Zethon masih memagutt bibir manis yang baru kali ini dia rasakan selama 17 tahun usia nya..bibir yang untuk pertama kali nya dia sesap adalah bibir wanita sang pujaan hati nya yang telah dia idam-idamkan sejak dua tahun yang lalu.
Sejak mereka duduk di bangku kelas 2 SMA tepat nya di awal kenaikan kelas,dia sudah jatuh hati pada gadis cantik itu.
Manis,ya sungguh Manisa dan memabuk kan rasa yang baru dia rasakan saat ini..lembut serta kenyal tanpa harus melakukan perawatan khusus terhadap bibir manis itu..sungguh masih sangat alami bahkan tak dia rasakan aroma lipstik di bibir indah itu.
"Maaf..aku sangat senang bisa sedekat ini dengan mu hingga tak mampu menahan diri ku..maafkan aku" kata Zethon lalu menempel kan kening nya pada kening Greysia yang tinggi nya hanya sedagu nya saja.
Greysia tak berkata-kata lagi karena dia saat ini tengah merona..Zethon semakin kuat menahan gejolak haserat yang kian membludak hingga dia memilih untuk menghela nafas nya panjang.
Greysia bukan tidak tau apa yang tengah Zethon rasakan..dia bukan gadis kolot seperti gadis polos lain nya..dia juga mempelajari reproduksi di kelas mereka jadi dia tau pasti saat ini Zethon sedang menahan ujung ggairah nya.
"Sebaik nya kita keluar saja" kata Gress lalu kembali mengenakan pakaian nya hingga rapuh dan kedua nya pun keluar dari ruangan itu.
Mereka berjalan beriringan menuju Mading karena seperti nya ada pengumuman untuk kelulusan mereka.
Benar,akan di adakan graduation party di villa yang di adakan oleh salah satu donatur yang merupakan ayah gadis yang merundung Greysia.
"Apa kau akan ikut Gress?" tanya Zethon sambil menoleh pada Greysia.
"Seperti nya tidak Zeth..aku harus membantu nenek" kata Greysia menggelengkan kepala nya.
Toh keluarga nya tak akan mengijinkan jika tak ada yang menjaga nya di acara seperti ini..karena Greyson,kakak nya itu juga pasti sibuk belajar tentang bisnis karena memang cita-cita dan keinginan nya menjadi seorang pebisnis sukses seperti sang ayah.
"Ikut lah,aku akan menjaga mu di sana dan akan meminta kan ijin pada nenek mu" kata Zethon karena dia ingin membuat kenangan indah dengan Gress untuk dia kenang suatu saat jika dia sudah tak di negara ini lagi.
"Emmm entah lah Zeth..aku harus bicara dulu dengan nenek" kata Gress lalu beranjak menuju kelas untuk mengambil tas nya kemudian pulang.
Zethon pun sama,dia ikut ke kelas untuk mengambil tas nya juga menemani Gress..sampai lah mereka di kelas,tampak buku,kotak pensil dan bulpoin serta tas berwana biru muda milik Gress sudah tak berbentuk lagi.
Buku itu sudah tersobek hingga tak berbentuk,kotak pensil serta bulpoin nya pun hancur beserta isi nya sekaligus..bahkan uang yang dia simpan di tas itu sudah hilang entah kemana.
Mata Gress kembali mengembun melihat semua nya..dia benar-benar sedang menahan diri untuk tidak membalas setiap perbuatan mereka semua..dia bisa saja membalas perbuatan mereka,tapi dia ingat kata kakak nya untuk tidak membuat masalah jika tidak terdesak.
Helaan nafas tampak terdengar dari mulut Gress..Zethon mengusap punggung Gress bermaksud untuk memberikan kekuatan nya.
"Sebaik nya kau pulang saja Zeth..aku akan membereskan ini dulu" kata Gress lalu mulai membereskan kekacauan yang mereka para pembully itu buat.
Zethon tak pergi,dia ikut membantu Gress membersihan barang-barang nya yang sudah tercecer tak berbentuk.. Zethon tengah menahan geram agar tak berlari menghampiri brandal siallan itu.
Setelah beres semua,kini mereka keluar dari kelas menuju pintu gerbang karena sekolah sudah mulai sepi.. anak-anak yang lain sudah bubar dan pulang ke rumah masing-masing.
Saat dia dan Zethon sudah keluar dari gebang dan berjalan menjauhi area sekolah,tampak lima wanita brandal tengah menanti kedua nya di tengah jalan dekat gang yang akan mereka lewati.
"Wahhhh kita lihat..sepasang kuman tengah berjalan berduaan..sungguh pasangan yang cocok,bukan begitu guy's?" ujar salah satu dari kelima wanita itu.
"Kau benar Maurine,mereka sangat cocok" kata salah seorang dari mereka menjawab ucapan Maurine si biangnya atau sang leader.
"Rupa nya kau sudah bermain ya Gress melanggar ucapan ku..kau punya nyali besar ternyata" kata Maurine dengan tatapan tajam nya menatap Greysia.
"Sudah lah Maurine,aku sudah menuruti semua ucapan mu termasuk menjauhi Zethon..kita sudah tidak ada urusan lagi toh sebentar lagi juga perpisahan kita dan kita tak akan bertemu lagi nanti nya,lebih baik jalani hidup kita masing-masing" kata Gress tampak lelah.
"KAU BERANI MENCERAMAHI KU HAHHH????" teriak Maurine kesal dan marah karena Gress sudah berani menjawab ucapan nya.
"Wah dia sudah bermain kita Maurine,haruskah kita buat yang lebih parah dari kemarin..atau kita bisa minta para brandal itu untuk menggarap nya saja" kata salah seorang anggota yang lain.
Zethon yang mendengar kata-kata itu pun tak tahan lagi dan hendak mendekati nya,tapi di tahan oleh Gress.
"Biarkan saja Zeth..jangan di hiraukan kita lewat jalan lain saja" kata Gress lebih memilih menghindar pertengkaran.
Maurine tentu tak terima dengan sikap tenang Gress yang membuat nya meradang..dia benar-benar akan mencabik-cabik Gress kali ini dan membuat nya menyesal telah melawan nya.
"Dasar anak pellacur..kau dan ibu mu tak jauh beda Gress..ibumu hanya seorang jallang kurang belaiian yang sering membuka ************ nya untuk pria kaya..cih murahan" teriak Maurine membuat langkah Greysia dan Zethon berhenti.
Tangan Gress terkepal erat mendengar kata-kata laknat dari mulut Maurine..dia terima jika diri nya yang di hina di caci,tapi jangan pernah sekali-kali nya menghina keluarga nya terutama ibu nya yang dia junjung tinggi kehormatan nya.
Gress membuka sepatu nya dan mencabut sebuah benda yang membuat Zethon terkejut setelah melihat nya..pisau..ya sebuah pisau yang lumayan panjang dan tentu sangat tajam itu tersimpan apik di dalam sepatu Gress.
Gress membuka sarung pisau itu lalu dia lap pisau itu dengan teliti takut ada bagian yang terlewat.
"Aku tak mau membuat masalah selama ini dengan siapapun,tapi kau rupa nya sangat lah menguji kesabaran ku Maurine..kau boleh menghina ku tapi jangan pernah kau menghina ibu ku ataupun keluarga ku karena jika kau tau kebenaran dari keluarga ku maka aku bisa memastikan bahwa kau akan sangat menyesal Maurine.. kesempatan yang ku berikan pada mu tak kau gunakan dengan baik rupa nya,jadi maaf aku tak lagi bisa diam" kata Gress lalu berjalan dengan cepat mendekati kelima wanita brengsekk itu dengan tatapan nya yang sangat berbeda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Nah kan ku bilang juga,Ini akibatnya kamu selalu mengalah dan membiarkan perlakuan mereka,Ogeb..
2024-05-16
0
Qaisaa Nazarudin
Kesel aku dgn Grees yg selalu mau mengalah,Orang2 kek gini tuh sekali2 kasih pelajaran,Ngapain sih mengalah mulu,Jangan jadi Bodoh deh Grees..🙄🙄🙄🤦🤦
2024-05-16
0