We Are Far Away

"Sariiiii!! Mau kemana??" Tanya Wati. Dia benar-benar sudah menjadi salah satu teman yang paling cerewet padaku di kampus. "Aku mau ke perpustakaan.. mau ikut?" Tanyaku.

"Boleh.. BTW mu suka banget ke perpus.. baca apaan sih? Masih awal semester gak boleh ambis tau.." Ucap nya dengan aku tersenyum menggaruk kepala ku. "Bukan ambis sih.. hanya saja sahabatku menanyakan tentang phobia padaku.. dia ingin aku yang menjelaskan padanya dibanding harus mencarinya di internet.." Ucap ku.

"Wah.. sahabat ya.." Ucapnya yang berhenti berjalan. Ada apa ini? Drama apa lagi? "Ada apa?" Tanya ku dengan dia mundur "ah.. tidak aku duluan ya.. gk jadi ikut ke perpus.. dah Sari.. semangat!!" Ucapnya pergi.

"Apa yang terjadi padanya?" Tanya ku dalam hati memperhatikan dia yang berjalan dengan sedih. "Auranya sedih.." Ucap ku.

Sampai di perpustakaan aku kembali membaca segala soal phobia. Dan mencoba menghafalnya untunglah aku meningkatkan kemampuan mengingat saat bekerja dua tahun. Tidak sia-sia aku bekerja keras.

Waktu berlalu aku mengembalikan buku yang kubaca ketempatnya dan melihat buku yang bersinar ke arahku. Seperti ada panggilan yang kurasakan yang membuatku menoleh. Kulihat buku itu memiliki cahaya di bagian pola gambar gerbang di bagian covernya. "Tidak Sari.. jangan.. bagaimana kalau itu ilmu hitam?" Ucapku kecil melihat buku itu masih bersinar pola gambarnya.

Tak bisa menahan rasa penasaranku aku pun mengambilnya namun, cahaya dalam polanya langsung menghilang. Aku membuka isi buku dan melihat lembaran dengan gambar permata berwarna-warni yang memiliki nama masing-masing. Apa ini?? Mungkin aku harus meminjamnya?? Sekalian sama buku yang belum selsai kubaca tadi..

"Permisi pak.. Saya mau pinjam buku pak.." Ucapku pada petugas perpustakaan sambil memberikan kartu perpustakaan. "Sari.. ini bukan buku perpus yang satunya.. buku kamu ini gak? Gak ada didata soalnya.." Ucap petugas membuatku terkejut.

"Ah iya pak.. kelupaan.." Aku ingin membaca buku ini.. jika aku tidak bilang ini punyaku, bisa-bisa bukunya ditahan untuk diberikan pada pemiliknya. Hanya sementara kok.. gak lama-lama.

"Sari.. Sari.. ini bukunya.. kembalikan dalam seminggu yah.." Ucap petugas dengan aku mengangguk "trimakasih pak.." Ucapku.

Setelah kuliah selesai. Aku pergi makan diluar sendirian hingga menjelang malam. Sampai di kost-an aku sholat dan kemudian membuka isi buku dan melihat gambar kristal? Permata? Apa ini semua?. "Tolong.. Selamatkan Phile kingdom.." Suara yang kudengar diperpustakaan hari itu membuat bulu kudukku merinding ketakutan. "Tolong.." Ucap Sosok bayangan bulat muncul dibalik lemariku. "Aaaaaaaaaaaaa... Apa itu!!!" Triak ku melemparkan buku itu kearahnya dan pergi kesudut dinding.

Dia terkejut dan dengan bayangan yang menghilang dan mengatakan "maaf maaf maaf.. aku tidak bermaksud mengagetkanmu.." Ucapnya.

"Hewan apa kau.. ah tidak robot macam apa kau?" Tanyaku dengan dia memunculkan dahinya yang memiliki permata pink dengan tubuh berwarna kuning berbulu. "Robot?? Apa itu?" Tanya nya keluar memperlihatkan dirinya sepenuhnya yang bulat itu tanpa tangan tanpa kaki dengan aku yang langsung menunjuknya. "Tetap disitu.." Ucapku.

Aku memperhatikan dia melayang tak menyentuh tanah. Itu artinya..... "HANTUUUUUUU!!!!!!" Triakku langsung melemparinya dengan barang-barang disekitarku sementara dia langsung bersembunyi dan merengek "Aku takut!! Takuut!! Siapapun selamatkan aku!!! Huaaa.." rengekan yang membuatku seketika berhenti melempar.

Buku itu melayang dan mengeluarkan sinar yang membuat bola berbulu itu kembali melihat dan keatas buku itu untuk membaca. "Permata Mnemo ada disekitar sini.. kita harus mendapatkannya!!" Ucap Bola berbulu itu. Namun, tak berapa lama buku itu kembali turun ke lantai dan tak bersinar lagi. "Ummm. Aku rasa dia sudah pergi.." Ucapnya terlihat sedih.

"Kau siapa sebenarnya!!!" Ucapku lagi. Dia menatapku dan melihatku lalu "Namaku Alger.. aku dari Phile Kingdom.." Ucapnya. "Phile kingdom?" Tanyaku mulai duduk karena lelah berdiri disudut ruangan. "Benar, phile kingdom adalah dunia yang penuh dengan kebahagian dengan para penduduk yang memiliki karakter yang berbeda sehingga terciptalah harmoni kasih sayang di phile kingdom.." Ucapnya dengan aku yang memegang kepalaku.

"Sebentar!! Kau pasti gila? Aku tidak tau apa-apa! Mengapa kau kesini.. mengapa kau tidak di kingdommu??" Tanyaku.

"Kami diserang.. penyihir jahat datang menyebarkan kekuatan negatif dan membuat karakter penduduk menjadi kebalikannya.. misalnya saat kau yang biasanya menyukai pengetahuan kau malah jadi sangat membencinya setelah di serang penyihir itu.." Ucap alger.

"Lalu?" Tanyaku lgi.

"Phile kingdom memiliki kekuatan magis pertahanan yang sedang berusaha menetralkan kekuatan sihir penyihir itu pada penduduk tapi, phile kingdom tak cukup kuat.." Ucap nya lagi.

Aku masih diam melihatnya. Dengan ia yang memperhatikan diriku sambil semakin sedih. "Karena itu dia melepaskan Kitab ijabah sebagai solusi menyelamatkan kerajaan kami.. karena itu aku butuh bantuanmu untuk mengumpulkan semua permata yang ada.." Ucapnya lagi dengan aku yang diam dan mengambil selimut.

"Kurasa aku bermimpi.. aku akan coba tidur dan nanti aku akan bangun kembali kedunia nyata.." Ucap Ku dengan dia yang mulai mau menangis. "Huaaaa!! Tolong kami.. bantu lah kami.. bantulah Phile kingdom.. Kitab ijabah memilihmu maka seharusnya kau adalah orang yang tepat.." Ucapnya.

"Apa maksudmu!! Aku tidak dipilih siapapun! Aku memilih pilihanku sendiri!! Sebaiknya kau diam.. dan biarkan aku kembali kedunia nyata!! Kau paham!!" Bentak ku tidur.

***

*Wina POV

"Apa-apaan tadi itu? Menyebalkan sekali aku lelah usai latihan hari ini.. Hei.. biola kapan aku mahir memainkan dirimu??" Monologku pada diri sendiri.

"Makan udah, minum udah, sholat udah, tidur lah lagi.. duh capek banget!! Ah iya benar tugasku.. ah biarlah dulu.. masih bisa besok.." Ucapku santai dan mematikan lampu namun ada sebuah sinar yang melayang yang membuatku langsung menghidupkan lampu kamar.

"Apa ini!!!" Ucapku melihat buku dan melihat banyak gambar permata. "Kau terpilih .. tolong selamatkan phile kingdom!!!" Ucap bola berbulu berwarna hijau dengan permata biru dikeningnya, memiliki mata dan bisa melayang di udara serta memiliki mulut. Aku langsung mengambil buku itu dan melihat bola berbulu yang bisa berbicara itu baik-baik. "Siapa namamu?" Tanyaku.

"Elpida.. aku mohon.. bantulah kami.. phile kingdom dalam bahaya.." Ucapnya membuatku bingung menaikkan alis kiriku. "Duh.. kurasa aku mulai gila karena sering menonton Pretty Cure kau pasti halusinasiku lagi.. tapi mengapa bentukmu sangat simple? Bulat.." Ucapku dengan dia tiba-tiba seperti ingin menangis.

"Huaaaaaa!!! Toloooonggg!!! Selamatkan phile kingdom kami!! Penduduk kami semuanya dibekukan dan sekarang mereka ada di daerah sekitar sini didunia kalian sebagai permata yang memberi rasa takut.. huaa.. jika kita tidak menetralkan sihir di dalam permata dengan segera.. akan semakin banyak korban.." Ucapnya.

"Korban macam apa?" Tanyaku.

"Akan ada banyak orang yang kehilangan rasa sukanya pada suatu hal dan menjadi sangat membencinya.." Ucap Elpida itu namanya tadi kan?

"Maksudmu?" Tanyaku.

"Ketakutan berlebihan pada suatu hal secara tidak masuk akal.." Ucapnya dengan aku langsung melebarkan mata.

"Phobiaaa????!!! Maksudmu manusia dibumi akan mulai memiliki phobia yang begitu banyak begitu?" Tanyaku.

"Benar.. yang aku takutkan adalah jika yang dipengaruhi permata gelap itu kehilangan kendali dan menyerah pada hidupnya.. maka permata kami akan lenyap dan kami tidak bisa menyelamatkan penduduk kami ataupun phile kingdom.." Jelasnya lagi.

"Sebentar.. jadi.. dimana letak Phile kingdom kalian itu?" Tanyaku.

"Dimensi kami berbeda dengan kalian.. sulit untuk menjelaskannya.." Ucapnya lagi.

"Siapa yang kau sembah?" Tanyaku penasaran.

"Sembah?" Tanyanya.

"Jangan jangan kau atheis??!!" Tanyaku yang langsung mengambil bantal.

"Atheis?" Tanyanya lagi. Sepertinya dia berbeda dari atheis yang tak mengakuinya adanya tuhan. Sepertinya dia itu tidak tau akan ilmu tauhid. Tapi... "Ini buku apa?" Tanyaku.

"Yang menyerang kami adalah seorang penyihir.. phile kingdom juga memiliki sihir dan mencoba menghentikan penduduk yang berkelahi dan menghancurkan phile kingdom.. mereka sudah dibawah pengaruh penyihir sehingga tak perduli bagaimana masalalu mereka dahulu.. sihir perlindungan phile kingdom membuat mereka membeku namun penyihir itu malah membuat semua permata yang ada pada mereka terlepas dan dikirim ke dunia kalian dimensi manusia.. karena itu sihir phile kingdom pun menciptakan satu kitab ijabah yang membawa kami kemari.."

Kami siapa sih. Dia dari tadi sendiri loh.. "kau dari tadi bilang 'kami' itu siapa? Kau dari tadi sendirian kan? Jangan-jangan kau punya khodam yah?" Tanya ku.

"Khodam apa itu?" Tanyanya lagi. Sepertinya dia memang tidak tau tentang makhluk astral. "Aku dan Alger terpisah.. huaaaaa.. aku sekarang tidak tau dia dimana.. bagaimana ini.." Ucapnya.

"Alger siapa?" Tanyaku.

"Kakak kandungku.." Ucapnya dengan mata berkaca-kaca. Mengapa aku harus bertemu dengan makhluk seperti ini. Cengeng seperti anak kecil.. benar-benar menyebalkan. tapi dia juga begitu imut sih. Aku mengambil Kitab ijabah dan melihat gambar-gambar disana. "Agora? Mengapa namanya seperti awalan dari phobia?" Tanyaku.

"Apa itu phobia?" Tanyanya.

"Yang kau katakan tadi.. ketakutan berlebihan pada suatu hal yang tidak masuk akal.." Terangku. Aku melihat lihat beberapa nama dan permata tidak terlihat jelas. "Jadi apa yang harus kulakukan untuk membantumu?" Tanyaku.

"Kau harus mencari orang-orang yang memakai permata itu dan memiliki ketakutan berlebihan dan buat dia kembali seperti manusia normal pada dasarnya.." Ucapnya.

"Tapi menurutku phobia bukan sesuatu yang tidak normal.. bukan berarti sesuatu hal yang biasa itu normal.. phobia adalah karakter beberapa orang.. " Ucapku.

"Tapi bukankah jika fatal bisa merenggut nyawa?" Tanyanya.

"Beberapa iya beberapa juga tidak.. baiklah.. aku akan membantu.. tapi biarkan aku tidur dulu.. aku perlu istirahat.." Ucapku lelah.

Dia terbang dan mendekat padaku seperti memelukku "trimakasih.. wina.. trimakasih!!" ucapnya merengek menangis bahagia. "Bagaimana kau tau namaku?" Tanyaku.

"Suratmu untuk sahabatmu.. ada namamu disitu.." Ucapnya.

"Kau membacanya?!!!!!!!" ucapku menatap tajam dengan dia yang langsung bersembunyi di belakang lemari. "Maaf.. aku penasaran banget soalnya.." Ucapnya.

"Yasudahlah.. fiuh.. Sebenarnya ada yang ingin kutanyakan tapi.. aku mengantuk.. aku tidur dulu yah.." Ucapku tidur.

"Alger.. aku sudah menemukan orang yang tepat yang mau membantu kita.. aku harap kau baik-baik saja dimanapun kau berada.." Ucap Elpida dengan suara imutnya itu membuatku tersenyum kecil.

Terpopuler

Comments

Ray

Ray

lanjut

2023-11-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!