Gress dan Maurine saat ini sudah saling berhadapan.. Gress masih memegang pisau di tangan nya dengan erat,sedangkan Maurine..dia memakai tongkat besi yang biasa dia gunakan untuk menghajar Gress.
Zethon hanya melihat dari jarak aman,pun dengan teman satu geng Maurine yang memilih untuk melihat saja tanpa membantu,nanti jika Maurine dalam bahaya baru lah mereka beraksi.
"Kau sudah berani rupa nya..ingat kau itu hanya sampah yang merusak keindahan alam" kata Maurine dengan tatapan merendahkan Gress.
Gress hanya diam menunggu Maurine menyerang nya lebih dulu,dia tak suka jika menyerang terlebih dulu karena permainan tidak akan seru.
"Apa kau tulli hahhh..ah atau kau mau memohon maaf pada ku untuk memaafkan mu..jika iya maka bersujud lah di kaki ku serta cium sepatu ku baru aku mau memaafkan mu..bitchh" kata Maurine menatap rendah Gress yang hanya diam menatap nya.
"Tidak sudi" kata Gress singkat.
Maurine sangat geram dengan sikap berani dan santai nya Gress..dia pun mengayunkan tongkat yang dia pegang itu pada Gress namun dengan sigap Gress menangkap nya hanya dengan sekali kedipan mata.
Semua yang ada di sana terhenyak melihat Gress yang lain tak seperti biasa nya.. Zethon pun sama,dia seakan melihat diri Gress yang lain saat ini tapi dia suka dengan Gress yang mau melawan.
Gress menatap tajam ke arah Maurine dan itu sedikit membuat Maurine ketakutan karena tatapan mata Gress sangat lah tajam lekat pada nya.
"Kau pikir selama ini aku hanya akan diam tanpa melawan atas semua perlakuan mu pada ku,no big no Maurine..aku hanya menunggu waktu yang tepat untuk membalas mu dan aku sangat berharap tidak pernah melakukan hal itu,tapi rupa nya kau memaksa ku untuk melakukan nya..baiklah nona muda Heathrow,aku akan membuat mu menyesal telah menghina ibu ku" kata Gress dengan nada suara yang tenang namun sangat mengerikan di pendengaran Maurine.
Maurine masih berusaha melepas kan genggaman tangan Gress pada tongkat yang dia pegang..sangat susah dan itu membuat Maurine kebingungan karena entah kenapa dia melihat Gress yang sekarang sangat kuat dari pada Gress yang dulu sering dia bully.
Dengan sekali gerakan Maurine terbanting ke aspal jalan di sana..Gress memukul kan tongkat kayu itu ke samping kepala Maurine untuk menggertak Maurine dan membuat Maurine menjerit keras.
"Bagaimana nona Heathrow,apa kau masih ingin merasakan yang lebih nikmat dari ini?" ujar Gress sambil mengeluarkan pisau yang tak tersimpan di kaos kaki nya.
Pisau itu memang selalu dia bawa untuk berjaga-jaga juga perlindungan..sudah lama Gress belajar bela diri karena di keluarga nya semua muda mudi memang harus mempunyai setidak nya satu atau dua kemampuan.
Banyak musuh di luaran sana yang akan selalu menghantui mereka untuk melenyapkan..tak bisa selalu mempercayakan nya pada bodyguard,di tambah lagi dengan keinginan Gress yang tak mau di awasi dan ingin hidup dengan baik layak nya orang biasa.
Mau tak mau Mark dan Nelsy menuruti keinginan putri bungsu nya itu..mereka membiarkan sang putri menjalani hidup nya sebagai keluarga miskin dari pekerja mereka.
Bughhhh.....
PLAKKK.....
Pukulan dan tamparan Gress berikan pada Maurine yang kini tengah berada di bawah kaki nya..Gress tadi menginjak Maurine yang hendak menyerang nya di saat dia sedikit lengah namun masih waspada.
Gress menginjak tangan Maurine dengan sepatu nya, teman-teman Maurine tidak tinggal diam begitu saja..mereka pun ikut membantu Maurine namun dengan sigap Gress menendang dan persatu setelah dia menancapkan pisau milik nya di telapak tangan Maurine.
Zethon yang melihat nya hanya bisa terkagum-kagum juga terkejut.. benar-benar dia sangat terkesima dengan aksi Gress yang baru dia tau selama ini..jadi Gress memang sengaja membiarkan Maurine dan teman berandal nya membully Gress selama ini.
Sungguh dia sangat terpesona dengan aksi Gress yang sangat lihai dalam melumpuhkan lawan nya..dia puas dan tersenyum melihat nya.
"Dia sangat keren dan semakin cantik" gumam Zethon masih diam di tempat nya menatap lekat Gress yang tengah beraksi.
Dua teman Maurine tumbang dengan wajah yang bonyok dan berdarah-darah..tersisa dua lagi yang tampak mengeluarkan pisau dari tas mereka..Gress tersenyum smirk melihat benda tajam itu keluar dari tas mereka.
"Dasar jallang..mati kauuuuu" teriak salah seorang dari mereka lalu mengayunkan pisau itu pada Gress.
Namun naas Gress sudah lebih dulu menendang nya dengan kuat hingga membuat lawan nya tumbang tak berkutik dengan terbatuk-batuk mengeluarkan darah.
Tersisa satu yang sejak tadi mengoceh tak karuan dan membuat kuping Gress panas..tanpa banyak basa-basi Gress mulai menyerang nya dan perkelahian kedua nya pun tak terelakkan lagi.
Gress menendang,meninju,bahkan membanting lawan nya hingga tak berkutik lagi..bisa saja Gress membunuh mereka semua tapi dia tidak mau mengotori tangan nya dengan darah para anak manja itu.
Sedangkan Maurine,dia menangis kesakitan juga ketakutan melihat Gress yang seperti iblis saat ini..mereka sungguh tidak menyangka bahwa Gress bisa membunuh mereka semua hanya sekali pukul saja jika Gress mau.
"Bagaimana Maurine,apa kau masih ingin merasakan sakit yang ku tahan selama ini hahh?" ujar Gress sambil menginjak kepala Maurine yang mana membuat Maurine meringis semakin kesakitan.
"A.. ampun..ARGHHHH sakitttttt" kata Maurine mengaku kalah.
"Hahaha hanya segitu kekuatan mu nona manja..cih jika kau sekali lagi menghina ibu ku, I'll Kill You" kata Gress lalu mencabut kembali pisau yang sudah kenyang meminum darah Maurine dari tangan Maurine.
"Gress..sudah jangan kotor tangan mu dengan darah kotor mereka" kata Zethon meraih Gress yang seperti nya masih emosi.
Gress perlahan mulai tenang dan kembali menyimpan pisau itu pada sepatu nya..mereka pergi meninggalkan kelima wanita brandal yang kini tak berdaya kesakitan.
#
"Istirahat lah..aku akan meminta Daddy ku untuk mengurus mereka agar tak mengacau..jangan pernah menjauh dari ku lagi hm?" ujar Zethon lalu mengecup kembali bibir Gress yang sudah menjadi candu nya.
Mereka berkissing sebentar sebelum Zethon kembali ke rumah..wajah Gress merona karena ciuman kedua nya tadi dan dengan orang yang sama yaitu Zethon.
Gress masuk kedalam rumah setelah Zethon pergi dari sana menaiki sebuah taksi..rumah Zethon memang tidak terlalu jauh dari sekolah,tapi memang harus memakai mobil untuk bisa sampai di sekolah.
"I love you Gress..be my future" kata Zethon sebelum meninggalkan rumah yang Gress tempati.
"Ck,dia sudah gila..kita belum tau apakah kelak kita masih bisa sedekat ini" kata Gress lalu masuk kedalam rumah dengan wajah yang cerah.
Gress segera masuk ke kamar untuk mengganti pakaian nya yang terkena darah para gangster wanita itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Semoga mereka BERJODOH 🤲🤲🤲
2024-05-16
0
Qaisaa Nazarudin
Ciihh cuman gayaan doang,Aslinya Lemah..1 lawan 5 aja bisa kalah..tapi sok soan membentuk geng..😏😏👎👎
2024-05-16
0
Qaisaa Nazarudin
Gak adil kalo ketuanya ada yg nolongin,PENGECUT itu namanya,Kalo emang berani tetaplah ONE BY ONE Sampai akhir..
2024-05-16
1