Sampai Claudya di rumah sakit, ia mencari ruangan tempat Ahmad salim di rawat
Claudiya masuk dan melihat di sana Rico yang sedang menunggu Ahmad
"Eeeee kamu disini"Tanya Rico
"Iya, Aku khawatir padanya"
"Haha ternyata seorang claudiya juga bisa bersimpati,ya sudah aku mau cari makan dulu kamu tunggu disini"
"Rico, apa kah kamu tau keluarga nya, dan bisa kah kamu menghubungi mereka"
"Tidak, dia bilang pada ku dia seorang yatim piatu"
Mendengar itu claudiya makin terpukul rasanya karna claudiya sudah jahat padanya
"Yaaa sudah, kamu tunggu disini menunggu hasil pemeriksaan nya"
Rico pun keluar dan claudiya duduk samping Ahmad,Claudiya memandang wajah Ahmad yang masih belum sadar
"Bodoh sekali, kenapa kamu tidak biarkan saja aku jatuh sendiri"Ucap claudiya
Dokter pun datang membawa hasil pemeriksaannya
"Apakah kamu saudaranya"
"Iya Dok, bagaimana dengan hasilnya"
"Dia tidak apa apa, hanya mengalami retakan kecil di kepalanya, namun tetap harus di rawat dengan baik dan untuk biayanya"
"Tidak apa apa Dok, Saya yang bertanggung jawab atas segala biayanya"
"Ya baiklah kalau begitu, nanti kamu bisa menyelesaikan ADM nya"
"Baik Dok"
Setelah dokter itu pergi claudiya pun kembali duduk di samping Ahmad
"Untung saja kamu tidak kenapa kenapa, kalau tidak aku akan sangat merasa bersalah"Ucap claudiya kepada Ahmad yang belum siuman
Sepertinya walau pun claudiya terkenal dengan tempramen dan kesombongan nya, namun dia memiliki hati yang lembut,mungkin dia seperti itu karna dia berusaha tegar dengan kondisi nya atau mungkin dia kesepian
1 jam berlalu Riko yang telah membawakan makanan menaruh di atas laci
"Kamu nanti jangan lupa makan"
"Lah, kamu mau kemana?"
"Iya aku mau pulang lah, udah sore ni"
"Trus dia, siapa yang jaga?"
"Ya siapa lagi kalau bukan kamu, memang nya dia punya keluarga untuk menjaganya"
"Tapi??"
"Ya sudah besok aku datang lagi untuk menjenguk nya, daaah"Rico pun pulang
"Hey sial, cepat bangun, masa iya aku harus nungguin kamu,Hey bangun...ahh"Claudiya kesal karna dia harus menjaga Ahmad
Claudia pun yang belum makan dari tadi, jadi dia pun makan, Ayah claudiya menelpon Claudia, karna claudiya yang belum pulang pulang
Claudiya pun menceritakan ke jadian yang di alaminya di kampus tadi
"Tumben claudiya mau bertanggung jawab begitu, kepada Sorang laki laki lagi"Ayah claudiya pun heran Mungkinkah laki laki ini bisa merubah sikap putri nya Itu.
3 jam berlalu, ternyata Claudia yang sudah makan malah ketiduran dan tangan nya menggenggam tangan Ahmad, tak lama kemudian Ahmad siuman dia perlahan membuka matanya, namun dia kaget melihat Claudiya yang tidur duduk di sebelah nya"Astagfirullahaladzim"Terlihat wajah polos Claudia yang cantik
Ahmad yang melihat claudiya yang begitu lelap dalam tidurnya tidak berniat membangunkan Claudia,Ahmad yang sudah baikan perlahan melepaskan tangan nya dan bangun dari tempat tidurnya,Ahmad memanggil perawat rumah sakit untuk mengangkat Claudiya ke tempat tidur nya Tanpa membangunkan claudiya
"Eeee, bukan kah kamu yang sedang sakit, kenapa kami harus mengangkat nya ketempat tidur mu?"
"Hmmm, Aku kasihan melihat nya yang tidur dengan posisi duduk begitu sus, setelah apa yang tadi baru terjadi padanya pasti dia lelah dan masih shock, Aku ingin dia beristirahat dengan nyaman sus"
"Apakah kamu sudah baik baik saja?"
"Iya sus, saya sudah baik baik saja jadi saya minta tolong ya sus "Ke dua suster tersebut pun mengangkat Claudiya
"Oiya sus, kapan saya boleh pulang"
"Kalau kamu sudah baik baik saja, mungkin besok sudah boleh pulang"
Kedua suster yang sudah melakukan ke ingin nan Ahmad mereka pun pergi,Ahmad pergi duduk di sofa yang ada di ruangan itu sambil membawa infus nya.
Hari telah berganti malam Ahmad tidur pun tertidur sofa itu, pas tengah malam Ahmad mengigau yang membuat Claudia terbangun, ternyata Ahmad punya trauma masa kecil yang membuat nya kadang kadang memimpikan itu
Pembunuhan seluruh keluarga nya yang yang pada waktu itu Ahmad menyaksikan nya, hanya Ahmad yang selamat karna di sembunyikan Ibu nya di sebuah tong di rumah nya
Claudiya pun kaget yang melihat Ahmad merintih tampak pucat dan takut di wajah nya,Claudiya pun mendekati Ahmad dan menggenggam tangan nya sembari menangkannya
Setelah Ahmad tenang claudiya baru tersadar ternyata dari tadi dia tidur di tempat Ahmad yang seharusnya tidur
"Kamu sungguh pria yang bodoh, sekaligus pria yang baik, kenapa kamu malah tidur disini, sepertinya kamu seperti yang di bayangkan Lilia"Claudiya yang tersentuh akan perlakuan Ahmad mengambil selimut dan menyelimuti Ahmad, melihat Ahmad yang sudah tenang claudiya kembali ke tempat tidur nya
Yaa sekarang giliran claudiya yang tidur tidak memakai selimut,mata claudiya belum ingin terpejam jadi dia berbaring sambil melihat handphone nya, tentu saja banyak panggilan dan chat dari teman teman nya yang menanyakan bagaimana ke adanya,ada juga yang ingin datang namun karna claudiya tidak menjawab maka Mereka tidak jadi datang, karna mereka rasa mungkin claudiya sudah pulang
Ke esokan hari nya mereka terbangun, dan claudiya yang mendapati dirinya yang memakai selimut yang dia berikan ke Ahmad tadi malam
Ternyata semalam Ahmad terbangun dan melihat claudiya yang meringkuk kedinginan, makanya Ahmad memberikan selimut itu ke claudiya
"Heeyyy pria bodoh, apakah kamu tidak kedinginan semalam, dan terimakasih telah menangkap ku,terimakasih juga atas perlakuan mu, selain ayah ku kamu orang pertama yang memperlakukan ku seperti ini, Hey…apakah kamu mendengarkan ku"
"Iya Nona, aku mendengarkan mu"
"Tetapi kenapa kamu tidak melihat ku"
"Hmmm, aku juga berterimakasih karna kamu sudah menunggu ku, dan menyianyiakan waktu mu, selain Ibu ku kamu juga orang pertama yang menunggu ku dalam ke adaan aku sakit , dan bukan aku tidak ingin melihat mu, namun pakaian yang kamu kenakan yang membuat aku tidak ingin melihat mu karna sudah seharus nya seorang laki laki menundukkan pandangannya dari pada seorang yang bukan muhrim nya"
Claudiya tersenyum,dan hampir tak percaya masih ada laki laki yang seperti Ahmad namun dalam hati claudiya merasa sangat iba mendengar kata kata Ahmad selain Ibu nya dia orang pertama yang menunggu nya
"Oiya, panggil saja aku claudiya"
"Ya, Aku Ahmad"
"Aku sudah tau nama mu, dan apakah di sini ada keluarga mu"
"Aku baru pindah kesini satu Minggu yang lalu, dan aku tidak mempunyai keluarga di sini, yaaa setelah ke jadian 12 tahun yang lalu aku sudah tidak memiliki keluarga lagi,Ayahku seorang intel di sana dan ibu ku seorang dokter, namun keluarga ku di bantai yang sampai saat ini aku juga tidak mengetahui kenapa keluarga ku di habisi"
Claudiya yang mendengar meneteskan air mata"Maaf yaa Mad, aku tidak bermaksud untuk kamu mengingat itu"
"Yaaa tidak apa apa, mereka sudah bahagia disana di tempat yang benar, aku juga tidak kesepian atau pun sendirian karena aku percaya Allah selalu bersama ku"Claudiya semakin dan semakin kagum ke pada Ahmad
"Hapus Air mata mu, tak seharus nya engkau bersedih dan ingat, orang yang meninggalkan kita bukan berati dunia yang jahat tapi itu sudah takdir, dan takdir itu selalu yang terbaik"
Mendengar perkataan Ahmad rasa sesak yang terpendam atas kepergian ibunya perlahan berkurang
,dan membuat nya jadi merasa lega dan ikhlas
"Iya iya, terimakasih banyak untuk nasehat nya, maaf juga atas apa yang kulakukan kepada mu,aku membentak mu,menjahati mu,memarahi mu"
"Iyaa, aku sudah me maaf kan mu"
Tampak senang di wajah claudiya, senyuman nya yang telah lama hilang sekarang sudah mulai tampak kembali
"Baiklah, kamu tunggu di sini dan jangan kemana mana, aku akan mengurus kepulangan mu"
Selesai mengurus semuanya mereka pun pulang, sampai di parkiran telpon milik claudiya berdering, itu panggilan dari ayah nya,kali ini claudia bicara sangat lembut sekali kepada ayah nya tidak seperti claudiya yang sebelum nya, ayah nya menjadi heran apa yang telah terjadi dengan putri nya itu
"Eeee nak apa yang sedang merasuki mu, atau kamu sedang sakit"
"Ah..ayah, kenapa bicara seperti itu, aku sedang tidak sakit apalagi kerasukan, yaaa sudah aku tutup telepon nya dan segera pulang"
Ayah nya yang menelpon di dekat ART nya yang sedang membersikan rumah
"Bi, apakah kamu mendengar claudiya tadi bicara lembut sekali ke pada ku"
"Iya Tuan, ini juga saya baru pertama kali mendengar nya"Mereka berdua terheran heran seperti tidak percaya
"Oiya mad ayo"
"Ayo kemana?"
"Aku akan mengantar mu pulang"
"Tidak usah, aku bisa pulang sendri naik ojek atau taksi"
"Heeeyyyy, mending uang nya kamu simpan dari pada naik taksi atau ojek mending aku antar, aku tidak akan menculik mu tenang saja"
Setelah lama berpikir"Ya sudah baik lah"
Claudiya pun mengantar Ahmad pulang sampai lah mereka di kediaman Ahmad
"Mad itu tempat tinggal mu"
Tampak sebuah gubuk dengan dinding papan be ukuran 5x4
"Iya kenapa memang nya, Rumah ini dulu adalah rumah lama kami sebelum pindah ke Turki"
"Iya deh mad, ya sudah aku pulang ya, dan ingat obat yang di berikan oleh rumah sakit jangan lupa untuk di minum"
"Iya iya, sekali lagi terimakasih"
Di sepanjang perjalanan pulang Claudia merenung melihat kondisi Ahmad
"Begitu beruntungnya aku yang hidup seperti sekarang, dan masih memiliki seorang ayah yang selalu perhatian ke pada ku, sedangkan Ahmad yang tidak punya siapapun dan hidup sederhana masih selalu bersyukur,Hmmm, Ahmad selain dia tampan dia juga orang yang baik sih seperti nya, tapi juga bodoh masa dia yang sakit aku yang dirawat,hihihi"
Claudiya yang di sepanjang jalan senyum senyum sendiri mengingat perlakuan Ahmad ke padanya
Tampa sadar, Claudia sudah sampai di depan rumah nya untung saja rumah nya tidak kelewatan, melihat Claudiya yang pulang ayah nya langsung keluar menghampirinya
"Nak kamu tidak apa apa ?"
Claudia langsung memeluk ayah nya,sopir dan semua pekerja yang ada di rumah claudiya yang melihat itu tercengang dengan sikap claudiya, yang jangankan untuk memeluk ayah nya,sehari tidak marah marah saja sudah bagus untuk mereka semua termasuk ayah nya
"Ya ayah, aku tidak apa apa"
Ayah nya senang sekali setelah sekian lama akhirnya putri nya telah kembali seperti dulu
"Bagus lah nak kalau begitu, Ayah senang sekali akhirnya bisa memelukmu "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments