Kalas pun berakhir, mereka semua pun menuju kantin sambil menunggu kelas berikutnya
Dan yaa tentu saja Claudiya yang mentraktir mereka semua, namun hanya Ahmad yang tidak bergerak dari tempat duduk nya
"Heeeyyy, kamu gak ke Kantin aku yang traktir loh,tenang saja kamu boleh makan sepuas mu"Ucap Claudiya dengan sombong nya
"Iya ayo, kita ke kantin"Rangkul seorang lelaki yang duduk di belakang Ahmad
"Aku Rico ayo..."
"Yaaa, aku Ahmad salim panggil saja Ahmad"
"Sudah, tidak perlu formal begitu"
Rico teman pertama Ahmad di kampus nya, punya penampilan yang oke dengan kulit putih dan mata sipit dan juga cukup kaya namun memiliki seorang ayah yang sangat di takuti, dia Kuliah saja menaiki mobil BMW, dia tidak pernah bergaul di kampusnya karna semua orang takut pada nya, Riko keturunan cina sehingga Riko berbeda agama dengan Ahmad, namun entah kenapa dia ingin berteman dengan Ahmad
"Ayo, kita ke Kantin Mad"
"Ya, baik lah"
Mereka pun ke kantin, di sana ramai sekali banyak sekali wanita wanita yang mengenakan baju yang seksi l, sehingga Ahmad hanya dapat menundukkan matanya
"Kamu kenapa Broo, dari tadi hanya menunduk"
"Tidak apa apa co, hanya saja tempat ini terlalu banyak mengumbar aurat, karna bagi agamaku lebih baik di pasak dari tiang dari pada melihat aurat dan lekuk tubuh wanita"
"Jadi begitu broo,maaf aku tidak mengetahuinya, karna Agamaku berbeda dari mu ,oiya Bro jika kamu berkenan aku ingin belajar pelan pelan dengan tentang Agamamu"
"Masya Allah, tentu saja saudaraku,dengan senang hati semoga engkau cepat mendapatkan hidayah dari Allah"
"Terimakasih bro"Rico tersenyum mendengar Ahmad
"Hey Arleta,"panggil Lolita dan Miranda
"Sini sini lihat, Rico sudah mulai berteman ayo kita duduk di sana"
Mereka bertiga pun pun duduk di meja Ahmad dan Rico"Hay, tidak apa apa kan kami duduk disini"Ucap Miranda sih paling heboh
"Iya terserah" Jawaban Riko dengan malas
"Heeeyyy Ahmad salim, Aku Miranda dan ini dua teman ku Lolita dan Arleta,hmmm mad ,kamu kok hanya menunduk, kamu kenapa kamu kehilangan sesuatu?"
"Tidak apa apa, hanya saja aku tidak ingin melihat apa yang seharus nya tidak aku lihat"
Mendengar Rico mulai mengagumi Ahmad, dengan sikap nya yang begitu taat dan Rico ingin lebih tau tentang apa yang harus di kerjakan
"Maaf semuanya, aku permisi dulu"Ahmad salim langsung berdiri
Ahmad salim yang tidak terbiasa dengan ke adaan seperti itu karna di tempat kuliah nya yang sebelum nya, sungguh banyak batasan antara wanita dan pria.
Ahmad salim pergi untuk melihat lihat kampus nya dan Rico pun menyusul di belakang Ahmad.
"Mad, tunggu aku"
Mereka berdua pun berkeliling, dan tampak di sudut kampus seperti kepulan asap,mereka berdua penasaran dan pergi untuk melihat.
Ternyata mereka melihat Claudiya yang sedang menikmati rokok nya tentu Ahmad salim sangat kaget
"Subhanallah'"Tampa melihat nya Ahmad bicara
"Apa yang kamu lakukan?"
"Apakah kamu tidak melihat apa yang aku lakukan, apakah kamu buta!"
"Maaf Nona, itu perbuatan yang tidak baik selain merugikan itu juga haram untuk mu"
"Heyyy dengar, ini bukan urusan mu dan kalau kamu ingin ceramah, no disana di masjid bukan disini, ganggu aja, dasar!"Claudia melempar rokok nya lalu pergi
"Co, apakah ini hal biasa yang terjadi"
"Iya Mad, biasa anak muda Mad"
"Iya sih co, karna masih muda, jadi jangan cepat cepat membinasakan diri sendiri merokok itu, selain merugikan diri sendri itu juga di larang, karana Allah melarang itu, dan jangan lah sesekali kamu mecoba untuk membunuh dirimu sendiri, coba kamu pikir Co merokok bukan kah membunuh dirimu secara perlahan"
"Hmmmmm,kalau di pikir pikir iya sih mad, terimakasih atas ilmu nya"
"Kalau kamu mau tau lebih banyak, nanti kita ke Tokoh buku, aku akan mencarikan buku utuk kamu pahami"
"Ya, baik lah Mad"
Mereka pun berjalan menuju kelas mereka yang di lantai dua, saat mereka menaiki tangga mereka melihat lagi Claudia yang sedang marah marah
"Yaaa dia lagi"
"Apa yang sebenar nya terjadi pada nya co"
"Panjang cerita nya mad,akan aku beri tau inti inti nya saja mad,"Rico pun memberi tahu kisah claudiya yang kenapa bisa jadi seperti itu
"Ohhh jadi begitu co,kasian dia ya co besar tampa ibu di sisinya, tentu aku juga merasakan hal yang sama dengan nya karna aku juga besar tampa ayah dan ibu
"Haaaaa, yang benar Mad!"
"Iya co, aku seorang yatim piatu"
Riko yang mendengar langsung terdiam hatinya kagum sekaligus kasihan membayangkan kehidupan Ahmad yang tampa ibu dan ayah.
Tiba tiba saat itu Claudiya yang sedang marah marah terpeleset, Claudiya jatuh menuju Ahmad dengan keras
Ahmad menangkap dan memeluk Claudia untuk melindungi bagian kepala Claudiya
Ahmad melindungi Claudia dari lantai dua hingga lantai satu, semua berteriak histeris melihat mereka yang terjatuh, sampai mereka di lantai satu Claudiya membuka matanya dia merasa sangat nyaman dan hangat , dia tersadar ternyata dia di pelukan Ahmad.
Ahmad tak sadarkan diri karna menerima banyak benturan yang membuat kepala Ahmad penuh dengan dara, Claudia yang panik langsung berteriak minta tolong dan semua yang ada disana Ramai ramai mengangkat Amad ke mobil untuk membawa nya kerumah sakit, teman teman Claudiya langsung datang untuk memenangkan Claudiya Mereka membawa claudiya ke Kantin.
"Minggir semuanya, kosongkan kantin ini sekarang kalau tidak, kalian akan ku pukul satu persatu!"teriak Arleta
Mereka semua yang ada di sana langsung bubar, nampak di wajah Claudiya yang pucat dan masih shock, Claudiya tidak bicara satu kata pun dan hanya terdiam mengatur nafas nya
"Claudiya ni minum, tidak apa apa semuanya akan baik baik saja, kamu tenang ya kita semua ada disini kok untuk kamu"Ucap Lilia memenangkan claudiya
Mereka semua berusaha memenangkan Claudiya,Claudiya pun sudah mulai tenang
"Aku takut Lilia, bagaimana jika cowok itu Kepa Kepa,aku pasti akan merasa sangat bersalah, karna aku lah yang telah ceroboh"
"Kamu tenang ya, kita doa kan saja semoga dia tidak apa apa"
"oke baik lah, sekarang aku mau lihat dia kerumah sakit Kalian urus yang disini ya"
"Apa kamu yakin bisa pergi sendirian claudiya"
"Iya Lilia, tolong ya, aku pergi dulu teman teman"
"Iya kamu harus hati hati, jangan sampai kamu kenapa kenapa"Ucap Miranda ,Lolita, dan arleta
"Iya kalian tenang saja,daaahhh, aku pergi dulu"
Claudiya bergegas pergi menuju mobilnya di,sepanjang jalan Claudiya mengingat kejadian itu, dan yang paling berkesan ya itu dekapan Ahmad yang hangat dan nyaman seperti dekapan ibu nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments