari telunjukku.. "Cincin apa iniiiii!!!!!! Hei!! Aku memang akan membantu kalian menyelamatkan penduduk kalian dan orang-orang tapi aku tidak bilang aku akan mengorbankan jariku hingga bisa dipasangkan cincin!! Cincin apa ini!!!" Bentakku kesal karena tidak terlalu menyukai memakai cincin.
"Cincin itu yang akan membantumu menemukan pangeran atau putri.." Ucap Alger.
"Tapi tetap saja.. mengapa harus cincin.. setidaknya kalung atau gelang, atau anting, atau bisakan berupa tanda saja di tubuhku entah di dahi ku atau di punggung telapak tanganku gitu.. atau bisa juga di lensa mataku!! Jadi kek aku tuh bisa lihat hologram.. hehehe.. ndeh.. absurdnya diriku.. maaf, tapi aku bilang begitu agar aku tak perlu melepas atau memasangnya saat makan.. aku suka makan pakai tangan karena Itu sunnah Nabi!!" ucapku dan seketika Kitab Ijabah merespon dan langsung menyinari Cincin dan memindahkannya ke wajahku. "Apa yang..." Ucapanku dikabulkan dan buku itu masuk ke dahiku. "Tunggu!!! Apa kau benar-benar ke dahiku? Tunggu ini juga ke mataku.. aku bisa melihat daftar sejarah kerajaan kalian.. wah.. what!!! Ternyata kau dan elpida... Adalah.. Pangeran dan Putri???!!!" Tanyaku langsung melihat Kaca.
"Beneran di ijabah dong.. alger.. apa aku bisa membuatnya jadi kasat mata?" Tanyaku.
"Kau yang memintanya.. tinggal tutup matamu dan harapkan yang kau mau..." Ucap Alger dengan aku mengikutinya dan seketika aku melihat "aah.. udah mataku udah gak berwarna lagi.." Ucapku.
"Wina.." Ucapan Sari terdengar Tegang disana.
"Apa kau serius ingin membantu mereka??!! Bagaimana jika kau mati saat bertarung dengan para monster??" Tanya Sari.
"Monster? Monster apa yang kau bicarakan?" Tanyaku.
"Eh??? Memangnya kami tidak harus melawan monster?" Tanya Sari pada Alger.
"Tidak ada monster Sari.. kita hanya akan melawan manusia yang memiliki sihir jahat.. Lagi pula aku yakin Allah pasti melindungi kita!!" ucapku.
"Tapi.."
"Berhenti!!!!! Apa kau begitu membenciku dan dunia kami??!!! Jika kau tidak ingin membantu kami jangan membuat sahabatMU menjadi RAGU dalam Niatnya!!" Bentak alger yang terdengar sambil menangis.
"Adikku sedang sakit disana.. dia pasti sedang merindukan ku..!! Dan dia juga pasti juga sangat ingin kembali ke Phile kingdom!!! Dia juga pasti memikirkan rakyatnya yang kesulitan.." Ucap Alger dengan aku yang diam menutup mata dan mengaktifkan tanda di dahi serta membuka mataku dan melihat posisi mereka dikamar kost Sari. "Wah.. kost kamar Sari seperti itu ternyata.." Batinku yang kemudian melihat Sari terdiam melihat Alger yang menangis.
"KAMI juga berharap kami bisa melakukan sesuatu.. seharusnya kami tidak menganggu dimensi manusia.. tapi manusialah yang menggangu dimensi kami lebih dulu.. aku tau kalian bukan bagian dari manusia itu.. tapi, ini menyebalkan!! Aku dan adikku adalah seorang putri dan pangeran.. Raja dan Ratu telah terbunuh dan permata mereka hancur karena menyelamatkan kami.." Ucapan alger membuatku mematikan ponselku agar Elpida tidak mendengarnya dan aku melihatnya dari mataku saja.
"Aku tidak bermaksud begitu.." Ucap Sari. "Lalu apa?!! Kau bahkan tak ingin membantu kami meski kitab ijabah telah memilihmu!! Kau malah ingin membuat sahabatmu ragu.." Ucap Alger.
"Maaf.. sepertinya aku membuat kau sakit hati.." Ucap Sari keluar dari Kostnya meninggalkan Kitab ijabah dan pergi keluar.
"Alger.." Ucapku dengan Alger bingung tidak melihat ponsel yang sudah dibawa Sari namun ia bisa mendengarku.
"Tidak usah bingung.. kurasa karena kitab ijabah ditinggal aku jadi bisa berbicara denganmu.." Ucapku.
"Wina..."
"Tolong.. jangan terlalu keras pada Sahabatku itu.. dia.. sudah mengalami kehidupan yang begitu berat.. Dia itu sering tersenyum walau ia sedang ada masalah dan selalu tersenyum untuk teman-temannya. Dia tidak pernah mau berbagi masa sulitnya padaku.. tapi, anehnya aku selalu merasakan kesedihannya.. agak sok tau yah.. tapi.. itu yang kurasakan.." Ucapku.
"...."
"Sari bukannya tidak ingin menolong.. tapi kau dengar dengan cara dia mengatakan monster? Dia takut.. dia juga hawatir barusan padaku karena aku begitu yakin bisa mengalahkan para penyihir.. sebenarnya aku juga tidak berani sih.. aku tak memiliki keberanian setinggi itu.. aku sedikit berterimakasih juga padamu karena sempat menghentikannya tuk membuatku ragu.. walaupun sekarang aku mulai ragu.. hahahaha.. jangan hawatir.. aku akan lakukan yang terbaik!!" Ucapku.
"Tuh Kan lihat.. kau mulai ragu.. jika tadi aku tak menghentikannya mungkin kau akan berhenti.." Ucapnya yang berkaca-kaca lagi.
"Dengar.. aku jarang menarik perkataan ku.. tapi, Sari adalah Orang terbaik yang pernah kutemui.. dia benar-benar baik.. kau.. hanya belum mengenalnya.. jangan berkata buruk tentangnya.. baiklah.. aku tengah siap-siap keluar rumah.. aku akan mencari keberadaan putri philia dan pangeran philip.. " Ucapku.
"... Wina.. trimakasih dan maaf!!" Ucap Alger bersujud menangis. Aku tersenyum dan menutup penglihatanku ke alger dan melihat elpida. "Tunggu aku sebentar elpida.." Ucapku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments